
BOGOR--MI: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan pemasangan tiga radar pantai ISRA (Indonesian Sea Radar) di Selat Sunda pada 2011, yaitu dua di Banten dan satu di Lampung, untuk memantau lalu lintas kapal di Selat Sunda.
"Radar ini akan menjadi model bagi pembangunan sistem radar di Indonesia," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr Ir Syahrul Aiman di sela-sela peluncuran Beyonic di Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/1).
Ketiga radar tersebut akan bekerja dalam satu sistem, dan saat ini sudah satu radar terpasang di Anyer, Banten. Radar pantai ini, lanjut dia, 100 persen dibuat dengan teknologi dalam negeri sehingga bisa leluasa diotak-atik ataupun diperbanyak untuk kepentingan nasional.
"Target kita sebenarnya adalah memiliki radar yang dibuat dengan teknologi dalam negeri sehingga pihak asing tidak bisa menghambat, di samping harganya juga bersaing," katanya.
Syahrul memperkirakan, dengan daya jangkau 100 kilometer, dibutuhkan setidaknya 800 radar untuk mengawasi pantai Indonesia yang panjangnya mencapai 80.000 kilometer.
Harga satu unit radar pantai ini di tingkat penelitian mencapai Rp2,5 miliar dan jika sudah di tingkat produksi harganya bisa lebih rendah. Daya jangkau radar mencapai 30 kilometer. Sementara harga radar pengawas pantai dengan teknologi impor (teknologi FM-CW) mencapai Rp8 miliar per unit.
Proyek pembuatan radar ISRA dilakukan pada tahun 2006 hingga 2009. Ia mengatakan, pengembangan radar pengawas pantai ini diharapkan menjadi solusi bagi masalah penyelundupan, pencurian ikan dan pelanggaran wilayah yang dihadapi Indonesia.
"Indonesia membutuhkan peralatan, kapal maupun sumberdaya manusia yang sangat banyak untuk mengawasi seluruh wilayah pantainya yang luas. Radar merupakan solusi yang relatif murah dan strategis," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini sudah dioperasikan beberapa radar namun belum terintegrasi sebagai sistem atau jaringan. Di samping itu, setiap produk impor dengan vendor yang berbeda memiliki sistem yang berbeda pula, katanya.
Rencana program radar LIPI adalah mengembangkan varian ISRA berupa radar pelabuhan untuk pengaturan lalu lintas laut dan radar pantai untuk pemantauan lalu lintas laut serta pengamanan garis pantai dan perbatasan, kata Syahrul.
Saat ini, LIPI telah menyelesaikan 50 persen pembuatan prototype II ISRA. (Ant/OL-04)
Sumber : Media Indonesia
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Radar
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Bakorkamla : Radar Keamanan Laut Belum Terintegrasi Penuh
- Lanud Abdul Saleh Dilengkapi Move Weather Radar Buatan Jerman
- Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
- Eks.KSAU : Kedaulatan Udara RI Masih Lemah
- KSAU : 1,5 Tahun Kedepan TNI AU Kedatangan Berbagai Pesawat Tempur Dan Radar
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- Panglima TNI : Radar RI Sulit Deteksi Benda Dengan Terbang Rendah
- Pengamat : Indonesia Minimal Butuh 300 Radar
- China Tawarkan Radar Maritim ke Indonesia Senilai Rp. 1,5 Triliun
- Komisi I : Waspadai Bantuan Radar Dari AS
- Menhan : Radar Militer Dan Radar Sipil Saling Melengkapi
- TNI Segera Tempatkan Radar Baru di Manokwari Dan Morotai
- KSAU Resmikan Satuan Radar Timika
- Indonesia Tertarik Israel Untuk Mengintegrasikan Airborne Early Warning Di Pesawat C-295
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Kembangkan Radar NASRI
- F-16 Jajal Kemampuan Radar Di Saumlaki Timika
- Kohanudnas Tambah Satuan Radar di Wilayah Timur Indonesia
- TNI AU Akan Bentuk Lima Skuadron Baru
- Kasau : TNI AU Targetkan Pasang 32 Radar Hingga 2024
- KSAU : TNI-AU Prioritaskan Pemantaun Udara Di Indonesia Timur
- KSAU Resmikan Satuan Radar Baru Di Saumlaki, Maluku
- Menhub Akan Melakukan Pengadaan Radar Bandara Yang Menjangkau Sampai Australia
- AS Hibahkan Sistem Pertahanan Senilai US$57 Juta Kepada TNI AL
- Penemu Rada Mini Berkunjung Ke AUU
0 komentar:
Post a Comment