ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Friday, September 14, 2012 | 3:51 PM | 0 Comments

    Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (14/9), menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Letjen Kang Pyo Yong, di Kantor Kemhan, Jakarta. Wamenhan meminta maaf atas ketidakhadiran Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk menyambut kunjungan Wamenhan Korea Utara karena sedang menghadiri pembukaan Sail Morotai di Provinsi Maluku Utara.

    Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara berjalan sangat baik sejak awal yaitu tahun 1961 pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Wamenhan melanjutkan, adalah kewajiban bersama untuk meningkatkan hubungan kerjasama di bidang pertahanan/militer untuk menambah kualitas hubungan baik kedua negara ini. Wamenhan setuju bahwa perlu dilakukan upaya bersama kedua Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan.

    Kepada Wamenhan Korea Utara, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan beberapa prinsip dasar dalam pertahanan Indonesia saat ini yaitu sistem pertahanan semesta. Terdapat tiga komponen pertahanan yaitu TNI sebagai Komponen Utama, masyarakat yang sebelumnya telah dipersiapkan sebagai Komponen Cadangan, dan sarana prasarana dan industri sebagai Komponen Pendukung. Ketiga komponen tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah teritorial NKRI, dan untuk menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia.

    Dalam hubungannya dengan kerjasama Internasional, Indonesia menerapkan prinsip mutual respect dan mutual benefit dalam membangun hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Dan prinsip Confident Building Measures dalam upaya pencegahan konflik dan sengketa diantara negara-negara sahabat dan yang berada di kawasan Asia Tenggara. Untuk mencegah terjadinya konflik di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjalin memelihara hubungan dengan membangun kerjasama pertahanan bersama negara-negara sahabat, anggota ASEAN.

    Sementara itu Wamenhan Korea Utara menyatakan kunjungannya ke Kementerian Pertahanan RI kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara terutama di bidang pertahanan. Wamenhan Kang Pyo Yong berharap dapat menjalin kerjasama di bidang saling kunjung perwira angkatan bersenjata kedua negara dan pendidikan bagi personel Angkatan Bersenjata.

    Dijelaskan oleh Wamenhan Korea Utara bahwa hubungan baik kedua negara sudah berlangsung lama sejak kepemimpinan Presiden pertama Ir Soekarno. Rakyat Korea juga sangat menghargai ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat meninggalnya Presiden Korea Utara yang terdahulu Kim Jong Il pada Desember 2011 lalu. Wamenhan Korea Utara sangat menghargai Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berpengaruh di Asia dan tidak bersekutu dengan pihak manapun.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan

    Thursday, September 13, 2012 | 12:52 PM | 0 Comments

    Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT

    Jakarta - Bentuk pesawatnya kecil, ramping, bentang sayapnya kurang dari 4 meter, juga tak berawak. Namun, pesawat ini mempunyai peranan besar bagi pertahanan Indonesia, untuk melakukan misi pengintaian.

    Indonesia sebentar lagi mempunyai pesawat pengintai tanpa awak (unmanned aerial vehicle) yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

    Saat ini sudah BPPT sudah membuat lima buah pesawat tanpa awak. Tiga merupakan pesawat tanpa awak untuk survei pengamatan wilayah, sedangkan dua jenis lainnya pesawat tanpa awak untuk pengintaian.

    Pesawat tanpa awak ini didesain dengan konsep autopilot dan autonomous. Pesawat ini secara bergerak otomatis melalui kendali Ground Control System (GCS) dan jalur yang dilalui oleh pesawat juga terkendali.

    "Jadi ini terkendali, pesawat nggak bisa kemana-mana, sesuai dengan kendali program di GCS," jelas Agus Suprianto, staff engineering Unit Kerja Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan Kedeputian Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT di Jakarta, Rabu 12 September 2012.

    Varian pesawat tanpa awak yang dikembangkan BPPT yaitu Alap-Alap Double Boom dan Sriti. Keduanya secara fisik lebih kecil dibandingkan pesawat tanpa awak untuk kepentingan survei pemetaan dan kemampuan tinggi terbang maksimumnya juga lebih rendah dari pesawat survei pengamatan.

    "Pesawat pengintai mampu terbang 7.000 kaki, agar lebih jelas dalam meningkatkan performa fokus pengintaian pembajakan ilegal logging, pembajakan kapal, jadi lebih ke teknologi pertahanan," tambah Agus.

    Untuk memotret obyek pengintaian, pesawat khusus ini dilengkapi dengan Gymbal camera video buatan Sony. Kamera ini beratnya mencapai 9 kg dan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kamera biasa maupun kamera profesional.

    Ia melanjutkan, pesawat melakukan pengintaian selepas proses climbing di udara. "Jadi tahapannya, setelah take off, kan climbing, nah setelah itu pesawat baru bisa merekam obyek pengintaian," paparnya.

    Lantas bagaimana dengan pengiriman data pengintaian? Pesawat ini sudah dilengkapi dengan sensor yang langsung terhubung dengan GCS di daratan. Data bersifat real time, dapat langsung diolah di pusat kendali. "Ini merupakan generasi perintis, generasi awal pesawat tanpa awak di Indonesia," ujarnya.

    Pesawat khusus ini akan dipakai oleh Kementerian Pertahanan dan TNI. "Pengintaian akan dilakukan di TNI AL, dari kapal. Ini masih disesuaikan, semakin kecil semakin lincah," kata Agus. BPPT dan Kemenhan akan melakukan ujicoba pesawat pada bulan ini di Halim Perdanakusuma.

    Spesifikasi Alap-Alap Double Boom

    Bentang Sayap : 3,510 m Konfigurasi: inverted v-tail high wibng dan double boom Berat kosong: 8,5 Kg Berat payload: 2,5 Kg Berat maksimum take off, MTOW : 18 Kg Kecepatan jelajah : 55 Knots Lama terbang : 5 Km Jangkauan terbang : 140 Km Tinggi terbang maksimum: 7.000 kaki

    Spesifikasi Sriti

    Bentang Sayap : 2,988 m Konfigurasi: flying wing Berat kosong: 6 Kg Berat payload: 2 Kg Berat Maksimum Take Off, MTOW : 8,5 Kg Kecepatan jelajah : 30 Knots Lama terbang : 1 jam Jangkauan terbang : 5 Nautical mile Tinggi terbang maksimum: 3.000 kaki.

    Sumber : Vivanews
    Readmore --> Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT

    Kemhan Dan Rheinmetall Selesaikan Kontrak Pengadaan Tank Pada September 2012

    Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan Kolonel Arh Sugandi Agus, Rabu (12/9) menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta.

    Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan, pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-pihak terkait di Jerman, baik pihak industri pertahanan yaitu pabrik Rheinmetall dan Grob maupun pemerintah Jerman.

    Terkait dengan pembelian sejumlah 103 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard, Tank jenis Marder 1A3 sebanyak 50 unit dan Tank pendukung 10 unit, Wamenhan menyampaikan bahwa pihak Rheinmetall akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012. Wamenhan juga mengungkapkan pihak Rheinmetall telah mempersiapkan pengiriman perdana Main Battle Tank (MBT) Leopard sesuai dengan target Kementerian Pertahanan tetapi terdapat beberapa hal terkait administrasi dan logistik yang perlu diselesaikan oleh pihak Rheinmetall dengan Kementerian Pertahanan. Dengan demikian Main Battle Tank (MBT) Leopard dapat tiba di Indonesia pada awal November 2012 bertepatan dengan pameran Industri pertahanan Indo Defence 2012.

    Menanggapi hal tersebut, pihak kuasa usaha Jerman akan membantu pihak Indonesia dalam hubungan Government to Government.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Kemhan Dan Rheinmetall Selesaikan Kontrak Pengadaan Tank Pada September 2012

    Lapan Sedang Mengkaji Empat Pulau Untuk Antariksa

    Jakarta - Empat pulau, yaitu Biak (Papua), Morotai (Maluku Utara), Nias (Sumatera Utara), dan Enggano (Bengkulu), dikaji untuk menjadi lokasi pembangunan bandar antariksa. Bandar antariksa ini diperlukan seiring dengan kian dibutuhkannya satelit untuk penginderaan jauh dan agar Indonesia tidak lagi tergantung pada teknologi dan bandar antariksa negara lain.

    Erna Sri Adiningsih dari Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa mengatakan hal ini saat menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk percepatan dan pembangunan ekonomi Indonesia menuju industrialisasi kelautan dan perikanan berkelanjutan, di Ternate, Maluku Utara, Rabu (12/9/2012). Seminar diadakan dalam kaitan Sail Morotai 2012.

    Dari kajian awal, menurut Erna, keempat pulau tersebut dinilai layak untuk menjadi lokasi bandar antariksa. Di antaranya karena dekat garis khatulistiwa, berada dekat laut bebas, sehingga bisa meminimalkan risiko akibat peluncuran roket dan potensi bencana seperti gempa dan tsunami.

    Erna menjelaskan, di Morotai, Maluku Utara, enam lokasi telah dikaji, yaitu di Tanjung Gurango, Pulau Tabailenge, Bido, Mira, Sambiki, dan Sangowo. Dari keenam lokasi itu, yang lebih cocok untuk bandar antariksa berada di Sangowo atau persisnya tiga kilometer dari Sangowo.

    "Lima lokasi lainnya kurang cocok karena sudah ada rencana lahan di sana dipakai pemerintah dan karena topografi yang kurang baik," ujarnya.

    Erna mengungkapkan, kajian yang telah dilakukan di keempat pulau itu baru kajian awal. Perlu ada penelitian lebih lanjut sebelum memutuskan lokasi yang tepat untuk bandar antariksa.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Lapan Sedang Mengkaji Empat Pulau Untuk Antariksa

    BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer

    Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tak hanya puas mengembangkan riset untuk senjata dan kendaraan taktis militer, yang salah satunya menghasilkan panser ANOA yang diproduksi PT Pindad. BPPT pun segera merintis pembuatan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle), yang salah satunya untuk kepentingan militer.

    "Sekarang kami sedang finalisasi pesawat itu untuk kepentingan pengintaian dan operasi," kata Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar, usai penganugerahan BJ Habibie Technology Award 2012 di Aula BPPT, Jakarta, Rabu 12 September 2012.

    Marzan menambahkan pesawat tanpa awak tersebut selain untuk kepentingan pertahanan juga dapat digunakan untuk pengamatan wilayah (survailence) dan kebakaran hutan.

    "Pada waktu lalu, pesawat ini digunakan untuk mendukung pembuatan hujan buatan," tambahnya.

    Pesawat dengan kemampuan tinggi terbang mencapai 8.000 kaki ini dioperasikan secara otomatis melalui pusat kendali. "Langsung bisa kirim data secara real time ke pusat kontrol," ujarnya.

    Bulan September ini, lanjut Marzan, akan dilakukan ujicoba bersama dengan Kementerian Pertahanan. Setelah ujicoba baru kemudian akan dilanjutkan ke tahap produksi.

    "Segera diujicoba di Halim Perdanakusuma, dari sana produksi diputuskan dan bagaimana keperluannya," kata Marzan.

    Pesawat tanpa awak yang dikembangkan oleh BPPT telah muncul dalam lima varian. Tiga merupakan jenis pesawat UAV untuk survei pemetaan sementara dua varian untuk kepentingan pertahanan. Pesawat ini akan dipakai oleh Kementerian Pertahanan maupun TNI.

    Sumber : Vivanews
    Readmore --> BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer

    Wednesday, September 12, 2012 | 7:47 AM | 0 Comments

    PBB Perluas Wilayah Operasi Indobatt TNI

    Jakarta – Satgas Indonesian Batalion (Indobatt) TNI Kontingen Garuda XXIIIF/ UNIFIL(United Nations Interim Force In Lebanon) dalam waktu dekat akan mendapatkan area operasi baru di Lebanon Selatan, menggantikan salah satu pos dari Batalion Spanyol.

    Penambahan ini membuat luas wilayah operasi Indobatt bertambah 40 kilometer persegi menjadi 160 kilometer persegi. Menurut Perwira Penerangan Satgas Konga XXIIIF/ UNIFIL Lettu Inf Suwandi, kepastian ini menyusul turunnya perintah dari Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Manuel Romero Carril untuk mengisi pos baru.

    Menindaklanjuti perintah itu, pada Kamis (6/9) tim dari Indobatt yang dipimpin oleh Kepala Staf Umum Satgas Mayor Mar Agustinus Purba melakukan peninjauan ke lapangan. Rencana area yang diserahterimakan ke Satgas Indobatt seluas 40 kilometer persegi dengan satu buah compound atau markas UN POsn 9- 15,di Kafer Killa,yang menampung satu kompi.

    Dalam area tersebut, terdapat blue line garis perbatasan Lebanon-Israel sepanjang 5 kilometer.“Ini menyambung dengan blue line yang menjadi area tanggung jawab Indobatt sebelumnya sepanjang 4,7 kilometer,” katanya melalui surat elektronik, kemarin.

    Dalam surat itu disebutkan, Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono yang didampingi Wadansatgas Letkol Mar FJH Pardosi,seusai menerima laporan hasil peninjauan, mengatakan bahwa rencana perluasan AOR (Area of Responsibility) Indobatt ini merupakan suatu kepercayaan UNIFIL atas kinerja yang selama ini ditunjukkan oleh seluruh personel Indobatt.

    “Kepercayaan ini sekaligus merupakan tantangan bagi personel Indobatt untuk lebih meningkatkan profesionalitasnya dalam melaksanakan tugas di lapangan, sehingga kepercayaan ini dapat dipertanggung jawabkan,” jelasnya.

    Penyerahan AOR baru kepada Satgas Indobatt akan dilaksanakan Oktober 2012 mendatang. Dengan penambahan area operasi baru ini, Indobatt akan memiliki luas wilayah operasi keseluruhan 160 kilometer persegi dari luas sebelumnya 120 kilometer persegi.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> PBB Perluas Wilayah Operasi Indobatt TNI

    Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna

    Jakarta – Eskalasi konflik yang meningkat di kawasan Laut China Selatan disikapi dingin Tentara Nasional Indonesia (TNI).TNI belum berencana untuk memperkuat pertahanan di daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah sengketa tersebut,yakni di Kepulauan Natuna, sebagai langkah antisipasi adanya dampak konflik.

    Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengungkapkan, sejauh ini TNI masih mengandalkan kekuatan militer yang sudah ada di Kepulauan Natuna. “Sampai sekarang kita belum ada kajian ke sana (pemekaran),” ujarnya di sela-sela peluncuran buku Indonesia Mengukir Sejarah Selam Dunia di Jakarta, Senin (10/9) malam.

    Kekuatan militer TNI di wilayah tersebut sebenarnya terbilang minim, karena hingga sekarang pangkalan yang ada di sana hanya Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara. Adapun untuk TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut sejauh ini berada di bawah komando kodim setempat.“Kita tidak ada perubahan.Lanal tetap tidak ada pemekaran dan sebagainya, ”bebernya.

    Meski demikian, Iskandar meyakinkan bahwa kekuatan yang ada saat ini sudah cukup untuk menyikapi perkembangan eskalasi konflik. Menurut dia,TNI memiliki kesiapan untuk mengantisipasi dampak konflik di Laut Cina Selatan terhadap wilayah Indonesia yang berada di seputarannya.

    “Kita mempunyai komunikasi dan intelijen yang sangat baik. Pengindraan kita juga sangat baik, sehingga kalau ada sesuatu, kita bisa dengan yang terdekat, misalnya di sana ada Tanjung Pinang, Dumai, dan sebagainya,”katanya Pada awal September lalu, TNI memusatkan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di daerah tersebut.

    Sebanyak 2.500 personel TNI terlibat di dalamnya.TNI juga menyertakan 5 KRI, 4 pesawat tempur Hawk, 6 pesawat angkut Hercules C-130, 1 CN235, dan 2 helikopter SA332 pada latihan gabungan tersebut. Meski demikian, TNI menampik bahwa pemilihan lokasi latihan di Natuna ada kaitannya dengan konflik Laut China Selatan ataupun ancaman yang bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional.“Ini hanya pilihan yang telah dirancang jauh-jauh hari,” kata Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo.

    Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerangkan, pemekaran armada laut bergantung pada strategi pertahanan dan postur. Setiap pengembangan kekuatan selalu berorientasi pada ancaman yang ada. Akan tetapi, lanjut dia,Kementerian Pertahanan selaku pembuat regulasi dan pembuat kebijakan,pemekaran itu tidak bisa serta-merta dilaksanakan. Harus dilakukan kajian-kajian yang komprehensif secara strategis.

    Apalagi dilihat dari segi anggaran,sekarang ini 42% anggaran pertahanan terserap untuk belanja pegawai. Padahal, adanya pemekaran bakal membutuhkan anggaran tidak sedikit, sehingga pemekaran jika dipaksakan dikhawatirkan akan gagal.“Jadi setinggi-tingginya anggaran,kalau itu untuk belanja pegawai, nanti pembangunan kekuatan jadi turun,” papar Sjafrie.

    Lantaran penguatan armada laut dibutuhkan, maka perlu dicarikan solusi. Sjafrie menilai, menanggulangi ancaman tidak harus serta-merta dengan pemekaran kekuatan. Dia menuturkan, mobilitas yang tinggi didukung kualitas alutsista yang canggih bisa menjadi solusi.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna

    Tuesday, September 11, 2012 | 11:33 AM | 0 Comments

    Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar

    Jakarta - Pemerintah pusat mewacanakan untuk membangun pusat nuklir di Provinsi Kalimantan Barat karena di daerah tersebut ditemukan sumber daya alam uranium yang cukup besar.

    Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin yang juga ketua Forum Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Kalimantan di Banjarmasin, Senin mengatakan, beberapa waktu lalu dia bersama dengan perwakilan Gubernur wilayah Kalimantan melakukan pertemuan dengan beberapa kementerian antara lain, Kementerian Ekonomi, ESDM dan terkait lainnya.

    Salah satu hasil pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah rencana pembangunan pusat pengembangan nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dan sumber energi lainnya.

    "Kalimantan adalah wilayah cukup kaya, bukan hanya tambang batu bara, emas dan lainnya tetapi juga uranium di Kalbar," katanya.

    Karena bahan baku utama energi nuklir tersebut banyak di temukan di Kalbar, sehingga diwacanakan untuk mengembangkan energi tersebut untuk pembangunan pemenuhan energi masa depan Kalimantan.

    Rencana tersebut, kata dia, juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang kini masih kurang, sehingga pelaksanaan MP3EI serta Permen ESDM tentang larangan bahan baku energi keluar dari Indonesia bisa segera diwujudkan.

    "Kami sangat berharap berbagai infrastruktur, jalan, jembatan dan bandara udara, pelabuhan laut dan energi di wilayah Kalimantan bisa diselesaikan pada 2014," katanya.

    Tanpa dukungan infrastruktur dan energi yang memadai, tambah dia, pelaksanaan MP3EI dan Permen ESDM tersebut akan sulit untuk direalisasikan.

    Apalagi, kata dia, beberapa negara importir tambang seperti Jepang, China, dan beberapa negara lainnya, kini sudah mulai mengurangi permintaan karena ditemukannya gas yang cukup besar di Amerika dan Australia.

    Kondisi tersebut, kata dia, dikhawatirkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah, walaupun kini tambang bukan lagi satu-satunya tumpuan perekonomian Kalsel.

    "Kedepan kita akan mengembangkan sektor perekonomian dalam arti luas, selain juga mendorong tumbuhnya investasi terutama industri skala besar," katanya.

    Kini, tambah Gubernur, yang sudah siap untuk beroperasi adalah tiga perusahaan bijih besi di Kabupatan Tanah Laut dan Tanah Bumbu, sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan MP3EI.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar

    TNI AL Siapkan 33 Awak KRI Klewang-625 Ke PT Lundin

    Surabaya - TNI AL menyiapkan personel yang akan mengawaki kapal canggih terbaru KRI Klewang-625 lewat pelatihan di galangan PT Lundin Industry Invest, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ini adalah kapal berlunas tiga (trimaran) bahan komposit sepanjang 65 meter dengan teknologi rancang bangun terkini.

    Masalahnya tinggal melengkapi persenjataan, navigasi, dan sistem komunikasinya sesuai dengan kelasnya. Tanpa itu semua, kecanggihan kapal buatan dalam negeri yang setara dengan kualitas buatan Amerika Serikat itu bisa sia-sia belaka.

    Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur, Letnan Kolonel Khusus Yayan Sugiana, di Surabaya, Senin, menjelaskan pelatihan itu saat ini sudah berjalan dan akan berakhir pada pertengahan September 2012.

    TNI AL pada 31 Agustus lalu meluncurkan kapal cepat rudal jenis trimaran di Selat Bali, Kabupaten Banyuwangi. Meskipun sudah diluncurkan, kapal yang diklaim tidak bisa terdeteksi radar lawan itu masih memerlukan penyempurnaan dan nantinya akan bergabung dalam jajaran Koarmatim.

    "Ada 33 personel calon awak KRI Klewang-625 yang saat ini ikut pelatihan. Pelatihan ini penting agar personel itu mampu mengawaki kapal canggih itu secara baik," kata Sugiana.

    Sementara Komandan Satgas Proyek Pengadaan KCR Trimaran, Kolonel Teknik Heru Sriyanta, diharapkan setelah pelatihan tersebut para pengawak KRI Kelewang-625 dapat mengoperasikan kapal dengan penanganan terbaik.

    "Sehingga seluruh peralatan yang ada di kapal dapat dipelihara dengan baik dan dapat memperpanjang usia pakai kapal mejadi lebih lama," katanya.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> TNI AL Siapkan 33 Awak KRI Klewang-625 Ke PT Lundin

    CN-235 Dan C-27 Spartan Bertarung Dalam Pengadaan Pesawat Patroli Filipina

    Manila (MIK/WDN) - Indonesia menjadi salah satu alternatif lain untuk pengadaan pesawat patroli untuk Filipina sebagai bagian dari program modernisasi Angkatan Bersenjata, Kata Department of National Defense (DND) pada hari senin kemarin.

    "Indonesia merupakan negara yang kami pilih dari beberapa negara Eropa," ujar Jubir DND Peter Paul Galvez kepada wartawan.

    Sebuah sumber militer mengatakan, Filipina secara khusus mengincar pesawat CN-235 jarak menegah buatan Indonesia yang memiliki mesin ganda akan bersaing dengan pesawat angkut buatan Italia C-27 Spartan.

    "Ini semua masih tahap negosiasi, dan program ini masih dalam studi kelayakan," kata Galvez.

    "Berbagai produsen telah melihat kriteria yang sesuai seperti yang kita harapkan. Indonesia merupakan salah satu dari produsen yang telah mengajuan proposal kepada kami," tambahnya.

    Dia juga mengatakan pesawat ini diperuntukan untuk pengawasan maritim dan misi keamanan.

    Filipina saat ini menggunakan pesawat latih Aermacchi S-211 untuk melakukan patroli maritim.

    Saat ini Filipina juga berencana untuk membeli pesawat tempur.

    Salah satunya melirik pesawat buatan KAI Korsel yaitu T-50 Golden Eagle pesawat latih canggih supersonik dan memiliki kemampuan multirole.

    Sumber : ABS-CBNNews
    Readmore --> CN-235 Dan C-27 Spartan Bertarung Dalam Pengadaan Pesawat Patroli Filipina

    Perbandingan Program Antariksa Antara India Dan Indonesia

    Jakarta - Indonesia dan India mendeklarasikan kemerdekaan pada waktu yang hampir sama. Bahkan Indonesia lahir lebih dulu pada 17 Agustus 1945 sedangkan India pada 15 Agustus 1947. Namun prestasi di bidang antariksa kedua negara tersebut jauh berbeda. Ketika India sudah berkali meluncurkan satelit sendiri Indonesia masih belum pernah meluncurkan satelit sendiri.

    India memang bintang baru dalam industri antariksa. Mereka telah berhasil mengirim probe pengamatan menuju Bulan, bahkan mereka telah berencana mengirim probe pengamat ke Mars. Bahkan India baru saja sukses meluncurkan misi antariksanya yang ke 100 dengan mengirim dua satelit milik Perancis dan Jepang pada orbitnya.

    Raihan prestasi India dalam bidang antariksa dimulai pada 1975 di mana mereka berhasil membuat satelit sendiri. Satelit yang diberi nama Aryabhata tersebut kemudian diluncurkan menggunakan roket Soviet.

    Lalu bagaimana Indonesia? Indonesia saat ini tertinggal jauh dalam pengembangan teknologi antariksa. Indonesia pertama kali terlibat dengan dunia antariksa pada 1976 dengan peluncuran satelit Palapa. satelit tersebut sayangnya merupakan buatan Hughes (sekarang Boeing), perusahaan pembuat satelit asal Amerika Serikat.

    Ketertinggalan Indonesia dirasa karena kurangnya perhatian pemerintah masa itu pada dunia antariksa. Satelit saat itu hanya digunakan sebagai sarana telekomunikasi. Pemerintah kurang memandang bahwa teknologi satelit dapat digunakan untuk berbagai masalah lain seperti ilmu pengetahuan dan pertahanan keamanan.

    Namun semenjak era reformasi perhatian pemerintah sedikit bertambah. Berbagai program telah direncanakan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang memiliki teknologi antariksa maju.

    Proyek pertama adalah peluncuran satelit lapan A2. Satelit mikro ini merupakan satelit pertama yang murni buatan Indonesia. Satelit ini dapat digunakan untuk pengambilan citra bumi dan monitor lalu lintas kapal. Lapan berencana meluncurkan satelit ini pada 2013 menumpang pada roket India.

    Proyek lain yang tak kalah penting adalah penelitian roket. Lapan berencana menguji roket RX 550 miliknya pada akhir tahun ini. RX 550 dirancang untuk pengembangan roket pembawa satelit. Roket ini akan menjadi titik dasar Indonesia sebagai peluncur satelit.

    Proyek roket ini cukup rumit karena teknologi propelan (bahan bakar roket), material roket yang tidak dikuasai ilmuwan Indonesia. Keterlambatan pengembangan ini cukup terasa efeknya karena negara seperti India sudah berkali-kali meluncurkan satelit menggunakan roket miliknya. Namun RX 550 adalah bukti komitmen Lapan dan pemerintah dalam pengembangan teknologi antariksa.

    Sebenarnya ada proyek lain yang sudah cukup lama direncanakan. Proyek tersebut ialah proyek pembangunan pangkalan peluncuran satelit di Biak, Papua. Pembangunan yang dibangun bersama Rusia ini karena lokasi Indonesia di khatulistiwa sangat menguntungkan dalam peluncuran satelit. Lokasi khatulistiwa akan memudahkan meletakkan satelit pada orbitnya. Namun sayang belum ada kabar lanjutan proyek ini.

    Itulah kondisi industri antariksa Indonesia. Pelan tapi pasti Indonesia berusaha mengejar ketertinggalannya dari negara lain.

    Sumber : Merdeka
    Readmore --> Perbandingan Program Antariksa Antara India Dan Indonesia

    Monday, September 10, 2012 | 12:56 PM | 0 Comments

    Tambahan Modal Tidak Cair, PT Pindad Surati Menteri BUMN

    Jakarta - PT Pindad Persero berencana melayangkan surat kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan, karena penyertaan modal negara (PMN) Tahun 2011 sebesar Rp 700 miliar hingga kini tidak kunjung cair.

    Direktur Utama Pindad Persero Adik Avianto Sudarsono mengungkapkan, PMN sebesar Rp 700 miliar itu terdiri atas dana tunai Rp 300 miliar dan tidak tunai. Dana tunai tersebut sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan, namun harus menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP).

    "Jadi, karena dana tunainya belum cair, maka kami surati Menteri BUMN agar dapat menggunakan dana perbankan dahulu," kata Adik seperti dilansir antara di Jakarta, Senin. (10/9).

    Dia mengakui, secara lisan Menteri BUMN sudah menyetujui perseroan untuk menggunakan fasilitas pinjaman perbankan. Nantinya, dalam surat akan dijabarkan rencana penggunaan fasilitas pinjaman tersebut. Bila PMN cair maka perseroan akan melunasi pinjaman beserta bunga yang dibebankan kepada perseroan. "Surat resmi ini sebagai bukti bila ada permasalahan hukum di kemudian hari.".

    Belum cairnya PMN senilai Rp 300 miliar, membuat perseroan sulit untuk melakukan kontrak kerja sama bisnis. PMN tersebut hanya diperuntukkan sebagai investasi, seperti yang tercantum dalam risalah DPR dan Kementerian Keuangan. "Padahal dalam program kerja, PMN senilai Rp 700 miliar itu untuk restrukturisasi modal, kontrak kerja, serta Investasi. Namun, yang disetujui hanya investasi.".

    Adik menegaskan dengan cairnya PMN dapat mendongkrak kinerja perseroan sehingga menjadi sehat secara keuangan. PT Pindad menargetkan bisa membukukan laba sepanjang tahun ini sekitar Rp 80 miliar, dengan penjualan Rp2 triliun. "Artinya, kami dapat memberikan laba yang besar kepada pemerintah," ungkapnya.

    Sumber : http://www.merdeka.com/uang/tambahan-modal-tidak-cair-pt-pindad-surati-dahlan-iskan.html
    Readmore --> Tambahan Modal Tidak Cair, PT Pindad Surati Menteri BUMN

    Sekilas Wawancara Dirut PT Pindad Kesuksesan Pindad Di Pasar Global

    Jakarta - Industri pertahanan militer Indonesia bukan hanya mulai menggeliat, tapi mulai beranjak menunjukkan kemampuannya. Beberapa negara di belahan dunia, jatuh hati pada produk senjata dan alat transportasi militer buatan Indonesia.

    Salah satu produk senjata Indonesia yang menjadi buruan luar negeri adalah produks PT Pindad Indonesia. Tak hanya negara-negara ASEAN, kini senjata serta beberapa produk dari Pindad mulai masuk ke sejumlah negara di Afrika Asia Timur.

    Malaysia, Brunei Darussalam, Uganda, Timor Leste, serta Irak merupakan daftar negara yang siap mengantre produk-produk buatan pabrikan Bandung, Jawa Barat itu.

    Banyak alasan mereka mempercayakan Indonesia, khususnya Pindad untuk memperkuat militer negaranya. Berikut penjelasan Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono, saat wawancara khusus VIVAnews, Kamis 30 Agustus 2012 di Bandung:

    Sejak kapan Pindad promosi senjata?

    PT Pindad saat ini tengah gencar melakukan program promosi ke sejumlah negara di benua Afrika. Kegiatan promosi dilakukan dengan pemerintah, karena pemerintah melakukan promosi ke beberapa negara terkait industri pertahanan yang ada di Indonesia.

    Produk-produk Pindad yang dilirik oleh negara seperti Irak dan Iran itu dikarenakan produk kita sangat simple, sederhana serta ringan. Jika dibandingkan dengan produk-produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak menilai senjata Indonesia ringan dan santai dibawanya.

    Negara mana saja yang pernah memesan produk Pindad?

    Sejumlah negara melirik industri militer Indonesia. Negara-negara balkan bahkan berminat dengan senjata produk Pindad. Penjajakan dengan negara Irak sendiri misalnya, sebenarnya sudah dilakukan sejak pendudukan Amerika berakhir tahun 2003 lalu.

    Sejak saat itu pemerintah definitif Irak mencoba melakukan komunikasi dengan pemerintah RI. Komunikasi saat itu baru sebatas penjajakan tentang kerjasama berbagai hal. Baru untuk permasalahan industri pertahanan dibahas secara intensif sejak tahun 2008. Kebetulan saya juga menjadi Ketua Tim Koordinator kerjasama industri pertahanan ini dengan Irak.

    Terakhir dari pihak Irak kesini 2004 awal kalau tidak salah. Kami sendiri baru pulang dari Irak 4 hari sebelum lebaran kemarin. Hasilnya, alhamdulilah positif bahwa Irak siap menjajaki secara serius tak hanya dengan Pindad, melainkan dengan seluruh industri Militer di Indonesia.

    Apakah Irak dan negara lain akan memesan dalam jumlah besar?

    Rencananya memang Irak akan bekerjasama dalam jumlah besar dengan Indonesia, tak hanya Pindad yang mendapatkan proyek besar dari Irak. PT PAL, PT DI (Dirgantara Indonesia), serta beberapa sentra industri kemiliteran menjadi tujuan Irak dalam membangkitkan kembali sistem pertahanan militernya.

    Setelah perayaan HUT TNI ke-67 pada Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya. Dalam perayaan HUT TNI Oktober 2012 mendatang akan ditampilkan hasil karya anak negeri dalam hal industri militer di hadapan Perdana Menteri Irak.

    Selain Irak, negara mana lagi yang berminat?

    Uganda dan Timor Leste kini tengah menjajaki hal serupa. Namun kedua negara tersebut hanya menjajaki indutsri militer saja. Kalau untuk Irak sejauh ini belum ada deal apapun, baru sebatas proses. Sedangkan yang sudah penjajakan intensif serta uji coba alat yakni Uganda dan Timor Leste. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan deal.

    Jenis produk Pindad apa saja yang diminati?

    Dari pertemuan pertengahan Agustus lalu, yang paling diminati Irak adalah Senjata Serbu 2 Pindad (SS 2) serta Panser Angkut Anoa dan panser serbu Anoa.

    Pilihan pada Panser Anoa dan SS2 karena Irak butuh senjata serbu ringan dan Panser yang bisa melakukan perang di dalam kota, dimana letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa.

    Apakah SS2 produk sendiri atau komponennya masih impor?

    Kalau untuk SS2 yamg kita produksi hari ini merupakan asli produk Indonesia seluruhnya, berbeda dengan SS1 sebelumnya kami hanya mendapat under license-nya saja. Kami bangga dengan produk asli ini yang bisa menembus pasar dunia. Memang keseluruhan dilakukan oleh tenaga ahli dari dalam negeri, sisanya dibantu konsultan dari luar negeri.

    Selain SS2 dan Panser, produk apa lagi yang diminati?

    Tidak hanya Pindad yang sedang dalam hal penjajakan dengan Irak. PT PAL, PT DI, industri helm perang, rompi anti peluru, industri parasut, baju perang Hamatex Sritex, PT Jangkar, serta tenda pleton juga akan dijajaki Irak guna membangun sistem pertahanan militernya.

    Ada sekitar 10 industri pertahanan di Indonesia yang akan dijajaki Irak. Informasi dari pemerintah sendiri tak hanya industri militer yang dijajaki industri lainnya seperti infrastruktur kota serta perminyakan juga akan dijajaki dalam waktu bersamaan dengan penjajakan Industri militer.

    Bagaimana peran pemerintah dalam pemasaran ke luar negeri serta sokongan modal?

    Kerjasama ini antar pemerintah atau Government to Governtment. G to G itu menguntungkan. Kenapa? selain legalitas, aspek pencairan dana juga lebih cepat karena pencairan dilakukan langsung oleh Pindad dengan negara tujuan tidak melalui broker.

    Sumber : Vivanews
    Readmore --> Sekilas Wawancara Dirut PT Pindad Kesuksesan Pindad Di Pasar Global

    C-295 Akan Tiba 21 September 2012

    Jakarta - Setelah TNI Angkatan Udara (AU) diperkuat pesawat Super Tucano dari Brazil, kini giliran pesawat angkut sedang C-295 yang segera tiba di Tanah Air dari negara pembuatnya, Spanyol.

    Pesawat produksi Airbus Military itu diterbangkan dari Sevilla pada 17 September dan diperkirakan sampai diJakarta pada 21 September 2012.Kepala Penerangan Pangkalan Udara Halim Perdanaku-sumah Jakarta Mayor SusGerardusMaliti mengatakan, sekaranginiempatpenerbang TNI AU dari Skuadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusumah telah berada di Airbus Military di Sevilla,Spanyol. Mereka adalah Letkol Pnb Elistar Silaen,Komandan Skadron Udara 2 Lanud Halim Mayor Pnb Destianto,Mayor Pnb Trinanda,dan Kapten Pnb Reza Fahlifie.

    Para penerbang tersebut menjalani training menggunakan pesawat hasil pengembangan dari CN-235 tersebut selama sekitar tiga bulan sejak Juli lalu. “Pesawat C-295 direncanakan akan memperkuat jajaran TNI AU di Skuadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusumah menggantikan operasional pesawat F-27 yang belum lama dinyatakan tidak boleh terbang lagi oleh pemerintah,” tandas Gerardus di Jakarta kemarin.

    Selain empat penerbang TNI AU, terdapat juga dua penerbang tes pilot dari PT Dirgantara Indonesia (DI) yaitu Ester GayatriSalehdanNovirstaMafriando Rusli, serta satu flight test engineer Heru Riadhi Soenardi.Keterlibatan penerbang dan PT DI tidak lepas dari perjanjian kerja sama Airbus Military dengan perusahaan penerbangan Indonesia tersebut.PT DI dipercaya sebagai pembuat pesawat C- 295 untuk pasar di Asia-Pasifik.

    Sementara itu, Letkol Pnb Elistar dalam surat elektroniknya menuturkan, saat ini program training sudah sampai tahap pelaksanaan latihan simulator sebanyak 48 jam. “Mulai 5 September kami sudah flight training degan pesawat C-295 Airbus Military dan rencana trainingsampai 14 September,”ujar Komandan Skuadron 2 Lanud Halim Perdanakusumah ini.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> C-295 Akan Tiba 21 September 2012

    Indonesia Dan Jerman Dalami Kerja Sama Pembuatan Tank Kelas Medium

    Jakarta - Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard.

    Jika proses ini lancar, Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman.“Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi/ToT),” tandas Eris di Jakarta kemarin.

    Meskipun sekarang ini Indonesia tidak sedang melakukan pembelian tank medium tersebut, proses alih teknologi tetap memungkinkan dilakukan.Hanya, hal itu bergantung proses pembicaraan antarkedua negara. “Ini masih proses. Itu nanti merupakan bagian dari pengadaan MBT Leopard,”katanya. Dia mengaku, pemerintah telah mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah Jerman agar hal tersebut disetujui.“ Kita masih akan bicarakan lagi ke mereka.Saya belum bisa menyampaikan keputusannya,” imbuh Eris.

    Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyatakan, pihaknya belum mengetahui rencana pemerintah tersebut. Namun, secara umum dia menyambut baik jika langkah alih teknologi pembuatan tank medium itu betul-betul bisa direalisasikan. Tubagus mengatakan, pihaknya akan menyetujui bilamana kerja sama yang dilakukan bisa memberikan keuntungan bagi badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan. Apalagi dengan memproduksi tank medium,kebutuhan alutsista TNI ke depan tidak lagi bergantung pada asing.“Bisa juga untuk dijual. Ada nilai tambah ekonominya,”ujarnya.

    Di samping itu, memproduksi tank medium juga akan menguntungkan dari segi strategi pertahanan sebab tank-tank jenis inilah yang sebenarnya sangat cocok untuk karakter geografis Indonesia.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> Indonesia Dan Jerman Dalami Kerja Sama Pembuatan Tank Kelas Medium

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.