
JAKARTA - Direktur Indonesian Budget Center Arif Nur Alam mensinyalir adanya kompromi politik di balik rencana pembelian pesawat kepresidenan bernilai Rp700 miliar. Persetujuan Komisi II dan Badan Anggaran DPR adalah buktinya.
"Ada indikasi orientasinya proyek," kata Arif saat berbincang dengan okezone melalui sambungan telepon, Jumat (29/1/2010).
Dia menilai, apa yang dilakukan DPR sebagai bentuk legitimasi yang buruk. Apapun alasannya, pengadaan pesawat kepresidenan belum layak dilakukan kerena pemerintah belum menjawab pelayanan dasar masyarakat. "Semestinya mereka memiliki sense of crisis," tegas Arif.
Kebijakan anggaran, menurut Arif, seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat kecil. Kesehatan murah, pendidikan gratis dan program kesejahteraan lainnya."Apakah pesawat ini digunakan untuk menonton rakyat kita yang kelaparan, ini tidak indah dan tidak pantas," tukasnya.
Seperti diberitakan, pembelian pesawat kepresidenan ini hamper pasti terealisasi. Anggaran yang digelontorkan sebesar USD75 juta atau setara dengan Rp700 miliar.
DPR berdalih, program ini sudah direncanakan sejak anggoda DPR perode 2004-2009 berkantor di Senayan. Dan rencana pengadaan ini disetujui dengan alasan efesiensi dan keamanan.
(ded)
Sumber : OkeZone
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment