ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, April 9, 2011 | 5:37 PM | 0 Comments

    Atraksi Pesawat Tempur F16 & Hawk di Halim Pukau Penonton

    Atraksi Pesawat Tempur F-16 TNI AU (Foto: Kaskus)

    Jakarta - Dua pesawat tempur jenis Hawk 100-200 dan empat F16 melakukan atraksi memukau memeriahkan HUT TNI Angkatan Udara ke-65 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2011).

    Dua pesawat Hawk 100-200 merupakan bagian dari Skuadron 12 Lanud Pekanbaru, Riau, serta empat pesawat F-16 dari Skuadron Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

    Hawk merupakan pesawat pengebom yang berfungsi sebagai penghancur basis musuh di darat. Pesawat ini merupakan buatan Inggris dan telah memperkuat armada TNI AU sejak 1996.

    Kedua pesawat tersebut di bawah terik sinar matahari melakukan simulasi dengan atraksi split real attack terhadap sasaran musuh yang berada persis di depan podium hadirin. Aksi memukau mendapat tepuk tangan meriah dari para hadirin.

    Sedangkan pesawat tempur jenis F-16 produksi AS juga tak mau kalah, pesawat pengebom rudal jarak jauh ini melakukan manuver berputar terbalik kemudian berpencar.

    Atraksi ini sempat membuat penonton berteriak lantaran sayap pesawat hampir saja bersenggolan satu sama lain karena jaraknya yang sangat dekat.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Atraksi Pesawat Tempur F16 & Hawk di Halim Pukau Penonton

    Panglima TNI: Pelanggaran Kedaulatan NKRI Makin Mengancam

    Jakarta - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan, pelanggaran kedaulatan wilayah Indonesia oleh pihak asing semakin mengancam sehingga harus menjadi perhatian dan prioritas utama, seiring dengan kemajuan industri dirgantara militer.

    "Tantangan yang dihadapi TNI ke depan semakin kompleks, sejalan dengan dinamika yang berkembang," katanya pada peringatan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengemukakan, dua dinamika yang mengancam itu adalah kemajuan industri kedirgantaraan khususnya militer, dan luasnya wahana dirgantara yang makin strategis.

    Agus mengatakan, perkembangan dan dinamika keduanya memberi dampak multidimensional terhadap pertahanan negara.

    "Karena itu, betapa vital dan strategisnya peran TNI Angkatan Udara dilihat dari posisi geografis, global, dan regional," ujarnya menambahkan.

    TNI, katanya, bertekad menegakkan hukum sesuai hukum nasional dan internasional dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, sementara pemerintah akan meningkatkan kemampuan TNI menjadi lebih kuat dan efektif dalam mengawal kedaulatan NKRI.

    Namun, semua itu harus tetap dilakukan tanpa mengabaikan keselamatan prajurit.

    "Mantapkan keamanan guna mewujudkan zero accident dan terwujudnya loyalitas yang lurus dan cerdas serta operasi penerbangan harus aman dan sukses," kata Agus.

    Seperti pada perayaan tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT ke-65 TNI-AU juga dimeriahkan parade, defile, demo darat serta demo udara.

    Sebanyak 52 unit pesawat berbagai jenis memeriahkan perayaan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara yang jatuh pada 9 April.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Panglima TNI: Pelanggaran Kedaulatan NKRI Makin Mengancam

    TNI AU Beli Satu Skuadron T/A-50 Korsel Pada 2012

    T/A-50 Golden Eagle.

    Jakarta - TNI Angkatan Udara akan merealisasi pembelian satu skuadron pesawat T/A-50 Golden Eagle dari Korea Selatan pada tahun depan. Pesawat latih tempur itu untuk meningkatkan kemampuan pengendalian pesawat tempur para penerbang TNI AU.

    "Seluruhnya 16 pesawat," ujar Kepala Staf TNI AU Marsekal Imam Sufaat, usai acara Hari Ulang Tahun TNI AU ke 65 Tahun di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Sabtu 9 April 2011. Imam menambahkan, pengadaan pesawat ini merupakan kebijakan jangka panjang untuk memenuhi kekuatan dasar minimum (minimum essential force) yang direncanakan bisa tercapai pada 2024.

    "Kebijakan dari Presiden untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan alutsista khususnya untuk pesawat-pesawat yang berusia diatas 30 tahun," ujarnya. Kebijakan ini diambil karena TNI Angkatan Udara selama ini kesulitan untuk memenuhi kebutuhan suku cadang pesawat yang dimiliki TNI AU, yang sebagian sudah uzur.

    T/A-50 Golden Eagle rencananya akan menggantikan Hawk 53 MK buatan Inggris yang akan segera dipensiunkan. Selain T/A-50, TNI AU juga akan membeli pesawat Super Tucano untuk menggantikan OV-10 Bronco.

    Menurut Imam, pengadaan pesawat tersebut sudah masuk dalam anggaran Kementerian Pertahanan. "Proses pengadaan T/A-50 sudah ditetapkan oleh Dephan. Proses pengadaan sudah dimulai," tuturnya.

    Untuk membeli satu skuadron T/A-50, pemerintah harus menyiapkan biaya US$ 400 juta. Pesawat rencananya akan mulai dikirim ke Indonesia pada 2012 mendatang. "Normalnya sebenarnya 18 bulan, tapi kami minta perusahaannya untuk mempercepat," ujarnya.

    Imam menambahkan, pesawat T/A-50 cocok untuk latihan pilot pesawat Sukhoi dan memiliki kemampuan mirip F 16. "Jadi sebelum mereka ke Sukhoi, mereka kita latih pakai ini dulu," ujarnya. "Karena kalau latihan pakai Sukhoi cost operasionalnya cukup besar." Selain untuk latihan, pesawat ini bisa digunakan untuk operasi penyerangan ringan.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> TNI AU Beli Satu Skuadron T/A-50 Korsel Pada 2012

    Dirgahayu HUT TNI AU Ke-65

    Pilot JAT Di Bandara Perdana Halim Kusuma (Foto: Kaskus).

    Jakarta - Atraksi aerobatik udara "Jupiter" dan "Thunder" memeriahkan perayaan peringatan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta, Sabtu (9/4/2011).

    Dalam perayaan yang dipusatkan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma itu, masing-masing tim aerobatik TNI Angkatan Udara itu menampilkan 17 dan 14 manuver.

    Tim Aerobatik "Jupiter" dipimpin Letkol Pnb Ramot Sinaga, mengawali atraksinya dengan manuver "Jupiter Roll" dimana enam pesawat yang telah menempati posisi masing-masing, berputar 360 derajat longitudinal secara bersamaan.

    Usai melakukan manuver berputar Tim Aerobatik "Jupiter" melakukan manuver anak panah atau "arrow head", dilanjutkan dengan manuver "arrow head loop" dimana keenam pesawat menanjak indah membuat lintasan melingkar dalam bidang vertikal.

    Tak kalah menariknya, diantara 17 manuver yang ditampilkan dua pesawat melakukan manuver "mirror" dimana kedua pesawat akan terbang lintas beriringan, dengan salah satunya berada pada posisi terbalik.

    Tak hanya itu, dua pesawat lainnya juga melakukan manuver membentuk "heart" sebagai tanda rasa cinta Tanah Air, TNI Angkatan Udara terutama Tim Aerobatik "Jupiter".

    Decak kagum dan tepuk tangan hadirin yang berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tak henti-hentinya terdengar, manakala para penerbang Tim Aerobatik "Jupiter" yang menggunakan enam pesawat KT-1, mampu melakukan manuver dengan mengagumkan sekaligus menegangkan.

    Tak kalah menegangkan dan mengagumkan, manuver-manuver aerobatik "Thunder" yang menggunakan pesawat jet tempur tiga Sukhoi tipe SU-27SK dan SU-30MK.

    Tim yang dipimpin Letkol Pnb Tonny Haryono itu mengawali penampilannya "melukis langit" dengan manuver "bomb burst" yakni terbang melintas dengan kecepatan 750 kilometer per jam, dimana pesawat akan pecah dari formasi dan membentuk sudut 45 derajat seperti pecahan bom yang meledak.

    Sumber: BERITA 8
    Readmore --> Dirgahayu HUT TNI AU Ke-65

    Warga Sangat Antusias Saksikan Atraksi HUT TNI AU

    Para Wartawan Sedang Memotret Pesawat Tempur Sukhoi (Foto: Kaskus)

    Jakarta - Peringatan HUT TNI AU ke-65 hari ini yang dihelat di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menarik animo masyarakat untuk menyaksikan defile pasukan TNI AU dan berbagai parade aksi termasuk atraksi udara Pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 yang paling dinantikan.

    Pantauan okezone, warga sekitar termasuk keluarga tamu undangan turut berbaur dengan wartawan menyaksikan parade pasukan yang diawali penampilan dari Drum Band Karbol AAU. Peringatan HUT Angkatan Udara ke-65 sebelumnya ditandai upacara militer yang dipusatkan di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Peringatan HUT TNI AU ke-65 mengambil tema "Dengan Profesionalisme dan Motivasi yang Tinggi dan Dedikasi Satuan Kita Wujudkan Angkatan Udara yang Baik Guna Menjaga Kedaulatan Negara di Udara dan Keutuhan NKRI"

    Acara pokok parade akan dilanjutkan demo udara, terjun payung, display drum band Karbol AAU, Rampak Gendang Paskhas, Demo Antiteror Denbravo Paskhas, Individual Aerobatic 3 pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 serta defile dengan inspektur upacara Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono

    Disamping itu turut menampilkan Jupiter Aerobatic Team menggunakan pesawat KT-1B dengan jenis 17 jenis manuver dipimpin Letkol Pnb. Ramot Sinaga. Sedangkan pada Thunder Aerobatic Team menampilkan 3 pesawat Sukhoi dipimpin Letkol Pnb M. Tonny Haryono dengan 17 manuver, atraksi terjun Satuan Tempur (Satpur) sebanyak 144 personel, Combat SAR 30 personel yang akan diterjunkan dari 6 pesawat C130 Hercules dan 4 helikopter Puma SA 330/NAS 332.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Warga Sangat Antusias Saksikan Atraksi HUT TNI AU

    Pesawat Tempur Sukhoi dan F-16 Beraksi di Langit Jakarta



    Jakarta - Sejumlah pesawat tempur TNI Angkatan Udara menderu di udara Jakarta, Sabtu (9/4) pagi, dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 TNI AU. Atraksi yang ditampilkan, mulai Individual Aerobatic 3 pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 serta defile.

    Reporter Metro TV Yohanna Margaretha melaporkan, atraksi udara pertama menampilkan Jupiter Aerobatic Team menggunakan pesawat KT-1B dengan 17 manuver. Atraksi 6 pesawat itu dipimpin Letkol Penerbang Ramot Sinaga.

    Setelah itu disusul Thunder Aerobatic Team yang menampilkan 3 pesawat Sukhoi dipimpin Letkol Pnb M. Tonny Haryono. Sama halnya Jupiter Aerobatic Team, tim itu pun akan menampilkan 17 manuver.

    Sejumlah atraksi lainnya akan meramaikan langit Jakarta, antara lain akrobatik pesawat tempur F-16, F-5 dan pesawat Hawk 100-200. Juga akan dipertontonkan atraksi Terjun Satuan Tempur (Satpur) sebanyak 144 personel, Combat SAR 30 personel yang akan diterjunkan dari 6 pesawat C130 Hercules dan 4 helikopter Puma SA 330/NAS 332.

    Sedangkan di darat juga digelar parade dan demo Rampak Gendang Paskhas serta Demo Antiteror Denbravo Paskhas.

    Sumber: METRO NEWS
    Readmore --> Pesawat Tempur Sukhoi dan F-16 Beraksi di Langit Jakarta

    HUT ke-65 TNI Dimeriahkan Sejumlah Atraksi Pesawat Tempur

    Pesawat Tempur Sukhoi TNI AU.

    TNI Angkatan Udara hari ini Sabtu (9/4) ulang tahun ke-65. Upacara HUT TNI AU akan dipusatkan di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur. Sebanyak 52 pesawat tempur TNI AU akan ikut ambil bagian dalam acara itu.

    Reporter Metro TV Yohana Margaretha yang berada di Halim Perdana Kusumah, melaporkan, upacara HUT ke-65 TNI AU dimulai sekitar pukul 08.00 WIB di Taxi Way Echo, Halim. Upacara diikuti sekitar 3.000 personel TNI AU. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono hadir memimpin upacara. Selain petinggi TNI, peringatan kali ini diikuti sejumlah tamu undangan dari negara sahabat.

    Sejumlah atraksi pesawat tempur TNI AU digelar mulai pukul 10.00 WIB, di antaranya atraksi pesawat Sukhoi, F-16, F-5 dan pesawat Hawk 100-200. Tema ulang tahun TNI AU kali ini adalah "Dengan Profesionalisme dan Motivasi yang Tinggi dan Dedikasi Satuan Kita Wujudkan Angkatan Udara yang Baik Guna Menjaga Kedaulatan Negara di Udara dan Keutuhan NKRI".

    Acara pokok parade akan dilanjutkan demo udara, terjun payung, display drum band Karbol AAU, Rampak Gendang Paskhas, Demo Antiteror Denbravo Paskhas, Individual Aerobatic 3 pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 serta defile, dengan inspektur upacara Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono.

    Pada kesempatan itu TNI AU menampilkan Jupiter Aerobatic Team menggunakan pesawat KT-1B dengan jenis 17 jenis manuver dipimpin Letkol Penerbang Ramot Sinaga. Sedangkan pada Thunder Aerobatic Team menampilkan 3 pesawat Sukhoi dipimpin Letkol Pnb M. Tonny Haryono dengan 17 manuver.

    Juga akan dipertontonkan atraksi Terjun Satuan Tempur (Satpur) sebanyak 144 personel, Combat SAR 30 personel yang akan diterjunkan dari 6 pesawat C130 Hercules dan 4 helikopter Puma SA 330/NAS 332.

    Sumber: METRO TV
    Readmore --> HUT ke-65 TNI Dimeriahkan Sejumlah Atraksi Pesawat Tempur

    HUT TNI Ke 65 Akan Ada Atraksi 2000 Tentara



    Jakarta - Berbagai pesawat TNI Angkatan Udara dipersiapkan untuk Ulang Tahun ke-65 TNI AU di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (8/4). Atraksi bakal melibatkan lebih 2.000 pasukan.

    Di antaranya pesawat Sukhoi, F16, dan F5. Pesawat-pesawat disiapkan khusus dan sudah terparkir di Lanud Halim. Juga berlaga burung besi lain yang sudah dicek total, seperti KT-One.

    Dengan profesionalisme, motivasi tinggi, dan dedikasi satuan, kita wujudkan TNI Angkatan Udara yang lebih baik guna menjaga kedaulatan negara, udara, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian tema yang diusung pada dirgahayu TNI AU kali ini.

    Sejauh ini tentara mengadakan gladi bersih dan persiapan teknis untuk gelaran besok, 9 April. Selain menyuguhkan atraksi pesawat udara, TNI AU menjanjikan sajian demo antiteror, terjun payung, dan drumband.

    Sumber: METRO NEWS
    Readmore --> HUT TNI Ke 65 Akan Ada Atraksi 2000 Tentara

    Inilah Robot Penjinak Ala UGM Seharga Rp 5 Juta


    Yogyakarta - Kisah Noordin M Top yang menebar teror bom di Indonesia rupanya menginspirasi Kartiko. Mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknis Elektro dan Informatika Universitas Gadjah Mada ini sukses menciptakan robot penjinak bom.

    Inspirasi membuat robot penjinak bom itu, dituangkan Kartiko, mahasiswa angkatan 2003 melalui tesis akhir dengan judul “Rancangan Sistem Elektronik Robot Penjinak Bom” guna memperoleh gelar sarjananya di UGM. Dia dinyatakan lulus pada bulan Januari dan diwisuda bulan Februari dua bulan lalu. “Untuk tesis akhir itu nilainya A,” kata Kartiko dalam percakapannya kepada Tempo, awal April lalu.

    Kartiko, kelahiran Blitar 16 Maret 1985, meski besar di Balikpapan. Dengan IPK 3,18, kelulusannya tergolong lamban karena melebihi jadwal yang diberikan pihak universitas. “Ini karena masalah ekonomi sejak semester 5-8 kuliah saya tersendat,” ujarnya.

    Di UGM, robot penjinak bom ini baru pertama kalinya dibuat. Robot penjinak bom karyanya tergolong lengkap. “Punya kamera, lengan, tank, dan roda,” katanya.

    Robot ini dikontrol oleh remote control. Nah untuk remote control itu diakui Kartiko merupakan gagasan dosen pembimbingnya, Ir. Priyatmadi MT. Remote control inilah yang kemudian dikembangkan Kartiko untuk menyetir gerak robot ketika suatu tempat dideteksi ada bom.

    Melalui remote kontrol itu, robot akan dikendalikan dari jarak jauh. Nah saat robot berjalan membawa kamera, maka pergerakannya bisa dipantau melalui kamera TV. Robot akan mendeteksi bom dan mengenali semua bom yang ada di dekatnya.

    Priyatmadi mengakui robot penjinak bom ini baru pertama kalinya digagas mahasiswa dalam tesis akhir. Memang, kata Priyatmadi, robot penjinak bom ini akan hancur begitu terpantau ada bom di sekitarnya. “Robot memang dikorbankan ketimbang harus nyawa manusia yang dikorbankan,” ujarnya.

    Menurut dia, sudah saatnya Indonesia mulai serius membangun industri robot. Dengan robot, industri kian maju dan produksi bisa meningkat di Indonesia.

    Robot Penjinak Bom itu Hanya Butuh Rp 5 Juta


    Apa yang membedakan robot penjinak bom buatan pemerintah dengan karya Kartiko, mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Elektro dan Informatika Universitas Gadjah Mada? Keunggulan rakitan Kartiko adalah ongkosnya yang murah, hanya Rp 5 juta untuk satu robot prototype.

    Menurut Kartiko, di UGM robot penjinak bom karyanya itu baru pertama kalinya dibuat. Karena murah, maka benda yang diangkat si robot hanya seberat 0,1 ons. Anggaran sebesar itu, hanya untuk bagian elektroniknya saja.

    Jika dengan dana mekaniknya, maka Kartiko memperkirakan satu robot paling mahal dengan biaya Rp 25 juta. “Dengan dana Rp 25 juta, saya yakin bisa membuat robot yang sesungguhnya untuk membantu aparat kepolisian,” kata Kartiko.

    Dana ini jauh lebih murah ketimbang riset yang menurut sepengetahuannya dilakukan oleh pemerintah dengan biaya hingga Rp 1 miliar.Dengan biaya semurah itu, robot penjinak bom karyanya tergolong lengkap. “Punya kamera, lengan, tank, dan roda,” katanya.

    Robot ini dikontrol oleh remote control. Nah untuk remote control itu diakui Kartiko merupakan gagasan dosen pembimbingnya, Ir. Priyatmadi MT. Remote control inilah yang kemudian dikembangkan Kartiko untuk menyetir gerak robot ketika suatu tempat dideteksi ada bom.

    Melalui remote kontrol itu, robot akan dikendalikan dari jarak jauh. Nah saat robot berjalan membawa kamera, maka pergerakannya bisa dipantau melalui kamera TV. Robot akan mendeteksi bom dan mengenali semua bom yang ada di dekatnya.

    Robot itu, kata Priyatmadi, akan hancur begitu terpantau ada bom di sekitarnya. “Robot memang dikorbankan ketimbang harus nyawa manusia yang dikorbankan,” ujarnya.

    Dia yakin dengan biaya murah ini, maka robot penjinak bom bisa membantu aparat kepolisian mendeteksi bom yang marak ada di Indonesia. “Yang saya tahu polisi punya robot ini dari Inggris harganya mungkin Rp 1 miliar, itupun sparepartnya di sini nggak ada,” katanya.

    Priyatmadi berharap aparat kepolisian mau “melirik” robot ciptaan mahasiswa UGM ini dan bisa menjalin kerjasama untuk membuat robot penjinak bom. Apalagi, ujarnya, robot bikinan UGM ini sangat murah harganya. “Sayang kami tak punya link di kepolisian,” ujarnya berharap.

    Memang, kata dia, harga pembuatan robot kian mahal jika berat benda yang akan diangkat mencapai 50 kilogram. “Makin berat benda yang diangka, makin mahal harga pembuatan robot, tapi dijamin tidak akan miliaran atau ratusan juta,” katanya.

    Seperti diketahui, Kartiko, mahasiswa angkatan 2003 melalui tesis akhir dengan judul “Rancangan Sistem Elektronik Robot Penjinak Bom” menciptakan robot penjinak bom berbiaya murah. Kartiko, kelahiran Blitar 16 Maret 1985, ini lulus dengan IPK 3,18. Di UGM, robot penjinak bom ini baru pertamakalinya dibuat.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Inilah Robot Penjinak Ala UGM Seharga Rp 5 Juta

    Menhan Indonesia Terima Menhan Kamboja


    Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Kamis (7/4) menerima kunjungan kehormatan Menhan Kamboja General Tea Banh beserta rombongan yang diawali dengan jajar kehormatan di kantor Kemhan Jakarta.

    Turut hadir mendampingi Menhan diantaranya Kabais Laksda TNI Soleman B. Ponto, S.T, Staf Ahli Menhan Bid. Politik Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M. HUM, Dirkersin Ditjen Strahan Brigjen TNI Wahyu Suhendar, S.M, Karo TU Laksma TNI Yuhastihar dan Kapuskom Publik Kol. Hartind Asrin. Setelah melakukan pembicaraan singkat, kedua Menhan melakukan perjamuan makan siang di aula Kemhan Jakarta dan pada malam harinya pihak Kementerian Luar Negeri RI melakukan perjamuan makan malam bersama delegasi Kamboja dengan maksud untuk mencari solusi atas konflik yang tengah terjadi antara Kamboja dan Thailand.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Menhan Indonesia Terima Menhan Kamboja

    HUT TNI AU : Jupiter Kembali untuk Memberi Tanda Cinta


    Jupiter Aerobatic Team (JAT) menggelar geladi resik, Kamis (7/4), sebagai persiapan untuk tampil pada perayaan Hari Ulang tahun (HUT) Ke-65 TNI Angkatan Udara hari Sabtu ini. Satu dari tujuh belas manuver yang ditampilkan adalah Manuver Mirror. Perayaan HUT TNI AU dilangsungkan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Jakarta - Hari ini, Sabtu (9/4), masyarakat bisa menyaksikan kembalinya tim aerobatik anak-anak bangsa, Jupiter Aerobatic Team, setelah 11 tahun absen. Pada perayaan Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Udara Ke-65, JAT dengan enam pesawat latih KT 1 B berwarna merah dengan garis panah putih akan berjungkir balik di angkasa Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Selain itu, untuk pertama kalinya, tampil pula Thunder Aerobatic Team yang terdiri atas tiga pesawat Sukhoi.

    ”Saya ingin membangkitkan kembali semangat,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, Kamis (7/4), seusai geladi resik. JAT yang dipiloti para instruktur penerbang dari Lanud Adisutjipto dipimpin oleh Letkol Pnb Ramot Sinaga.

    Enam pesawat membuka penampilan dengan Jupiter Roll, yaitu berputar 360 derajat longitudinal bersamaan, sejajar garis langit. Setelah itu mereka tampil dengan beberapa formasi, yaitu Mata Panah dan Daun Semanggi. Formasi bertambah rumit, misalnya, dengan manuver Leader Benefit, di mana leader terbang di depan, diiringi lima pesawat yang terbang dengan garis lurus.

    Para pilot ini pun kerap mengubah-ubah formasi di udara. Mereka pun tidak selalu tampil berenam. Suatu saat empat pesawat, yaitu Jupiter 2 alias posisi Right Inner Mayor Pnb Fery Yunaldi dan Jupiter 3 Left Inner Kapten Pnb Anton Pallaguna bersama pesawat Leader dan Jupiter 4 mengubah formasi di udara dari huruf T menjadi wajik.

    Rupanya, Jupiter 5 Mayor Pnb Budi Susilo dan Jupiter 6 Mayor Pnb James Y Singal tengah menyiapkan atraksi yang benar-benar membuat penonton menahan napas: Manuver Cermin. Jupiter 5 dan 6 tiba-tiba muncul dari kanan panggung dengan posisi cermin, alias terbang beriringan. Namun, pesawat yang atas terbang dengan kokpit di bawah, nyaris bertemu dengan kokpit pesawat di bawahnya.

    Setelah itu empat pesawat yang tadi membentuk wajik melintas kembali di depan podium. Namun, kali ini Jupiter 4 Mayor Pnb Onesmus Gde Rai Aryadi terbang melingkari tiga pesawat lain, bagaikan sekrup yang berputar. Inilah manuver Screw Roll.

    Indahnya deretan ketegangan ini diperlembut dengan manuver berikutnya. Dua pesawat membentuk tanda hati di udara, sementara empat pesawat lain terbang beriringan lalu berputar berurutan ke sebelah kanan. ”Inilah bukti cinta Tanah Air, terimalah persembahan dari Jupiter Aerobatic Team, Manuver Heart,” begitu narasi yang terdengar. Romantis.

    Berbahaya

    Ada atraksi lain yang indah dan berbahaya. Sebuah pesawat terbang dari belakang hadirin, memelesat tegak lurus ke atas. Di titik tertinggi pesawat melayang sejenak dengan kecepatan nol untuk selanjutnya berputar ke bawah.

    Bukan hanya JAT yang tampil perdana setelah vakum 11 tahun karena krisis ekonomi. Untuk pertama kalinya juga Thunder Aerobatic Team akan tampil. Thunder Aerobatic Team ini merupakan tim aerobatik yang dibentuk 28 Februari 2011 di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Tim ini terdiri atas pesawat Sukhoi, yaitu Sukhoi 27 dan pesawat Sukhoi 30.

    Para Thunder—demikian sebutan mereka—dipimpin oleh Komandan Skuadron Udara 11 Letkol Pnb M Tonny Haryono dengan call sign Racoon. Ia bersama-sama Letkol Pnb M Untung Suropati dengan call sign Giant dan Mayor Pnb Dedy Ilham Suryanto Salam dengan call sign Cruise membuka penampilan dengan manuver bomb burst, di mana pesawat akan pecah dari formasi dan membentuk sudut 45 derajat.

    Berbeda dengan KT 1 B yang menggunakan turboprop—turbin gas dan baling-baling—Sukhoi bermesin jet sehingga mampu terbang dua kali kecepatan suara. Suaranya menggelegar. Seperti manuver Tail Side, Sukhoi terbang menanjak dengan sudut 70 derajat. Ia lalu berhenti sejenak, tanpa kehilangan ketinggian.

    Sukhoi juga menunjukkan salah satu kepiawaiannya, yaitu dengan Hi G Turn, membentuk lingkaran dengan jari-jari yang sangat kecil. Ada lagi adegan pesawat terbang horizontal dengan posisi miring 90 derajat. Agar bisa terbang seperti ini, pesawat mengandalkan vertical stabilizer untuk menghasilkan gaya angkat. Inilah manuver Knife Edge.

    Wajah bangsa

    Masih ada beberapa manuver para Thunder yang tidak saja menunjukkan kemampuan pesawat, tetapi juga kemampuan anak-anak bangsa yang berlatih dengan tekun, bekerja keras, merawat, dan menjaganya. Mereka tidak hanya menunjukkan wajah TNI AU, tetapi juga wajah bangsa ini.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> HUT TNI AU : Jupiter Kembali untuk Memberi Tanda Cinta

    Friday, April 8, 2011 | 3:37 PM | 0 Comments

    Review : Mengembalikan Kejayaan Kekuatan Udara Indonesia

    Rusia (MIK/WDN) - Indonesia mengambil langkah untuk modernisasi alutsista TNI AU yang setelah bertahun-tahun diembargo oleh pihak sekutu untuk menggantikan alutsista yang udah uzur.

    Tahap pertama pemerintah Indonesia fokus untuk meningkatkan alutsista TNI AU dalam lima tahun ke depan, rencananya Indonesia mengalokasikan sebesar Rp.150 Triliun. Dalam hal ini, militer Indonesia tidak menyembunyikan kenyataan bahwa mereka bermaksud untuk meningkatkan secara signifikan jumlah alutsista mereka dengan cara melakukan pengadaan pesawat tempur dari Rusia.

    Sejarah Perjalanan Angkatan Udara Indonesia

    Angkatan Udara Indonesia yang didirikan pada tahun 1946 tetapi jumlah pasukan dan alutsista yang sangat terbatas, akan tetapi pada tahun 1960, pada waktu Indonesia dikuasai oleh partai komunis Indonesia, yang meskipun bukan partai yang berkuasa memiliki dampak besar pada pemerintah. Tetapi, Indonesia telah meningkatkan hubungannya militer-teknis dan politik dengan negara-negara Eropa Timur dan, terutama, dengan Cina dan Uni Soviet. Sehingga Indonesia berhasil meningkatkan secara signifikan dalam pengadaan pesawat tempurnya.

    Pada tahun 1961 Indonesia pengguna kedua pesawat bomber Tu-16 setelah Soviet. Selain itu, Indonesia juga membeli MiG-15, MiG-17, MiG-19, MiG-21, IL-28, AN-12, La-11 dan Mi-4 dan Mi-6. selain itu pihak Indonesia juga memberli Tu-2, B-25 Mitchel, A-26 Invader, P-51 Mustang dan C-47 Dakota. Hal ini menjadikan Angkatan Udara di Indonesia pada akhir 1965 menjadi yang terbesar di belahan bumi selatan karena mempunyai lebih dari 400 pesawat dan helikopter. Namun, berubah setelah adanya kudeta pada tahun 1966 yang dilakukan oleh Mayor Jenderal Haji Mohammad Suharto yang merupakan pihak anti komunis yang menyebabnya putusnya hubungan Indonesia dan Soviet sehingga Soviet mengembargo peralatan militer dan suku cadang ke Indonesia, sehingga pada tahun 1970 hanya 20% alutsista yang hanya dapat digunakan.

    Dan pada tahun 1970 pula Indonesia mengistirahatkan secara total armada MiG-15 MiG-17, MiG-19, MiG-21 dan Tu-16 yang tersisa tinggal B-25 dan P-51. Untuk menggantikan pesawat tersebut maka TNI AU menerima hibah dari Australia yaitu pesawat tempur F-86 Sabre. Setelah itu TNI AU juga melakukan pengadaan pesawat tempur Mk.53 BAE Hawk. Pada tahun 1980 Angkatan Udara membeli pesawat tempur dari AS dan Israel yaitu A-4 Skyhawk dan pesawat tempur F-5E / F Tiger II.

    Pada tahun 1989 Indonesia kembali membeli pesawat tempur 12 F-16 Fighting Falcon. Dan pada waktu tahun 1990 Indonesia berencana kembali melakukan pengadaan pesawat tempur dan pesawat angkut yang diikuti oleh F-16 AS dan Mirage 2000 Perancis. Selama periode tahun 90an TNI AU berencana melakukan pengadaan 60 pesawat tempur F-16, 24 Su-30KI, dan sejumlah BAE Hawk. Tetapi rencana itu gagal karena putusnya hubungan miilter Indonesia dengan AS pada waktu 1992 dan krisis moneter pada tahun 1997.

    Pada Tahun 1999 AS melakukan embargo terhadap Indonesia dikarenakan TNI melakukan pelanggaran HAM di Timor Timur, Papua barat serta Aceh yang menewaskan sekitar 15 ribu jiwa dimana korban paling banyak adalah warga sipil. Hal ini menyebabkan sekutu AS yaitu Eropa juga memberlakukan hal yang sama yaitu mengembargo Indonesia yang dikarenakan menggunakan alutsista mereka untuk menyerang warga sipil.

    Dari 330 pesawat milik TNI AU yang cuma layak terbang hanya sekitar 150-250 pesawat, sehingga semua pesawat tersebut harus diperbaiki dan dimodernisasi.

    Pada tahun 2005 AS mencabut sanksi embargo terhadap Indonesia, ketika perjanjian damai Helsinki ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dan pimpinan kelompok pemberontak Aceh Merdeka ". Perjanjian ini mengakhiri perang saudara di Indonesia, meskipun beberapa kelompok militan dan terus melakukan operasi tempur di negara ini. Sebagian besar pemberontak Aceh melucuti senjata setelah tahun 2005. Sementara itu, Eropa telah menolak untuk mencabut sanksi terhadap Indonesia karena takut konflik baru di Indonesia.

    Beratnya Pemulihan Armada

    Menurut Data Flightglobal, saat ini di TNI AU hanya memiliki 194 pesawat dan helikopter yaitu pesawat tempur Mk.209 Hawk, F-16A, Mirage 2000, Su-27SK/SKM, Su-30MK/MK2, OV-10 Bronco, pesawat patroli B737MPA, CN-235MPA, pesawat tanker KC-130B, C-130B/H/L-100 Hercules, C-212 Aviocar, Casa CN-235,Fokker F-27, Pilatus PC-6 Porter, dan helikopter Super Puma, Bell 412, Super Cougar EC725 dan SA330 Puma. Selain itu, TNI AU juga memiliki pesawat latih yaitu helikopter Colibri EC120B, SF.260 , F-16B, Hawk Mk.53, Mk.109 Hawk, KT-1 Woong be dan T-34.

    Pada bulan Maret 2011 Komandan Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan bahwa TNI AU harus meningkatkan jumlah armada dan akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan.

    Dalam lima tahun ke depan akan ada penambahan armada pesawat, Indonesia mengalokasikan Rp.150 Triliun (sekitar $ 17 miliar). Dua pertiga dari jumlah ini akan dialokasikan berasal APBN, dan sisa dana Departemen Pertahanan, Indonesia telah diterima dalam bentuk pinjaman.

    Rencananya akan melakukan pembelian pesawat tempur baru, pesawat angkut militer dan helikopter, serta modernisasi pesawat. Secara khusus, kami merencanakan untuk meng-upgrade empat Su-27SK dan versi Su-30MK untuk SCM dan MK2, sepuluh F-16A / B, serta mengganti 15 pesawat tempur F-5E.

    Pada bula januari 2011, Indonesia telah Menandatangani kontrak dengan perusahaan Arinc untuk memodernisasi pesawat C-130B untuk mengupgrade pesawat tersebut. Selain Itu TNI AU juga sedang mempertimbangkan pembelian enam pesawat angkut C-27J Spartan atau CN-295. Pada 21 Maret 2011, Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghibahkan pesawat B737-400, yang akan digunakan sebagai VIP-transportasi dan untuk mengangkut pasukan.

    Saat ini Indonesia sedang melakukan negosiasi dengan departeman pertahanan AS untuk pengiriman 24 F-16 Blok 25 yang upgrade menjadi blok 52 secara cuman daripada membeli pesawat baru F-16 blok 52.

    Selain itu, Indonesia telah mengirimkan permintaan informal ke pihak Inggris untuk menjual 24 pesawat tempur Eurofighter Typhoon. Jika kesepakatan ini disetujui oleh pemerintah Inggris, yang belum mencabut sanksi terhadap Indonesia, maka akan berjumlah sampai lima miliar pound (8,1 miliar dolar AS). Kapan tepatnya akan dibuat keputusan atas permintaan Indonesia, masih belum diketahui.

    Perlu dicatat pihak Indonesia sekarang ini fokus untuk pengadaan 180 pesawat tempur atau 10 skuadron sukhoi dari Rusia untuk 20 tahun kedepan. Saat ini TNI AU telah memiliki dua Su-27SK dan tiga pejuang Su-30MK, dua Su-27SKM dan tiga Su-30MK2. Pada bulan September 2010 itu diumumkan pembelian enam lebih Su-30MK2.

    Akhirnya, Indonesia dan Korsel melakukan MoU untuk menciptakan pesawat tempur KF-X generasi 4,5 yang ditandatangani pada waktu bulan juni 2010. Pesawat tempur ini memiliki kemampuan teknologi stealth (siluman) dan secara teknik pesawat tempur ini akan melampau kemampuan diatas Rafale dan Typhoon, namun masih dibawah F-22 dan F-35 Lightning II. Rencananya TNI AU akan mendapatkan 50 pesawat tempur KF-X.

    Hal ini membuat pemerintah Indonesia sangat ambisius untuk memodernisasi alutsista mereka. Sejak tahun 2005, Indonesia mengalami peningkatan anggaran militernya, hal ini dikarenakan untuk memodernisasi pesawat tempurnya yang sudah uzur karena sanksi embargo internasional. Jika pada tahun 2005 anggaran militernya sebesar $2,5 miliar dolar AS, maka pada tahun 2011 tersebut naik $ 5 miliar dolar AS .

    Selain mendapatkan anggaran dari dalam negeri, Indonesia juga mendapatkan pinjaman internasional. Secara khusus, pada bulan September 2007, Rusia memberikan kredit ekspor Indonesia sebesar satu miliar dolar untuk pembelian helikopter Mi-35m, BMP-3F untuk Korps Marinir, Mi-17 dan kapal selam Proyek 877 "halibut". Selain itu tahun ini Indonesia akan mengumumkan pemenang tender kapal selam. Pada bulan Maret tahun ini, Rusia telah memberikan pinjaman lain dari Indonesia $ 5.95 Juta dolar AS.

    Sumber: Lenta/MIK/WDN
    Readmore --> Review : Mengembalikan Kejayaan Kekuatan Udara Indonesia

    Wamenhan Indonesia Kunjungi Prajurit TNI DI Lebanon

    Lebanon - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin beserta Ibu Etty Sjafrie Samsoeddin melakukan kunjungan ke Markas Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil atau Indonesian Battalion (Indobatt) yang berkedudukan di Adshit Al Qusayr UN POSN 7-1, Lebanon Selatan, Kamis, (7/4/2011).

    Maksud dari kunjungan tersebut dalam rangka meninjau secara langsung kegiatan Prajurit TNI yang saat ini sedang menjalankan misi sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon serta melihat apakah terdapat kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tugas di lapangan.

    Sebelum ke Markas Indobatt, Wamenhan melakukan courtessy call ke Markas Unifil dan bertemu dengan Unifil FC (Force Commander), Mayjen Alberto Asarta Cuevaz. Dalam kesempatan tersebut, Mayjen Alberto menyampaikan apresiasi kepada TNI atas prestasi yang ditunjukkan oleh Indobatt selama memasuki bulan kelima ini.

    Wamenhan beserta Ibu Etty tiba pukul 12.35 waktu setempat bersama Pangkostrad Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo beserta Ibu Kiki Gayatri Pramono Edhie Wibowo, Irjen Kemhan Laksdya TNI Gunadi, Dirjen Strahan Mayjen TNI Puguh Santoso serta Dirut PT. Pindad Adik Avianto Soedarsono dengan menggunakan Helikopter PBB jenis MI-8 bernomor registrasi UN 298. Turut mendampingi Wamenhan, Duta Besar RI untuk Lebanon H.E Dimas Samodra Rum, Athan Cairo Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunarto beserta Ibu, Komandan Kontingen Indonesia Kolonel Pnb Yulianta, Wadan Sektor Timur Kolonel Laut (E) Joko Edi S. dan Komandan Sempu Letkol Cpm Dwi Prasetyo.

    Kedatangan Wamenhan beserta rombongan disambut langsung oleh Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol Mar Harnoko dan para perwira staf.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Wamenhan Indonesia Kunjungi Prajurit TNI DI Lebanon

    Kasal dan Kapolri Terima Wing Penerbang Kehormatan

    Jakarta – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasa) Laksamana TNI Soeparno menerima Wing Penerbang Kehormatan TNI AU yang disematkan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat. Selain itu pada kesempatan tersebut Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo juga mendapatkan Wing yang sama. Upacara penyematan Wing Penerbang Kehormatan TNI AU disaksikan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono serta Menteri Perhubungan Freddy Numberi, pada Kamis (7/4), di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Sebelum dilangsungkannya upacara penyematan Wing Kehormatan kepada Kasal dan Kapolri. Para petinggi TNI/Polri dan Menhub berkesempatan melaksanakan prosesi penerbangan dengan pesawat tempur. Sebelum terbang, terlebih dahulu para pejabat
    yang terdiri dari Panglima TNI, Kasal, Kasau, Kapolri dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi diperiksa kesehatan dan tekanan darah oleh tim Kedokteran Penerbangan TNI AU.

    Pesawat tempur TNI AU yang digunakan terdiri dari, Sukhoi TS 3005 dengan pilot Mayor (Pnb) Dedi Salam, Sukhoi TS 3004 dengan Pilot Letkol (Pnb) Untung, Sukhoi TS 3003 dengan pilot Letkol (Pnb) Toni Hariono, F5-TS0515 dengan pilot Letkol (Pnb) Budi
    Ahmadi, dan F16-1603 dengan pilot Letkol (Pnb) Ian Fuadi. Kelima pesawat tempur tersebut melakukan manuver dan formasi tempur di udara kurang lebih selama 30 menit.

    Acara penyematan Wing Kehormatan Penerbang TNI AU dilangsungkan di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, dan dihadiri para pejabat tinggi di lingkungan TNI-POLRI, serta turut hadir juga Ketua Umum Jalasenastri, Ketua Umum Pia Ardya Garini, serta Ketua Umum Bhayangkari.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Kasal dan Kapolri Terima Wing Penerbang Kehormatan

    KSAL: Serasa Lebih Muda 17 Tahun Setelah Terbang Dengan Pesawat Tempur Sukhoi

    Jakarta - "Serasa lebih muda 17 tahun....," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Soeparno, usai terbang tandem dengan menggunakan pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara di atas Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dan sekitarnya, di Jakarta, Kamis (7/4).

    "Bener....serasa lebih muda 17 tahun," katanya, sambil menerima ucapan selamat dari Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Soekirno dan pejabat TNI dan TNI Angkatan Udara lainnya, usai terbang selama sekitar 30 menit.

    Sebelum melakukan penerbangan dengan menggunakan pesawat Sukhoi SU-27SK dengan nomor ekor TS-3005 alumnus Akademi Angkatan Laut 1978 itu, mengatakan, dirinya siap untuk terbang menggunakan pesawat tempur buatan Rusia itu.

    "Gak...saya tidak deg-degan. Nikah saja berani masa naik pesawat tempur tidak berani," katanya, dengan nada yakin sambil melangkah pasti menuju pesawat yang akan dinaikinya.

    Bahkan saat pesawat akan tinggal landas KSAL Soeparno sempat mengacungkan jempol dan melambaikan tangan kepada seluruh pejabat TNI dan para kru ground handling yang beringsut menepi ke pinggir halaman "Base Ops" Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

    Tepat sekitar pukul 13.00 WIB Kasal Soeparno, bersama Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang menggunakan pesawat tempur serupa tinggal landas menuju ketinggian 10 ribu kaki.

    Sebagai "penerbang pendamping" Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.

    Dalam penerbangan itu, Panglima TNI menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Kepala Staf Angkatan Udara menggunakan pesawat tempur F-5 Tiger.

    Usai melakukan penerbangan KSAL dan Kapolri menerima Wing Kehormatan Penerbang dalam sebuah upacara militer yang langsung digelar di halaman Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Penyematan dilakukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> KSAL: Serasa Lebih Muda 17 Tahun Setelah Terbang Dengan Pesawat Tempur Sukhoi

    Mengenang Maimun Saleh, Penerbang Pertama dari Aceh

    Banda Aceh - Kalau Anda melintasi jalan raya Banda Aceh-Medan — dari arah Medan menuju Banda Aceh di sekitar Km 14 sebelum memasuki kota Banda Aceh, tepatnya di simpang Desa Aneuk Galong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, di sisi kiri akan terlihat sebuah monumen pesawat tempur jenis Hawk 200, milik TNI Angkatan Udara.

    Monumen pesawat tempur itu dipasang di atas tugu Maimun Saleh, yang dimaksudkan untuk mengenang jasa Maimun Saleh sebagai penerbang pertama asal Aceh. Maimun Saleh gugur pada 1 Agustus 1952 dalam usia 25 tahun akibat kecelakaan pesawat intai di Pangkalan Udara Semplak, Bogor, Jawa Barat.

    Monumen pesawat tempur ini sengaja ditempatkan di Aneuk Galong karena Maimun Saleh lahir di desa ini. Pendirian monumen itu tak lepas dari inisiatif Marsekal Udara Teuku Syahril, putra Aceh kelahiran Montasik Aceh Basar, yang pada 2008 menjabat sebagai Komandan Operasi Angkatan Udara I. Desa Aneuk Galong dan Desa Montasik tempat kelahiran Teuku Syahril tidak berjauhan.

    Nama Maimun Saleh, selain diabadikan pada tugu di simpang Aneuk Galong, juga telah diabadikan pada bandara militer Lhoknga Aceh Besar. Setelah lapangan terbang Lhoknga tidak digunakan lagi, karena telah dibangun Bandara Blang Bintang yang sekarang bernama Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), maka nama Maimun Saleh kemudian diabadikan pada lapangan terbang Cot Bak U di Sabang. Selain itu, nama Maimun Saleh juga diabadikan sebagai nama jalan di pusat perbelanjaan Peunayong, Banda Aceh.

    Pesawat tempur Hawk-200 buatan Inggeris, pada 1980-an yang dijadikan monumen atas tugu itu adalah pesawat tempur utuh dan asli. Hanya saja, pesawat ini tidak bisa lagi dipergunakan karena beberapa bagian badan pesawat ada yang sudah retak.

    Atas usaha Marsekal Teuku Syahril dengan berbagai perjuangan yang membutuhkan waktu, akhirnya pesawat tersebut berhasil diboyong ke kampung Maimun Saleh untuk dijadikan monumen yang berjarak hanya sekitar 200 meter rumah Maimun Saleh sendiri.

    Riwayat hidup

    Maimun Saleh lahir 14 Mei 1929. Dia putra kedua dari lima bersaudara pasangan Tgk HM Saleh dan Aisyah, yaitu Tgk Hasballah, Maimun Saleh, Abasyah, Hadisyah dan Tgk Faisal. Maimun Saleh menempuh pendidikan di sekolah Taman Siswa dan sekolah menengah Islam di Koetaradja (sekarang Banda Aceh). Tahun 1949 Maimun diterima menjadi murid penerbang di Koetaradja. Pada 1950 dia dipindahkan ke sekolah penerbang di Kalijati Jawa Barat, dan 1 Februari 1951 berhasil memperoleh ijazah sebagai penerbang kelas 3.

    Setelah itu, Maimun Saleh masuk Skuadron IV (pengintai darat) dan turut serta dalam semua operasi yang dijalankan oleh skuadron ini. Namun maut tak dapat disangka. Pada Jumat, 1 Agustus 1952, Sersan Maimun Saleh yang sedang menerbangkan pesawat intai Auster IV-R-80 mengalami kecelakaan di Pangkalan Udara Semplak Bogor pukul 09.25 WIB. Maimun gugur dalam kecelakaan itu.

    Atas prakarsa Teuku Syahril, pembangunan monumen pesawat tempur di atas tugu Maimun Saleh, selain untuk mengenang jasa penerbang pertama dari Aceh, juga sebagai bentuk terima kasih dan ikatan batin antara Angkatan Udara dan masyarakat Aceh. Ini juga terkait dengan jasa masyarakat Aceh yang menyumbangkan pesawat terbang pertama RI-001 Seulawah kepada Indonesia sebagai modal awal saat Indonesia baru merdeka.

    Prosesi peletakan pesawat tempur Hawk-200 di atas Tugu Maimun Saleh dilakukan Januari 2008, dan dipimpin Danlanud SIM, Letkol Pnb Fachri Adami.

    Menurut Fachri, pesawat tempur yang dijadikan monumen itu pesawat asli, bukan replika, termasuk empat amunisi yang terdapat di atas sayap pesawat. Hanya saja, pada amunisi itu detonator dan peluru ledakannya tidak dipasang lagi.

    Jet tempur itu sendiri sebenarnya sudah dibawa ke Aceh pada 2003, setelah pesawat mengalami kecelakaan saat melakukan penerbangan di Pekanbaru, Riau. Dalam kecelakaan itu beberapa bagian badan pesawat retak dan tak bisa diterbangkan lagi.

    Masyarakat Aceh patut berbangga hati, karena satu-satunya daerah yang menerima pesawat tempur untuk dijadikan monumen adalah Aceh. Dengan demikian Aceh sekarang memiliki tiga monumen pesawat, yaitu monumen pesawat RI-001 Seulawah di Blang Padang (Banda Aceh), monumen pesawat tempur Hawk-200 di Tugu Maimun Saleh, dan pesawat jenis A4 SkyHawk TT-0435 buatan Amerika dari Skuadron 11 Makassar yang sekarang ditempatkan di apron Lanud Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar sebagai monumen kedirgantaraan.

    Peresmian monumen pesawat tersebut oleh Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto ST pada 24 September 2010.


    Sumber: ANALISA
    Readmore --> Mengenang Maimun Saleh, Penerbang Pertama dari Aceh

    Thursday, April 7, 2011 | 5:18 PM | 0 Comments

    PT DI Kirim Empat Helikopter Pesanan Korsel

    Ilustrasi.

    Jakarta - PT. Dirgantara akan mengirim empat unit helikopter ke Korea Selatan tahun ini. Direktur Aerostruktur PT. Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana mengatakan empat helikopter jenis maritime patrol itu dipesan oleh institusi Korean Coast Guard sebagai sarana penjagaan laut.

    "Dalam dua bulan ini akan selesai dan kami kirim ke sana," katanya di Jakarta, Kamis (7/4). Andi mengatakan pengembangan pesawat helikopter ini dimulai sejak 1,5 tahun yang lalu. Nilai keempat pesawat mencapai US$100 juta atau Rp 900 miliar.

    Kelebihan dari helikopter ini menurutnya dilengkapi dengan radar dan kamera yang lebih besar dibanding yang terdapat di helikopter yang sama di kelasnya. Helikopter ini juga dilengkapi dengan kemampuan membawa dan melepaskan perahu karet di tengah laut untuk tindakan penyelamatan kecelakaan di laut.

    Sebelumnya PT. DI memproduksi pesawat militer jenis Casa 21200 pesanan Vietnam. Ini menurutnya adalah pesanan pertama dari Vietnam. Sebelumnya PT. DI juga memproduksi pesawat-pesawat untuk Malaysia, Cina dan Brunei Darussalam.

    Andi mengatakan, setelah memenuhi pesanan Korea Selatan, tiga helikopter lain jenis maritime patrol akan kembali diproduksi. Kali ini pemesannya TNI Angkatan Laut dan diperkirakan akan rampung tahun depan.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> PT DI Kirim Empat Helikopter Pesanan Korsel

    KASAU Mengharapkan Pengadaaan F-16 Segera Terlaksana


    KSAU Marsekal Imam Supaat (kiri).

    Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat, berharap pembenahan alutsista TNI AU bisa terwujud. Salah satu yang saat ini masih dalam proses yakni pengadaan pesawat tempur jenis F 16.

    "Sampai saat ini F 16 masih dalam proses, bahwa kita perlu kekuatan udara yang cukup, sehingga ada peluang itu kita membuat surat," kata Imam usai gladi bersih upacara menyambut hari ulang tahun TNI AU ke 65 di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2011).

    Imam menjelaskan, inisiatif TNI AU untuk menambah jumlah pesawat tempur jenis F 16 ini sudah berlangsung sejak 2009 lalu, namun hingga saat ini masih mengalami kendala.

    "Inisiatornya dari Angkatan Udara sudah dari 2009, Tapi belum ada persetujuan dari Amerika dan parlemen atau DPR kita," katanya.

    Kendati demikian, dia membantah pengadaan pesawat tempur F 16 ini menjadi pembicaraan pemerintah Indonesia dengan Presiden Amerika Barack Obama saat mengunjungi Indonesia beberapa waktu lalu.

    "Saya kira dalam kunjungan (kemarin) tidak bicara itu," tegasnya.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> KASAU Mengharapkan Pengadaaan F-16 Segera Terlaksana

    Malaysia Tawarkan Kerjasama Pertahanan ASEAN

    Jakarta - Staf Ahli bidang Air Power TNI AU Marsekal Pertama Parulian Simamora mengatakan Malaysia sudah mengirimkan konsep kerjasama pertahanan untuk kawasan ASEAN. Namun Indonesia masih mempertimbangkan usulan itu. Indonesia, kata Parulian juga memiliki konsep sendiri tentang pertahanan kawasan.

    "Itu kan baru usulan mereka, harus dibicarakan lagi dengan negara-negara ASEAN yang lain," katanya di Jakarta, Kamis 7 April 2011.

    Parulian mengatakan Malaysia menawarkan kerjasama pengembangan industri pertahanan yang terintegrasi dengan negara-negara di kawasan. Artinya masing-masing negara akan mengembangkan produksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pertahanan sesuai nilai lebih yang dimiliki tiap negara.

    Dalam jangka panjang, diharapkan terjadi pertukaran alat industri pertahanan di antara negara ASEAN. Sebagai contoh Indonesia diminta fokus mengembangkan industri pesawat karena memiliki kelebihan di bidang ini, sedangkan Malaysia akan mengembangkan peralatan lain. Misalnya kendaraan lapis baja.

    Konsep kerjasama pertahanan kawasan ini memang masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan tingkat menteri pertahanan ASEAN. Ia memastikan kerjasama ini hanya sebatas pada industri pertahanan dan tidak akan diperluas menjadi pakta keamanan.

    Bagaimana konsep Indonesia sendiri, Parulian menolak menjelaskan. "Masih jauh kalau mau ke sana. Kita dengan Malaysia saja masih belum ada kesepahaman," kata Parulian.

    Sebelumnya negara-negara di kawasan ASEAN sepakat memperkuat kerjasama pertahanan dan keamanan. Kesepakatan ini tertuang dalam rancangan Joint Declaration on Strengthening Defence Cooperation of ASEAN yang dikeluarkan dalam pertemuan tingkat Kementerian Pertahanan ASEAN Februari lalu.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Malaysia Tawarkan Kerjasama Pertahanan ASEAN

    Kasal Dan Kapolri Menjajal Pesawat Tempur Sukhoi TNI AU

    Jakarta - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menerbangkan pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara.

    Selain Kapolri dan Kasal, dalam penerbangan singkat di area Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, Menteri Perhubungan Freddy Numberi juga menerbangkan Sukhoi.

    Ketiga pejabat negara itu terbang menggunakan pesawat Sukhoi SU-27SK dan sebelum terbang mereka mendapat pengarahan singkat dari Komandan Skudron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar Letkol Pnb Tonny Haryono.

    Selain itu ketiganya mendapat pemeriksaan kesehatan terlebih dulu untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan penerbangan dengan pesawat tempur.

    Dalam penerbangan itu, ketiganya didampingi "penerbang pendamping" Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono yang menggunakan F-16 Fighting Falcon dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat yang menggunakan pesawat tempur F-5Tiger.

    Kelimanya akan terbang selama sekitar 30 menit, di atas ketinggian 100 ribu kaki.

    Usai melakukan penerbangan tersebut, ketiganya mendapat Wing Penerbang Kehormatan yang disematkan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Imam Sufaat.

    Kasau mengatakan, penyematan Wing kehormatan itu sebagai penghargaan atas kerja sama dan dukungan ketiga pejabat negara itu kepada TNI Angkatan Udara.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Kasal Dan Kapolri Menjajal Pesawat Tempur Sukhoi TNI AU

    TNI AU Perlu Dukungan Industri Pertahanan Nasional

    Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat.

    Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengingatkan pentingnya dukungan industri pertahanan dalam negeri untuk penyediaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan peralatan pertahanan keamanan. Industri pertahanan yang kuat di dalam negeri akan mengurangi ketergantungan terhadap pemasok alutsista impor.

    "Ini bisa diwujudkan bila tersedia industri kedirgantaraan yang mampu menghasilkan perlengkapan itu," katanya di Jakarta, Kamis 7 April 2011.

    Sufaat mengatakan industri yang diperlukan di dalam negeri tidak hanya industri utama yang menghasilkan pesawat terbang, roket, satelit dan balon udara. Tetapi juga industri sistem kedirgantaraan atau industri-industri pendukung yang memproduksi komponen pesawat terbang.

    Selain sektor industri, pertahanan udara menurutnya juga perlu didukung oleh ketersediaan jasa kedirgantaraan. Misalnya , ia mencontohkan, jasa transportasi udara, layanan telekomunikasi, pelayanan keselamatan terbang, pemeliharaan pesawat terbang, informasi prakiraan iklim dan cuaca, informasi geografi dan lainnya.

    Direktur Aerostruktur PT. Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana mengatakan kebutuhan alutsista dan peralatan pertahanan tidak bisa selamanya mengandalkan produsen asing. Ia mencontohkan pada 1999 ketika militer Indonesia diembargo oleh Amerika. Mau tidak mau harus mengandalkan industri di dalam negeri.

    "Juga ada kebutuhan untuk perawatan dan perbaikan pesawat," katanya. Perbaikan pesawat yang dilakukan di dalam negeri akan memicu pertumbuhan industri komponen.

    Staf Ahli bidang Air Power TNI AU Marsekal Pertama Parulian Simamora mengatakan TNI AU menargetkan memiliki 10 skuadron tempur, tujuh skuadron angkut, satu skuadron VIP/VVIP, tiga skuadron intai strategis, enam skuadron helikopter, empat skuadron latih, satu skuadron tanker dan satu skuadron PTTA dan alutsista.

    "Sesuai postur kebutuhan sampai 2025," katanya. Namun pemenuhan kebutuhan ini masih terhambat oleh kecukupan anggaran. Meski TNI AU sudah mengupayakan peningkatan anggaran untuk alutsista, penambahannya dinilai belum signifikan.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> TNI AU Perlu Dukungan Industri Pertahanan Nasional

    Panglima TNI Jajal Pesawat Tempur F16 TNI AU


    Pesawat F-16/Fighting Falcon (Foto: tni-au.mil.id)

    Jakarta - TNI Angkatan Udara menggelar serangkaian acara guna menyambut hari ulang tahun ke-65 kesatuan ini, 9 April mendatang. Di sela-sela gladi bersih yang melibatkan ribuan anggota di lapangan terbang Angkatan Udara Halim Perdanakusuma hari ini, TNI Angkatan Udara juga memberikan kesempatan kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menaiki pesawat tempur F16.

    Demikian juga dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Soeparno, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang masing-masing menjajal pesawat tempur Sukhoi. Sementara Kepala Staf Angkatan Angkatan Udara Marsekal TN Imam Sufaat memilih pesawat tempur F5.

    Kepala Pusat Penerangan Pasukan Umum Lanud Halim Perdanakusuma Ratna Santhi mengatakan, penerbangan ini dilakukan dalam rangka penyematan wings kehormatan terkait ultah TNI Angkatan Udara. Penerbangan menempuh waktu 20 sampai 30 menit dengan rute Halim Perdanakusuma-Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Halim Perdana kusuma.

    Adapaun ketinggian penerbangan mencampai 2000 kaki. Pesawat yang dinaiki Panglima TNI diterbangkan pilot Letkol (Pnb) Ian Fuadi, yang juga komandan penerbang Skuadron III.

    “Kecepatannya 300 knot,” kata Ratna kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (7/4/2011).

    Berdasarkan pemantauan okezone, saat ini para pejabat tersebut sedang bersiap-siap untuk melakukan penerbangan. Mereka sudah memasuki masing-masing pesawat.

    Dalam ulang tahun ke-65 kali ini, TNI Angkatan Udara mengambil tema “Dengan Profesionalisme dan Motivasi yang Tinggi Serta Dedikasi Satuan Kita Wujudkan Angkatan Udara yang Lebih Baik Guna menjaga Kedaulatan Negara di Udara dan Keutuhan NKRI.”

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Panglima TNI Jajal Pesawat Tempur F16 TNI AU

    Kolinlamil Melakukan Latihan Operasi Angkutan Laut


    Jakarta - Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggelar latihan pratugas kesiapan unsur KRI dalam melaksanakan tugas operasi angkutan laut di seluruh wilayah NKRI. Latihan ini bertujuan untuk mendukung tugas pokok TNI.

    Hal tersebut dikatakan Panglima Kolinlamil, Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan usai mendengarkan paparan Asops Pangkolinlamil, Kolonel Laut (P) Kris Sri Hod Irian T tentang rencana garis besar Latihan Pratugas (Latpratugas) Unsur KRI Kolinlamil di di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (6/4).

    Pangkolinlamil mengatakan kegiatan yang dilaksanakan dalam Latihan pratugas pada intinya merupakan upaya untuk mengukur kesiapsiagaan, kemampuan serta kehandalan prajurit dan Alusista Kolinlamil agar mencapai tingkat kesiapan operasional yang maksimal.

    Dikatakannya, kesiapan operasional yang dilatihkan tersebut dalam rangka penggunaan kekuatan TNI maupun untuk mendukung tugas-tugas lain yang diberikan kepada Kolinlamil dari instansi pemerintah maupun instansi non pemerintah. Sedangkan untuk melaksanakan angkutan laut militer (Anglamil) sesuai dengan mekanisme dan aturan yang telah ditentukan.

