ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, January 22, 2011 | 10:58 PM | 0 Comments

    Operasi Perdamaian PBB Tahun 2009-2010 Telan Dana USD 7,8 M

    Pasukan Perdamaian Indobatt Unifil PBB.

    Jakarta - Menjaga perdamaian dunia sungguh tidak murah. Selama tahun 2009-2010 lalu, PBB menganggarkan dana 7,8 miliar USD untuk misi-misi pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia.

    "Anggaran misi perdamaian PBB yang dialokasikan pada TA 2009/2010 sebesar 7,8 miliar dollar Amerika. Merupakan yang terbesar sepanjang sejarah UN Peacekeeping," ujar Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Minulyo Suprapto dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (22/1/2011).

    Minulyo menambahkan Operasi Misi Perdamaian PBB yang digelar saat ini merupakan operasi terbesar yang pernah dilaksanakan oleh PBB. Hingga sekarang, PBB telah menyelenggarakan 15 misi perdamaian di seluruh dunia dan melibatkan lebih 115 ribu personel, baik militer maupun polisi dan sipil.

    Saat ini delegasi TNI sedang mengikuti pertemuan Contingent Own Equipment Working Group (COE WG) di Markas PBB di New York AS. Forum ini merupakan forum komunikasi dan konsultasi antara PBB dengan negara-negara penyumbang Pasukan Perdamaian (Troop Contributing Country/TCC maupun Police Contributing Country/PCC).

    "Ini untuk membicarakan isu-isu strategis terkait dukungan peralatan dan reimbursement dalam misi-misi Perdamaian PBB," jelas Minulyo.

    Delegasi TNI dipimpin oleh Penasehat Militer PTRI Laksamana Pertama (Laksma) TNI Antonius Sugiarto. Beberapa kepentingan diperjuangkan oleh delegasi TNI, di antaranya adalah upaya peningkatan nilai reimbursement, negosiasi dukungan, peralatan dan self sustainment untuk Pasukan Perdamaian Indonesia yang disebut Kontingen Garuda.

    "Selain itu masalah troops cost, serta upaya penyelesaian kendala yang dihadapi pada saat Pre Deployment Visit (PDV) dan saat pengiriman KRI ke Lebanon, serta beberapa isu strategis lainnya yang terkait pengiriman Kontingen Garuda," tutup dia.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Operasi Perdamaian PBB Tahun 2009-2010 Telan Dana USD 7,8 M

    PASUKAN KHUSUS CHINA AKAN BERLATIH DENGAN KOPASSUS

    Ist

    Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Agus Sutomo mewakili Danjen Kopassus menerima Kunjungan Komandan Pasukan Khusus China di ruang rapat Makopassus Cijantung Jakarta, Kamis (20/1). Kunjungan tersebut dalam rangka lebih meningkatkan hubungan kerjasama Pasukan Khusus kedua negara.

    Wadanjen Kopassus menyampaikan bahwa kerjasama yang dilaksanakan diantaranya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pertukaran kunjungan oleh para Perwira, pendidikan,latihan bersama serta transfer teknologi. Pada kesempatan yang sama, Komandan Pasukan Khusus China menyampaikan perlunya terus membangun program yang lebih nyata di bidang pendidikan, latihan dan pertukaran informasi tentang teknologi oleh militer kedua angkatan.

    Kerjasama yang lebih luas lagi antara kedua negara yang perlu terus dibangun adalah upaya menciptakan kawasan Asia dan ASEAN yang aman dan stabil. Dalam kesempatan ini, Komandan Pasukan Khusus China juga memberikan apresiasi atas sambutan yang hangat dan akan meningkatkan kerjasama dibidang militer khususnya Pasukan Elit kedua Negara.

    Dalam menerima kunjungan kehormatan ini, Wadanjen Kopassus didampingi Pamen Ahli, Dangrup 3/Kopassus, Dansat 81/Kopassus, Para Asisten Danjen dan Kabalak Kopassus. Sebelum mengakhiri kunjungan, Komandan Pasukan Khusus China yang didampingi oleh Stafnya melakukan pertukaran cinderamata serta foto bersama.

    Sumber: KOPASSUS
    Readmore --> PASUKAN KHUSUS CHINA AKAN BERLATIH DENGAN KOPASSUS

    SBY: Gaji Saya Tak Naik


    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepuk tangan bersama dan berpamitan, disaksikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kedua dari kanan) dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo (kanan) serta sejumlah perwira tinggi TNI dan Polri, seusai foto bersama pada acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri Tahun 2011 di Balai Samudera, Jakarta, Jumat (21/1). Sebelumnya Presiden memberikan pengarahan dan pembekalan dalam rapat pimpinan tersebut.

    Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, meski gaji presiden tidak naik tujuh tahun terakhir, pemerintah telah memenuhi janjinya dengan memberikan tunjangan remunerasi kepada prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI.

    ”Remunerasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja, meningkatkan prestasi, sampaikan ke jajaran TNI/Polri. Ini tahun ketujuh, gaji presiden belum naik. Betul. Tapi memang saya ingin semua sudah mendapatkan kenaikan yang tepat,” kata Presiden dalam penutupan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2011, Jumat (21/1) di Jakarta.

    Berdasarkan catatan di Bagian Anggaran Kementerian Keuangan, gaji pokok presiden sekitar Rp 30,24 juta dan tunjangan presiden Rp 32,5 juta. Total pendapatan presiden sekitar Rp 62,7 juta per bulan.

    Dalam rapim yang dihadiri 135 petinggi TNI dan 156 petinggi Polri itu, Presiden didampingi Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.

    Presiden menginstruksikan TNI dan Polri untuk menggunakan anggaran tepat sasaran. Jika masih ditemukan praktik penggelembungan anggaran dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ataupun nonalutsista, Presiden tak segan memerintahkan untuk dilakukan pemeriksaan. ”Hentikan praktik- praktik penggelembungan atau mark up dalam pengadaan alutsista ataupun nonalutsista. Apabila ada kasus, saya akan minta BPKP (Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan) untuk memeriksa,” kata Presiden.

    ”Konsistenlah dengan apa yang direncanakan. Jangan ganti pejabat, rencana ganti pula. Saudara yang mengendalikan pemberi jasa. Saudara yang mengontrol, bukan dikontrol,” ujarnya.

    Presiden juga memberikan instruksi dalam penegakan hukum dan pelanggaran hak asasi manusia, penanganan bencana alam, pelaksanaan tugas pemeliharaan perdamaian, penanggulangan terorisme, penegakan disiplin dan integritas TNI/Polri, serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan polisi. ”Saya prihatin dengan kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua. Saya minta segera ditindak,” katanya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> SBY: Gaji Saya Tak Naik

    Belum Ada Penawaran Resmi Kerjasama Antikapal Selam AS - RI

    Ist

    Walau sudah bekerja sama dalam sistem pengawasan maritim terintegrasi, AS belum menawarkan kerja sama pengamanan laut-dalam dari kapal selam. ”Kita sudah kerja sama integrated maritime surveillance system untuk Selat Malaka dan Laut Sulawesi,” kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kamis (20/1), dalam konferensi pers seusai rapat pimpinan TNI. Kerja sama ini mencakup pengamanan untuk lalu lintas kapal di permukaan laut. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan telah ada 12 stasiun pengamanan di Selat Malaka. Di Laut Sulawesi ada dua dan akan ditambah lagi. Menurut Agus, terkait kerja sama antara RI dan AS untuk antikapal selam, TNI belum mendapat penawaran resmi. ”Belum ada,” katanya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Belum Ada Penawaran Resmi Kerjasama Antikapal Selam AS - RI

    Industri Pertahanan Diprediksi Mandiri Lima Tahun Lagi

    Industri Pertahanan Indonesia

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Gamari Sutrisno memperkirakan, butuh waktu sekitar lima tahun untuk mewujudkan kemandirian perindustrian peralatan pertahanan atau alutsista di Indonesia.

    "Indonesia sudah mempunyai kemampuan, banyak pakar. Tinggal kemauan saja yang dipertanyakan," kata Gamari usai rapat mendengarkan masukan tentang penyusunan Rancangan UU Pemanfaatan Industri Strategis Pertahanan di DPR RI, Kamis (20/1).

    Persolannya selama ini, menurut Gamari, industri pertahanan bergantung pada bantuan negara lain yang menerapkan kredit ekspor dalam jual belinya. Model seperti ini dinilai memberatkan negara lantaran harus mencicil kredit pengadaan alutsista pada tahun selanjutnya setelah terjadi kesepakatan pada tahun ini.

    "Beda kalau pakai sistem soft loan atau kredit lunak, karena cicilan bisa dimulai 10 tahun lagi," kata Gamari. Namun dia mengaku tidak mempunyai data nilai kredit ekspor yang telah dijalani Indonesia.

    Peneliti Bidang Hukum Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani berpendapat beda. Menurut dia, sangat berat jika Indonesia melakukan revitalisasi industri pertahanan dalam waktu singkat.

    Menurut Jaleswari, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi untuk melakukan revitalisasi, yaitu ada kemampuan anggaran, belanja, dan investasi. "Karena industri pertahanan tak bisa bersaing dalam industri pasar bebas. Harus ada proteksi dari pemerintah," kata Jaleswari.

    Bagi Jaleswari, untuk mewujudkan rencana itu harus ada kerja sama yang sinergis antar tiga bidang, yaitu Kementerian Pendidikan yang akan mempersiapkan tenaga-tenaga ahli, Kementerian Perindustrian terkait pemasaran, dan Kementerian Pertahanan dan Keamanan sebagai pengguna. "Jadi paling tidak butuh waktu 20 tahun untuk merevitalisasinya," kata Jaleswari.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Industri Pertahanan Diprediksi Mandiri Lima Tahun Lagi

    Friday, January 21, 2011 | 11:56 PM | 0 Comments

    Presiden Minta TNI dan Polri Konsisten

    Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI dan Polri untuk konsisten dalam menggunakan anggaran dan perencanaan pengadaan alat utama sistem senjata dan non alat utama sistem senjata.

    "Jangan mau dikontrol oleh kepentingan pihak-pihak lain," kata Presiden saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri 2011 di Jakarta, Jumat.

    Presiden mengatakan, pihak ketiga seperti rekanan dalam pengadaan alat utama sistem senjata dan non alat utama sistem senjata, memang diperlukan sesuai aturan berlaku.

    "Namun, jangan sampai perencanaan yang sudah disusun berubah karena pejabat baru datang atau karena rekanan menawarkan sistem `A` yang menurutnya lebih baik daripada sistem yang sudah ditetapkan," tutur Presiden.

    "Konsistenlah dengan apa yang telah disusun, saudara-saudara yang kendalikan bukan pihak-pihak lain dengan kepentingan tertentu," kata Presiden.

    Presiden Yudhoyono mengingatkan TNI dan Polri untuk menggunakan alat utama sistem senjata dan non alat utama sistem senjata yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri.

    "Saya ingatkan kembali untuk membeli persenjataan yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Dan saya garisbawahi kembali belilah produk industri nasional kita," katanya.

    Yudhoyono juga meminta TNI dan Polri untuk mengurangi praktik penggelembungan anggaran dalam pengadaan alat utama sistem senjata dan non alat utama sistem senjata.

    "Kita semua menyadari kekuatan pertahanan kita sangat tertinggal dibandingkan negara-negara sahabat kita, terutama dalam sistem persenjataan," tuturnya.

    Karena itu, dalam berbagai forum termasuk pemerintah sangat ingin menaikkan anggaran pertahanan dan keamanan.

    "Kalau sudah begitu, pemerintah harus berusaha keras agar anggaran yang pertahanan dan keamanan bisa ditingkatkan. Dan Alhamdulillah dengan pertumbuhan ekonomi yang makin membaik, maka anggaran untuk TNI dan Polri dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun," ujarnya.

    Presiden juga mengingatkan TNI dan Polrri untuk mengelola anggaran seefektif dan seefisien mungkin.

    "Saya ingatkan kembali pada hari ini, optimalkan anggaran yang ada dan tepat sasaran," katanya.

    "Jika ada kasus-kasus yang tidak bisa saya tolerir, maka saya akan panggil KPK, BPK dan BPKP untuk menanganinya," kata Presiden tegas.

    Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia mendapatkan alokasi anggaran Rp47,5 triliun atau sekitar 3,86 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011.

    Jumlah tersebut sudah termasuk tambahan anggaran Rp2,4 miliar pada tahun anggaran 2010. Jumlah itu juga mengalami kenaikan dari APBN-P 2010 yakni sekitar 10,72 persen.

    Kenaikan anggaran itu akan difokuskan pada enam bidang yang menjadi prioritas rencana strategis pertahanan negara 2010-2014, yaitu pengembangan kekuatan pokok minimum, industri pertahanan nasional, pencegahan kejahatan di laut, meningkatkan rasa aman, modernisasi keamanan nasional dan peningkatan kualitas kebijakan keamanan nasional.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Presiden Minta TNI dan Polri Konsisten

    2 WNI Berhasil Diselamatkan Pasukan Korsel

    Seoul - Pasukan khusus Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) telah berhasil menyelamatkan 21 pelaut termasuk 2 WNI yang disandera para bajak laut Somalia pekan lalu. Kapal kargo mereka yang dibajak juga berhasil direbut kembali.

    Dalam operasi itu, delapan bajak laut tewas. Presiden Korsel Lee Myung-bak pun memuji keberhasilan operasi penyelamatan tersebut.

    "Militer kami telah melakukan operasi tersebut dengan sangat baik di bawah situasi yang sulit. Saya menghargai itu dan mengirimkan pesan dukungan," tutur Lee dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi Korsel dan diberitakan kantor berita resmi Korsel, Yonhap, Jumat (21/1/2011).

    Operasi ini mengakhiri misi pasukan Korsel di Laut Arab yang dimulai awal pekan ini. Dalam misi penyelamatan itu, kapal penghancur Korsel, Choi Young beserta sekitar 300 prajurit khusus SEAL dilibatkan untuk mengejar kapal Samho Jewelry yang dibajak tersebut.

    "Pasukan khusus kami menyerbu kapal Samho Jewelry yang dibajak pagi tadi dan membebaskan semua sandera," kata Letjen Lee Seong-ho, kepala operasi tempur untuk Kepala Staf Gabungan Korsel.

    "Dalam operasi, pasukan kami menewaskan beberapa pembajak Somalia dan seluruh sandera dikonfirmasikan selamat," ujar pejabat militer Korsel itu kepada para wartawan.

    Diimbuhkan Lee, pasukan Korsel menangkap hidup-hidup lima pembajak Somalia. Keseluruhan ada 13 pembajak di atas kapal Samho Jewelry seberat 11.500 ton tersebut.

    "Operasi ini meunjukkan tekad kuat pemerintah kita bahwa kita tak akan lagi mentolerir aktivitas ilegal oleh para pembajak," tandas Lee.

    Dikatakan Lee, nakhoda kapal mengalami luka tembak di perutnya selama operasi penyelamatan. Namun kondisinya tidak membahayakan.

    Kapal Samho Jewelry dibajak pada Sabtu, 15 Januari lalu di Laut Arab saat dalam perjalanan menuju Sri Lanka dari Uni Emirat Arab. Kapal tersebut mengangkut bahan-bahan kimia. Kapak tersebut membawa 21 kru yang terdiri dari delapan warga Korsel, dua WNI dan 11 warga Myanmar.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> 2 WNI Berhasil Diselamatkan Pasukan Korsel

    TNI-Polri, Stop "Mark Up" Anggaran!

    Presiden RI pada Rapim TNI tahun 2010 lalu di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

    JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika memberikan pengarahan pada acara Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Gedung Balai Samudra Indonesia, Jakarta, Jumat (21/1/2011), meminta agar kedua institusi tersebut menghentikan praktik-praktik penggelembungan (mark up) anggaran pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan nonalutsista.

    "Apabila ada kasus yang tidak bisa ditoleransi, saya minta BPK dan BPKP melakukan audit. Jadi, saya ingatkan sekali lagi hari ini," kata Presiden di hadapan jajaran petinggi TNI-Polri.

    Presiden juga mengingatkan, TNI-Polri dapat terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas anggaran TNI-Polri yang ditingkatkan setiap tahun. Presiden Yudhoyono juga mengimbau agar anggaran tersebut dioptimalkan dan tepat sasaran.

    Tak hanya itu, Kepala Negara meminta TNI dan Polri selalu konsisten dengan program yang telah direncanakan. Pergantian pepimpin tak mesti diiringi dengan pergantian program.

    "Dan, belilah hasil-hasil industri nasional kita. Saya akan lihat dari dekat implementasi (instruksi) ini," katanya.

    Yudhoyono menambahkan, pemerintah berkomitmen melakukan modernisasi peralatan TNI-Polri.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI-Polri, Stop "Mark Up" Anggaran!

    RI-Turki Bangun Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan

    KunjunganPresiden Indonesia Susilo Bamabang Yudhoyono Ke Turki Tahun Lalu.

    Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (19/1), di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Turki untuk Indonesia HE Murat Adali. Kunjungannya kali ini adalah dalam rangka pertemuan pembangunan kerjasama industri pertahanan antara RI dan Republik Turki yang dilangsungkan di Ditjen Pothan Kemhan dan dipimpin oleh Sekretariat Ditjen Potensi Pertahanan Laksma TNI Leonardi.

    Pertemuan yang membicarakan kerjasama di bidang industri pertahanan ini berlangsung selama tiga hari dan akan berakhir pada 21 Januari 2011 yang berisi pembicaraan mengenai pengembangan kerjasama di bidang industri pertahanan dan kunjungan ke Mabes TNI Cilangkap untuk melakukan diskusi dengan pengguna Alutsista. Delegasi Turki dipimpin oleh Kepala Departemen Kerjasama Internasional dalam bidang industri pertahanan Lutfi Varoglu.

    Wamenhan menjelaskan, pada dasarnya skema kerjasama kedua negara dalam bidang pertahanan dan dalam rangka mengembangkan kerjasama di bidang industri pertahanan adalah sama. Dan berdasarkan kemajuan industri pertahanan Turki yang juga dilihat langsung, diharapkan pertemuan yang membahas mengenai pengembangan industri pertahanan bersama ini dapat memberikan hasil yang konkret bagi kedua negara.

    Dijelaskan oleh Dubes Turki untuk Indonesia , dalam kurun waktu 30 tahun terakhir ini industri pertahanan Turki sudah maju pesat sehingga mampu memenuhi kebutuhan alutsista dalam negerinya dan mulai merambah kepada negara-negara sahabatnya. Hal inilah yang mendorong Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Turki menyatakan keinginannya mengembangkan kerjasama industri pertahanan kedua negara.

    Pertemuan ini adalah pertemuan pertama yang membicarakan mengenai kerjasama industri pertahanan sejak ditandatanganinya kerjasama bilateral pertahanan antara RI dan Republik Turki terutama dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2010 lalu. Pertemuan ini sangat penting tidak hanya bagi kemajuan kerjasama industri pertahanan kedua negara tetapi juga dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.

    Lebih lanjut diharapkannya pertemuan ini menghasilkan daftar kerjasama dalam industri pertahanan yang dapat dilakukan bersama dan jika dimungkinkan dituangkan dalam MoU. Didalam daftar tersebut akan sekaligus ditunjuk industri pertahanan Turki dan Indonesia yang dapat saling bekerjasama sehingga memiliki sebuah struktur kerjasama yang jelas. Dan diharapkan MoU kerjasama industri pertahanan ini dapat ditandatangani saat Presiden Turki melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada April mendatang.

    Sumber: DMC
    Readmore --> RI-Turki Bangun Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan

    TNI Mantapkan Pemahaman Tentang HAM

    Rapim TNI 2011

    Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia terus memantapkan pemahaman tentang hak asasi manusia (HAM) kepada seluruh prajuritnya di seluruh unit satuan TNI di Indonesia.

    "Hal itu untuk mengurangi risiko terjadinya pelanggaran HAM sewaktu prajurit melaksanakan tugas di lapangan," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Kamis.

    Usai Rapat Pimpinan TNI 2011, ia menambahkan, "Prajurit TNI perlu terus menerus diberikan pemahaman tentang HAM."

    Sepanjang 2010 lalu ada tiga kasus kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum anggota TNI terhadap warga Papua dan ditengarai sebagai kasus pelanggaran HAM, katanya.

    Panglima TNI mengatakan, peningkatan pemahaman tentang HAM menjadi salah satu kesepakatan yang dihasilkan Rapim TNI selain membangun kekuatan pokok minimum, dan peningkatan kerja sama militer dengan tentara negara-negara sahabat.

    Tak hanya itu TNI juga bertekad mewujudkan reformasi birokrasi TNI, baik itu melalui program `right sizing` maupun peningkatan profesionalisme, sehingga meningkatkan kinerja TNI.

    "TNI sepakat memperbaiki kekurangan-kekurangan pada 2010 dan mendorong meningkatkan penilaian laporan keuangan dari wajar dengan pengecualian menjadi wajar tanpa pengecualian pada 2011," katanya.

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, pengetahuan tentang HAM sebenarnya sudah dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan ketiga angkatan di TNI.

    Materi tentang HAM sudah diajarkan sejak beberapa tahun lalu, oleh tenaga pengajar di akademi militer setiap angkatan, Babinkum TNI.

    Bahkan, lanjut Iskandar, TNI selama ini selalu berkomunikasi dengan Komnas HAM tentang pemberian pengetahuan tentang HAM di kalangan prajurit TNI.

    "Kami ada kerja sama. Kita selalu diskusi, dialog dengan Komnas HAM," ujarnya.

    Pada 2011 TNI akan menambah jam pelajaran tentang HAM, sehingga pemahaman prajurit tentang HAM semakin mendalam. "Jamnya perlu diperbanyak. Jika selama ini 1-2 jam pelajaran, mungkin nanti menjadi 3 jam pelajaran," kata Iskandar.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI Mantapkan Pemahaman Tentang HAM

    China tidak Ingin Lomba Senjata

    Presiden China Hu Jintao Dan Presiden AS Barack Obama Melakukan Kerjasama Bilateral(Foto: SINDO)

    WASHINGTON--MICOM : Presiden China Hu Jintao mengatakan China tidak tertarik ikut dalam lomba senjata atau menerapkan dominasi militer terhadap negara-negara lain.

    "Kami tidak ikut dalam perlombaan senjata atau menciptakan ancaman militer terhadap negara manapun," kata pemimpin China itu dalam sebuah pidato di depan para pemimpin kalangan pengusaha Amerika, Kamis (20/1) waktu setempat.

    Hu meminta kerjasama Amerika mengenai masalah ekonomi dan keamanan.

    Di hari ketiga lawatannya ke Amerika Hu bertemu dengan sejumlah politisi dan ditanyai mengenai sejumlah isu.

    "China tidak akan pernah mencari dominasi atau melaksanakan kebijakan ekspasionis," kata Hu dalam pidatonya.

    Pemimpin China itu menambahkan bahwa hubungan Amerika dan China sudah lama "berjalan mulus dan tumbuh dengan stabil" ketika kedua negara saling mempertimbangkan kepentingan mereka.

    Sebelumnya pada hari Kamis Ketua DPR Amerika John Boehner, pemimpin Partai Republik, menyebutkan bahwa China perlu memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap hak intelektual dan memperbaiki catatan hak asasi manusia dalam pertemuan dengan Hu di parlemen Amerika.

    Hu mengakui bahwa China masih perlu melakukan lebih banyak upaya terkait HAM.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> China tidak Ingin Lomba Senjata

    BIN Bantah Keterlibatan CIA

    Logo BIN

    JAKARTA (SINDO) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto membantah testimoni Gayus Tambunan mengenai adanya keterlibatan anggota Central Intelligence Agency (CIA) bernama John Jerome Grice dalam pembuatan paspor palsu.Menurut Sutanto, testimoni Gayus mengada-ada.

    “Jangan percaya hal yang mengada-ada. Semua sudah tahu jawabannya.Jadi jangan percaya,” ujar Sutanto setelah menghadiri sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden,Jakarta,kemarin. Sutanto tidak menjelaskan apakah BIN sudah melakukan cek silang ke CIA terkait pengakuan Gayus tersebut.Mantan Kapolri ini hanya mengingatkan bahwa tugas cek silang ada pada kepolisian serta Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum,bukan instansinya.

    Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menegaskan, pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam berhasilnya Gayus berangkat ke Singapura, termasuk pembuat paspor. “Kalau ada warga negara yang membantu (pasti kami tindak). Nanti kami kembangkan,” kata Kapolri. Di tempat yang sama, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengungkapkan, berdasarkan penelusuran keimigrasian,John Jerome Grice tidak berada di Indonesia, tapi sudah keluar beberapa bulan yang lalu.

    “Melalui pintu imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.Ke mananya saya lupa, pokoknya keluar Indonesia,”ucapnya. Sebelumnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kantor Wakil Presiden mengatakan bahwa pihaknya akan bertemu pejabat Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk mengecek kebenaran testimoni Gayus soal keterlibatan agen CIA.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> BIN Bantah Keterlibatan CIA

    TNI Maksimalkan Kekuatan di Perbatasan

    Ist

    JAKARTA (Suara Karya): Pada program kerja 2011, TNI memaksimalkan pembangunan kekuatan pertahanan di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan negara tetangga. Selain penambahan pasukan, TNI juga akan membangun pos-pos perbatasan, penambahan transportasi, dan peralatan teknologi komunikasi.

    "Kita memandang wilayah perbatasan masih perlu dievaluasi, sehingga perbaikan perlu terus-menerus dilakukan agar pengamanan perbatasan dapat dilakukan secara baik," ujar Panglima TNI, Laksamana TNI, Agus Suhartono dalam jumpa pers Rapim TNI 2011 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (20/1).

    Panglima TNI diidampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jende-ral TNI George Toisutta, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Seoparno, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul.

    Menurut Agus, wilayah perbatasan mengandung potensi konflik antarnegara sehingga seyogianya pembangunannya terintegrasi dan multi sektoral, termasuk peningkatan kekuatan pertahanan melalui darat, laut dan udara. "(TNI-Red) Angkatan Darat, Udara dan Laut telah punya program untuk pencapaian target pengembangan kekuatan di kawasan perbatasan," ujarnya.

    Wilayah darat, TNI memberi prioritas operasi pengamanan di perbatasan Idonesia dengan negara Malaysia, Papua Nugini dan Republik Democratic Timor Leste (RDTL).

    Sedangkan pengamanan laut masih terfokus pada pengamanan pulau-pulau terluar dan perbatasan perairan Selat Malaka, Natuna, Kepulauan Riau, Sulawesi, dan sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

    Pemantapan Alutsista

    Sementara, Soeparno mengatakan, pegembangan kekuatan untuk menjaga perbatasan perairan Indonesia harus diikuti pengembangan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista). Setidaknya, TNI AL memiliki kapal salam untuk mengawal perairan Indonesia.

    Pemerintah bersama TNI AL sendiri telah menyiapkan pembangunan kapal selam. Pada 2011 ini, pembangunan kapal selam sudah dapat dimulai. "2011 ini pembangunannya diiharapkan sudah dapat dimulai," ujarnya.

    Ia menyebutkan, sebagian pengerjaan kapal selam akan dilaksanakan di luar negeri dan selebihnya dikerjakan di dalam negeri. Sebab, kapal selam merupakan kapal perang yang harus dilengkapi teknologi tinggi.

    "Kita memang sudah berpengalaman dalam kapal selam. Namun, kita belum memiliki peralatan dan tempat untuk pembuatan kapal selam. Karena itu, pengerjaan kapal selam kita bekerja sama dengan pihak luar," ujar KSAL.

    Meski demikian, kerja sama pembuatan kapal selam dengan pihak luar negeri harus bisa diimanfaatkan transfer teknologi. "Kapal selam punya nilai strategis untuk mengawal perairan Indonesia," ujarnya.

    Sementara itu, Imam Sufaat menjelaskan, pembangunan kekuatan pertahanan udara diorientasikan ke wilayah timur Indonesia. TNI Angkatan Udara segera membutuhkan 32 radar untuk mengintegrasikan pemantauan udara. "Tapi, sekarang ini kita baru punya 17 radar," ujarnya.

    Pada sisi lain, TNI AU telah mengembangkan kekuatan pasukan khas TNI (Paskhas) di Biak. "Kita sudah mengembangkan Paskhas Biak yangs sebelumnya kompi menjadi batalyon," ujar KSAU.

    Sumber : SUARA KARYA
    Readmore --> TNI Maksimalkan Kekuatan di Perbatasan

    Thursday, January 20, 2011 | 11:15 PM | 0 Comments

    TNI Fokus Amankan Papua, Maluku & Aceh di Tahun 2011

    Papua

    Jakarta - TNI menggelar rapat pimpinan 2011. Berdasarkan analisa intelijen, prioritas pengamanan belum berubah dengan prioritas pengamanan tahun 2010. Papua, Maluku dan Aceh masih menjadi prioritas pengamanan TNI.

    "Wilayah darat yang masih berpotensi konflik Papua, Maluku dan Aceh," ujar Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (20/1/2011).

    Sedangkan untuk wilayah laut, TNI masih menggelar unsur-unsur kekuatan lainnya di Selat Malaka, Laut Aru dan Perairan Sulawesi.

    "Di samping prioritas itu untuk TNI AU akan mengikuti TNI AD dan TNI AL. Pada dasarnya coverage," jelas jenderal bintang empat ini.

    Rencananya untuk di Papua, TNI akan membentuk sebuah pangkalan TNI AL. Selain itu, TNI AU telah menambahkan kekuatan Pasukan Khas di Biak. Dari tingkat Kompi menjadi Batalyon.

    Namun untuk pembentukan Kodam baru di Papua, hal itu diakui bukan merupakan prioritas.

    "Belum, kita fokus dulu lah pada kesejahteraan rakyat," ujar Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal George Toisutta.

    Sementara itu, Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul meminta masyarakat Papua tidak takut akan hal ini. Iskandar menjelaskan beberapa pelanggaran HAM yang terjadi di Papua hanya dilakukan oleh oknum TNI. Pelakunya pun telah ditindak.

    "Hal itu tentunya tidak menggambarkan wajah TNI secara keseluruhan," katanya.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> TNI Fokus Amankan Papua, Maluku & Aceh di Tahun 2011

    Ancaman Utama di Indonesia Timur

    Ist

    Jakarta Timur - Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam ketarangan pers di ruang Balai Wartawan Markas TNI Cilangkap, Jakarta Timur Kamis (20/01) sore. Informasi yang disampaikan intelejen tersebut dijadikan prioritas utama bagi operasi penegakan hukum dan penegakan kedaulatan TNI.

    "Disamping Maluku dan Aceh yang tetap menjadi prioritas operasi TNI, Papua tetap menjadi yang utama," ujar Agus kepada wartawan.

    Hal itu didasarkan kepada hasil analisa yang diberikan intelejen mengenai perkembangan situasi di wilayah Indonesia Timur tersebut. Sedangkan Maluku dan Aceh dalam rapat pimpinan, diputuskan untuk dijadikan prioritas berikutnya.

    Hasil analisa intelejen juga menyebutkan ancaman sama pada wilayah perairan terutama di wilayah Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Sulawesi, dan laut Aru. Tindak lanjut laporan intelejen itu, dalam hasil rapim TNI dijadikan prioritas utama untuk melakukan operasi penegakan hukum dan penegakan kedaulatan di wilayah tersebut.

    Sumber: INDOSIAR
    Readmore --> Ancaman Utama di Indonesia Timur

    Fly Pass Pesawat Tempur Hawk Meriahkan Sertijab Danskadud-1

    Ist (Foto: antara)

    PONTIANAK (Pos Kota) – TNI Angkatan Udara, selaku penegak kedaulatan negara di udara, Skadron Udara I, sejak tanggal 5 April 2000 Berhome Base di Lanud Supadio, menjadi salah satu ujung tombak TNI Angkatan Udara dalam menjaga serta mengamankan wilayah Kalimatan, membina kesiapan operasional, kesiapan alat peralatan serta kesiapan personel terus dipertahankan, faktor tersebut menjadi penentu keberhasilan tugas-tugas yang diemban Skadron Udara I.

    Hal tersebut diatas disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Lanud Supadio Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E., pada sambutannya, saat melantik Komadan Skadron Udara I yang baru Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak menggantikan Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan, di Apron Lanud Supadio, Pontianak, Kamis (20/1).

    Pejabat Danskadud 1 lama Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan merupakan alumni Akademi Angkatan Udara 1993, sedangkan penggantinya Letkol Pnb Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan pria kelahiran Bandung lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1994.

    Lebih lanjut Imran mengatakan, keunggulan serta secanggih apapun alat utama system senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI Angkatan Udara, tidak mempunyai arti penting apabila para personel yang mengawaki tidak memiliki kemampuan, dedikasi, disiplin serta semangat pengabdian yang tinggi. diharapkan seluruh anggota Skadron Udara I hendaknya mampu bekerja secara profesional, sehingga kesiapan operasional Alutsista yang diawaki mencapai hasil optimal.

    Wilayah Kalimantan Barat sangat kaya akan sumber daya alam dan buatan, selain itu juga banyak terdapat obyek vital yang harus dijaga keberadaannya. Oleh karena itu sebagai bagian dari institusi pertahanan turut bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh hasil pembangunan serta mengamankan sumber daya alam dan obyek vital yang ada. Mengingat wilayah Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Brunei Barussalam, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pengamanan wilayah perbatasan akan banyak ditemui permasalahan-permasalahan. tentunya semua ini menjadi perhatian kita sebagai insan TNI Angkatan Udara, lanjut Kolonel Pnb Imran Baidirus, S.E.

    Usai upacara sertijab dilanjutkan dengan acara tambahan berupa fly pass 6 pesawat tempur Hawk 100/200 dengan formasi membentuk delta formation yang melintas di atas peserta upacara dan tamu undangan. Pesawat tempur tersebut melintas dengan ketinggian 500’ dengan kecepatan 360 knots, atau setara dengan 680 km/jam. Pesawat buatan British Aerospace Inggris ini mampu melaju dengan kecepatan 1,2 mach number atau sekitar 1470 km/jam.

    Formasi 6 pesawat tempur Hawk 100/200 ini dipimpin oleh Flight Leader Mayor Pnb Bagus Hariyadi yang sehari-harinya menjabat sebagai Danflightlat Skadud 1. dia merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1998.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Fly Pass Pesawat Tempur Hawk Meriahkan Sertijab Danskadud-1

    Dana Alutsista Defisit Rp. 6 T


    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama petinggi TNI meninjau stan Pindad dalam pameran alat utama sistem persenjataan setelah pembukaan Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat yang diikuti oleh 142 peserta itu merupakan media penyampaian kebijakan Panglima TNI kepada seluruh satuan jajaran TNI.(Foto: KOMPAS)

    JAKARTA(SINDO) – Alokasi anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk 2011 masih mengalami defisit hingga Rp6 triliun.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tambahan alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011 tidak mampu menutup defisit tersebut. Defisit pengadaan dan pemeliharaan alutsista juga terjadi pada tahun sebelumnya dengan jumlah Rp6 triliun.

    “Defisit itu artinya yang diadakan selama 2010 masih di bawah target yang diimpikan untuk mencapai minimum essential forces karena keterbatasan anggaran,” tegas Purnomo saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) 2011 yang bertema “Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI” di Markas Besar TNI, Cilangkap,Jakarta,kemarin.

    Karena itu, Purnomo meminta kepada pimpinan TNI untuk mengefektifkan pagu pinjaman luar negeri 2005-2009 yang sudah mendapatkan persetujuan. “Penetapannya agar diselesaikan secepat mungkin,” ungkapnya. Rapat tahunan yang berlangsung 19-21 Januari ini diikuti 145 peserta,terdiri atas seluruh kepala staf angkatan, jajaran pimpinan dan staf, tim pemantau dari internal TNI, dan Kementerian Pertahanan.

    Rapat membahas evaluasi kinerja TNI 2010, kekuatan pokok minimum TNI, dan reformasi birokrasi TNI. Purnomo juga mengatakan,kekuatan pokok minimum yang dirancang dalam tiga rencana strategis sampai 2024 bukan ditujukan untuk perlombaan kekuatan persenjataan atau direncanakan sebagai bagian untuk ekspansi ke negara lain,namun untuk meningkatkan daya tangkal.

    “Karena itu, pembangunan kekuatan pokok harus dikelola secara konsisten, bertahap, dan berkesinambungan. Direncanakan,2011 akan dilakukan verifikasi terhadap rancang bangun agar tidak menyimpang dari konsep awal yang telah ditetapkan,”katanya. Terkait penggunaan alutsista produksi dalam negeri, Purnomo mengatakan, penggunaannya akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah.

    Dia mengingatkan agar produsen alutsista dalam negeri mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh TNI.Purnomo pun menyatakan,Kemhan ingin mendorong industri alutsista nasional, namun pelaku industri juga diharapkan mampu memenuhi dan memperbaiki standar.“Saya cukup puas, beberapa sudah dipakai, beberapa lagi masih uji coba, karena harus ada kepastian sebelum dipakai di lapangan,”tegas Purnomo.

    Mantan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ini juga menekankan agar pimpinan TNI segera menuntaskan pengambilalihan aktivitas bisnis TNI serta melakukan penataan barang milik negara yang berada dalam lingkungan TNI. ”Untuk naik menjadi wajar tanpa pengecualian harus ada penataan barang milik negara melalui sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara,”katanya.

    Sementara itu, Panglima TNI Laksamana (TNI) Agus Suhartono mengatakan,capaian peningkatan alutsista memang belum signifikan. Meski demikian, hal itu harus disadari sebagai keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah. “Apabila kita mengingat kembali penegasan Presiden RI pada HUT TNI pada 5 Oktober 2010 bahwa pemerintah akan meningkatkan alutsista dan anggaran TNI.

    Meski demikian, saat ini pencapaiannya belum signifikan. Kita harus menyadari bahwa saat ini pemerintah menghadapi kendala keterbatasan anggaran dalam memenuhi kebutuhan anggaran TNI,”tegasnya. Pemerintah, katanya, masih memiliki agenda prioritas pada pembangunan sektor lainnya sehingga berdampak terhadap anggaran TNI.

    Meski demikian,Agus meminta agar jajaran TNI tidak berkecil hati sebab pemerintah sudah memberikan yang terbaik bagi TNI, terutama dengan pemberian tunjangan kinerja. “Tunjangan kinerja harus diiringi peningkatan kualitas kerja seluruh personel TNI.Tunjangan kinerja melalui remunerasi yang mulai diberikan sejak Juli 2010 juga akan dievaluasi terus menerus agar mencapai hasil yang diharapkan,” tegas Panglima TNI.

    Jika hasil evaluasi nanti tidak menunjukkan ke arah yang lebih baik, bukan tidak mungkin tunjangan tersebut akan ditinjau kembali. Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini mengaku, pemberian tunjangan kinerja telah membantu meningkatkan pembinaan kemampuan TNI dan meringankan para pimpinan atau komandan satuan dalam menanggung beban moral peningkatan kesejahteraan prajurit.

    Agus juga menyadari ada tuntutan yang besar bagi para pimpinan dan komandan satuan untuk meningkatkan kinerja prajuritnya sebagai konsekuensi logis pemberian tunjangan tersebut. Di tempat terpisah,Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan,untuk pengadaan alutsista tidak ada istilah defisit.

    “Karena baik anggaran dengan kredit ekspor maupun multiyears sudah ditetapkan. Jadi, yang dimaksud mungkin secara total anggaran pertahanan ada kekurangan,” katanya. Mengenai ada kemungkinan keterkaitan kekurangan anggaran pengadaan alutsista dengan pemberian tunjangan kinerja atau remunerasi, Hasanuddin mengaku belum melakukan klarifikasi.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Dana Alutsista Defisit Rp. 6 T

    Presiden Belum Penuhi Janji Tingkatkan Anggaran TNI

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama petinggi TNI meninjau stan Pindad dalam pameran alat utama sistem persenjataan setelah pembukaan Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat yang diikuti oleh 142 peserta itu merupakan media penyampaian kebijakan Panglima TNI kepada seluruh satuan jajaran TNI.

    Jakarta, Kompas - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia menggelar Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011, Rabu (19/1). Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono sempat menyinggung pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Ulang Tahun TNI, 5 Oktober 2010, yang berjanji akan meningkatkan anggaran TNI. Namun, hingga kini pencapaiannya belum signifikan karena agenda prioritas lain.

    ”Tahun 2011, kinerja juga harus ditingkatkan sebagai konsekuensi tunjangan kinerja,” katanya dalam arahan pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2011 dengan tema ”Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI guna Mendukung Tugas Pokok TNI”.

    Agus Suhartono mengatakan, berdasarkan evaluasi kinerja TNI 2010, berbagai apresiasi diberikan kepada TNI atas keberhasilan melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa serta operasi penanggulangan bencana di Wasior, Mentawai, dan Jawa Tengah.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, selama 2010 pihaknya berhasil mengegolkan pengadaan remunerasi, tunjangan khusus perbatasan, dan kenaikan uang lauk-pauk. Untuk tahun 2011 ada dua pekerjaan rumah, yaitu penataan barang milik negara dan penataan bisnis TNI yang harus segera dituntaskan.

    Dalam diskusi, beberapa pertanyaan dan pernyataan disampaikan beberapa dari 145 peserta rapat. Masalah inkonsistensi dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan, misalnya, sempat dikemukakan. Setiap rapat, peserta dari kementerian yang tergabung di dalam badan yang dipimpin Mendagri ini selalu berubah sehingga dirasakan jalan di tempat. ”Badan itu baik gagasannya karena dulu, kan, pendekatannya hanya pertahanan, tetapi sekarang juga ada ekonomi,” jawab Purnomo.

    Tentang kekuatan pokok minimum TNI yang belum bisa dipenuhi lewat anggaran, padahal telah menjadi rencana strategis 2010-2014, Purnomo menyatakan, ini membuat perencanaan 2010-2011 jadi agak menyimpang. Padahal, kekuatan pokok ini diperlukan untuk efek tangkal dan membangun kepercayaan diri. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar di dalam Rapim dilakukan verifikasi tentang rancang bangun kekuatan pokok minimum tersebut.

