
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Kementerian Pertahanan dan TNI untuk terus memodernisasi diri sehingga berkekuatan handal, kredibel, dan tangguh.
"Saya instruksikan kepada pimpinan TNI dan juga Kementerian Pertahanan untuk memodernisasi diri, sesuai hakekat ancaman yang dihadapi," katanya, dalam pengarahannya di hadapan para pewira tinggi dan menengah TNI pada Rapat Pimpinan TNI 2010 di Jakarta, Senin.
Kepala Negara menambahkan, modernisasi dilakukan terencana dan berkesinambungan serta terarah sesuai hakekat ancaman yang dihadapi, kondisi geografi, kemampuan negara, dan perkembangan dunia militer.
Selain memodernisasi diri, Presiden Yudhoyono juga menginstruksikan agar TNI dapat menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014 terutama yang berkaitan dengan tugas pokok TNI, dan ketiga TNI harus terus meningkatkan kesejahteraan pajurit.
Dalam pengarahannya sekitar satu jam itu, Presiden mengingatkan, TNI juga harus memiliki daya antisipasi, pemikiran strategis agar senantiasa siap menghadapi berbagia macam ancaman global, dengan membangunan postur pertahanan yang modern, handal, tangguh, kredibel.
"TNI juga harus menjaga kesiapsiagaannya sebagai bentuk strategis penangkalan juga kemampuan untuk mencapai kekuatan pokok minimum (minimum essential forces/MEF)," kata Yudhoyono menambahkan.
Pada kesempatan itu pula Kepala Negara meminta TNI membantu menciptakan situasi kondusif dalam negeri demi lancarnya pelaksanaan pembangunan nasional.
"Di negara mana pun, baik negara-negara barat, negara timur, negara maju, negara berkembang, stabilitas keamanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan nasional," tuturnya.
Karena itu, lanjut Yudhoyono, TNI harus membantu menciptakan lingkungan dalam negeri yang kondusif sesuai kewenangannya, untuk memastikan negara ini stabil dan aman.
Usai memberikan pengarahan, Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menyaksikan pameran alat pertahanan yang diiikuti sejumlah perusahaan industri pertahanan dalam negeri.
"Terima kasih, saya senang dengan apa yang ditampilkan, dengan inovasi yang ada. Selamat bertugas, " katanya, sesaat setelah menyaksikan seluruh alat dan perlengkapan pertahanan yang dipamerkan.
(*)
Sumber : ANTARA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment