ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, January 15, 2011 | 6:05 PM | 0 Comments

    KSAL: Generasi Muda Jangan Lupakan Yos Soedarso

    Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno (kanan), melakukan tabur bunga kelaut di Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS) Surabaya, Sabtu (15/).

    Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengingatkan kalangan generasi muda untuk tidak melupakan semangat heroisme pahlawan Komodor Yos Soedarso yang gugur dalam pertempuran laut mempertahankan NKRI.

    Pernyataan itu dikemukakan Laksamana TNI Soeparno usai memimpin upacara peringatan Hari Dharma Samudera dan tabur bunga di atas geladak Kapal Perang RI (KRI) Surabaya-591 di Alur Pelayaran Timur Surabaya, Sabtu.

    "Saya melihat semangat kebaharian generasi muda sekarang masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi, karena negara kita adalah negara bahari," katanya.

    Hari Dharma Samudera yang diperingati TNI AL setiap 15 Januari merupakan saat terjadinya peristiwa pertempuran di Laut Aru pada tahun 1962.

    Komodor Yos Soedarso yang memimpin prajurit TNI AL berperang berperang mempertahankan NKRI, turut gugur dalam pertempuran tersebut setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal yakni "Kobarkan Semangat Pertempuran".

    Selain memperingati pertempuran di Laut Aru itu, Hari Dharma Samudera juga bertujuan mengenang para pahlawan bahari yang gugur di pertempuran lainnya, seperti pertempuran di Selat Bali, Laut Sapudi, Laut Cirebon, dan Teluk Sibolga.

    "Bagi generasi muda, makna yang bisa diambil dari peringatan semacam ini adalah mewarisi dan meneladani jiwa patriotisme para pahlawan kita. Kalau pendahulu kita rela mengorbankan nyawa, sekarang kita bisa mengorbankan tenaga dan pikiran, yakni dengan kerja keras membangun bangsa dan negara," kata KSAL.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> KSAL: Generasi Muda Jangan Lupakan Yos Soedarso

    Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut

    ist

    Seoul, Jumat - Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengakhiri kunjungan ke Asia dengan menyinggahi Seoul, Korea Selatan, Jumat (14/1). Salah satu masalah krusial yang ditekankan Gates adalah pasukan AS di Jepang dan Korsel akan terus dipertahankan demi menghadapi provokasi Korea Utara ”yang suka perang”.

    Berbicara sebelum menemui Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-jin, ia mengatakan akan berdiskusi dengan Kim untuk menciptakan bentuk koordinasi yang baik dan erat sebelum menghadapi setiap provokasi yang mungkin dilakukan Korut dan sekutunya, China, pada masa mendatang.

    Washington dan Seoul menuduh Pyongyang menorpedo sebuah kapal perang Korsel pada Maret 2010 yang menewaskan 46 pelautnya. Pyongyang membantah tuduhan itu. Meski demikian, serangan yang paling menyakitkan bagi Korsel adalah ketika Korut menghujani Pulau Yeonpyeong di perbatasan dua negara serumpun itu pada 23 November 2010. Dua marinir dan dua warga sipil Korsel tewas saat itu.

    Washington memiliki 28.500 tentara di Korsel. Gates juga mengatakan, meski didukung kekuatan militer, AS tetap mengutamakan pendekatan diplomatik terhadap Korut.

    Dalam pembicaraan dengan para pejabat Jepang, Kamis, Gates membahas penyusunan kembali ”postur kekuatan” militer AS-Jepang menanggapi ancaman Korut dan China. Pembicaraan Gates di Tokyo dan Beijing terpusat, sebagian, pada Korut. Uji coba pesawat tempur China baru-baru ini juga dilihatnya sebagai unjuk kekuatan.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut

    Naik Dewa Ruci


    Rupanya masih segar di dalam ingatan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Soeparno bagaimana pertama kali ia menjadi awak KRI Dewa Ruci. ”Itu pertama kalinya saya berlayar,” kenang pria kelahiran Surabaya, 28 September 1955, ini.

    Semua siswa Akademi Angkatan Laut (AAL) memang wajib berlayar dengan kapal layar tiang tinggi ini. ”Parno, coba kamu naik ke tiang utama,” katanya menirukan perintah pertama yang ia terima saat naik ke KRI Dewa Ruci.

    Ceritanya, Soeparno kemudian menatap ke puncak tiang utama yang tingginya 35,9 meter. Perintah berikutnya seakan berlalu begitu saja. ”Yang ada di kepala saya cuma, bisa enggak aku naik ya..,” katanya kepada para peserta seminar dalam rangka menyambut Hari Dharma Samudera.

    Akhirnya, Soeparno muda berhasil menjalankan perintah. Walau begitu, hampir selalu ia mendapat hukuman. Gara-garanya, saat naik, dia terlambat sampai di atas, saat turun, terlambat lagi tiba di bawah. Hukumannya? ”Ya disuruh naik lagi,” katanya.

    Menurut Soeparno, dibandingkan dengan negara-negara lain yang menurut prosedur para awak kapal masuk ke dalam pada kecepatan tertentu, awak Indonesia malah berdiri di tepian kapal. Namun, menurut Soeparno, justru di situlah bentuk diplomasi yang disuguhkan KRI Dewa Ruci. ”Nekat kita,” katanya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Naik Dewa Ruci

    Friday, January 14, 2011 | 11:19 PM | 0 Comments

    TNI Lansir Identitas Penyerang Pos Keamanan Merauke


    Brimob Polda Papua patroli di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Papua New Guinea di Wutung, Muara Tami, Jayapura, Papua.

    Jakarta - Markas Besar TNI melansir identitas pelaku penyerangan terhadap Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan TNI dari Batalyon Infanteri 132 Komando Pelaksana Operasi Korem 174/XVII yang berada di wilayah Kabupaten Merauke, Papua. Pos yang biasa disebut Pos Nasem itu diserang oleh tiga orang menggunakan senjata panah, Jum'at (14/1) pagi waktu setempat.

    Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan TNI, diketahui bahwa dua orang kelompok penyerang yang mati tertembak bernama Amandius Basik-basik dan Klemans Basik-basik. Sedangkan yang tertangkap bernama William Basik-basik.

    "Belum diketahui motif penyerangan sekelompok warga yang menggunakan panah di Pos Nasem itu," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, dalam siaran persnya.

    Iskandar mengatakan, penyerangan berawal ketika anggota Pos Nasem yang sedang melaksanakan kegiatan pembersihan (korve) dan persiapan patroli pada pukul 05.45 WIT diserang oleh tiga pelaku.

    Mengetahui adanya penyerangan, anggota Pos Nasem langsung mengadakan perlawanan untuk mengamankan pos dan melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku penyerangan.

    Akibat serangan tersebut, lanjutnya, seorang anggota Pos Nasem, Prajurit Satu Sukirman, mengalami luka panah pada bahu dan pinggang. "Senjata yang sempat dibawa kabur oleh kelompok tersebut dapat diamankan kembali," ujarnya.

    Komandan Korem 174/ATW, Kolonel Arh. Hadi Prasojo beserta Kepala Staf yang mendapatkan laporan tentang kejadian ini, juga langsung menuju Pos Nasem untuk mengecek kejadian yang sebenarnya.

    Terhadap anggota pos yang terluka, kata Iskandar, telah dilakukan pertolongan pertama lapangan kemudian dievakuasi ke instalasi kesehatan militer di RSUD Merauke. Sedangkan jenazah dua pelaku penyerangan langsung dievakuasi dari tempat kejadian perkara melalui koordinasi dengan ketua RT, kepala desa, dan tokoh adat setempat.

    "Penyelidikan secara terbatas telah dilaksanakan terhadap anggota kelompok penyerang yang tertangkap untuk selanjutnya diserahkan ke Polres setempat," lanjutnya.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> TNI Lansir Identitas Penyerang Pos Keamanan Merauke

    Wamenhan Meninjau Perkembangan Pembangunan Komplek PMPP


    DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (12/1), meninjau perkembangan pembangunan Pusat Markas Pasukan Perdamaian (PMPP) di Desa Sukahati Citeureup Bogor. Kedatangannya kali ini didampingi oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Prof Ir Budi Susilo Supandji DEA. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 260 hektar tersebut, rencananya akan dijadikan sebagai lokasi pusat pelatihan prajurit TNI yang akan bertugas sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian Bangsa-Bangsa.

    Selain sebagai pusat pelatihan pasukan perdamaian, nantinya lahan yang ada akan digunakan juga sebagai pusat bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam, pusat penanggulangan teror serta sebagai tempat pasukan yang disiapkan (stand by forces)untuk diterjunkan dalam penugasan.

    Dalam peninjauan kali ini Wamenhan menerima paparan mengenai kemajuan pembangunan, tantangan dan hambatan yang dialami dalam pembangunan serta masukan-masukan bagi pimpinan Kemhan. Hambatan yang disampaikan antara lain bahan material pembangunan sering terlambat datang karena beratnya medan serta hambatan cuaca yang tak menentu. Sementara itu Wamenhan memberikan beberapa catatan dan masukan pada pimpinan proyek.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Wamenhan Meninjau Perkembangan Pembangunan Komplek PMPP

    RI Perluas Kerja Sama Pertahanan Dengan Jepang

    Ist

    Jakarta - Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan dan memperluas kerja sama pertahanan dengan Pemerintah Jepang di masa mendatang.

    Peningkatan dan perluasan kerja sama kedua negara menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dengan mitranya Menteri Pertahanan Jepang Toshimi Kitazawa di Tokyo.

    Juru Bicara Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI I Wayan Midhio yang menyertai kunjungan dua hari Menteri Purnomo ke Negeri Matahari Terbit itu Jumat, kepada ANTARA mengatakan, selama ini kerja sama pertahanan kedua negera baru sebatas pertukaran perwira militer kedua pihak.

    "Itu pun jumlahnya belum banyak, baru satu hingga tiga orang saja. Nah kedepan akan tingkatkan jumlahnya, agar banyak perwira TNI yang belajar di Jepang terutama di Akademi Militer Yokoshuka," katanya, menambahkan.

    Midhio mengatakan, Indonesia ingin kerja sama pertahanan kedua negara dapat diperluas dalam bentuk yang lain, seperti latihan dan operasi bersama.

    Kedua negara sepakat peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan dilakukan atas dasar hubungan saling menghormati dan saling memberi manfaat antara kedua pihak.

    Sebelumnya, kedua negara juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pertahanan, khususnya keamanan maritim antara lain di Selat Malaka.

    Selain membahas peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan kedua negara, dibahas pula perkembangan persiapan pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam ASEAN atau "ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise" (ARF-DIREx) di Manado, Sulawesi Utara, pada Maret 2011, dimana Indonesia dan Jepang menjadi tuan rumah bersama.

    Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jepang, Menteri Pertahanan kedua negara juga hadir meresmikan patung PETA (Pembela Tanah Air), sebagai pendiri cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Patung dengan tinggi dua meter itu di bangun di salah satu ruang di Kantor Kementerian Pertahanan Jepang.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> RI Perluas Kerja Sama Pertahanan Dengan Jepang

    Pos Perbatasan TNI Diserang


    Merauke (ANTARA News) - Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infantri 132/Bima Sakti, di kampung Nasem, Distrik Merauke, Kabupate Merauke, Papua, Jumat sekitar pukul 07.00 Wit diserang oleh dua orang menggunakan senjata tradisional.

    Klemen Samkakai dan Amandus Galum meninggal ditempat setelah diterjang timah panas aparat TNI yang melakukan perlawanan.

    Jasad Klemen tergeletak di sebelah pos jaga, sementara Amandus sekitar 10 meter dari pos jaga.

    Anggota TNI, Pratu Sukirman mengalami luka terkena panah di lengan kiri dan kini dirawat di ruang UGD RSUD Merauke.

    Setelah insiden itu, sekitar 100 aparat gabungan TNI/Polri diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan peyisiran dan olah tempat kejadian perkara. Motif penyerangan itu belum diketahui, namun pelaku diberondong peluru aparat setelah merampas satu pucuk senjata api milik seorang anggota TNI

    Jene (50) saksi mata, melihat kedua pelaku yang juga warga setempat masuk ke halaman pos penjagaan dengan menenteng panah dan parang.

    "Tiba-tiba saya mendengar ada suara tembakan, waktu itu saya tidak langsung masuk ke dalam rumah, sambil tiarap saya mengintip dari celah-celah dinding teras rumah, saya melihat dua orang itu langsung terjatuh karena di tembak dari dalam pos," ujar Jene yang menyaksikan dari jarak 20 meter, kepada wartawan.

    Komandan Korem 174/ATW, Kolonel CZI, Hadi Prasojo, menjelaskan bahwa enyerangan itu terjadi tiba-tiba.

    "Saat penyerangan itu hanya ada satu anggota yang sedang berjaga sementara lainnya sedang di dalam barak melakukan aktifitas seperti biasa."

    "Anggota yang jaga itu langsung diserang dengan panah dan parang. Lalu senjata api diambil oleh pelaku dan mereka hendak menyerang. Anggota di dalam barak langsung mengeluarkan tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan pelaku, sehingga akhirnya pelaku dilumpuhkan," kata Danrem.

    Pos Satgas Pamtas RI-PNG Batalyon Infantri 132/Bima Sakti, di kampung Nasem, Distrik Merauke, Kabupate Merauke, Papua berjarak 30 kilo meter dari ibu kota kabupaten. Kampung ini dihuni 40 kepala keluarga.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pos Perbatasan TNI Diserang

    TNI Mutasi 46 Perwiranya

    ISt

    Mabes TNI mutasi 46 perwira menengah dan perwira tingginya. Sebanyak 13 orang diantaranya adalah perwira dari TNI Angkatan Darat, 9 dari Angkatan Laut, 7 orang dari Angkatan Udara dan enam diantara di jajaran Kemenhan.


    Sisanya, satu orang di Kemenko Polhukam, dua perwira di jajaran Athan dan satu orang d Penmil PTRI. " Mutasi dan rotasi untuk optimalisasi tugas TNI" kata Kepala Dinas Penerangan Umum TNI Kolonel Cpl Minulyo Suprapto di Jakarta, Kamis 13 Januari 2011.

    Dari jumlah 18 orang mutasi antarjabatan dalam pangkat yang sama adalah Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas dari Gubernur AAU menjadi Danjen Akademi TNI, Marsda TNI Ida Bagus Putu Dunia dari Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI menjadi Gubernur AAU, Brigjen TNI Hasanuddin Hanafie dari Dirvet Ditjen Pothan Kemhan menjadi Staf Khusus Kasad.

    Brigjen TNI Ma`sum Amin dari Kadisbintalad menjadi Kapusbintal TNI, Brigjen TNI Abdul Chasib dari Athan di Washington DC/AS menjadi Pati Mabes TNI, Marsma TNI Modjo Basuki dari Athan di Canberra/Australia menjadi Staf Khusus Kasau dan Laksma TNI Sru Handayanto dari Kadislaikmatal menjadi Waaslog Kasal.

    Sementara 19 orang promosi jabatan diantaranya Marsma TNI Bambang Wahyudi dari Irops Itjenau menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI, Marsma TNI Johnny F.P Sitompul dari Kaskohanudnas menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Jahrit Panglima TNI, Kolonel Pnb Anang Murdianto dari Pamen Sopsau menjadi Irops Itjenau.

    Kolonel Inf H. Tato Setiawan, dari Kabagbekhar Roum Setjen Kemhan menjadi Karopeg Setjen Kemhan , Kolonel Kav Drs. Cyprianus Sumardjo dari Kasubditjaklak Ditjakstra Ditjen Strahan Kemhan menjadi Kapusjian Unhan, Kolonel Inf Didit Satrio H.R. dari Kabaglem Roren Setjen Kemhan menjadi Dirvet Ditjen Pothan Kemhan .

    "Terdapat pula Kolonel Inf Djati Pontjo Oesodo dari Sekretaris Disbintalad menjadi Kadisbintalad, Kolonel Czi Witjaksono, M.Sc. dari Paban Utama B-1 Dit B Bais TNI menjadi Athan di Washington DC/AS dan Kolonel Pnb B. Widjanarko dari Paban Utama B-4 Dit B Bais TNI menjadi Athan di Canberra Australia," kata Minulyo.

    Sedangkan, sembilan orang perwira yang memasuki masa pensiun adalah Marsda TNI Sagom Tamboen dari Deputi VII Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam menjadi Pati Mabes TNI AU, Brigjen TNI Azis Ahmadi dari Kapusbintal TNI menjadi Pati Mabes TNI AD.

    Brigjen TNI Saptadji Siswaya, dari Karopeg Setjen Kemhan menjadi Pati Mabes TNI AD, Brigjen TNI Maman Sumantri dari Sesditjen Kuathan Kemhan menjadi Pati Mabes TNI AD dan Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri dari Irjenal menjadi Pati Mabes TNI AL.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> TNI Mutasi 46 Perwiranya

    ARINC Melakukan Retrofit C-130 TNI AU Senilai $ 63.7 Juta

    Hercules Milik TNI AU

    ARINC - Annapolis(WDN/MIK) : LLC hari ini mengumumkan telah memenangkan kontrak sebesar $ 63.700.000 (USD) untuk memodernisasi lima Pesawat C-130B TNI AU. ARINC memenangkan tender karena penawaran yang kompetitif pada bulan Desember lalu.

    Program retrofit ini mencakup modifikasi struktural dan elektronik dengan kemampuan baru dan teknologi pada airframes pesawat C-130B yang sudah berumur 30 tahun. Pekerjaan akan dilakukan oleh ARINC yang merupakan subkontraktor yang telah dipilih oleh Indonesia. Pekerjaan akan dimulai pada kuartal pertama 2011 dan diperkirakan akan memakan waktu 32-36 bulan. ARINC sendiri merupakan salah satu pemasok utama pesawat angkut Hercules untuk TNI AU.

    Ini merupakan kontrak kedua ARINC yang telah diterima baru-baru ini untuk melakukan retrofit pesawat C-130B Milik TNI AU. Pada bulan Juli 2010, ARINC menerima kontrak dari U.S. Air Force Foreign Military Sales (FMS) untuk melakukan program pemeliharaan pada pesawat C-130H yang dulu pernah digunakan oleh Indonesia untuk bantuan bencana dan bantuan kemanusiaan. Dan pesawat tersebut saat ini sedang melakukan pemeliharaan modifikasi ARINC di Oklahoma.

    "ARINC sangat senang untuk melakukan memodernisasi armada C-130B TNI AU tersebut karena digunakan untuk kemanusiaan," kata Michael Young, Wakil Presiden ARINC, Aerospace Systems Engineering & Support. "Kami berharap untuk memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan airlift TNI AU, dan membantu mereka untuk memenuhi tujuan-tujuan dan misi operasi."

    "Kontrak ini menunjukkan berbagai penghargaan kemampuan ARINC atas kemampuan dan kemauan kita untuk menjadi pemimpin dalam mendukung militer," kata Rob Moore, ARINC Senior Direktur Pengembangan Usaha sistem ruang angkasa. ARINC telah menghabiskan sekitar 18 bulan untuk membawa proyek ini membuahkan hasil. "

    ARINC Incorporated merupakan sebuah anak perusahaan dari Carlyle Group, menyediakan alat komunikasi, teknik dan solusi integrasi yang diperuntukan untuk komersial dan pertahanan negara di seluruh dunia. Dengan kantor pusat regional di London dan Singapura, yang berbasis di Annapolis, Maryland, ARINC memiliki sertifikat ISO 9001: 2008.

    Sumber: ARINC
    Readmore --> ARINC Melakukan Retrofit C-130 TNI AU Senilai $ 63.7 Juta

    TNI Amankan Sembilan Pulau Terdepan


    JAKARTA - Guna pengamanan wilayah Republik Indonesia khusus di Riau, Danrem 031 Wirabima Kolonel Inf Zahedun mengaku telah menempatkan personel di sembilan pulau terdepan yang langsung berhadapan dengan negara tetangga Malasysia.

    "Ada sembilan pulau terdepan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, dan itu semuanya sudah ada penempatan personel dari angkatan laut satu regu dan angkatan darat dimasing-masing pos pengamanan di sana," kata Danrem usai melakukan Sertijab Dandim 0303 di Dumai, Rabu.

    Pada sertijab yang berlangsung di halaman Markas Dandim 0303 tersebut turut hadir Walikota Dumai, H Khairul Anwar beserta sejumlah pejabat pemerintahan lainnya dan unsur Muspida.

    Sumber: SUARA KARYA
    Readmore --> TNI Amankan Sembilan Pulau Terdepan

    Thursday, January 13, 2011 | 2:30 PM | 0 Comments

    KF-X Motivasi Indonesia Bangun Pesawat Tempur

    JAKARTA (Suara Karya): Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio menyatakan, kerja sama pembangunan pesawat tempur Korean Fighter eXperimental (KF-X) antara Indonesia dengan Korea Selatan bisa memotivasi produsen dalam negeri untuk membangun pesawat tempur secara mandiri.

    "Keinginan kita (pemerintah dan TNI-Red), bagaimana Indonesia mampu membuat pesawat itu," ujar Wayan Midhio kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (12/1).

    Indonesia dan Korsel telah sepakat membangun KF-X generasi 4,5, yakni pesawat berteknologi setingkat di atas F-16 buatan Amerika Serikat. Indonesia akan mengeluarkan dana 20 persen sampai tahun 2020. "Itu bagian proyek yang akan diproduksi mulai tahun 2020. Kalau kita ambil bagian, kita bisa buat di Indonesia," ujar Wayan. Proses kerja sama untuk pengadaan pesawat tempur KFX sudah pada tahap pembahasan MoU dan kekayaan intelektual. Selain Indonesia, beberapa negara juga berminat menanamkan investasi pembangunan KF-X.

    Wayan menyatakan, kerja sama pembangunan KF-X memakan waktu 10 tahun, mulai 2010 - 2020. Hingga saat ini, Kemhan belum membicarakan dana yang akan dikeluarkan. "Jadi belum ada deal apapun, cuma dalam bentuk MoU bagaimana kerja sama dilakukan. Keinginan kita, bagaimana Indonesia mampu membuat pesawat itu. Saya kira detilnya masih dalam proses kerja sama pengadaan," ujarnya.

    Karena itu, menurut dia, rencana kerja sama pembangunan KF-X masih pada level teknis sehingga belum perlu dibahas di parlemen. "Proses kerja sama belum pada tahap alokasi anggaran," kata Wayan.

    Konflik Korea

    Sebelumnya, Komisi I DPR meminta Kemhan menimbang kembali rencana kerja sama pembuatan KF-X. Pasalnya, kerja sama itu bisa mempengaruhi hubungan politik bebas aktif Indonesia dengan Korea Utara.

    "Secara politik, kerja sama pembuatan pesawat tempur Indonesia dengan Korea Selatan bisa mengganggu hubungan Indonesia dengan Korut. Jadi kerja sama itu sebaiknya ditimbang ulang untuk saat ini," ujar wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin.

    Ia mengakui kerja sama pembuatan KF-X Indonesia dan Korea Selatan pada awalnya bersifat teknis sebagai bagian pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Namun, munculnya ketegangan antara Korsel dan Korut, mau tak mau memengaruhi Indonesia, khususnya menyangkut pembuatan pesawat tersebut.

    "Dalam rencana kerja sama itu DPR sama sekali tidak diberitahu karena itu menyangkut teknis. Tapi, kondisinya sekarang berbeda karena menyangkut hubungan politik internasional. Indonesia harus berada di posisi netral tanpa embel-embel kerjasama pembangunan pesawat tempur Korsel-Indonesia," ujar dia.

    Hasanuddin menambahkan, proyek pembangunan pesawat tempur KF-X generasi 4,5 mulai tahun 2012 dipimpin Korsel, meskipun melalui urunan dana kedua negara. Indonesia menanamkan saham 20 persen.

    Anggota Komisi I DPR Nurhayati Ali Assegaf, menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah dan TNI membangun kekuatan pertahanan melalui pembenahan kekuatan tempur.

    Sumber: SUARA KARYA
    Readmore --> KF-X Motivasi Indonesia Bangun Pesawat Tempur

    Wednesday, January 12, 2011 | 11:44 PM | 0 Comments

    Angkatan Udara RI-AS Mantapkan Kerja Sama

    Ist

    Jakarta: TNI Angkatan Udara dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) akan terus memantapkan kerja sama terutama dalam bentuk pendidikan dan latihan bersama. Pemantapan kerja sama itu terungkap dalam kunjungan kehormatan Atase Udara AS untuk Indonesia, Kolonel Kevin A Booth ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, Rabu (12/1).

    Dalam pertemuan dengan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI M. Nurullah, Booth menyampaikan keinginannya untuk dapat terus menjalin kerja sama yang makin erat dengan TNI Angkatan Udara yang telah berjalan baik selama ini. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu juga membahas rancangan kerja sama dalam bentuk latihan bersama antarkedua pihak yang telah rutin dilakukan.

    Kepala Penerangan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Mayor Sus Ali Umri Lubis mengatakan, salah satu latihan bersama yang rutin dilaksanakan adalah "Teak Iron" yang melibatkan pesawat angkut kedua angkatan udara. "Materi latihan bersama itu antara lain teknik penerjunan dan distribusi logistik, menggunakan pesawat angkut berat C-130 Hercules," katanya.

    Di bidang pendidikan, kedua angkatan udara juga kerap melakukan pertukaran perwira untuk belajar di sekolah staf dan komando di masing-masing angkatan udara.

    Sumber: METRO TV
    Readmore --> Angkatan Udara RI-AS Mantapkan Kerja Sama

    TNI Ingin Latihan Bersama dengan India

    Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya menginginkan kerja sama bidang latihan dan operasi bersama militer India dapat ditingkatkan di masa mendatang.

    "Kami mengharapkan kerja sama antara kedua negara di bidang latihan dan operasi yang selama ini telah terjalin dengan baik khususnya di angkatan laut kedua negara dapat ditingkatkan," katanya, saat menerima Kepala Staf Angkatan Laut India Laksamana Nirmal Kurma Verma di Jakarta, Rabu.

    Kepala Dinas Penerangan Umum Mabes TNI Kolonel Minulyo Suprapto menambahkan, angkatan laut kedua negara telah lama melakukan latihan bersama terutama di wilayah batas perairan kedua negara.

    "Diharapkan kerja sama latihan bersama dan operasi antara angkatan laut kedua negara dapat ditingatkan menjadi lebih luas lagi di masa mendatang," katanya.

    Selama kunjungan empat harinya di Indonesia, Laksamana Verma selain mempererat kerja sama militer kedua negara, juga berkeinginan menjajaki kerja sama industri pertahanan antara kedua pihak.

    Selain melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Verma juga dijadwalkan mengunjungi Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dan Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya.

    Tidak itu saja, Laksamana Verma juga akan melakukan penjajakan ke beberapa Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL.

    Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio usai pertemuan, mengatakan, industri pertahanan India lebih maju dibandingkan Indonesia terutama dalam industri kimia, elektronika, mekanika, dan perbekalan.

    "Bahkan, mereka sudah mampu membuat rudal, kapal selam dan kapal induk. Kita masih menjajaki apa yang bisa dikerjasamakan untuk industri pertahanan kedua negara," katanya.

    Kemungkinan kerja sama pertahanan RI-India telah dilakukan sejak beberapa tahun silam yang selanjutnya dikukuhkan melalui ratifikasi nota kesepahaman kerja sama kedua negara bidang pertahanan yang diwujudkan dalam Joint Defence Committee.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI Ingin Latihan Bersama dengan India

    TNI AL Janji Tak Ada Pulau Milik RI Yang Hilang Lagi


    Jakarta - TNI AL terus melakukan pengamanan di 12 pulau terluar. TNI AL berjanji tidak akan ada lagi pulau-pulau milik Indonesia yang hilang atau berpindah kepemilikan.

    "Yakinlah, pulau-pulau terluar itu tidak akan lepas lagi," kata KSAL Laksamana TNI Soeparno dalam jumpa pers di Wisma Elang Laut, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2010).

    Soeparno menjelaskan personel marinir telah lama berjaga di 12 pulau terluar itu. TNI AL juga terus melakukan patroli rutin di pulau-pulau lain yang yang tidak dijaga secara permanen.

    "Sampai sekarang kita terus beraksi bahwa pulau-pulau terluar itu penting," ujarnya.

    Mengenai Pulau Sipadan dan Ligitan yang lepas, Soeparno menilai setelah proses yang panjang, Indonesia memang harus merelakan pulau-pulau tersebut hilang. Hal ini diharapkan tidak terulang lagi.

    "Pulau yang lepas itu memang prosesnya, artinya harus dilepas. Karena proses yang panjang dan sebagainya sehingga tidak melihat kronologis asal muasalnya sehingga ada keputusan yang membuat pulau-pulau di Mahkamah Internasional ini lepas," papar Soeparno.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> TNI AL Janji Tak Ada Pulau Milik RI Yang Hilang Lagi

    Beli Pengganti KRI Dewa Ruci, TNI AL Kucurkan Rp 720 Miliar

    KRI Dewa Ruci

    Jakarta - Kapal layar legendaris milik TNI AL, KRI Dewa Ruci, memasuki masa pensiun. TNI AL menganggarkan dana US$ 80 juta atau sekitar Rp 720 miliar untuk membeli kapal penggantinya.

    "Jadi dengan dana sebesar itu. Kita harus dapat pengganti yang lebih baik," kata KSAL Laksamana TNI Soeparno dalam jumpa pers di Wisma Elang Laut, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2010).

    Soeparno menjelaskan KRI Dewa Ruci sudah berumur 58 tahun. Kapal ini dibuat di Jerman. Saat itu, Jerman membuat 2 kapal sejenis. Yang satu untuk Indonesia yang satu untuk India. Kapal sejenis di India sudah lama dipensiunkan.

    "Waktu atau umur tidak bisa ditipu. Dewa Ruci itu umurnya 58 tahun, tentara saja harus pensiun umur 58 tahun," Soeparno.

    TNI AL masih mencari negara mana yang mampu membuat kapal layar tiang tinggi dengan spesifikasi lebih baik dari KRI Dewa Ruci. Indonesia belum mampu membuat kapal sejenis sehingga pembuatan kapal pengganti KRI Dewa Ruci harus dikerjakan di luar negeri.

    "Kalau kita lihat KRI Dewa Ruci kan umurnya 58 tahun. Nanti penggantinya juga harus bisa dipakai selama 58 tahun dan tidak ketinggalan," kata jenderal bintang empat ini.

    Soeparno berharap pengganti KRI Dewa Ruci sudah bisa dioperasionalkan pada tahun 2014.

    "Nantinya, KRI Dewa Ruci tetap akan digunakan. Tetapi untuk misi-misi pelayaran yang tidak terlalu berat. Kalau untuk yang berat kan kondisi fisiknya sudah berkurang," kata dia.

    KRI Dewa Ruci merupakan kapal layar tiang tinggi milik TNI AL. Kapal ini digunakan untuk mendidik taruna TNI AL. Selain itu, kapal ini juga selalu digunakan untuk misi-misi diplomasi lewat pelayaran keliling dunia.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Beli Pengganti KRI Dewa Ruci, TNI AL Kucurkan Rp 720 Miliar

    Lanal Yogyakarta Terima Kendaraan Operasional


    Ist

    YOGYAKARTA(SINDO) – Markas besar TNI Angkatan Laut (Mabes AL) memberikan bantuan tiga kendaraan dinas operasional yakni satu unit ambulans, mobil kereta merta, dan bus kepada Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta.

    Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Mabes AL melalui Kepala Disfaslanal Mabes AL Laksamana Pertama (Laksma) TNI Suyitno kepada Danlanal Yogyakarta Kol Laut (S) Aloysius Pramono di Jakarta, 31 Desember lalu. Danlanal Yogyakarta Kol Laut (S) Aloysius Pramono mengatakan, Mabes AL memberikan bantuan ini karena Lanal Yogyakarta dinilai dapat melaksanakan tugas secara maksimal sesuai dengan tupoksinya.

    Sebagai salah satu unsur sistem senjata armada terpadu (SSAT) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pelayanan perawatan personel, peralatan pendukungnya masih sangat minim. Dengan keterbatasan peralatan tersebut, ternyata Lanal Yogyakarta tetap mampu menjalankan tugas tersebut dengan baik “Karena itulah, pimpinan Mabes AL merespon apa yang telah kami lakukan selama ini dengan memberikan fasilitas kendaraan dinas guna mendukung operasional, sehingga akan dapat meningkatkan kinerja Lanal Yogyakarta,” papar Aloysius Pramono di ruang kerjanya kemarin.

    Aloysius Pramono menambahkan, selain untuk mendukung tugas pokok TNI AL, kendaraan dinas tersebut dapat digunakan untuk kegiatan operasi militer selain perang (OMSP). Di antaranya untuk penanggulangan bencana alam dan kegiatan sosial lainnya. Sebagai wujud syukur dan terima kasih atas pemberian bantuan tersebut, Lanal Yogyakarta yang dipimpin langsung Danlanal Yogyakarta Kol Laut (S) Aloysius Pramono menyelenggarakan tasyakuran di halaman Mako setempat, Kamis (6/1).

    Acara ini sekaligus secara resmi menandai penerimaan bantuan kendaraan dinas dari Mabes AL tersebut, terutama dalam mendukung kegiatan Lanal Yogyakarta “Dengan tambahan sarana pendukung operasional ini, Lanal Yogyakarta diharapkan lebih dapat berperan aktif dan dapat dirasakan manfaatkan oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya,” kata panitia penerimaan bantuan mobil dinas operasional Mabes AL kepada Lanal Yogyakarta Mayor Sus Sapto.

    Sumber : SINDO
    Readmore --> Lanal Yogyakarta Terima Kendaraan Operasional

    Cegah Skandal Serupa Wikileaks, Pemerintah Luncurkan Siskohaneg

    Wikileaks

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Indonesia tak ingin menjadi korban kebocoran informasi seperti Amerika Serikat oleh situs Wikileaks. Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan sedang memantapkan pelaksanaan sistem keamanan lalu lintas informasi. Pertukaran informasi yang ada di dunia maya juga akan dipantau oleh pemerintah.

    "Kita juga sudah melakukan upaya-upaya, Kemhan ini sudah meluncurkan Sistem Informasi Pertahanan Negara (Siskohaneg) untuk mencegah terjadinya kasus-kasus seperti wikileaks kita siapkan mekanisme pengamanan informasi dan dokumentasi yang ada di lingkungan Kemhan dan instansi lain," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI I Wayan Midhio di kantornya, Selasa (11/1).

    Selain itu, pemerintah juga membuat organisasi yang namanya cyber media. "Ini untuk mengantisipasi bagaimana komunikasi yang terjadi di tingkat duna maya, cyber, sangat cepat berkembang," ujar Midhio. Dia menambahkan, hal itu dilakukan agar Kemhan bisa melakukan antisipasi sejauh mana informasi yang berkembang di media cyber.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Cegah Skandal Serupa Wikileaks, Pemerintah Luncurkan Siskohaneg

    Wamenhan RI Terima Kunjungan Kasal India

    Ist

    Jakarta, DMC – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin atas nama Menteri Pertahanan RI, Selasa (11/1) mengadakan menerima kunjungan dan melakukan pembicaraan (cc) dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Admiral Nirmal Verma PVSM beserta rombongan di ruang kerjanya, di kantor Kemhan Jakarta.

    Pada kesempatan tersebut, Kasal India menyampaikan kepada Wamenhan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan kehormatan dalam rangka untuk membangun kerjasama diantara kedua negara di bidang pertahanan dan industri pertahanan. Beberapa program ditawarkan pemerintah India kepada Indonesia diantaranya mengenai program pertukaran pelatihan dan pendidikan secara berkala yang telah dilakukan Angkatan Laut kedua negara.

    Selain itu juga Kasal India menyatakan Indonesia khususnya TNI AL banyak terlibat, dan mendukung berbagai kegiatan multilateral seperti keterlibatan TNI AL dalam The Indian Naval Ocean Symposium (INOS) dimana pada kesempatan tersebut TNI AL berkesempatan memberikan seminar dan workshop serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan INOS. Termasuk TNI AL terlibat dalam MILAN yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali di Kep. Andaman yang melibatkan TNI AL dari berbagai negara.

    Untuk itu, lanjut Kasal India, pemerintah India memiliki keinginan dan berantusias untuk membangun dan melanjutkan kerjasama antar kedua angkatan laut seperti patroli terkoordinasi (coordinated patrol), submarine trainning dan pertukaran informasi. Selain itu juga atas nama pemerintah India, Kasal India mengucapkan terima kasih karena telah menjadikan India sebagai salah satu negara tujuan pelatihan dan pendidikan khususnya bagi personel TNI AL.

    Menanggapi hal tersebut, Wamenhan menyambut baik perkembangan kerjasama yang telah dibangun selama ini antar Angkatan Laut kedua negara sebagai leading sector yang didasarkan atas kesamaan sejarah antara Indonesia dan India serta besarnya peranan India dalam perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan.

    Dalam kesempatan tersebut Wamenhan juga menjelaskan mengenai industri pertahanan dimana Indonesia mulai tahun lalu telah menambah alutsista dengan menyediakan berbagai kendaraan untuk kepentingan angkatan bersenjata Indonesia. Wamenhan berharap India dapat metransformasikan teknologi dan IT melalui kerjasama di bidang industri pertahanan.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Wamenhan RI Terima Kunjungan Kasal India

    Tuesday, January 11, 2011 | 9:06 PM | 0 Comments

    Gates Perbaiki Hubungan Militer Dengan Cina



    TEMPO Interaktif, BEIJING – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates hari ini, Selasa (11/01), bertemu Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi, di Beijing, Cina. Pertemuan ini berlangsung sebelum Gates bertemu Presiden Cina, Hu Jintao.

    Kepada reporter yang meliput pertemuannya dengan Yang, Gates mengatakan Amerika Serikat yakin kunjungan kenegaraan yang dilakukannya akan menjadi langkah besar dalam hubungan Amerika dan Cina ke depannya. Sedangkan Yang mengatakan, kedatangan Gates di Cina menunjukkan bahwa semua hubungan kedua negara sudah diperbaiki.

    Gates sebenarnya berencana datang ke Cina Juni tahun lalu. Tapi batal gara-gara Cina memprotes langkah Amerika yang menjual senjata ke Taiwan. Adapun kunjungan Gates ini bertujuan memulihkan langsung kontak antar militer, yang terputus setelah penjualan senjata Januari tahun lalu.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Gates Perbaiki Hubungan Militer Dengan Cina

    Cina Uji Coba Pesawat Siluman J-20


    Pesawat tempur Cina J-20. AP/Kyodo News

    TEMPO Interaktif, Beijing - Cina mulai melakukan uji coba secara resmi terhadap pesawat jet tempur silumannya. Pesawat siluman bernama J-20 itu terbang dari pangkalan udara di Chengdu selama 15 menit pada Selasa 11 Januari 2011.

    Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates yang bertemu Presiden Cina Hu Jintao membenarkan penerbangan uji coba ini. Gates hari ini, Selasa (11/01), juga bertemu Menteri Luar Negeri Cina, Yang Jiechi, di Beijing, Cina.

    Pada Kamis pekan lalu sebuah laporan menyebutkan, pesawat tempur siluman Cina telah terbukti tidak tertangkap radar. Bahkan laporan itu menyebutkan pesawat J-20 yang membawa misil sudah sampai ke wilayah Guam tanpa diketahui Amerika Serikat. Namun kabar ini kemudian dibantah Gates.

    Foto-foto pesawat J-20 sejak pekan lalu sudah bocor di internet. Situs Aviation Week menyebut pesawat ini sudah mengudara dan akan resmi beroperasi pada 2017.

    Beberapa ahli pesawat mengatakan jet tempur siluman Cina memiliki bodi lebih besar dari jet siluman yang sudah ada. "J-20 dikemudikan satu orang, dua mesin, lebih berat dan besar dari Sukhoi T-50 dan F-22," kata seorang ahli di situs Aviation Week.

    Ted Galen Carpenter, seorang ahli pertahanan di Institut Cato, Washington mengatakan pesawat tempur Cina ini tidak akan membawa perubahan. "Keseimbangan kekuatan dunia tidak akan berubah dalam 10 tahun mendatang, namun secara psikologi dan simbol memang penting," ujarnya. Menurut dia, Cina selama ini terganggu dengan kehadiran militer Amerika di halaman belakang mereka.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Cina Uji Coba Pesawat Siluman J-20

    India Tawarkan Kerjasama Pembuatan Rudal

    Rudal Brahmos

    JAKARTA--MICOM: Pemerintah India menawarkan kerjasama pembuatan rudal ke Indonesia. Tawaran itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut India Laksamana Nirmal Kumar Verma saat melakukan kunjungan resmi ke Kemenhan, Jakarta, Selasa (11/1).

    "India ingin menawarkan kerjasama. Nah, sejauh mana kemampuan kita karena yang berkali-kali ditawarkan ke kita rudal Brahmos. Itu sudah dibuat dan ditawarkan ke kita. Kita sudah beli yang asli. Rudal Yakhont. Mudah-mudahan kedepan kita bisa kerjasama," kata Kapuskom Publik Brigjen I Wayan Midhio.

    Kerjasama itu, dinilai dia bisa menguntungkan program seribu roket yang sedang digagas oleh Indonesia. Dikombinasikan dengan kemampuan pembuatan rudal India, ia menyatakan roket Indonesia berpeluang menjadi rudal.

    "Indonesia sudah mampu membuat roket. Tahun 2011-2014 kita buat seribu roket. Kalau kita buat pengaturnya, nanti kita buat rudal. Nah, kita jajaki apa yang ditawarkan mereka," jelasnya.

    Industri pertahanan India, menurut dia, sudah lebih maju dibandingkan Indonesia. India bahkan sudah mampu memproduksi kapal selam, rudal, korvet dan kapal induk. Fokus industri pertahanan India saat ini adalah membangun air defence carrier, yakni teknologi pesawat anti serangan udara. "Kita sendiri saat ini spare part radar dan parasut kita membeli dari mereka," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> India Tawarkan Kerjasama Pembuatan Rudal

    Kemhan Reorganisasi Internal

    Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan melakukan reorganisasi internal dalam serangkaian pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan instansi pertahanan.

    Perubahan struktur organisasi Kementerian Pertahanan itu didasarkan pada Peraturan Menteri Pertahanan No 16/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan.

    "Perubahan struktur organisasi itu berlaku efektif mulai Januari 2011," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Medhio di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, perubahan struktur organisasi Kementerian Pertahanan itu juga disesuikan dengan pola dan tingkat ancaman yang dihadapi baik secara internal, regional maupun global.

    Dijelaskan Medhio, pola dan tingkat ancaman yang berkembang saat ini bersifat asimetris dan nontradisional, seperti terorisme dan konflik perbatasan.

    "Semua itu, tidak semata dapat diselesaikan melalui kekuatan militer tetapi juga diplomasi dan langkah lainnya," katanya.

    Ia menegaskan, reorganisasi Kementerian Pertahanan itu untuk mencapai efektifitas organisasi dalam memaksimalkan penyelenggaraan pertahanan negara sesuai UU RI No3/2002 tentang Pertahanan Negara.

    Pada struktur organisasi Kementerian Pertahanan yang baru terjadi perampingan struktur direktorat jenderal yang semula lima menjadi empat ditjen.

    Keempat ditjen itu adalah Ditjen Perencanaan Pertahanan yang mengurus anggaran pertahanan, Ditjen Strategi Pertahanan yang mengurus strategi pertahanan secara keseluruhan.

    Terdapat pula Ditjen Potensi Pertahanan yang mengurusi bela negara termasuk komponen cadangan dan komponen pendukung.

    "Dan terakhir Ditjen Potensi Pertahanan yang bertugas mengurusi manajemen dan administrasi TNI," kata Medhio.

    Perampingan itu disertai dengan penguatan organisasi di masing-masing ditjen seperti penambahan unit, ujarnya, menambahkan.

    Selain perubahan struktur Ditjen, terdapat perubahan organisasi Sertjen Kemhan yang semula terdiri atas enam biro menjadi lima biro.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Kemhan Reorganisasi Internal

    Lomba Binsat


    Sejumlah prajurit Brigif-1 Marinir mengikuti renang laut jarak 600 M saat mengikuti lomba Pembinaan Satuan (Binsat) antar Satlak Brigif-1 Marinir yang berlangsung di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Selasa (11/1). Kegiatan yang diikuti 3 batalyon Brigif-1 Marinir tersebut merupakan serangkaian Hut Brigif-1 Marinir ke-48 yang jatuh pada tanggal 17 Januari 2011, dengan materi yang dilombakan Cross Country 8 Km, Renang laut 600 M dan Menembak (pistol dan senapan), yang bertujuan untuk menguji kemampuan dan mental para Prajurit. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
    Readmore --> Lomba Binsat

    Belasan Marinir Jaga Pelabuhan Benoa

    ist

    DENPASAR--MICOM: Belasan anggota Marinir dari Lanal Denpasar saat ini disiagakan di Pelabuhan Benoa Bali. Ini dilakukan untuk melakukan pengawalan terhadap sebuah kapal perang milik Pemerintahan Australia yang saat ini sedang merapat di Pelabuhan Benoa.

    Pengawalan terhadap kapal perang milik Australia tersebut akan dilakukan selama berada di Denpasar dalam beberapa hari ke depan.

    Menurut Danlanal Denpasar Letkol Plt Wayan Suarjaya, kapal perang Australia yang bernama HMAF Broome itu dinahkodai kapten wanita bernama Lieutenant Kylie Crew. Kapal tersebut sudah berada di Bali sejak Senin (10/1), dalam rangka misi logistik dan kunjungan wisata.

    Awak kapal jenis patroli merapat ke Dermaga Selatan Pelabuhan Benoa Denpasar diterima langsung Danlanal Denpasar Letkol Wayan Suarjaya. "Kapal perang Australia ini dalam rangka logistic visit dan wisata, pada 13 Januari sudah kembali ke Darwin," ucap Suarjaya.

    Menurut Suarjaya, kehadiran kapal dengan panjang 56,8 meter dan lebar 9,7 meter tersebut sama sekali tidak mengganggu aktivitas Pelabuhan Benoa umumnya. Kapal yang dilengkapi senjata ringan itu mengangkut 23 orang kru, lima orang perwira dan 18 anggota tentara.

    Rencananya, pada Rabu (12/1), rombongan Kapal Perang itu akan melakukan kunjungan ke Markas Pangkalan TNI AL Denpasar. "Tidak ada agenda khusus lainnya karena hanya merupakan silaturahmi biasa di Korps Angkatan Laut Indonesia," ujarnya.

    Pada Kamis (13/1) sekitar pukul 10.00 WITA rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia.

    Selama mereka di Bali pasukan TNI AL disiagakan di sekitar Pelabuhan Benoa, Denpasar, guna mengamankan kru dan kapal.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Belasan Marinir Jaga Pelabuhan Benoa

    Pemerintah Bentuk Badan Urusi Industri Pertahanan

    Ist

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertahanan membentuk satu badan baru, yakni Badan Sarana Pertahanan (Ranahan). Badan ini hasil restrukturisasi yang dilakukan Kementerian tahun ini, yang sebelumnya bernama Direktorat Jenderal Sarana Pertahanan.

    "Badan Sarana Pertahanan dibentuk untuk intensifkan industri pertahanan agar fokus ke dalam negeri," kata Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI I Wayan Midhio, dalam konferensi pers di Ruang Wartawan Kementerian Pertahanan, Selasa 11 Januari 2011.

    Kementerian, kata Wayan, berupaya untuk menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari hasil produksi dalam negeri. "Meskipun tidak bisa menutup pengadaan alutsista dari luar, karena keterbatasan teknologi dan sumber daya manusia," ujarnya.

    Menurut dia, Badan Ranahan yang nantinya akan dipimpin oleh seorang Kepala Badan ini akan beralih kewenangan dari sebelumnya membuat kebijakan, menjadi pelaksana kebijakan. Salah satu wewenangnya adalah tentang pengadaan alutsista.

    "Kalau melihat kesibukan (anggota Badan Ranahan), memang tidak mungkin merancang kebijakan, karena sepenuhnya operasional. Jadi, tugas mereka sekarang makin banyak koordinasi dengan angkatan (TNI) dan perusahaan-perusahaan yang membuat persenjataan," imbuhnya.

    Kewenangan lain dari Badan Ranahan antara lain sebagai pusat pengadaan alutsista, pusat kelaikan alutsista (pengujian senjata), pusat kodifikasi terhadap produk-produk yang diproduksi industri dalam negeri, dan pusat barang-barang milik negara.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Pemerintah Bentuk Badan Urusi Industri Pertahanan

    DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur

    Ist

    JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah, terutama Menteri Pertahanan, diminta untuk mengkaji ulang kerja sama pembuatan pesawat tempur Korean Fighter eXperimental antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Dorongan ini disampaikan menyusul ketegangan antara Korea Selatan dan tetangganya, Korea Utara.

    Di tengah situasi ini Indonesia memang memiliki kerja sama urunan dengan Korsel untuk proyek pembuatan pesawat tempur generasi 4,5 mulai tahun 2012. Meski keduanya akan urunan dana pembiayaan, politikus PDI-P, Hasanuddin, mengatakan, Korsel akan memimpin proyeknya.

    "Mau tak mau, suka tak suka, leader-nya adalah Korsel. Dengan demikian, visi dan misi ke depan dari KFX itu tentu acuannya harus dengan kekuatan yang melawan pesawat dari Korut. Dari sisi pertahanan kita barangkali enggak besar pengaruhnya, tapi dari sisi politik kita keluar dari politik bebas aktif karena menjadi tidak fair terhadap Korut," katanya di Gedung MPR/DPR/DPD, Selasa (11/1/2011).

    Oleh karena itu, Hasanuddin ini meminta Menteri Pertahanan mempertimbangkan ulang perjanjian kerja sama itu. Menurutnya, selama ini pemerintah tak pernah membicarakannya dengan DPR karena perjanjian kerja sama tersebut bersifat teknis. Namun, secara politik, bisa mengganggu hubungan Indonesia dengan Korut. "Jadi kerja sama saja dengan negara yang lebih netral," tandasnya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur

    PBB Perluas Area Operasi Kontingen Garuda di Lebanon

    Ist

    Surabaya - PBB melalui UNIFIL atau United Nation Interim Force In Lebanon memperluas area operasi Satgas Batalyon Infanteri Mekanis (Yonka) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E/UNIFIL atau "INDOBATT" (Indonesia Battalion) terhitung mulai tanggal 10 Januari 2011.

    Authentikasi Dansatgas Yonif Mekanis KONGA XXIII-E/UNIFIL Letkol Inf Hendy Antariksa kepada ANTARA melalui surat elektronik, Selasa, melaporkan perluasan area operasi itu merupakan kepercayaan dan pemberian tanggung jawab oleh UNIFIL.

    Sebelumnya, area operasi tersebut merupakan wilayah Sektor Barat (Sector West) yang merupakan Area Operasi Batalyon Perancis (FRENCHBATT).

    Perluasan wilayah operasi Sektor Timur (Sector East) yang diberikan oleh UNIFIL kepada INDOBATT itu merupakan penilaian positif UNIFIL terhadap kinerja serta kesungguhan seluruh prajurit INDOBATT sebagai duta bangsa Indonesia dalam mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon.

    Area Operasi yang dipercayakan UNIFIL kepada INDOBATT terdiri dari tiga wilayah yaitu Qabrikha, Tulin, dan As Suwwanan.

    Ketiga wilayah tersebut dijaga oleh Kompi E Mekanis Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL yang sebelumnya sebagai Satgas "Force Protection Company 2".

    Proses beralihnya Area Operasi dari "Sector West" kepada "Sector East" itu melalui rapat penataan kembali (Reconfiguration Meeting) wilayah Area Operasi UNIFIL yang dipimpin oleh Kepala Staf (Chief Of Staff) UNIFIL, Brigjen Xavier de Woillemont, 19 Desember 2010.

    Rapat penataan itu dihadiri oleh seluruh Komandan Kontingen dan seluruh Komandan Batalyon di jajaran UNIFIL, termasuk Letkol Inf Hendy Antariksa selaku Komandan Satgas Yonif Mekanis Indonesia (INDOBATT).

    "Reconfiguration meeting" itu membahas tentang penetapan batas wilayah "Sector East" dan "Sector West" berkenaan dengan rencana penyerahan sebagian wilayah "Sector West" kepada "Sector East".

    Pada kesempatan itu dibahas juga rencana waktu proses pelaksanaan serah terima ("Hand Over" / "Take Over") ketiga wilayah operasi yang dimaksud.

    Setelah itu digelar rapat internal antara INDOBATT dengan FRENCHBATT yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2010 di At Tiri Markas FRENCHBATT untuk membahas secara teknis proses "Hand Over" atau "Take Over" ketiga wilayah tersebut.

    Pada kesempatan itu juga dilaksanakan perkenalan atau sosialisasi keberadaan INDOBATT kepada Mayor dan Mukhtar yang merupakan pejabat lokal setempat (Local Authority).

    Setelah ada kesepakatan, proses "Hand Over/Take Over" secara teknis pun dilaksanakan selama 12 hari yakni mulai dari tanggal 29 Desember 2010 sampai dengan tanggal 9 Januari 2011.

    Proses "Hand Over/Take Over" itu meliputi pelaksanaan Patroli Bersama ("Joint Patrol" / "Induction Patrol") antara Tim Patroli INDOBATT dengan Tim Patroli FRENCHBATT di wilayah Qabrikha, Tulin, dan As Suwwanan.

    "Joint Patrol" tersebut dilaksanakan dalam rangka pengenalan rute patroli, check point area, situasi wilayah serta sosialisasi keberadaan satgas baru (INDOBATT) di ketiga wilayah tersebut.

    Berdasarkan FRAGO 03-001-11 ("Fragmentary Order") tentang perluasan area operasi INDOBATT (INDOBATT EXPANDED AOR), ketiga wilayah itu secara resmi menjadi tanggung jawab INDOBATT pada tanggal 10 Januari 2011.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> PBB Perluas Area Operasi Kontingen Garuda di Lebanon

    Update : Siluman Baru Cina Menandingi F-22 Raptor

    J-20

    TEMPO Interaktif, Beijing - Jajaran pesawat jet tempur generasi kelima kini semakin ramai dengan kehadiran Chengdu J-20, pesawat jet stealth pertama Cina. Dengan panjang 23 meter, pesawat yang dijuluki elang hitam itu jauh lebih besar dan berat dibandingkan dengan pesawat sejenisnya, semisal F-22 Raptor milik Amerika Serikat dan Sukhoi T-50 dari Rusia.

    Kemunculan Chengdu J-20 cukup mengejutkan militer Barat, yang menduga pesawat itu baru rampung pada 2017-2019. Pesawat yang terungkap keberadaannya lewat sejumlah foto jarak jauh itu adalah perpaduan antara teknologi mesin Rusia dan desain bodi pesawat mirip F-22 yang dapat menghindari deteksi radar.

    Pesawat bermesin kembar dengan satu awak itu memiliki rentang sayap sekitar 14 meter, dan diperkirakan memiliki berat 34-36 ribu kilogram ketika lepas landas. Para analis militer memperkirakan pesawat prototipe itu menggunakan mesin Saturn 117S buatan Rusia. Namun Cina mengklaim dua mesin turbofan berdaya dorong 13.200 kilogram/WS-10 yang dilengkapi dengan nozzle thrust vector controlled (TVC) ini sepenuhnya buatan dalam negeri.

    Belum adanya keterangan resmi dari pemerintah Cina tentang pesawat tempur generasi kelima itu membuat sejumlah analis militer Barat masih meraba-raba kemampuan J-20 atau JXX. Mereka memperkirakan pesawat itu memiliki kemampuan jelajah dan kecergasan yang masih berada di bawah pesawat F-22 buatan Lockheed Martin, tapi mempunyai anjungan senjata dan tangki bahan bakar yang lebih besar.

    Dari foto-foto yang diambil di sekitar Chengdu Aircraft Design Institute di Provinsi Sichuan, sebelah barat Cina, tempat pesawat itu dikembangkan, diperlihatkan bahwa J-20 mempunyai bodi yang panjang dan lebar dengan sayap utama berbentuk delta, canard, kanopi berbentuk gelembung, dan saluran pembuangan mesin konvensional berbentuk melingkar. Dalam tes runway, bagian depan pesawat itu berujung tajam seperti F-22 Raptor, namun badan dan ekornya mirip prototipe Sukhoi T-50.

    Matthew Buckley, pilot jet tempur Angkatan Laut Amerika, yakin J-20 memiliki kemampuan siluman yang hebat bila dilihat dari bentuk luar pesawat yang berlekuk-lekuk, mengindikasikan teknologi stealth di dalamnya. Pesawat itu juga tak banyak dilengkapi dengan komponen eksternal, seperti tangki bahan bakar dan misil. "Pesawat itu dirancang untuk mengurangi tanda-tanda yang dapat terbaca radar," ujarnya. "Pesawat itu mempunyai teknologi stealth yang hebat. F-18 yang saya pakai terlihat seperti truk besar dalam radar. Pesawat itu ada kemungkinan sama sekali tidak tampak."

    Richard Fisher, senior fellow hubungan militer Asia di International Assessment and Strategy Center, think tank keamanan di Washington, menyatakan bahwa pejabat Cina mengaku program itu bertujuan menandingi F-22 Raptor. "Pesawat itu memiliki potensi besar mengalahkan F-22, dan jauh lebih unggul dibanding F-35," katanya.

    Fisher menyoroti teknologi stealth Chengdu J-20 dan kemampuannya melakukan super-cruise atau terbang dengan kecepatan supersonik tanpa perlu menggunakan afterburner yang menyedot banyak bahan bakar. Dia mengatakan J-20 mempunyai kemampuan supermanuver karena mesin thrust-vectored yang membuatnya bisa membelok tajam.

    Sang "elang hitam" dianggap sebagai langkah luar biasa Angkatan Udara Cina, yang selama ini masih mengandalkan pesawat buatan asing. "Pesawat itu akan segera mengadakan penerbangan perdananya dalam waktu dekat," kata Peter Felstead, editor Jane's Defence Weekly.

    Meski masih beberapa tahun lagi sebelum J-20 dapat beroperasi, pesawat itu telah membuat Amerika Serikat merasa was-was bakal kehilangan dominasi di kawasan Pasifik. Namun Duta Besar Cina untuk Inggris, Liu Xiaoming, menegaskan bahwa negerinya tak berambisi menyaingi kekuatan militer Amerika di Pasifik barat. "Kami bukanlah rival Amerika," ujarnya. "Kami percaya Amerika dan Cina dapat bekerja sama di kawasan itu."

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Update : Siluman Baru Cina Menandingi F-22 Raptor

    Pilot Akan Sapu Radius 60 Mil Laut

    PADANG, KOMPAS.com — Pesawat Cassa NC-212 U-611 dari Skuadron Udara 600 Wing Udara 1 Puspenerbal Juanda, Surabaya, Selasa (11/1/2011) pagi ini, akan dikerahkan untuk mencari titik kapal ikan FV Sankara 02 asal Sri Lanka yang terombang-ambing di Samudra Hindia.

    Untuk pencarian kapal yang dilaporkan mati mesin sejak 29 Desember 2010 itu, pesawat tersebut bakal menyapu radius 60 mil laut.

    Kapten Laut (P) Moh Ramli yang memiloti pesawat tersebut, Senin malam, memastikan hal itu sekaligus mengoreksi jarak lokasi kapal itu dari Kota Padang.

    Menurut Ramli, jarak lokasi terombang-ambingnya kapal itu dari Kota Padang diperkirakan sekitar 220 mil laut. "Pencarian akan dilakukan dalam radius 60 nautical mile," kata Ramli.

    Kapal penangkap ikan sepanjang 36 kaki asal Sri Lanka itu terombang-ambing di tengah ganasnya Samudra Hindia akibat mesin mati sejak 29 Desember lalu. Posisi terakhir kapal bernama FV Sankara 02 dengan lima awak itu diketahui berada pada titik sekitar 230 mil laut arah barat daya Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikoreksi menjadi 220 mil laut dari Kota Padang.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Pilot Akan Sapu Radius 60 Mil Laut

    Monday, January 10, 2011 | 10:09 PM | 0 Comments

    Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut

    REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Serangkaian tindakan antisipatif dilakukan kedua negara yang tengah 'bertikai' yakni Korea Selatan dan Korea Utara. Salah satunya yang dilakukan Kosel, yakni dengan memasang sensor bawah laut dekat perbatasan lautnya dengan Korea Utara untuk mengantisipasi serangan kapal selam dari seterunya itu, menurut laporan pada Senin (10/1).

    Harian bisnis The Maeil mengatakan militer Korsel berencana untuk menempatkan sensor itu di pulau terluar yang berada di Laut Kuning, tempat pertempuran luat berdarah pada 1999, 2002 dan November 2009. Sebuah korvet Korsel tenggelam dekat wilayah perbatasan yang masih dalam sengketa pada Maret tahun lalu, yang menurut Korsel merupakan serangan torpedo dari kapal selam Korut, sebuah tuduhan yang dibantah Pyongyang. Tenggelamnya kapal itu merenggut nyawa 46 orang.

    Pada November tahun lalu Korut juga membombardir Pulau Yeonpyeong yang menewaskan empat orang termasuk warga sipil. "Kami merencanakan untuk menempatkan sejumlah sensor bawah laut guna meningkatkan kapabilitas pertahanan di kepulauan penting timur laut seperti Baengnyeong dan Yeonpyeong menyusul penenggelaman kapal perang Cheonan," kata seorang perwira militer yang tidak diidentifikasi seperti dikutip koran itu.

    Pusat kontrol yang akan memantau sensor tersebut akan ditempatkan di pulau Baengnyeong, titik terdekat dengan perbatasan Korut, tulisnya. Namun kementerian pertahanan menolak berkomentar terhadap laporan itu dengan menyebut informasi semacam itu tergolong rahasia.

    Ketegangan lintas perbatasan kedua Korea semakin akut sejak bombardir Korut terhadap pulau Yeonpyeong. Sejak itu Korsel telah menggelar sejumlah latihan militer, baik laut maupun daratan, termasuk sebuah latihan besar yang melibatkan Amerika Serikat, dalam upaya untuk unjuk kekuatan terhadap Pyongyang.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut

    PANGLIMA TNI PERINTAHKAN PANGDAM AMANKAN 12 PULAU KECIL TERLUAR

    Ist

    PUSPEN TNI (10/1),- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE memerintahkan para Panglima Kodam (Pangdam) segera melaksanakan operasi untuk mengamankan 12 pulau-pulau kecil terluar.

    Perintah pengamanan itu dikeluarkan dikeluarkan Panglima TNI di Jakarta, Senin (3/1) pekan lalu.

    Terkait dengan hal itu, Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, SE, Senin (10/1) siang mengatakan, ada lima Pangdam yang secara spesifik mendapat perintah itu.

    Pengamanan 12 pulau kecil terluar itu diberikan Panglima TNI kepada Pangdam Iskandar Muda, Pangdam I/Bukit Barisan, Pangdam VII/Wirabuana, Pangdam IX/Udayana dan Pangdam XVII/Cenderawasih ujar laksamana berbintang dua itu di kantornya.

    Kedua belas pulau itu, demikian lanjut Laksamana Muda Iskandar Sitompul, adalah Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Dana Rote, Pulau Fani, Pulau Bras dan Pulau Fanildo. Selain itu juga Pulau Nipah, Pulau Sekatung, Pulau Miangas, Pulau Marote, Pulau Marampit dan Pulau Batek.

    Menurutnya, pengamanan tersebut akan itu menjadi prioritas pengamanan.

    Para prajurit dari unsur TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut khususnya Marinir akan bahu-membahu melaksanakan tugas pengamanan, dan dilaksanakan secara terintegrasi dengan instansi terkait.

    Para Pangdam, tambah mantan Komandan Lantamal (Danlantamal) III Jakarta itu, akan mengamankan pulau-pulau kecil terluar yang terletak di wilayah Kodam masing-masing.

    Menurut Kapuspen TNI, tugas ini terkait dengan amanat undang-undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

    Sama seperti wilayah lainnya di Indonesia, pulau-pulau itu harus dipertahankan demi keutuhan wilayah negara dan kedaulatan bangsa, sebagaimana diamanatkan undang-undang, katanya mengimbuhkan.

    Sumber: TNI
    Readmore --> PANGLIMA TNI PERINTAHKAN PANGDAM AMANKAN 12 PULAU KECIL TERLUAR

    China: Teknologi Militer Kami Tertinggal

    Pesawat tempur siluman J-20 milik China

    BEIJING, KOMPAS.com — Teknologi militer China tertinggal puluhan tahun dibandingkan dengan perlengkapan pasukan keamanan tercanggih di dunia dan tidak mengancam negara mana pun. Menteri Pertahanan China Liang Guanglie menegaskan hal itu, Senin (10/1/2011), setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.

    Gates, Minggu, memulai kunjungan empat hari ke Beijing yang akan berakhir Rabu, seminggu sebelum kunjungan kenegaraan Presiden China Hu Jintao ke Washington.

    "Upaya-upaya yang kami lakukan dalam penelitian dan pengembangan sistem persenjataan tidak bertujuan untuk menargetkan negara ketiga atau negara mana pun di dunia, dan sama sekali tidak bertujuan untuk mengancam negara mana pun di dunia," ujar Liang Guanglie kepada wartawan setelah melakukan pembicaraan dengan Gates.

    Para pejabat AS telah memerhatikan perkembangan pesat program rudal balistik antikapal China, yang dapat menantang kapal induk pengangkut pesawat tempur AS. China juga bersiap untuk meluncurkan kapal induk pertamanya akhir tahun ini, lebih cepat dari sejumlah perkiraan. Pekan lalu China juga diduga senjaga membocorkan sejumlah foto di internet dari sebuah prototipe sebuah jet tempur siluman pertama negara itu, yaitu J-20.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> China: Teknologi Militer Kami Tertinggal

    PANGDAM: BELUM ADA PENAMBAHAN PASUKAN DI PERBATASAN

    Ist

    Pontianak, Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Geerhan Lantara menyatakan, hingga kini pihaknya belum akan melakukan penambahan pasukan di sepanjang perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kalimantan Barat sekitar 966 kilometer.

    "Untuk Pos Lintas Batas (PLB) Arus (Kabupaten Sambas) - Biawak (Malaysia Timur) kami juga tidak melakukan penambahan pasukan," kata Geerhan Lantara di Pontianak, Jumat.

    Ia menjelaskan, belum dilakukannya penambahan pasukan penjaga perbatasan, karena memang belum diperlukan.

    "Penambahan dilakukan kecuali ada kebutuhan mendesak, itupun harus ada perintah dari Markas Besar TNI," ujarnya.

    Menurut Pangdam XII/TPR, dalam waktu dekat pihaknya akan memetakan wilayah perbatasan Indonesia (Kalbar) - Malaysia Timur, per dua kilometer untuk mengetahui segala aspek permasalahan.

    "Dengan memetakan per dua kilometer wilayah perbatasan, maka akan diketahui apa yang dibutuhkan dan permasalahan di lapangan termasuk ancaman baik dari dalam maupun dari luar terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

    Ia menjelaskan, hingga saat ini keamanan di sepanjang perbatasan darat Indonesia (Kalbar) - Malaysia Timur relatif kondusif.

    "Tetapi tidak membuat kami menjadi lengah, karena ancaman tersebut bisa datang begitu saja, dan sudah menjadi tugas TNI untuk menjaga tanah air ini," katanya.

    Geerhan menjelaskan, dengan panjang perbatasan darat Indonesia (Kalbar) - Malaysia sepanjang 966 kilometer mulai dari Tanjung Datuk di Kabupaten Sambas hingga Gunung Cemeru di Kabupaten Kapuas Hulu, baru didukung sebanyak 31 pos pengamanan perbatasan (Pamtas).

    Dari jumlah tersebut tiga diantaranya Pamtas bersama, satu berada di Entikong, Kabupaten Sanggau dan dua di Malaysia, yakni Lubuk Antu berbatasan Kabupaten Kapuas Hulu dan Biawak berbatasan Kabupaten Sambas (Indonesia).

    Kodam XII TPR di Pontianak diresmikan kembali pada 2 Juli lalu. Sebelumnya di Kalimantan sempat terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI/TPR pada Desember 1984.

    Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak mencakup dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> PANGDAM: BELUM ADA PENAMBAHAN PASUKAN DI PERBATASAN

    Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut

    Ist

    REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, Senin (10/1) menggelar latihan perang di Laut China Timur yang melibatkan kapal-kapal perang Amerika Serikat, demikian kata Kementerian Pertahanan Jepang.

    USS Carl Vinson (CVN-70), salah satu supercarrier (kapal induk) kelas Nimitz milik Angkatan Laut AS yang mampu membawa 90 pesawat jet tempur dan helikopter serta dikawal beberapa kapal perusak AS berpartisipasi dalam pelatihan itu. Pelatihan diadakan di barat pulau Kyushu, kata kementerian.

    Saluran TV Jepang NHK mengatakan bahwa latihan ini ditujukan untuk menghalangi operasi angkatan laut yang mungkin dilakukan Korea Utara dan China.

    Ketegangan di Semenanjung Korea tetap tinggi setelah penembakan terhadap pulau utara Korea Selatan Yeonpyeong pada November. Insiden menewaskan empat orang termasuk warga sipil.

    Pada Desember, Seoul mengadakan latihan militer besar-besaran yang melibatkan ratusan personil militer dan lebih dari 100 jenis senjata, termasuk tank, rudal anti-tank, helikopter dan jet tempur.

    Korea Utara kemudian memperingatkan lawan atas "perang suci" yang akan digelarnya dan bisa jadi bakal menggunakan penangkis nuklir. Sebelumnya pada Januari, Pyongyang mengusulkan Seoul untuk memulai perundingan "tanpa syarat" untuk memperbaiki hubungan yang tegang antara kedua negara.

    Sumber: Republika
    Readmore --> Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut

    AS Akan Respons Kemajuan Militer China


    Foto jet tempur siluman China, J-20, yang diduga sengaja dibocorkan ke publik.

    BEIJING, KOMPAS.com — Amerika Serikat mengatakan akan merespons kemampuan militer China yang meningkat pesat dengan membangun kekuatannya sendiri di sekitar wilayah tersebut.

    Robert Gates, Menteri Pertahanan AS, mengatakan hal itu saat tiba di Beijing, China, Minggu (9/1/2011), untuk mengikuti perundingan selama empat hari. Perundingan itu sendiri bertujuan memperbaharui hubungan angkatan bersenjata AS dan China. Namun, kunjungan tersebut telah dibayang-bayangi serangkaian pengumuman China tentang pertumbuhan kekuatan teknologi rudalnya, kemampuan angkatan laut, dan inisiatif pertahanan lain.

    Kunjungan itu merupakan yang pertama oleh seorang Menteri Pertahanan AS sejak tahun 2000 dan terjadi saat ketegangan meningkat di wilayah tersebut. Kunjungan itu juga terjadi hampir setahun setelah China menghentikan kontak militer dengan Washington menyusul penjualan senjata ke Taiwan.

    Di tengah hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang berada pada titik terendah dalam beberapa dekade, Beijing telah dibuat marah oleh latihan militer bersama AS-Korea Selatan di dekat pantainya. Sementara itu, Washington dibuat prihatin oleh meningkatnya keinginan China dalam melenturkan otot militernya. Sepuluh hari lalu, Jepang mengungkapkan bahwa negara itu telah menyiagakan jet tempurnya 44 kali dalam sembilan bulan terakhir sebagai tanggapan atas susupan Angkatan Udara China ke wilayah udara Jepang.

    "Saya prihatin dengan perkembangan rudal antikapal dan rudal balistik (China) sejak saya menduduki jabatan ini," kata Gates seperti dikutip Telegraph. "Perkembangan itu jelas berpotensi menjadikan sejumlah kemampuan kami berada dalam risiko dan kami harus memberi perhatian pada hal tersebut. Kami harus menanggapi secara tepat dengan program kami sendiri."

    Kamis lalu, Gates mengumumkan anggaran militer untuk lima tahun ke depan, yang akan mencakup pendanaan bagi pembangunan generasi baru pembom jarak jauh serta bagi jammers elektronik dan radar baru.

    Berbagai kemajuan terbaru yang dibuat militer China telah menggelisahkan Washington. China tengah mengembangkan rudal balistik antikapal yang sudah dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk". Perkembangan itu menjadi kekhawatiran mendalam bagi AS yang bergantung pada kapal induk bagi proyek kekuasaannya di wilayah tersebut.

    Pekan lalu, Beijing juga mengumumkan apa yang tampaknya menjadi prototipe dari sebuah jet tempur siluman. Sementara itu, ada pula spekulasi bahwa China akan meluncurkan kapal induk pertamanya pada akhir tahun ini, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Sementara anggaran pertahanan China dan program pengembangan senjatanya tetap terselubung kerahasiaan. Banyak pengamat yakin, teknologi militer China tetap satu generasi di belakang AS.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS Akan Respons Kemajuan Militer China

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.