    Namun, meskipun anggaran minim, TNI tetap menggelar latihan. Sebanyak 1.253 personel TNI Angkatan Darat dari sejumlah satuan berlatih bertempur melawan ”pemberontak”. Rangkaian latihan taktis pertempuran tersebut berakhir di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

    Personel inti yang diterjunkan berasal dari 700 personel Batalyon Infanteri 406 Purbalingga dengan diperkuat satuan lainnya, seperti Penerbangan AD, Tim Penanggulangan Teror Batalyon Infanteri 400 Raider, dan Peleton Zeni Tempur IV Tanpakawandya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Presiden Belum Penuhi Janji Tingkatkan Anggaran TNI

    AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel

    Rudal Korea Selatan.

    SEOUL, RABU - Korea Selatan berencana meningkatkan daya jangkau peluru kendali yang mereka miliki untuk mengantisipasi sikap agresif negara tetangga, Korea Utara.

    Upaya itu juga sekaligus untuk meningkatkan efek penggentar bagi Korut. Untuk merealisasikan niat tersebut, Korsel akan bekerja sama dan berkonsultasi dengan negara sekutunya, Amerika Serikat.

    Langkah negosiasi dilaporkan sudah digelar kedua negara sejak akhir tahun lalu. Jika jadi dilakukan, daya jelajah peluru kendali Korsel bakal meningkat dari hanya mencapai radius 300 kilometer menjadi lebih dari 1.000 kilometer.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Rabu (19/1), menolak berkomentar. Namun, Perdana Menteri Korsel Han Seung-soo pernah menyampaikan di depan parlemen Korsel soal pentingnya upaya tersebut, apalagi menyusul langkah uji coba peluncuran peluru kendali Korut pada April 2009.

    Sayangnya isu itu tidak mengemuka dan berlanjut dalam pertemuan keamanan bilateral tahun 2009. Ketika itu AS khawatir upaya tersebut hanya akan memicu perlombaan senjata di kawasan timur laut Asia.

    Akan tetapi, isu tersebut kembali mencuat dan dinilai mendesak untuk segera direalisasikan, terutama pasca-serangan terhadap kapal perang Korsel, diduga dilakukan Korut. Dalam insiden itu 46 prajurit Angkatan Laut Korsel tewas.

    Serangan Korut kembali terjadi saat mereka menyerang Pulau Yeonpyeong, Korsel, dan menewaskan empat orang dengan tembakan ratusan peluru artileri meriam Korut.

    Saat ini diyakini Korut memiliki sedikitnya 1.000 peluru kendali dengan berbagai macam tipe dan 800 peluru kendali balistik. Kebanyakan dari peluru kendali itu diarahkan langsung ke Seoul atau ke sejumlah daerah lain di Korsel. Sejumlah peluru kendali Korut diketahui memiliki daya jelajah menengah, hingga 3.000 kilometer.

    Hal itu berarti Korut memiliki kemampuan ”menghajar” basis militer AS yang ada di Jepang dan di Guam. Pada April 2009 Korut menguji coba tiga peluru kendali balistik antarbenua mereka. Salah satu peluru kendali itu melintas terbang di atas wilayah udara Jepang dan mendarat di Samudra Pasifik.

    Dalam tur kunjungan kawasannya pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates memperkirakan dalam lima tahun mendatang Korut sudah menguasai peluru kendali balistik antarbenua, yang mampu menjangkau negaranya. Dari sanalah kemudian muncul pernyataan Gates bahwa Korut telah menjadi ancaman langsung bagi AS.

    Lebih lanjut, untuk bisa menjalankan rencananya meningkatkan daya jelajah peluru-peluru kendalinya, Korsel harus terlebih dahulu mendapat persetujuan AS untuk merevisi pakta perjanjian bilateral kedua negara, yang ditetapkan tahun 2001. Dalam pakta itu disebutkan, peluru kendali balistik Korsel dibatasi hanya memiliki daya jelajah maksimal 300 kilometer dan membawa bahan peledak sampai 500 kilogram.

    ”Saat ini pembicaraan tentang hal itu masih sangat awal dan dini, terutama untuk bisa mengetahui apakah rencana tersebut bisa dilakukan atau tidak,” ujar salah seorang sumber dari dalam pemerintahan Korsel.

    Selama ini AS menjamin pertahanan Korsel dengan menggelar 30.000 personel pasukan militernya di kawasan tersebut.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel

    Wednesday, January 19, 2011 | 10:55 PM | 0 Comments

    Desember 2010 Tekor Rp 209 Miliar PT Dirgantara Jaminkan Aset Ke Bank

    Ist

    RMOL.Komisi VI DPR selaku mitra kerja PT Dirgantara Indonesia (DI) mengendus gonjang-ganjing di internal perusahaan pelat merah itu. Kondisi PT DI sungguh memperihatinkan. Sampai dengan Desember 2010 mengalami kerugian Rp 209 miliar.

    “Sampai akhir Desember 2010 PT DI mengalami keru­gian Rp 209 miliar rupiah. Kerugian ter­sebut terjadi akibat banyaknya tar­get produksi yang tidak ter­capai,” ungkap ang­gota Komisi VI DPR, Pasha Ismaya Sukardi kepada Rakyat Merde­ka, di Jakarta, kemarin.

    Diungkapkan, perusahaan yang memiliki sekitar 3000 karyawan itu sudah banyak me­nunda pembayaran gaji kar­ya­wannya, dan tagihan Jamsostek pun sudah tidak dibayar. “Bah­kan saya mendengar sampai-sam­pai Direktur Bagian Ke­uangan­nya pun sudah dibe­bastugaskan,” ujarnya.

    Menurutnya, yang paling memprihatinkan demi menun­tas­kan kerugian tersebut, Di­reksi PT DI berani men­jamin­kan aset milik perusahaan ke bank, tanpa sepengetahuan Ko­misaris perusahaan, ataupun Ke­menterian Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemeneg BUMN).

    “Direksi PT DI tidak melaku­kan sesuai prosedur. Mereka telah melanggar anggaran dasar PT. DI, Undang-undang BUMN serta Undang-undang Perse­roan,” tegasnya.

    Anak buah Anas Urba­ningrum ini menegaskan, aset yang dimiliki PT DI merupakan mi­lik negara, sehingga tidak bo­leh diagunkan ke bank se­enaknya. Proses penjaminan bisa dilakukan, asalkan ada alasan khusus. “Itupun harus de­ngan persetujuan dari pe­megang saham melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Sa­ham-red), dimana di dalam rapat tersebut harus ada per­wakilan dari Kementerian BUMN,” jelasnya.

    Anggota DPR dari daerah pe­milihan Jawa Barat IV ini me­negaskan, pemerintah harus mem­berikan perhatian serius ke­pada PT DI. Misalnya, dibe­rikan penyertaan modal, dan berupaya tidak menyengsa­ra­kan nasib karyawannya, sebab kon­disi yang dialami PT DI adalah murni kesalahan pihak manajemen.

    “Karyawan yang ada di sana sangat kompeten. Buktinya banyak karyawan yang bekerja di perusahaan strategis lainnya, seperti di perusahaan pembuat Boeing,” tuturnya.

    Kesalahan yang terjadi pada PT DI itu, kata Pasha, tidak bisa dilepaskan dari lemahnya super­visi pihak Kementerian BUMN. Menurutnya, seharus­nya Kemen­terian BUMN mau terbuka mengenai kondisi PT DI.

    “Kita tidak perlu malu bila memang perlu patnership de­ngan swasta. Asalkan sebagian besar kepemilikannya masih milik pemerintah,” ucapnya.

    Anggota Fraksi Demokrat ini berjanji, saat rapat dengar pendapat dengan Kementerian BUMN nanti akan meminta penjelasan kepada Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengenai masalah ini.

    Juru Bicara PT DI, Rakhendi Priyatna mengaku, belum me­ngetahui adanya masalah pen­jaminan lahan tersebut. Tapi dia berjanji akan mencari informasi leng­kapnya. “Kami akan coba menanyakan permasalahannya. Kalau sudah ada info akan kami sampaikan,” katanya.

    Sebelumnya, Rakhendi per­nah membantah kalau lem­ba­ganya dianggap bermasalah. Me­nurutnya, apa yang dila­kukan Direksi PT DI selama ini sudah benar. Sebab kalau dilihat penjualan sejak tahun 2008, trennya mengalami peningkatan

    “Mesti dicatat, produk PT. DI memerlukan penyelesaian lebih dari satu tahun. Selain itu Anggota DPR, Arief Minardi juga sudah menyatakan kalau yang dilakukan PT.DI saat ini sudah benar,” ungkapnya.

    Menurut Rakhendi, lembaga­nya telah mendapatkan pinja­man non cash dari bank, tapi ma­sih membutuhkan fresh money, berupa pinjaman cash. Makanya, selain mengajukan pinjaman dari bank, saat ini PT. DI juga sedang melakukan pembicaraan dengan PPA. “Kalau jumlahnya saya tidak tahu perses. Tapi dengan PPA sedang dalam proses,” terangnya.

    Dikatakan, untuk bisa me­nye­lesaikan problem ke­uangan PT DI, tergantung dari seberapa cepat proses SLA direalia­sa­sikan. Selain itu dukungan dari Kementerian BUMN untuk mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan.

    “Insya Allah setelah SLA dan persoalan masa lalu selesai, maka neraca keuangan kami akan positif. Dengan bankab­lenya perusahaan, kondisi bisnis kita yang terus meningkat pun akan berja­lan lancar. Apa­lagi kalau ke­menterian terkait dapat men­dukung sepenuhnya,” katanya.

    Dihubungi secara terpisah Kepala Divisi Penerangan TNI AL, Laksamana Prasodjo juga mengaku belum mengetahui perihal adanya lahan milik TNI AL di Batu Poron, Madura yang dijaminkan ke bank oleh PT. DI. Ia berjanji akan segera mencari tahu mengenai masalah ini. “Terima kasih atas informa­sinya. Kebetulan saya juga baru tahu, dan saat ini sedang saya periksa,” ungkapnya.

    “Bisa Manfaatkan Kontrak Multiyears”

    Mustafa Abubakar, Meneg BUMN

    Menteri Negara BUMN, Mustafa Abubakar mengaku, belum bisa memastikan kebe­naran adanya penjaminan aset PT DI ke bank di luar se­pe­ngetahuannya. Ia me­nya­rankan untuk menanyakan lang­sung kepada PT DI.

    “Setahu saya tidak ada. Tapi to­long tanyakan saja langsung ke Pak Budi, Direktur Utama PT DI. Sebab saya kan juga tidak tahu mengenai masalah tersebut,” katanya kepada Rak­yat Merdeka, di Jakarta, kemarin.

    Menurutnya, Kementerian BUMN memberikan duku­ngan penuh terhadap upaya revi­talisasi yang dilakukan ter­hadap PT DI, karena peru­sahaan pelat merah itu masih diandalkan.

    “Mereka (PAL dan DI) ha­rus bisa memanfaatkan setiap kontrak-kontrak multiyears yang ditetapkan pemerintah. Sebab kita mengandalkan mereka untuk memajukan industri alutsista buatan dalam negeri,” jelasnya.

    “Hampir Tidak Terinventarisasi Dengan Baik”

    Adhie M Massardi, Koordinator GIB

    Koordinator Gerakan Indo­nesia Bersih (GIB), Adhie M Massardi mengaku, tidak he­ran dengan adanya infor­masi dugaan penjaminan aset mi­lik PT. Dirgantara Indonesia ke bank tanpa adanya pem­be­ritahuan kepada Komisaris atau pun Kementerian BUMN. Menurutnya, hal itu terjadi bisa jadi karena aset-aset yang dimiliki BUMN tidak terdata dengan baik.

    “Hampir semua aset negara di bawah BUMN tidak ter­inventarisasi dengan baik. Ma­kanya tidak heran bila ada yang kemudian dijaminkan ke bank oleh orang yang tidak berhak,” katanya, kemarin.

    Bekas Juru Bicara almar­hum Presiden Abdurahman Wa­hid ini mengatakan, kasus PT DI sebenarnya bisa menja­di pintu masuk untuk membe­nahi penyelamatan aset negara.

    Untuk menyelesaikan masa­lah ini, Adhie berharap Komisi VI DPR, memanggil Menteri BUMN, Mustafa Abubakar guna meminta penjelasan mengenai hal ini, dan men­desaknya untuk mendata setiap aset milik BUMN, supaya tidak ada lagi yang bisa diklaim orang yang tidak berhak. “Biar tidak bisa lagi mengambil alih aset-aset tersebut,” tuturnya.

    Sumber: RMOL
    Readmore --> Desember 2010 Tekor Rp 209 Miliar PT Dirgantara Jaminkan Aset Ke Bank

    TNI Serap 99 Persen Alutsista Dalam Negeri

    Menhan Sedang Mengamati Alutsista Habis Buatan Industri Pertahanan Dalam Negeri(Foto: KOMPAS)

    VIVAnews - TNI menyerap 99,7 persen alat perlengkapan pertahanan yang berasal dari industri dalam negeri pada 2010. TNI sempat mengandalkan impor untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) ini.

    "Kami berharap ke depan bisa 100 persen," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai mengunjungi Pameran Alkaphan di Mabes TNI Cilangkap, Rabu 19 Januari 2010.

    Dia berharap industri pertahanan dalam negeri bisa bersaing dengan industri luar negeri. Dengan catatan, industri nasional harus bisa meningkatkan standar kualitas.

    "Kita dorong industri lokal tapi kita juga ingin industri nasional semaksimal mungkin menggunakan standar kualitas tertentu," tambah Menhan.

    Dalam pameran itu, Purnomo memberikan apresiasi TNI yang menggelar pameran peralatan pertahanan, disela acara Rapat Pimpinan selama 19-21 Januari 2011.

    "Saya sudah melihat dan cukup puas. Panglima serta kepala staf sebagian sudah menggunakan, sebagian lagi dalam tahapan uji coba," ungkap Purnomo. Pemeran ini melibatkan beberapa industri alat pertahanan dengan membuka 28 galeri pameran.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> TNI Serap 99 Persen Alutsista Dalam Negeri

    2014, Lapan Orbitkan Empat Satelit


    Jakarta, Lapan.go.id - Salah satu sasaran utama kinerja Lapan pada 2011 ialah peluncuran satelit Twinsat (Lapan-A2 dan Lapan-Orari) untuk mitigasi bencana. Pengembangan satelit terus berlanjut, hingga pada 2014, Lapan akan memiliki empat satelit buatan sendiri meskipun dalam skala kecil. Selama ini, 10 satelit milik Indonesia masih buatan luar negeri.

    Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Lapan Dr. Adi Sadewo Salatun, M. Sc. saat rapat kerja Menteri Riset dan Teknologi serta jajaran Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) dengan Komisi VII DPR RI di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung Nusantara Lantai I, Senin (17/1).

    Selain pengembangan satelit, Lapan juga bersiap melakukan studi kelayakan sarana dan prasarana stasiun peluncuran di Pulau Enggano, menguji statik roket RX-550, serta membahas RUU Keantariksaan dengan DPR. Roket RX-550 saat ini sedang dalam proses pengujian bekerjasama dengan BATAN dan dijadwalkan selesai paling lambat Maret 2011. “Jika semuanya telah siap, maka peluncuran RX-550 merupakan peluncuran roket paling besar sampai saat ini,” ujar Adi.

    Dalam rapat tersebut, Kepala Lapan menyampaikan realisasi program utama Lapan 2010. Untuk bidang roket, telah dilakukan integrasi dan pengujian subsistem satelit mikro Lapan-A2 dan Lapan-Orari. Di bidang roket, Lapan mengembangan kemampuan roket nasional untuk keperluan riset ilmiah.

    Kemudian, di bidang penginderaan jauh (inderaja), lapan mengembangkan model pemanfaatan data satelit inderaja untuk pengembangan wilayah, pemantauan dan inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan, serta operasi pelayanan informasi mitigasi bencana (Simba).

    Sementara itu di bidang sains antariksa dan atmosfer, Lapan menyuplai model atau data akurat tentang cuaca antariksa, prosedur standar peringatan dini dan mitigasi cuaca antariksa, serta layanan informasi pemanfaatan sains atmosfer. Selain itu, Lapan mendukung penguatan kelembagaan iptek dan regulasi kebijakan pengembangan kedirgantaraan nasional (harmonisasi RUU Keantariksaan).

    Sumber: LAPAN
    Readmore --> 2014, Lapan Orbitkan Empat Satelit

    MENHAN OPTIMIS MEF TERCAPAI

    Dari kiri: Ketua BPK Hadi Poernomo, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dalam acara penyerahan hasil audit BPK ke Kementerian Pertahanan di Jakarta (7/6).


    Jakarta , 19/1/2011 (Kominfo-Newsroom) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro optimis target pembangunan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) bidang pertahanan bisa dicapai, dengan mengefektifkan kembali pagu pinjaman yang dulu ditetapkan tapi belum efektif.

    "Saya optimis target pembangunan MEF masih bisa dicapai untuk mencapai hal tersebut saya minta pagu pinjaman tersebut 2005-2009 yang dulu ditetapkan agar diselesaikan secepat mungkin," katanya saat memberi arahan Rapat Pimpinan TNI 2011 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (19/1).

    Menhan meminta pagu yang sudah mendapat penetapan namun belum efektif agar diselesaikan secepat mungkin dengan mengikuti peraturan-peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini, pemerintah sedangkan pemutakhiran pagu untuk rencana pinjaman luar negeri 2010-2014. "Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bappenas, termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujarnya.

    Menurut Menhan, pemerintah telah menetapkan pinjaman luar negeri di tahun mendatang akan semakin menurun. Diharapkan untuk ke depan yang dinamakan kredit ekspor itu akan terus berkurang seiring dengan peningkatan kemampuan pembiayaan melalui APBN.

    "Insya Allah bisa naik. Sekarang 1.000 triliun dan berharap bisa mencapai 2.000 triliun pada akhir kabinet itu, berarti juga GDB kita akan meningkat itu artinya juga income perkapita kita akan meningkat," ujarnya.

    Sumber: MENKOINFO
    Readmore --> MENHAN OPTIMIS MEF TERCAPAI

    UAV Sriti Sudah Diproduksi Tetapi Belum Digunakan TNI

    Pesawat Tanpa Awak Buatan BPPT.

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) produksi dalam negeri sudah 99,7 persen diserap oleh TNI. Dia mengatakan, penggunaan alutsista lokal akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah. "Penyerapan secara overal untuk 2010 itu 99,7 persen," kata Purnomo di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (19/1).

    Dia mengingatkan, produsen Alutsista lokal mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh TNI. Oleh karenanya, setiap Alutsista harus melalui uji coba. "Saya cukup puas, beberapa sudah dipakai, beberapa lagi masih uji coba, karena harus ada kepastian sebelum dipakai di lapangan," kata Purnomo.

    Dia mengatakan, pihaknya ingin mendorong industri Alutsista nasional, namun mereka juga harus bisa memenuhi dan memperbaiki standar. Terkait modal bagi Alutsista nasional, Purnomo mengatakan, pihaknya hanya pemakai Alutsista. "Tapi, kami juga ingin memberi dukungan. Caranya, kita beri kesempatan bagi para pemakai produk mereka," katanya. Mengenai masalah korporasi, hal itu diatur Kementerian BUMN.

    Dalam kesempatan sama, Chief Engineering produk Pesawat Tanpa Awak (PUNA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Dahsyat mengatakan, pesawat tanpa awak dengan nama Sriti sudah diproduksi BPPT sejak 2003, namun belum digunakan oleh TNI.

    "TNI nanti akan menggunakan, sekarang kita sedang terus uji coba," kata Dahsyat. Dia mengatakan, PUNA produksi BPPT harganya bisa 20-40 persen dari harga produk sejenis produksi luar negeri. Satu paket produk Sriti ini berharga sekitar Rp 3 miliar sebanyak tiga unit.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> UAV Sriti Sudah Diproduksi Tetapi Belum Digunakan TNI

    Kemenhan Siapkan RUU Keamanan Nasional


    Dari kiri: Ketua BPK Hadi Poernomo, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dalam acara penyerahan hasil audit BPK ke Kementerian Pertahanan di Jakarta (7/6).

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan Rancangan Undang Undang Keamanan Nasional (RUU Kamnas). Naskah akademis rancangan saat ini masih digodok dan dimatangkan di internal kementerian.

    "Kalau ada tekanan militer dari luar (eksternal threat), TNI kan masuk. Tapi yang harus diwaspadai juga adanya internal threat, yaitu separatisme dan terorisme," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam pembukaan Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (19/1).

    Dikatakan oleh Purnomo, aksi terorisme dan separatisme selama ini selalu dijerat dengan undang undang kriminal. Padahal, tindakan terorisme dan separatisme tidak semata-mata tindakan kriminal, karenanya RUU Kamnas ini diperlukan.

    "Kalau ada ancaman terorisme atau separatisme, siapa yang menjadi unsur utama atau pendukungnya. Keadaannya seperti apa, darurat sipil dan normal. Itu akan dibahas (dalam rancangan)," kata dia.

    Rancangan ini, kata Purnomo, sudah dinantikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk bisa segera dibahas. RUU Kamnas bersama RUU Revitalisasi Industri Pertahanan telah dimasukkan ke dalam program legislasi nasional (prolegnas) Kementerian untuk tahun 2011. "Prinsipnya untuk menangkal ancaman yang tidak hanya menggunakan senjata, tapi juga yang tidak menggunakan senjata," tandasnya.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Kemenhan Siapkan RUU Keamanan Nasional

    Tank Siluman Bakal Jadi Kenyataan


    Konsep tank siluman yang dikembangkan oleh BAE Systems, Inggris. Foto: foxnews.com

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Anda pernah baca komik Wonder Woman? Tokoh superhero karya William Moulton Marston itu punya pesawat jet yang bisa menghilang alias tak kelihatan.

    Nah, dalam waktu tak lama lagi kendaraan lapis baja atau tank yang diturunkan dalam medan tempur juga bakal tak kelihatan oleh musuh alias invisible.

    Kemungkinan untuk “menghilangkan” tank itu kini sedang diteliti oleh pabrik senjata di Inggris, BAE Systems. Mereka menamakan teknologi ini sebagai eCamouflage.

    Cara kerjanya dengan menggunakan “tinta elektornik” sebagai bahan penyamaran. Lalu, video kondisi di sekitar tank diarahkan ke tank tersebut maka jadilah tank siluman.

    Tak seperti penyamaran konvesional, pada penyamaran eCamouflage gambar di seluruh tank turut berubah menyesuaikan kondisi di sekitarnya.

    Hal ini dimungkinkan berkat adanya sensor elektronik canggih yang tertanam di bagian luar tank. Dengan begitu tank bisa menyusup ke wilayah musuh tanpa ketahuan.

    Untuk mewujudkan proyek ini BAE Systems menggandeng perusahaan Swedia yang menciptakan teknologi e-ink screens di digital book readers seperti Amazon Kindle dan Sony Reader.

    Teknologi ini akan diujicobakan di tank CV90. “Tapi tak hanya itu, kami juga akan mencobanya di pesawat terbang,” kata Mike Sweeney, juru bicara perusahaan tersebut.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Tank Siluman Bakal Jadi Kenyataan

    Pimpinan TNI Terima Pembekalan Empat Menteri

    VIVAnews - Sekitar 142 petinggi TNI berkumpul di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Para pimpinan TNI sedang menggelar rapat pimpinan dan mendengarkan pembekalan dari beberapa menteri.

    "Guna memahami kebijakan pemerintah, peserta Rapim akan mendapatkan pembekalan dari Menteri yang terkait dan Presiden," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat membuka Rapat Pimpinan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 19 Januari 2011.

    Menteri yang dijadwalkan akan memberikan pembekalan kepada para pimpinan TNI antara lain, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.

    "Rapim adalah media penyampaian kebijakan Panglima TNI kepada seluruh satuan jajaran TNI," ungkap Panglima TNI yang didampingi para Kepala Staf Angkatan.

    Acara bertajuk Konsistensi Pembangunan Kekuatan TNI dan Reformasi Birokrasi TNI ini juga diisi dengan pameran 28 stand demo Alpalhan (Alat Peralatan Pertahanan).

    Peralatan pertahanan yang dipamerkan itu merupakan milik TNI, dan Industri Peralatan Pertahanan dalam negeri. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro terlihat hadir di tengah peserta rapat pimpinan TNI.

    Sumber: VIVA NEWS
    Readmore --> Pimpinan TNI Terima Pembekalan Empat Menteri

    Jet J-20, KFX, dan Pertahanan Negara

    Ist

    Bagi dunia penerbangan militer, kabar mutakhir yang banyak menjadi wacana hangat adalah tentang jet siluman (tak kasatradar) rancangan China, J-20. Selain itu sebenarnya juga ada kabar tentang pesawat tempur rancangan India, yakni light combat aircraft (LCA).

    Untuk jet terakhir ini, Kementerian Pertahanan India, pekan silam, mengeluarkan izin (clearance) operasi awal bagi pesawat tempur serbaguna yang dikembangkan sendiri oleh India ini yang kini diberi nama ”Tejas”.

    Bagi pengamat luar, keputusan di atas seperti menyiratkan bahwa militer India semakin bergerak menuju ke arah kemandirian (Sushant Singh, The Wall Street Journal, 18/1). Namun, hal itu tampaknya tidak melukiskan hal sebenarnya karena, dari seluruh perlengkapan militer India, kandungan lokal hanya 30 persen dan selebihnya merupakan produk impor. Tejas juga tak bisa dijadikan contoh karena proyek sudah dimulai pada 1969 hingga malah memunculkan pertanyaan apakah India sebenarnya serius mengembangkan kemampuan domestik di bidang pertahanan.

    Sebaliknya terjadi pada China. Didorong kemajuan ekonomi, yang lalu memberi banyak dana untuk litbang militer, serta ambisi menjadi kuasa utama dunia, China konsisten untuk menguasai desain dan rekayasa, dari mainan anak-anak, produk teknologi informasi komunikasi komersial, seperti telepon seluler dan laptop, hingga pesawat terbang canggih.

    J-20 dan F-22

    Dari hasil rekayasa China, satu karya yang hangat dibicarakan seiring dengan lawatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates ke Beijing, pertengahan Januari lalu, adalah jet yang didaku China berkemampuan mengelak dari radar.
    J-20 merupakan jet tempur bermesin dua yang disebut-sebut masuk kategori jet tempur generasi kelima, setara dengan jet F-22 Raptor dan F-35 Lightning II. Seperti diberitakan (Kompas, 7/1), J-20 bahkan punya badan lebih besar dan panjang, menyiratkan ia diproyeksikan mengangkut senjata lebih banyak dan menjangkau sasaran lebih jauh.

    J-20 terbang perdana pada 11 Januari 2011 di Chengdu, yang—bersama Shenyang di Provinsi Liaoning dan Xi’an di Provinsi Shaanxi—merupakan pangkalan industri kedirgantaraan China yang paling maju (China Daily, Asia Weekly, 14-20/1).

    Memang dari penerbangan perdana kemarin orang belum bisa menyimpulkan, apakah J-20 benar-benar merupakan pesawat tempur generasi kelima. Sekadar catatan, dalam dunia penerbangan militer, definisi generasi kelima masih sering diperdebatkan. Namun, satu hal sudah jelas, jet generasi kelima merupakan pesawat tempur yang supercanggih. Selain memiliki teknologi stealth yang membuatnya sulit dideteksi radar, ia juga berkemampuan manuver unggul, demikian pula avionik (elektronika penerbangan) yang maju. Komputer penerbangan yang ada di pesawat membuat pesawat juga terintegrasi dengan medan tempur, bisa mengkaji situasi dengan cepat.

    Dewasa ini, satu-satunya jet tempur yang punya kemampuan seperti itu adalah F-22 Raptor yang kini dioperasikan AU AS (USAF) untuk mempertahankan keunggulan udara (air supremacy) adidaya satu-satunya.

    China, yang memandang pertahanan negaranya juga harus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonominya, melihat keunggulan udara seperti AS juga harus dimiliki. Kini, meski masih harus membuktikan kemampuan J-20, China setidaknya sudah bisa membuktikan, ia bisa membuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) mutakhir ini. Sejumlah analis mengatakan, penerbangan perdana J-20 menjadi petunjuk bahwa China membuat kemajuan lebih cepat daripada yang diduga orang dalam membuat tandingan F-22 (Reuters/Jakarta Post, 12/1).

    Melihat munculnya program jet tempur supercanggih, negara lain, seperti Jepang, jelas tak bisa berpangku tangan. Setelah permintaan membeli F-22 sejauh ini ditolak AS, Jepang sempat memperlihatkan niat untuk membuat sendiri jet tempur siluman.
    Negara lain peminat F-22 adalah Australia. Namun, sebagaimana Jepang, Australia, sebagai sekutu dekat AS, pun masih belum diizinkan membeli jet yang dihitung dari biaya pengembangannya merupakan jet tempur paling mahal di dunia, dengan harga satuan sekitar 250 juta dollar AS (sekitar Rp 2,25 triliun). Berikutnya, seiring penambahan produksi, harga F-22 disebut menjadi 130 juta dollar AS per unit (Kompas, 25/7/2007).
    Secara kemampuan, F-22 bisa melumpuhkan jet tempur apa pun di dunia sekarang ini. Lawan tak akan pernah tahu, F-22 ada di mana dan akan datang menyerang dari arah mana, tetapi tahu-tahu ia akan jadi sasaran rudal udara-ke-udara (seperti AIM-120 AMRAAM) yang dibawa F-22.

    Memetik pelajaran

    Dewasa ini, Indonesia juga tengah mengembangkan kerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat jet tempur canggih generasi 4,5. Ini berarti, kemutakhiran pesawat di atas F-16C/D, tetapi masih di bawah F-22 atau F-35.

    Sebagian kalangan memang masih mempertanyakan kemanfaatan program ini, dari sisi biaya ataupun dari sisi pemilihan mitra. Pada era munculnya jet tempur canggih, seperti F-22 atau J-20, membuat jet seperti KFX yang digagas Korsel-Indonesia terkesan kehilangan relevansi. Namun, di pihak lain, ada sejumlah faktor positif untuk mendukung program semacam ini.

    Selain memajukan kemandirian, melalui program semacam KFX bisa dikembangkan pula kemampuan rekayasa insinyur penerbangan Indonesia, yang berikutnya diharapkan bisa menghasilkan spin-off atau manfaat ikutan, yang memicu produk atau kemampuan lain.
    Namun, satu hal juga dapat ditarik dari program seperti J-20, yaitu proyek pertahanan yang dilaksanakan dengan biaya mahal ini tak lalu menghasilkan produk seperti LCA Tejas India. Pemerintah dan industri nasional harus sepenuhnya mendukung program nasional ini dan menjadikannya ujung tombak penguasaan teknologi serta alutsista yang dibutuhkan negara.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Jet J-20, KFX, dan Pertahanan Negara

    Tuesday, January 18, 2011 | 10:49 PM | 0 Comments

    Update : TNI Berkomitmen Tambah Kapal

    KRI Banjarmasin 592

    JAKARTA – TNI berkomitmen untuk memperbanyak Kapal Republik Indonesia (KRI) produksi dalam negeri. Hal itu dilakukan bertahap melalui transfer teknologi dari negaranegara produsen kapal perang. Melalui langkah diharapkan tidak ada lagi ketergantungan kepada negara asing dalam pembuatan alat utama sistem senjata (alutsista), khususnya di bidang maritim. “Kami sudah berkomitmen semua harus produksi dalam negeri,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Iskandar Sitompul di atas KRI Banjarmasin 592 dalam perjalanan menuju Kepulauan Seribu dari Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Minggu (16/1).

    KRI Banjarmasin merupakan produksi dalam negeri pertama yang baru selesai dibuat pada 2009. Iskandar menambahkan, saat ini TNI tengah fokus terhadap proses transfer teknologi dari negara-negara produsen alutsista. “Transfer teknologi diharapkan berjalan,” ujarnya. Dia menambahkan konten lokal dalam setiap alutsista harus bisa lebih dari 60 persen. Dengan proses produksi bertahap itu, beberapa KRI yang berusia tua akan segera dihapuskan. Saat ini, makin banyak alutsista yang diproduksi oleh BUMN.

    Dia mencontohkan, BUMN bidang perkapalan, PT PAL saat ini tengah mengerjakan pesanan pembuatan pembuatan KRI dari TNI. Iskandar mengatakan, beberapa waktu lalu telah ada pertemuan antara Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dengan pimpinan PT PAL agar proses pembuatan kapal dapat lebih tepat waktu. Makin Banyak Pada proses pembuatan KRI di dalam negeri, Iskandar mengakui PT PAL masih menggunakan beberapa komponen dari luar negeri.

    Meski begitu, dia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada satu negara pun yang mampu membangun kapal perang dengan komponen yang seluruhnya diproduksi negara yang bersangkutan. “Namun KRI yang dibuat PT PAL semakin banyak menggunakan konten lokal,” kata dia. Iskandar menjabarkan, selain memperkuat kemandirian, penggunaan konten lokal dalam pembuatan KRI juga dapat membuat proses produksi berjalan lebih cepat.

    Dia juga mengatakan, KRI tidak hanya digunakan untuk peperangan, tetapi juga untuk operasi militer selain perang dalam masa damai seperti sekarang ini. Dicontohkan, KRI Banjarmasin merupakan kapal produksi dalam negeri yang dapat digunakan untuk kepentingan bencana alam, ataupun yang lainnya. Pembuatan KRI Banjarmasin ini memakan anggaran APBN sebesar 360 miliar rupiah.

    Sumber: KORAN JAKARTA
    Readmore --> Update : TNI Berkomitmen Tambah Kapal

    KRI Banjarmasin Melakukan Long Sea Trial


    JAKARTA (Pos Kota) – Panglima Komando Lintas laut Militer (Pangkolinlamil) Laksma TNI Didit Herdiawan, MPA,MBA. meninjau kesiapan KRI Banjarmasin-592 kapal perang baru TNI AL yang akan melaksanakan uji coba/long sie trial lintas laut di wilayah perairan Indonesia, diberangkatkan dari dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta, Selasa (18/1)

    Pangkolinlamil Laksma TNI Didit Herdiawan ,MPA.,MBA didampingi Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel laut (P) Yusup dan Asisten Logistik Pangkolinlamil Supriayit P.Komandan Satlinlamil Jakarta Kolonel laut (P) Dri Suatmaji dan beberapa pejabat Kadis Kolinlamil memberikan arahan dan penekanan kepada Komandan beserta para perwira pengawak KRI Banjarmasin-952 sebelum berangkat melaksanakan iji coba /long sea trial di long room perwira kapal.

    Dalam Kesempatan tersebut Pangkolinlamil menegaskan kepada Komandan KRI dan para perwira pengawak KRI Banjarmasin-592 agar selama melaksanakan long sea trial membuat jurnal kegiatan pada masing –masing departeman di kapal perang .

    Tiap perwira, tambahnya dalam menyiapkan laporan agar dilaksanakan secara lengkap dan mendalami permasalahn yang ada sebagai dasar dalam pembuatan laporan kepada pemimpin ataupun atasan.

    Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam kegiatan long sea trial ini laksanakan kegiatan safari KRI Banjarmasin-592 hasil produksi putra-putra terbaik bangsa Indonesia atau produksi dalam negeri. Dan memanfaatkan mementum kehadiran KRI Banjarmasin-592 di beberapa dermaga untuk memperkenalkan kapal terbaru TNI AL buatan dalam negeri PT PAL Surabaya.. Dan sekaligus mengadakan kunjungan kehormatan kepada pejabat muspida didaerah maupun mengundang pejabat daerah dalam acara minum kopi bersama di KRI Banjarmasin-592.

    Lebih lanjut pada saat merapat di dermaga pelabuhan ,tambahnya gunakan kesempatan tersebut untuk kegiatan open ship /kunjungan warga masyarakat setempat dan anak-anak sekolah sesuai prosedur ..namun hal tersebut tetap utamakan keamanan personel dan material.

    Untuk mendukung kegiatan Safari kapal perang produksi dalam negeri tersebut KRI Banjarmasin-592 mengangkut ranpur kors marinir antara lain 4 tank PT 76, tank RRF 3 buah dan sea reader 2 buah untuk melakanakan latihan embarkasi dan debarkasi ranpur dan latihan pendaratan . Selain itu mengangkut ranpur 2 tank jenis AMX-10 P dari TNI AD ya digeser ke Makasar.

    Untuk kegiatan latihan pendaratan dan embarkasi/debarkasi tersebut kapal perang yang memiliki panjang 125 meter dan lebar 22 meter tersebut dilibatkan pula personel dari Koprs Marinir sejumlah 75 orang untuk latihan pendaratan.

    Kegiatan KRI Banjarmasin-592 dengan komandan KRI Letkol laut (P) Eko Joko Wiyono akan melaksanakan lintas laut menuju Makasar dan selanjutnya menurunkan 2 tank TNI AD untuk menambah ranpur Batalyon kavaleri di Makasar. Untuk rute selanjutnya direncanakan akan melaksanakan lintas laut menuju wilayah timur Indonesia, antara lain Ambon, Gorontalo, Bitung dan Balikpapan.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> KRI Banjarmasin Melakukan Long Sea Trial

    LATMA MANYAR INDOPURA DI LANUD PEKANBARU

    Guna meningkatkan kemampuan para penerbang Helikopter TNI AU dan RSAF (Republik Singapore Airforce), khususnya dalam bidang Search And Rescue, latihan bersama dengan sandi “Manyar Indopura 06/2011”, kembali digelar di Lanud Pekanbaru, Selasa (18/1).

    Pada “Manyar Indopura 06/2011” RSAF melibatkan empat unit pesawat helikopter, yaitu dua helikopter Colibri dan dua helikopter Apache dengan jumlah personel sebanyak 52 orang, sedangkan TNI AU melibatkan helikopter Colibri dan didukung oleh seluruh unsur yang ada di Lanud Pekanabru. Latihan bersama Manyar Indopura yang telah dimulai sejak tahun 2009 tersebut, pada Manyar 06/2011 ini direncanakan akan berlangsung hingga 28 Januari mendatang.

    Latihan rutin yang digelar setiap tahun tersebut, selain untuk meningkatkan kemampuan para penerbang kedua Negara, juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik antar kedua Negara bertetangga tersebut.

    Sumber: TNI AU
    Readmore --> LATMA MANYAR INDOPURA DI LANUD PEKANBARU

    Komandan Korps Marinir : Akan Ada Pengadaan Tank Dan Artileri

    Dankormar saat diusung para prajurit Brigif-3 Marinir

    Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin bersama rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Brigif-3, Yonif-8 Mar Tangkahan Lagan, Pangkalan Berandan Kab. Langkat Sumut, Kamis (6/1)

    Dalam kunjungan kerja tersebut Komandan Korps Marinir didampingi ibu Nita Alfan disamping meresmikan lapangan tembak gedung Transit Usman serta meresmikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) “Ananda Bhumyamca” atas ide Ketua Ranting B Cabang 7 (Ny. Arum Bambang Hadi) yang di resmikan oleh Ibu Nita Alfan sebagai Ketua PG Jalasenastri yang ditandai dengan penandatanganan Prasasti.

    Sebelum acara peresmian lapangan tembak yang diberi nama Sutanto, Komandan Korps Marinir turun langsung kelapangan meninjau latihan serangan Kompi dalam hubungan Batalyon diperkuat kesenjataan bantuan antara lain 2 (dua) pucuk How 105 mm, 1 (satu) ton Tank PT 76 dan 1 (satu) ton BTR 50 yang dilanjutkan penembakan Armed 105 dan Canon Kal. 90 mm. Dalam latihan ini disimulasikan melawan musuh berkekuatan 1 (satu) ton diperkuat 2 (dua) pucuk Mortir 81 dan 2 (dua) pucuk senjata anti Tank serta 2 (dua) pucuk senjata mesin sedang. Latihan dilaksanakan dikawasan hutan yang berlokasi di seputaran Desa PIR ADB Kec. Besitang Kab Langkat Sumut.

    Pada kesempatan itu Komandan Korps Marinir melihat dari dekat kemampuan prajurit Yonif – 8 Mar dalam menyelesaiakan sasaran. Dengan menaiki kendaraan tempur Tank amfibi Dankormar menelusuri medan latihan yang berat karena lokasinya yang berbukit-bukit dan lembah yang curam, beliau menilai kemampuan tempur dan kemampuan taktis Yonif – 8 Marinir terus mengalami peningkatan dan tidak mengecewakan. Namun, untuk meningkatkan profesionalitas prajurit, beliau meminta agar prajurit Yonif – 8 Mar tetap meningkatkan kemampuan tempur dengan latihan terus menerus.

    Yonif–8 Marinir adalah Batalyon Infanteri paling kuat di Indonesia, karena dilengkapi dengan senjata bantuan tempur yang cukup lengkap. Ungkapan itu disampaikan Jendral berbintang dua dalam arahannya dihadapan prajurit Korps Baret Ungu seusai acara peresmian lapangan tembak Yonif – 8 Mar.

    Untuk mendukung kemampuan persenjataan di Yonif – 8 Mar Komandan Korps berjanji dalam waktu dekat akan mengirimkan tambahan kendaraan tempur berupa Tank yag baru dan senjata Artileri.

    Sebagai wujud kecintaan dan rasa bangga terhadap kemampuan prajurit Marinir Tangkahan Lagan, Komandan Korps memberikan sepucuk senjata sniper kesayangan beliau dan diterima oleh Komandan Batalyon Infanteri – 8 Marinir Letkol Marinir Bambang Hadi S.

    Dalam pengarahannya Komandan Korps Marinir mengatakan prajurit Marinir adalah gigi graham dari pemerintah, jadi kalau ada orang yang mencoba merongrong kewibawaan pemerintah akan dikunyah habis. Beliau menekankan kepada seluruh prajurit agar Marinir berani dan tetap menjaga disiplin.

    Dimedan damai prajurit harus tetap menjaga soliditas, solidaritas serta senantiasa menjalin hubungan baik dengan masyarakat, TNI/Polri dan lingkungan tempat bertugas. Kalaupun ada persoalan yang timbul maka selesaikan dengan bijak. Serta tingkatkan keimanan dan ketagwaan terhadap Tuhan.

    Hadir dalam kunjungan kerja Komandan Korps Marinir tersebut antara lain pejabat Provinsi, Pemda, Muspida, TNI/Polri ( para Dankolak dan Dansatlak di wilayah Sumut, Aceh Timur), Muspika, tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda dan masyarakat.

    Sumber : KORPS MARINIR
    Readmore --> Komandan Korps Marinir : Akan Ada Pengadaan Tank Dan Artileri

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.