ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, August 25, 2012 | 2:34 PM | 2 Comments

    KCR Trimaran 63m KRI Klewang Akan Diresmikan 31 Agustus

    Banyuwangi - Kapal perang trimaran 63 meter merupakan desain kapal perang trimaran paling canggih dari semua jenis yang dikembangkan di Asia Tenggara. Kapal perang ini membentuk lambung yang radikal untuk menembus gelombang sehingga meningkatkan stabilitas, selain itu dalam pembuatan semuanya menggunakan komposit serat karbon yang memanfaatkan vacuum infusion process dan resin vinylester. Metode ini menghasilkan sebuah struktur yang lebih kuat, tetapi juga memiliki biaya operasional dan pemeliharaan yang efisen.

    Pada tahun 2009, PT Lundin menandatangani kontrak pengadaan kapal perang siluman canggih bagi TNI AL. Kapal perang ini merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan program secara intensif yang dilakukan oleh PT Lundin Invest (North Sea Boats) dan TNI AL yang dimulai pada tahun 2007. Pembangunan kapal perang ini dimulai pada awal tahun 2010, namun karena desain dan metode kontruksi yang sangat canggih, sehingga sebagian besar rahasia dari proyek ini tidak dipublikasikan sampai saat ini.

    Kami mengundang para wartawan untuk menghadiri acara peresmian kapal perang Trimaran 63m yang diadakan pada hari jumat tanggal 31 Agustus 2012 di fasilitas galangan kapal PT Lundin di Banyuwangi, Jawa Timur. Acara peresmian dihadiri oleh para pejabat dan perwira senior TNI AL untuk melakukan konfrensi Pers dan pembekalan serta wawancara.

    Sumber : North Sea Boats
    Readmore --> KCR Trimaran 63m KRI Klewang Akan Diresmikan 31 Agustus

    Menhan : 50 Persen Anggaran Kemenhan untuk Pengadaan Alutsista

    Jakarta - Untuk membangun kekuatan pertahanan sebagai negara dengan ribuan pulau, Menteri Pertahanan Purnomo RI Yusgiantoro akan merencanakan pagu anggaran pada RAPBN 2013 senilai Rp. 77,7 Triliun. Lima puluh persen dari anggaran itu akan digunakan untuk membeli Alat Utama Sistem persenjataan (Alutsista).

    “Jadi dengan Rp 77 triliun lebih anggaran untuk pagu 2013 itu, kita yakin juga 50 persennya akan terserap untuk membangun kekuatan (Alat Utama Sistem persenjataan,red),” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro usai apel bersama PNS/TNI di kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (23/8/12).

    Menurut Purnomo, sebanyak 50 persen lainnya juga, akan terserap untuk belanja pegawai dan sisanya untuk belanja modal dan belanja barang. “Banyaknya belanja pegawai karena kita itu membawahi 460 ribu personil baik yang personil militer dan non militer. Tapi ini lebih rendah dari kepolisian. Pengalaman kita itu 99 persen anggaran terserap,” jelasnya.

    Saat menyampaikan Pidato RAPBN 2013, Presiden SBY menyampaikan bahwa dalam RAPBN Tahun 2013 mendatang terdapat tujuh kementerian dan lembaga yang akan mendapat alokasi anggaran di atas Rp20 triliun. Ketujuh kementerian dan lembaga itu adalah Kementerian Pertahanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 77,7 triliun; Kementerian Pekerjaan Umum Rp 69,1 triliu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp66 triliu, Kepolisian Negara Republik Indonesia Rp 43,4 triliun, Kementerian Agama Rp41,7 triliun, Kementerian Perhubungan Rp31,4 triliun, dan Kementerian Kesehatan sebesar Rp31,2 triliun.

    Selanjutnya, Presiden SBY menjelaskan rincian belanja kementerian dan lembaga. Menurutnya, sesuai prioritas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013, alokasi anggaran belanja kementerian dan lembaga serta belanja non-kementerian dan lembaga akan difokuskan pada sasaran-sasaran strategis. Antara lain meningkatkan anggaran belanja modal untuk infrastruktur dalam rangka mendukung keterhubungan domestik (domestic connectivity), ketahanan energi dan ketahanan pangan, serta destinasi pariwisata.

    Selain itu, menuntaskan pelaksanaan program reformasi birokrasi dan tata kelola serta mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur pemerintah, memperkuat pelaksanaan program-program perlindungan sosial dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan, termasuk penguatan program pro rakyat dan sinergi antarklaster pengentasan kemiskinan dalam rangka mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI).

    Selain itu, meningkatkan efisiensi belanja subsidi melalui penyesuaian tarif dan pengendalian konsumsi energi, serta mengantisipasi persiapan tahapan pelaksanaan Pemilu 2014.

    Sumber : Pikiran Rakyat
    Readmore --> Menhan : 50 Persen Anggaran Kemenhan untuk Pengadaan Alutsista

    Menhan : Leopard Itu Beratnya 60 Ton Bukan 40 Ton

    Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro bersikukuh bahwa 100 tank Leopard yang dibeli pemerintah Indonesia memiliki berat 60 ton. Tank Leopard memilki berat 60 ton tersebut masih dapat difungsikan di kondisi geografis Indonesia. "Setahu saya (tank) Leopard itu tidak ada yang beratnya 40 ton. Rekomendasi awal tank Leopard seberat 60 sampai 62 ton, yang 40 ton itu tidak ada," ujar Menhan setelah serah terima pejabat eselon satu Kementerian Pertahanan di Jakarta, Jumat (24/8/2012).

    Purnomo menjelaskan bahwa tank Leopard seberat 60 ton menurut keterangan TNI Angkatan Darat dapat digunakan di Indonesia. Pasalnya, tank Leopard seberat 60 ton tersebut dapat mengarungi medan Indonesia yang berat. Tank Leopard seberat 60 ton tersebut diakuinya cocok dalam geografis Indonesia karena selain ampuh di darat juga dapat meluncur di sungai.

    "Tank Leopard itu saja masuk sungai masih bisa jalan. Beli tank, juga tidak akan beli tank saja, ada katrolnya dan bentuknya bervariasi," tambahnya.

    Sebelumnya seperti yang telah diberitakan, Komisi I DPR mengungkapkan produsen tank Leopard dari Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Tank Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja. Selain itu, jual beli Leopard dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara 800.000 dollar AS sampai dengan 1,5 juta dollar AS per unit.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Menhan : Leopard Itu Beratnya 60 Ton Bukan 40 Ton

    Menhan : Hibah Pesawat Hercules Dari Australia Menguntungkan Indonesia

    Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengklaim, rencana pemerintah menerima hibah empat pesawat tempur Hercules bekas asal Australia dinilai masih menguntungkan. "Dengan membeli Hercules seharga US$ 15 juta, pesawat itu masih bisa dipakai selama 20 tahun," kata Menteri Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan, Jumat, 24 Agustus 2012.

    Harga tersebut dinilai jauh lebih murah ketimbang harga baru Hercules baru yang mencapai US$ 60 juta. "Tentu karena cuma seperempat harga jadinya menguntungkan," kata Purnomo menambahkan.

    Menurut Purnomo, penerimaan hibah empat unit Hercules tersebut akan bermanfaat karena 15-20 tahun lagi tentu sudah ada teknologi pesawat angkut terbaru. " Jadi hibah ini dapat menguntungkan kita" ujar dia.

    Selain menerima hibah, Indonesia juga berencana untuk membeli enam unit pesawat Hercules lainnya dari Australia. Total pembelian 10 unit Hercules tersebut mencapai US$ 150 juta. "Sudah termasuk biaya serviced empat pesawat hibah dan harga enam pesawat yang dibeli," kata Menhan.

    Hercules hibah dari Australia, menurut Kementerian Pertahanan, amat dibutuhkan oleh Indonesia. Dari satu skuadron Hercules C-130H (satu skuadron terdiri atas 16 unit) yang bermarkas di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, hanya tersisa sekitar 12 unit yang siap terbang.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> Menhan : Hibah Pesawat Hercules Dari Australia Menguntungkan Indonesia

    Menhan : AS Beri Lampu Hijau Untuk Pengadaan Apache

    Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal positif terkait penjualan helikopter perang jenis Apache kepada RI. Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, AS telah menawarkan delapan unit Apache. Menhan juga menjelaskan kualitas helikopter dapat meningkatkan pertahanan Indonesia, khususnya di daerah perbatasan.

    "AS sudah beri siynal, silakan jika Indonesia mau membeli delapan biji Apache. Helikopter ini dahsyat sekali dan memberikan efek gentar," kata Menhan saat ditemui usai memimpin Sertijab Eselon I Kemenhan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).

    Pembelian Apache mesti melalui proses pembahasan antara Kementrian Pertahanan, kabinet, dan DPR. Karena, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika kabinet dan DPR menyetujui untuk membeli helikopter tersebut maka pemerintah Indonesia akan langsung menyambut tawaran AS.

    "Kalau rencana beli, maka kita akan membeli delapan unit dan kalau itu juga disetujui oleh DPR," tukasnya.

    Niat pemerintah Indonesia membeli Apache sebenarnya sudah ada sejak awal tahun ini. Pengadaan delapan unit pesawat tempur jenis Apache itu bukan karena ditawarkan begitu saja oleh pihak Amerika. Melainkan, pemerintah RI yang memang mencari.

    Sumber : Liputan 6
    Readmore --> Menhan : AS Beri Lampu Hijau Untuk Pengadaan Apache

    Menhan : AS Kembali Tawarkan 10 F-16 Kepada Indonesia

    Jakarta - AS kembali menawarkan hibah 10 unit pesawat tempur F16 kepada pemerintah Indonesia setelah sebelumnya menghibahkan 24 pesawat serupa. Pemerintah menyambut baik penawaran itu dan akan membahasnya bersama dengan DPR.

    "Yang pertama kita mendapatkan F16 sebanyak 24 unit dari Amerika. Lalu Sekjen kita sebelum 17 Agustus baru pulang dari Amerika melakukan pengecekan terhadap F16. Mereka (AS) menawarkan lagi F16 sebanyak 10 unit," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, usai menghadiri halal bihalal di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (23/8/2012).

    Menhan mengatakan, penawaran dari AS tersebut harus dibahas bersama dengan DPR. Sebab pesawat tersebut nantinya akan di-upgrade dan membutuhkan biaya yang besar yang harus melalui persetujuan DPR. Sementara, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut juga harus diambil bersama dengan kabinet.

    "Jadi kita lapor kepada kabinet kemudian kabinet akan menentukan sikap. Sekarang kita masih menunggu dan membahasnya," kata Purnomo.

    Penawaran pemerintah AS tersebut disambut baik oleh Pemerintah Indonesia. Menhan berharap, dengan adanya penawaran tersebut nantinya Indonesia akan memiliki tiga skuadron pesawat tempur F16.

    "Kita menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Amerika yang sudah memberikan lagi penawaran penambahan grand F16. Jadi nanti kita berharap punya kekuatan 3 skuadron F16," katanya.

    Hibah 24 pesawat F16 dari AS akan tiba di Indonesia pada 2014. Pesawat model block 25 ini akan di-upgrade menjadi block 52 yang diongkosi pemerintah Indonesia. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam.

    Wamenhan : Skema Pengadaan F-16 Mengunakan G to G

    Kementerian Pertahanan masih mengkaji rencana hibah 10 pesawat F-16 asal Amerika Serikat. "Masih harus dibahas dengan DPR terlebih dahulu," kata Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoedin, Jumat, 24 Juli 2012.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan rencana pembelian 24 pesawat F-16 asal Amerika Serikat sudah disetujui DPR. "Kami mendapatkan kabar pada 17 Agustus lalu kalau Amerika kembali menawarkan 10 unit pesawat tempur F-16," ujar Purnomo.

    Kemhan hingga kini belum bisa memberikan jawaban atas rencana Amerika Serikat tersebut. "Pasalnya, untuk menerima 10 pesawat F-16, kita butuh biaya untuk upgrading," katanya. Untuk itu kementerian akan segera membahas rencana ini dengan Kementerian Keuangan dan juga DPR.

    Terkait dengan skema pembelian, Kemhan mengaku tak akan lagi menggunakan agen. "Skemanya ya Government to government, emangnya mau apalagi?," kata Sjafrie.

    Kementerian Pertahanan mengaku sudah memperketat mekanisme pengawasan pengadaan alutsista. "Kalau tidak ''G to G'' bisa dimarahi Inspektorat Jendral Kemhan," ujar Sjafrie.

    Kementerian sendiri berharap penambahan armada F-16 terbaru ini dapat memperkuat pertahanan udara Indonesia. "Sehingga target modernisasi alutsista bisa terpenuhi di tahun 2014," ujar Menhan Purnomo.

    Sumber : DETIK / TEMPO
    Readmore --> Menhan : AS Kembali Tawarkan 10 F-16 Kepada Indonesia

    KSAU : Super Tucano Tiba 1 September

    Jakarta - Pesanan pesawat Super Tucano dari Brasil akan segera datang ke Indonesia. Jika tak ada aral melintang pesawat pengganti Ov Bronco itu akan sampai di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta tanggal 1 September.

