
Lalu bagaimana kondisi persenjataan serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II saat ini? Berikut petikan perbincangan wartawan Harian FAJAR, Yusriadi dengan Panglima Koopsau II yang baru, Marsekal Pertama Agus Supriatna didampingi pejabat lama, Marsekal Muda Ismono Wijayanto di Markas Koopsau II Kompleks TNI AU Daya, Minggu, 10 Juni.
Sebelumnya selamat atas jabatan Koopsau II. Bagaimana kondisi pertahanan udara kita saat ini?
Terima kasih. Kalau ditanya masalah pertahanan udara kita, yang saya tahu itu di wilayah saya sebelumnya yakni Koopsau I. Tapi secara umum dengan kondisi kita saat ini, alhammdulilah kita bisa melaksanakan tugas pengamanan udara dengan sebaik mungkin.
Jadi setiap detik dalam 24 jam semua wilayah kita sudah diamati langsung oleh sistem radar yang kita miliki. Itu termonitor terus, sehingga kalau ada ancaman atau penerbangan ilegal atau tanpa izin maka kita akan langsung menindak, baik secara diplomasi ataupun tindakan militer. Untuk wilayah Timur Indonesia sebagai wilayah Koopsau II, apakah sistem persenjataan kita sudah memadai?
Bisa dikatakan masih terbatas. Tetapi tetap memaksimalkan dan kembali lagi bahwa kebijakan pemerintah memang belum memprioritaskan masalah persenjataan tempur kita. Kita tahu sendiri di negara ini masih banyak masalah yang perlu didahulukan misalnya kemiskinan dan sebagainya.
Wilayah Timur cukup luas, namun skuadron pasukan Koopsau II hanya ada di Makassar. Bagaimana menindaki jika seandainya ada penerbangan ilegal dan tanpa izin di daerah terluar misalnya di Papua?
Setiap saat kan kita bisa berkomunikasi dengan negara-negara luar. Sehingga jika ada radar kita yang menangkap adanya penerbangan ilegal, maka kita akan langsung berkomunikasi dengan negara pesawat bersangkutan untuk menarik pesawatnya. Jika memang tidak dipedulikan, maka kita akan langsung melakukan tindakan tegas.
TNI rencananya akan menerima hibah 24 pesawat jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Dengan penambahan itu apa sudah cukup? Jadi, sesuai rencana dalam waktu dekat kita akan mendapatkan tambahan pesawat tempur jenis F-16 yang merupakan hibah dari Amerika. Selain itu, enam pesawat jet tempur Sukhoi juga akan hadir untuk membangun satu skuadron yang saat ini sudah memiliki 10 unit. Yang pastinya, tambahan ini tentu kita harapkan bisa menambah kekuatan demi memaksimalkan ketahanan dan keamanan negara.
Tidak bisa dipungkiri bahwa TNI AU merupakan pasukan yang sangat strategis untuk menjaga keutuhan negara. Itu semua tentu harus bersinergi dengan angkatan yang lain. Intinya, semua angkatan selalu bersinergi dalam membangun keamanan yang maksimal demi keutuhan NKRI.
Selain persenjataan, apa lagi yang mesti diupayakan untuk ketahanan negara? Berbicara masalah keamanan, bukan hanya TNI yang bertugas untuk tujuan itu. Semua warga negara sebenarnya memiliki andil dan berkewajiban untuk mewujudkan keamanan. Makanya, ke depan kami terus mengupayakan agar wajib bela negara itu bisa diwujudkan. Pertanyaan apa semua warga negara mau untuk melakukan wajib bela negara itu? Ini masih menjadi perbincangan.
Bagaimana dengan perekrutan pilot baru khsusnya pesawat tempur? Setiap tahun kita selalu melakukan perekrutan pilot baru. Kita tentu mencari yang terbaik, bukan karena faktor kedekatan tetapi mengutamakan kualitas. Semua itu berdasarkan tes dan ujian yang harus dilalui setiap peserta.
Program baru apa yang Anda persiapkan untuk Koopsau II ini?
Selama belum ada instruksi dari atasan atau pusat, tentu kami akan melanjutkan apa yang telah dirintis panglima sebelumnya. Tapi setelah pesawat tempur hibah itu sudah tiba, tentu kita akan melakukan program baru.
Seperti apa program baru itu?
Salah satunya, kita akan melakukan pemindahan skuadron untuk standby di beberapa wilayah yang menjadi kawasan Koopsau II. Pemindahan skuadron ini bertujuan agar lebih dekat dengan wilayah pengawasan serta melakukan pengenalan area, cuaca dan kondisi alam. Sehingga sewaktu-waktu kalau ada musuh, kita bisa memburu dengan cepat dengan penguasaan wilayah itu.
Harapan Anda sebagai Pangkoopsau II?
Saya berharap agar masyarakat bisa bersinergi dengan TNI untuk tetap melaksanakan keamanan. Saya tahu bahwa masyarakat Sulsel itu peramah dan bisa bersinergi baik dengan TNI. Yang terakhir, semoga tambahan persenjataan dan pesawat kita bisa lebih maksimal di masa yang akan datang sehingga Indonesia menjadi negara yang disegani.
Berita Terkait:
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
TNI AU
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- TNI AU Tolak Lanud Iswahyudi Untuk Kepentingan Sipil
- Status Lanud Pekanbaru & Pontianak Jadi Kelas A
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Super Tucano Lakukan Ujicoba Pengeboman Di Lumajang
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- KSAU Terima Kunjungan Dubes Korsel
- TNI AU Kirim Enam Pilot Untuk Pelatihan Pesawat T-50 Dan T/A-50
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- TNI AU Bentuk Satgas Untuk Menangani Kecelakaan Hawk 100
- Gemuruh Super Tucano di Langit Malang Raya
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment