"2011, masih lama kan?" ujar Sudi saat ditanya kapan pesawat kepresidenan akan terealisasi usai mengikuti seminar dan pameran 'Feed Of The World' di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (29/01).
Sudi menambahkan untuk kebijakan tersebut hingga kini masih dibahas antara pemerintah dengan DPR. Keputusan akhirnya, juga atas hasil pembahasan dari kedua belah pihak."Kita harus sama-sama lagi dengan DPR," katanya.
Sebelumnya, Sudi menyatakan pengadaan pesawat kepresidenan dilakukan atas usul dari DPR. Alasannya, karena lebih murah dari pada terus menyewa.
Hingga saat ini, pengadaan pesawat kepresiden, masih dalam proses. Diperkirakan pesawat yang akan dibeli berjenis Boeing karena pihak Sekretariat Negara sudah pernah mengunjungi ekspose pabrik pesawat tersebut.
Sementara itu, seperti dikonfirmasi sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR Harry Azhar Azis menilai pemerintah tidak transparan saat mengajukan persetujuan pengadaan pesawat khusus untuk kepresidenan. Waktu itu, pemerintah belum mengajukan harga total dari pesawat tersebut, tetapi sudah meminta persetujuan pembayaran uang muka untuk tanda jadi pembelian pesawat senilai Rp 200 miliar.
Anggaran juga direncanakan diambil dari Anggaran 999.06 atau Pos Belanja Lain-lain di APBN 2010. Padahal, pos belanja lain-lain adalah untuk anggaran dengan kategori yang belum bisa diprkirakan, seperti anggaran bencana alam, anggaran untuk tuntutan pihak ketiga kepada pemerintah yang dikabulkan pengadilan dan lainya.
Sumber : TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment