ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, October 20, 2012 | 9:02 AM | 0 Comments

    Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat

    Beijing - Duta besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan menegaskan hubungan militer dan pertahanan Indonesia dengan China semakin matang.

    "Relatif intensifnya saling kunjung antara pejabat militer Indonesia dan China, pertukaran perwira siswa, latihan bersama dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata oleh TNI dari China menunjukkan makin matangnya hubungan militer kedua negara," katanya saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-67 TNI di Kedutaan Besar RI Beijing, Jumat.

    Dubes Imron mengatakan dari waktu ke waktu TNI semakin tumbuh dan berkembang sebagai alat pertahanan negara yang makin profesional serta tangguh untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Peningkatan profesionalisme dan ketangguhan TNI untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak terlepas dari reformasi internal yang telah dijalaninya hampir lebih dari satu dekade, ujarnya.

    Meningkatnya profesionalisme TNI antara lain juga didukung melalui kerja sama dan diplomasi yang dijalinnya dengan sejumlah negara termasuk China, ungkap Imron.

    "Kerja sama dan diplomasi sudah lama dijalankan TNI, salah satunya dengan bergabunhg sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian PBB atau Peace keeping Operation/PKO), yang juga mendapat apresiasi positif dari dunia internasional," tukasnya.

    Terkait perkembangan lingkungan strategis yang dinamis, menuntut kerja sama dan diplomasi yang baik antara TNI dengan mitranya dari sejumlah negara, termasuk China dan Monglia untuk menjaga stabilitas kawasan.

    "Stabilitas kawasan yang terjaga, dan situasi keamanan kawasan yang kondusif mau tidak mau akan sangat mendukung pembangunan nasional dan kawasan," tutur Dubes Imron.

    Dubes mengatakan hubungan militer dan pertahanan RI-China yang semakin kokoh akan memperkokoh hubungan bilateral kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis yang disepakati pada April 2005.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat

    Thursday, October 18, 2012 | 7:55 AM | 0 Comments

    Komisi I : Pengadaan Anggaran Alutsista TNI 2013 Harus Segera Di Alokasikan

    Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Riau merupakan pukulan bagi TNI Angkatan Udara. "Kejadian ini lagi-lagi memberi sinyal mendesaknya modernisasi alutsista TNI," katanya kepada Metrotvnews.com, Selasa (16/10).

    Mahfudz mengakui pesawat sudah berusia dan saat ini dalam proses perbaikan, khususnya seri 100.

    Ia mengungkapkan saat ini masih ada sekitar Rp30 triliun dana on top alusista TNI yang perlu segera dialokasikan pemerintah pada APBN Perubahan 2013. Ini penting agar terjadi akselerasi modernisasi alutsista.

    "Sejak reformasi 1998 nyaris tidak ada pengadaan alutsista baru hingga tahun 2010 akhir. Ketiga matra TNI AD, AL dan AU sudah sangat memprihatinkan kondisi alutsistanya," ujar Mahfudz.

    Pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di Pandau, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10) pagi. Pesawat buatan Inggris pada 1980 bernomor registrasi TT0212, itu jatuh persis di permukiman padat penduduk.

    Pilot pesawat, Letnan Dua Penerbang Reza Yori dikabarkan selamat setelah melepaskan diri dengan kursi pelontar.

    Kami Meminta TNI Perketat Perawatan Alutsista

    Tentara Nasional Indonesia(TNI) diminta memperketat pengawasan pemeliharaan alutsista. Hal itu dilakukan agar kecelakaan seperti yang terjadi di Riau tidak terulang kembali.

    “TNI AU perlu perketat mekanisme perawatan rutin alutsista untuk meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan, karena sudah beberapa kali di tahun 2012 ini," kata Anggota Komisi I DPR, Mardani kepada Tribunnews.com, Selasa(16/10/2012).

    Mardani juga meminta Panglima TNI segera melakukan investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU di Kampar, Riau.

    “Panglima TNI agar segera melakukan investigasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU dalam latihan hari ini (16/10) di Pekanbaru, Riau. Kami berharap hasil investigasi nantinya bisa disampaikan di DPR sebagai bahan evaluasi pengelolaan alutsista di lingkungan TNI," ujar Mardani.

    Lebih jauh politisi PKS ini berharap kepada TNI khususnya Angkatan Udara memiliki kemampuan pertahanan yang handal untuk menjaga wilayah NKRI.

    “Kita ingin agar TNI khususnya Angkatan Udara memiliki kemampuan pertahanan yang handal untuk menjaga wilayah kesatuan kita Republik Indonesia, karenanya kami mendukung program latihan rutin yang dilaksanakan TNI AU untuk meningkatkan profesionalisme prajuritnya," ujarnya.

    Bahkan, DPR sudah cukup besar perhatiannya dengan peningkatan anggaran yang diberikan kepada TNI dan telah disahkannya UU Industri Pertahanan belum lama ini.

    Namun demikian, kami juga ingin agar TNI dapat mengelola program latihan rutinnya dengan baik, termasuk dalam merawat pesawat dan peralatan sistem pertahanan.

    Sebagaimana diberitakan, pesawat Hawk 200 TNI AU Skadron Pekanbaru jatuh di pemukiman warga, di Jalan Amal, Desa Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Selasa (16/10/2012) sekitar pukul 09.30 WIB dalam suatu program latihan rutin.

    Pesawat tersebut adalah buatan Inggris tahun 1994. Di sisi lain, Mardani juga meminta agar aparat TNI tidak panik menghadapi insiden jatuhnya pesawat ini dan tetap menjalankan tugas dengan baik, termasuk mengamankan lokasi kejadian.

    Sumber : Metrotvnews / Tribunnews
    Readmore --> Komisi I : Pengadaan Anggaran Alutsista TNI 2013 Harus Segera Di Alokasikan

    Wednesday, October 17, 2012 | 3:31 PM | 0 Comments

    Indonesia Dan India Tingkatkan Kerjasama Alutsista, Maritim Dan Terorisme

    Jakarta - Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan India A.K. Antony menggelar pertemuan perdananya di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Antony tampak gencar membahas isu keamanan laut.

    "Sejarah menunjukkan, hubungan Indonesia dan India sangat erat, kita juga dekat secara kultural. Kedua negara ini memainkan peranan penting dalam penciptaan perdamaian dan stabilitas," ujar Antony, di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

    Selain membahas isu terorisme, Antony menggaris bawahi isu keamanan maritim yang selama ini terancam dengan insiden perompakan. Keamanan maritim sangat penting lantaran 90 persen arus perdagangan melewati laut.

    "Beberapa ancaman maritim adalah pembajakan, trafficking dan sejumlah ancaman baru yang kian bermunculan. Keamanan maritim sangat krusial dan kita membutuhkan kerja sama untuk hal itu," ujar Antony.

    Pertemuan bilateral antar-menhan itu merupakan kelanjutan The 3rd Indonesia - India Joint Defence Cooperation Committee (JDCC) yang dihadiri Sekretaris Jenderal Kemhan kedua negara tersebut. Dalam pertemuan JDCC, kedua negara berhasil meningkatkan kerja sama pertahanan.

    Pada April 2013 mendatang, Menhan Purnomo juga akan berkunjung ke India untuk hadir dalam pertemuan bilateral kedua. Menhan Purnomo pun turut mengajak India ikut serta dalam latihan kontra-teror yang digelar di Indonesia dalam kerangka ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) Plus pada September 2013.

    India Tawarkan Senjata Kaliber Besar dan Truk Militer

    Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (16/10) setelah menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan India, Shri AK Antony beserta rombongan di gedung Kemenhan Jakarta, menyampaikan keterangan persnya kepada wartawan, tentang misi dan tujuan dari diadakannya kunjungan kedatangan Menhankam India ke Jakarta, dalam rangka melakukan Meeting Bilateral Indonesia - India dengan Menhankam, Purnomo Yusgiantoro beserta jajaran pejabat Kemenhankam TNI kedua negara.

    Menhan menjelaskan, dari hasil pertemuannya, "kita baru saja melaksanakan bilateral meeting dengan Menteri pertahanan India, Shri AK Antony. Kita bertukar pikiran mengenai masalah Internasional di sekitar kita, nanti akan di jelaskan lagi oleh Sekjen, Marsekal Madya Earis Harianto. Dalam meeting tahap awal antara Sekjen kemenhan, pak Earis Harianto dan Secretary Maisteri dari India tadi. Sudah banyak yang kita bahas, diantaranya: kerjasama Maritim, Security dan keamanan lainnya," ujar Purnomo.

    Sekjen Kemenhan, Marsekal Madya Earis Harianto mengatakan, "Dalam meeting bilateral tadi, kita telah membahas kerjasama Sharing Information, Schering Intelijen, Officer Iterpres, tawaran dari dari pihak India tentang Amunisi Kaliber Besar dan mesin-mesin truk, serta mesin untuk Kendaran tempur, juga telah kita diskusikan," jelasnya.

    Sedangkan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin mengatakan, "Indonesia juga tidak ketinggalan dalam menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri kepada India, diantaranya yang kita ditawarkan yaitu: pesawat CN 235, kapal Landing Platform Dock 125m, panser Anoa, dan senjata-senjata lainnya. Dalam hal ini, mereka juga meresponnya dengan positif, mereka juga tahu bahwa industri pertahanan Indonesia juga bagus," pungkas Hartind Asrin.

    India Belum Tawarkan Misil untuk Indonesia

    Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjend TNI Hartin Asrind mengatakan, sampai saat ini India belum menawarkan misilnya ke Indonesia. Namun tak menutup kemungkinan Indonesia akan membeli misil dari Negeri Bollywood.

    Dalam pertemuan bilateral Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dan Menhan India AK Antony, India merespons baik tawaran kerja sama militer dengan Indonesia. Indonesia pun menawarkan produk-produk dari PT Dirgantara Indonesia. Namun pembahasan mengenai misil belum bergulir.

    "India punya misil tapi mereka belum menawarkan ke kita. Kalau memang bagus ya kita beli," ujar Hartin di Kementerian Pertahanan Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2012). Hartin turut menambahkan, India merupakan negara dengan kekuatan angkatan udara yang baik. Negeri Bollywood itu juga menjadi konsumen utama bagi jet Sukhoi buatan Rusia.

    India dan Indonesia juga akan mengembangkan kerja samanya di bidang pertahanan dan produksi industri militer, mengingat baiknya perkembangan industri pertahanan negara tersebut.

    Sumber : OKEZONE 1 / OKEZONE 2 / Berita Hukum
    Readmore --> Indonesia Dan India Tingkatkan Kerjasama Alutsista, Maritim Dan Terorisme

    PT Pindad : Untuk Tahap Pertama Sparepart Leopard Di Suplay Oleh Jerman

    Jakarta - Tank Leopard yang dibeli TNI dari Jerman dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada bulan November. Terkait hal tersebut, pihak PT Pindad selaku produsen alat militer dalam negeri mengatakan tidak ada rencana memenuhi kebutuhan sparepart tank tersebut.

    "Untuk tahap pertama (sparepart) dari negara yang bersangkutan dulu," jelas Iwan Kusdiana, Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat.

    Iwan mengatakan dalam pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) kepada negara asing biasanya nanti akan ada proses Transfer Of Technology (TOT). Untuk tank leopard nantinya akan didatangkan teknisi dari Jerman untuk menjelaskan tentang seluk beluk mengenai tank ini.

    Hal ini bertujuan jika nantinya ditemukan masalah dalam pengoperasian atau ada kerusakan di bagian tertentu maka dapat ditanggulangi oleh pihak dalam negeri.

    "Nanti juga ada TOT (Transfer Of Technology) jadi kalau ada kerusakan atau semacamnya bisa diatasi sendiri," lanjutnya.

    Pada tahap pertama pengiriman bulan depan, tank buatan Jerman ini akan didatangkan sebanyak 15 unit. Nantinya tank canggih ini akan berjumlah sebanyak 100 unit. Pengiriman akan dilakukan dalam beberapa tahap.

    Sumber : DETIK
    Readmore --> PT Pindad : Untuk Tahap Pertama Sparepart Leopard Di Suplay Oleh Jerman

    PT Pindad : Kami Mampu Memproduksi Anoa 80 Unit Per Tahun

    Bandung - Yadi Kussuryadi, Wakil Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad mengungkapkan, pihaknya mampu 'melahirkan' 80 unit kendaraan tempur (Ranpur) Model Anoa.

    "Untuk kendaraan tempur ini, kami mampu membuat 80 unit per tahun," ujar Yadi kepada wartawan di Hall Assembling Kendaraan Khusus PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

    Yadi menjelaskan, proses pembuatan kendaraan lapis baja andalan TNI, melalui dua proses, yakni proses desain rangka. Setelah itu, baru masuk ke tahap assembling untuk memasang komponen-komponennya.

    Tahapannya, Yadi menjelaskan, satu unit Anoa dapat memakan waktu selama 25 hari, untuk disusun setiap plat baja dan disatukan di hall pembuatan bodi Anoa.

    Setelah disatukan, jelas Yadi, tubuh Anoa yang masih berbentuk rangka dikirim ke ruang assembling, untuk dilengkapi parts seperti shock breaker, interior dan parts lain yang diperlukan TNI. Di Hall Asembling, satu unit Anoa menghabiskan waktu 33 hari.

    "Jadi, satu unit Anoa bisa diselesaikan utuh dalam waktu dua bulan," ucap Yadi. Untuk saat ini, Yadi menjelaskan, sudah ada 61 unit Anoa yang siap 'didandani' di Hall Asembling. Para pegawai pun bekerja untuk menyiapkan segala komponennya.

    "Kini sudah ada 61 unit yang siap. Pertengahan Desember sudah siap uji," ungkap Yadi. Yadi memaparkan, pembuatan kendaraan tempur yang kini juga digunakan oleh Pasukan UNIFIL di daerah konflik Palestina-Israel, ternyata mampu dipercepat pembuatannya. Jika diperlukan, Anoa ini mampu diproduksi dua kali lipat dari sebelumnya. Namun, tutur Yadi, percepatan pembuatan Anoa hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu.

    "Di sini (Hall Assembling) baru dua line. Jika mendesak atau negara dalam keadaan darurat, maka bisa ditambah menjadi empat line," kata Yadi.

    Sumber : Tribunnews
    Readmore --> PT Pindad : Kami Mampu Memproduksi Anoa 80 Unit Per Tahun

    PT Pindad Berencana Mengembangkan Medium Tank

    Ilustrasi

    Bandung - Setelah sukses membuat kendaraan tempur jenis Anoa, PT Pindad berencana membuat tank tempur medium (Medium Battle Tank).

    "Kami akan membuat tank tempur medium," ujar Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad Iwan Kusdiana, di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).

    Iwan menjelaskan, tahapan yang akan dimulai pihaknya adalah berkonsentrasi membuat tank tempur medium dengan bobot sekitar 20 ton.

    Meski rencana pembuatan tank tempur medium baru dilakukan, Iwan mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengembangan tanpa transfer of technology (ToT) dengan produsen pembuat tank dari luar negeri.

    "Kami tidak kerja sama dengan luar. Ini kami kembangkan sendiri," ucap Iwan. Iwan optimistis pihaknya dapat menyelesaikan pengembangan tank tempur medium dengan jangka waktu yang cepat. Targetnya, pada 2014 prototype tank ini sudah jadi.

    Sumber : Tribunnews
    Readmore --> PT Pindad Berencana Mengembangkan Medium Tank

    PT Pindad : Irak Masih Melakukan Penjajakan Dan Negosiasi Anoa

    Jakarta - Malaysia dan Irak sudah sejak lama berencana untuk memboyong Panser jenis Anoa buatan PT Pindad. Namun hingga kini belum ada kesepakatan yang terjalin dengan perusahaan persero pengahasil senjata militer tersebut.

    "Malaysia(memesan). Kemarin minta 31 unit. Dari Irak juga sudah ada yang datang waktu itu. Tapi ini masih tahap penjajakan dan negosiasi. Kalau nanti deal baru ada kontrak dan sebagainya," kata Kepala Sekretariat perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana.

    Iwan mengatakan hal tersebut dalam acara Press Tour bersama wartawan Kementerian Politik Hukum dan Keamanan di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/12).

    Menurut Iwan, Panser Anoa ini memang merupakan produk unggulan PT Pindad. Penjualan perusahaan persero ini juga terdongkrak karenanya.

    "Secara penjualan tidak terlalu banyak tapi omzetnya besar. Kita sampai 2008 saja, ada 1,13 triliun. Penjualan Pindad didongkrak oleh penjualan Anoa ini," lanjutnya.

    Hingga saat ini Panser Anoa sendiri laris dibeli oleh TNI angkatan darat. Kesatuan yang dipimpin Letjen TNI Pramono Edhi Wibowo ini total telah membeli 226 unit dari PT Pindad.

    "TNI pertama pesan Anoa tahun 2008 154 unit untuk berbagai tipe. 2011 pesan 11 unit tipe APC semua. Tahun ini pesen 61 unit. Itu sudah tersebar di berbagai kodam. Biasanya digunakan untuk pengamanan tamu-tamu penting VVIP atau saat kunjungan presiden keluar kota,"

    Panser Anoa ini memiliki beberapa varian tipe tergantung kebutuhannya. Kendaraan tempur jenis ini rata-rata memiliki bobot sekitar 14 ton dengan kecepatan melaju 80km/jam di jalur on road dan 40km/jam di jalur off road.

    Panser ini juga dilengkapi persenjataan yang disesuaikan dengan tipe masing-masing. Transmisi otomatis juga melengkapi keunggulan kendaraan tempur ini.

    Sumber : DETIK
    Readmore --> PT Pindad : Irak Masih Melakukan Penjajakan Dan Negosiasi Anoa

    Tuesday, October 16, 2012 | 11:23 AM | 3 Comments

    Pesawat Hawk TNI AU Jatuh Di Pekanbaru

    Pekanbaru - Sebuah pesawat milik TNI AU jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 9.30 WIB, Selasa (16/10). Kadispen TNI AU Marsekal Muda Azman Yunus kepada mengatakan, pesawat yang jatuh jenis Hawk 200 buatan Inggris. "Pesawat dalam misi latihan," katanya seperti dikutip dari metrotv, Selasa (16/20).

    Pesawat tersebut dikemudikan oleh Letda Penerbang Reza Yori. Menurut Azman, pilot pesawat tersebut selamat karena menggunakan kursi lontar sebelum pesawat jatuh.

    Hingga saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Sementara informasi dari lokasi seperti dikutip dari kompas.com menyebutkan bahwa area tersebut dijaga oleh personel TNI dan tertutup bagi masyarakat.

    Hawk Terbang Rendah, Menukik dan Terdengar Ledakan

    Warga di sekitar Gang Amal, Perumahan Pandau Permai, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sempat melihat pesawat TNI AU terbang rendah sebelum jatuh. Pesawat latih tersebut menukik kemudian meledak.

    "Terbang rendah. Suaranya memekakkan telinga," kata warga setempat, Nursaya, kepada detikcom, Selasa (16/10/2012).

    Nursaya sempat melihat pesawat itu menukik, lalu jatuh. Sesaat kemudian terdengar ledakan dan asap mengepul.

    Pesawat yang jatuh di Pandau, Kabupaten Kampar, Riau, adalah pesawat tempur berjenis Hawk 200 berkursi tunggal (single seater). Pesawat itu jatuh saat diterbangkan untuk latihan.

    Kadispen TNI AU Marsma Azman Yunus membenarkan tentang kecelakaan pesawat itu. "Betul, pesawat Hawk-200 single seater," kata Azman saat dihubungi detikcom, Selasa (16/10/2012) pukul 10.50 WIB.

    Sumber : Kontan / DETIK
    Readmore --> Pesawat Hawk TNI AU Jatuh Di Pekanbaru

    Jubir Kemhan : KCR Andalan Pertahanan Laut

    Jakarta – Kapal cepat rudal (KCR) yang dipesan pemerintah dari industri galangan kapal PT Palindo Marine, Batam, segera diserahterimakan. Keberadaan kapal jenis tersebut penting untuk pengamanan wilayah laut.

    Dari empat KCR yang dipesan, dua di antaranya telah diserahterimakan, yakni KRI Celurit- 641 dan KRI Kujang-642.Ini merupakan bagian dari program pengadaanKCRsecarabesar-besaran TNI Angkatan Laut (AL). Managing Director PT Palindo Marine Harmanto mengungkapkan, KCR yang ketiga sekarang ini tinggal tahap finishing. ”Minggu lalu sudah di-launching dan akhir tahun ini mungkin bisa diserahterimakan,” katanya kepada SINDO kemarin.

    Kapal ketiga itu sudah berada di galangan kapal dari pabrik tersebut dan menjalani penyempurnaan. ”Setelah penyempurnaan, akan dilakukan pengujian di laut,”sebut dia. Sembari menyelesaikan kapal ketiga,lanjut Harmanto,pihaknya juga sudah mulai tahapan pengerjaan kapal keempat. ”Kita membuat kapal lengkap,kecuali persenjataannya,” imbuh dia. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin menuturkan,pemerintah akan membeli total sekitar 35 KCR untuk memenuhi kebutuhan sesuai program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).

    ”Sejauh ini baru empat yang kita pesan,”ujarnya. Indonesia butuh kapal-kapal jenis ini untuk pengamanan wilayah laut, terutama di kawasan barat.”Perairan wilayah barat sangat cocok untuk kapalkapal kecil seperti ini (panjang di bawah 100 meter) karena perairannya dangkal. Kalau di timur, kita butuh kapal-kapal besar yang panjangnya di atas 100 meter,”terang dia. Untuk kapal berukuran di atas 100 meter, kata dia,Kemhan memesan ke PT PAL Surabaya.

    ”Kita juga punya program korvet nasional,” sebut Hartind yang juga staf ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan itu. Komandan Satgas KCR-40 dan PC-43 TNI AL Kolonel Nurwahyudi menambahkan, butuh waktu sekitar 12 bulan untuk merampungkan satu unit KCR terhitung sejak penandatanganan kontrak.”Nanti sebelum diserahterimakan ada uji kelaikan laut dulu oleh TNI AL,”sebut dia.

    Kapal ini,kata Nurwahyudi, memiliki spesifikasi yang relatif sama dengan dua kapal sebelumnya, KRI Celurit-641 dan KRI Kujang-642. Untuk diketahui, kapal yang didesain sebagai kapal patroli tersebut memiliki spesifikasi panjang sekitar 44 meter, lebar 7,4 meter, berbobot 250 ton,dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot. Kapal dipersenjatai rudal C-705, meriam kaliber 30 mm enam laras, serta meriam anjungan dua unit kaliber 20 mm.

    KSAL Laksamana TNI Soeparno sebelumnya menuturkan, program penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL 2012 adalah pengadaan kapal selam dan kapal permukaan. ”Ada tiga kapal selam, dua kapal permukaan frigat jenis perusak kawal rudal (PKR) dan 20 kapal patroli cepat dan kapal cepat torpedo,” tuturnya

    . Hingga 2024,TNI AL butuh 24 unit kapal jenis ini.Kapal ini akan dioperasikan di wilayah armada barat dan Sulawesi Utara.Dalam pemesanan kapal ke PT Palindo itu, diketahui harga per unit kapal sekitar Rp75 miliar. Pada pengadaan pertama,KRI Celurit,pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk pembiayaannya.

    Kemandirian Alutsista

    Lahirnya Undang-Undang (UU) Industri Pertahanan dipercaya bakal mempercepat perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Sebab, UU yang ditandatangani Presiden saat hari ulang tahun TNI ke-67,5 Oktober lalu,itu mengatur sinergi antarindustri strategis maupun industri pertahanan dalam memproduksi alutsista.

    Perkara sinergi ini yang selama ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi perusahaan. Menurut Hartind, UU Industri Pertahanan memberikan jaminan adanya pembelian produk pertahanan maupun oleh pemerintah. ”Selama ini yang dikhawatirkan industri pertahanan adalah masalah konsistensi pembelian dari user,”beber dia.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> Jubir Kemhan : KCR Andalan Pertahanan Laut

    Puluhan Roket Membumihanguskan Sekerat Dalam Latihan

    Bengalon - Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.

    Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

    Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.

    Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.

    Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10).

    Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.

    Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.

    Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA. Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.

    Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.

    "Namun ketika baru ditembak Yakhon saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhon yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.

    Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.

    Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.

    Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.

    Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).

    KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.

    Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.

    Sumebr : Tribunnews
    Readmore --> Puluhan Roket Membumihanguskan Sekerat Dalam Latihan

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.