    "Penyambutan rencananya akan dipimpin KSAU Marsekal Imam Syufaat," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Muda Azman Yunus kemarin. Pesawat Super Tucano akan menggantikan pesawat OV Bronco yang sekarang sudah digrounded (dilarang terbang). OV Bronco dibeli dari AS tahun 1975.

    "Dari Brasil, pesawat akan dibawa dengan cargo udara Hercules, jadi sistemnya pesawat di dalam pesawat," jelasnya. Pesawat Super Tucano ini dipesan sebanyak 16 unit. Namun pada gelombang pertama akan datang empat unit terlebih dulu.

    Super Tucano dipersenjatai dengan canon Browning 12,7 mm. "Rencananya akan ditampilkan juga dalam upacara ulang tahun TNI 5 Oktobetr nanti," katanya.

    Super Tucano juga akan ditempatkan di Skuadron Udara 21 yang berpangkalan di Pangkalan Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, sebagaimana Bronco dulu.

    Kedua pesawat beda generasi ini sangat pas untuk keperluan patroli dan intelijen ketinggian rendah, counter insurgence, close air support, pemotretan udara, dan patroli perbatasan.

    Pesawat Bronco banyak berperan di Operasi Seroja di Timor Timur, yang terbang memberi close air support sehingga memecah kemampuan dan konsentrasi lawan. Super Tucano juga berkemampuan terbang patroli di garis batas perbatasan yang memiliki landasan terbang pendek.

    Pesawat buatan pabrikan Embraer, Brasil ini mampu mendarat dan lepas landas di lapangan terbang dengan dukungan minimum misalnya di Bandar Udara Haliwen, di Atambua, Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Timur. "Kita optimistis armada udara di perbatasan semakin menguat dengan adanya Super Tucano ini," katanya.

    Sumber : JPNN
    Readmore --> KSAU : Super Tucano Tiba 1 September

    Komisi I : Kami Sepakat Pembelian 100 Tank Leopard

    Jakarta - Disetujui pengadaan Leopard langsung dari Jerman sebagai negara produsen yang memegang lisensi produksi, bukan dari Belanda sebagai pihak ketiga.

    Sejalan dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kenaikan anggaran pertahanan menjadi Rp 77 triliun di 2013, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membidangi pertahanan dan luar negeri dikabarkan sudah menyepakati rencana pembelian 100 unit tank leopard.

    Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, mengklaim rapat Komisi beberapa hari lalu menyepakati persetujuan pengadaan Main Battle Tank (MBT) merek Leopard setelah dilakukan sejumlah renegosiasi.

    Menurut Mahfudz, rapat tersebut menyetujui pengadaan Leopard langsung dari Jerman sebagai negara produsen yang memegang lisensi produksi. Kontrak jual beli harus dilakukan secara langsung tanpa ada pihak ketiga.

    Selanjutnya, produsen Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Sebelumnya, MBT Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja.

    Poin lainnya adalah jual beli dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara US$800.000 sampai dengan US$1,5 juta perunit. Harga itu turun jauh dibanding rencana pembelian Leopard bekas dari Belanda yang harganya mencapai US$2,5 juta perunit.

    "Terakhir, kesiapan Transfer of Technology dengan PT Pindad. Ini semoga jadi hasil terbaik setelah terdebatan panjang antara Komisi I DPR dengan Kemenhan. TNI AD kabarnya sangat setuju dengan opsi terakhir ini," kata Mahfudz, di Jakarta, hari ini.

    Untuk mendukung transfer of technology dimaksud, lanjut Mahfudz, Komisi I DPR akan mendorong pembahasan segera RUU Industri Pertahanan dan dijadwalkan selesai pada masa sidang depan. "Ini akan jadi payung bagi revitalisasi industri pertahanan nasional yang mengikat pemerintah," kata dia.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, belum bisa menjawab sedetil Mahfudz Siddik. Menurutnya, belum jelas apakah poin-poin itu sudah merupakan keputusan komisi.

    "Soal leopard katanya TNI akan membeli yang kelas menengah atau seberat 40 ton. Kalau kelas ini memang relatif ringan dibandingkan kelas 60 ton. Tapi akan kita bahas nanti," tandas politikus PDIP itu.

    Sumber : Berita Satu
    Readmore --> Komisi I : Kami Sepakat Pembelian 100 Tank Leopard

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.