    Pangkolinlamil mengatakan dalam pembekalan materi latihan latihan pratugas kepada para pelaku latihan untuk pelibatan unsur-unsur KRI yang berkaitan dengan pembinaan kekuatan diarahkan sampai dengan penggunaan kekuatan dalam kegiatan operasi angkutan laut militer. Antara lain meliputi pergeseran material, logistik dan pasukan serta dalam kegiatan penanggulangan bencana.

    “Dalam latihan pratugas ini, para peserta pelaku latihan pratugas dituntut untuk mengutamakan keselamatan dan harus selalu menaati petunjuk/prosedur yang telah ditetapkan guna mewujudkan zero accident,” kata Pangkolinlamil seperti dilansir dalam siaran pers Kadipen Kolinlamil yang diterima Jurnal Nasional, Rabu (6/4).

    Ia juga menekankan kepada para Komandan unsur KRI jajaran Kolinlamil agar terlebih dahulu memberikan briefing kepada perwira pengawak KRI mulai dari palaksa, perwira nagi, perwira muat, dan para perwira asisten dan sebagainya pada setiap event-event materi yang dilaksanakan dalam manuver lapangan sebelum pelaksanaan serial latihan selanjutnya.

    Sementara itu, Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Kris Sri Hod Irian T mengatakan latihan pratugas Unsur Kolinlamil ini dimulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan tahap pengakhiran berlangsung mulai akhir Maret sampai dengan awal Bulan Mei 2011.

    Latihan ini melibatkan unsur KRI jenis Landing Ship Tank (LST), Frosch, Bantuan Umum (BU) serta akan dilibatkan dua KRI jenis Landing Platform Dock (LPD). Selain itu melibatkan pasukan dari Korps Marinir dengan kekuatan 1 SSK dan pasukan katak serta beberapa ranpur marinir dalam rangka pendaratan administrasi.

    Dalam kegiatan latihan ini, ditunjuk sebagai Komandan Satuan Tugas Latpratugas Kolonel Laut (P) Irwan Achmadi yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya.

    Kegiatan paparan latihan Pratugas tersebut dihadiri oleh Irkolinlamil, para Asisten dan Komandan Satuan serta para Kepala Dinas jajaran Kolinlamil.

    Sumber: JURNAS
    Readmore --> Kolinlamil Melakukan Latihan Operasi Angkutan Laut

    Menhan Serahkan Alat Kesehatan


    Jakarta - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro akan menyerahkan alat kesehatan magnetic resonance imaging (MRI) magneton area 1,5 Tesla kepada Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto di Jakarta, Rabu (5/4) pagi ini.

    Menurut Erick, staf Biro Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI, acara penyerahan alat kesehatan tersebut akan berlangsung di RS Gatot Subroto, Jakarta, Ruang Radiologi, Lantai 2, Rabu pukul 08.30 WIB.

    Dikatakan Erick, pada acara ini akan hadir antara lain Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta serta pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan.

    Sumber: JURNAS
    Readmore --> Menhan Serahkan Alat Kesehatan

    PT Palindo Marine Industri Akan Memproduksi 10 KCR 40

    KCR 40 Buatan PT Palindo Marine Industri.

    Batam - Perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri yang terletak di Batam memproduksi 10 kapal perang untuk dioperasikan Armada Barat dan Armada Timur Indonesia.

    "Kapal-kapal ini dipesan langsung Mabes TNI AL," kata Komandan Lanal Batam Kolonel (L) Iwan di Batam, Rabu.

    KRI yang diproduksi berjenis kapal cepat rudal (KCR) 40 dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa "sensor weapon control" (Sewaco), meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai "close in weapon system" (CIWS) serta peluru kendali.

    Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter.

    Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem baling-baling tetap 5 daun.

    Danlanal mengatakan awalnya Mabes TNI AL memesan empat kapal, lalu bertambah menjadi 10, disesuaikan dengan kebutuhan.

    Dari pesanan-pesanan itu, kata dia, PT PMI sudah menyelesaikan satu kapal yang akan diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan pada 25 April 2011.

    "Setelah serah terima, kapal itu akan diberi nama lalu diserahkan kembali ke Armabar," kata dia.

    KRI tersebut, kata dia, akan beroperasi mengamankan wilayah perairan NKRI wilayah barat.

    Sebelumnya, di Batam, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia patut berbangga, karena memiliki putra putri bangsa yang memiliki kreativitas tinggi membuat kapal perang.

    Menteri mengatakan pembuatan kapal perang merupakan terobosan baru yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam.

    Menurut Menhan, kontruksi KCR-40 cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil.

    Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> PT Palindo Marine Industri Akan Memproduksi 10 KCR 40

    Wednesday, April 6, 2011 | 6:04 PM | 0 Comments

    Indonesia Akan Mengganti Meriam 76 mm/Gn Dengan Meriam 105 mm KH 178 Buatan Korsel

    Instruktur Dari Korsel Sedang Menjelaskan Meriam 105 MM KH 178.

    Cimahi - Bertempat di Gedung Ahmad Yani Danpussenarmed didampingi staf memberikan pengarahan kepada personil Pusssenarmed dan Pusdikarmed pada tanggal 4 April 2011.

    Para Perwira, Bintara dan Tamtama serta segenap Pegawai Negeri Sipil Pussenarmed dan Pusdikarmed yang saya cintai dan saya banggakan.

    Terlebih dahulu, marilah kita mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas limpahan rahmat dan karuniaNya.

    Saat ini kita sudah memasuki program kerja triwulan II Tahun Anggaran 2011. Dimana pada triwulan I yang lalu beberapa kegiatan yang diprogramkan telah berjalan dan dilaksanakan dengan baik. Namun apabila di dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan hendaknya segera diperbaiki dan disempurnakan agar semuanya dapat mencapai sasaran yang diharapkan oleh satuan.

    Dalam memasuki program kerja ke depan perlu pengawasan dan pengendalian yang melekat oleh para pelaksana kegiatan, sehingga mencegah terjadinya kekeliruan dan penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya.

    Pada pelaksanaan program dan anggaran Tahun Anggaran 2011 Pussenarmed telah melaksanakan kegiatan pelatihan Operator Meriam 105 MM KH 178 yang diberikan langsung oleh pelatih dari Korea untuk mendukung rematerialisasi alut sista, yaitu penggantian meriam 76 mm/ Gn menjadi meriam 105 mm KH 178 yang dilaksanakan bulan Maret 2011 bertempat di Yonarmed 9 Kostrad, diikuti 30 peserta dari Pusdikarmed dan Yonarmed 9 Kostrad.

    Pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kemampuan prajurit Armed, sehingga nantinya para peserta dapat menjadi kader pelatih di lembaga pendidikan maupun di satuan Armed yang tergelar di seluruh wilayah Indonesia.

    Sebagai kelanjutan pelatihan akan dilaksanakan kegiatan penembakan meriam 105 mm KH 178 di daerah latihan Batujajar dan Ambal Jawa Tengah pada bulan April mendatang.

    Konsekwensi dari modernisasi alut sista tersebut di atas, perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain kemampuan berbahasa Inggris dan komputer, sehingga mampu mengoperasionalkan alut sista secara maksimal dan profesional.

    Pemberian tunjangan kinerja sebagai tindak lanjut dari program reformasi biro-krasi TNI saat ini telah terealisasi dan telah dibayarkan sesuai tugas dan tanggung-jawabnya yang diemban masing-masing.

    Dalam menyikapi hal tersebut, kita patut mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa, atas kebijak-sanaan pemerintah telah memberikan tunjangan kinerja sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan tingkat kualitas hidup bagi prajurit dan PNS beserta keluarganya, dan tentunya harus diimbangi dengan upaya meningkatkan kualitas kerja bagi prajurit dan PNS khususnya di Pussenarmed.

    Para Perwira, Bintara dan Tamtama serta segenap Pegawai Negeri Sipil yang saya cintai.

    Terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia,diharapkan bagi seluruh anggota benar-benar mempersiapkan diri baik akademik, jasmani maupun kesehatan untuk sewaktu-waktu ditunjuk untuk mengikuti pendidikan dan perlu diiformasikan bahwa salah satu persyaratan untuk seluruh pendidikan nilai kesamaptaan jasmani minimal 65.

    Disamping hal tersebut di atas, diperlukan latihan tingkat perorangan sesuai BPUP, BPKJ maupun UTP dan UTJ harus dilaksanakan dan diikuti dengan optimal, selain untuk meningkatkan dan mengukur kemampuan perorangan prajurit, hasilnya akan menjadi salah satu persyaratan dan pertimbangan dalam pembinaan karier yang bersangkutan.

    Sumber: Pussen Armed
    Readmore --> Indonesia Akan Mengganti Meriam 76 mm/Gn Dengan Meriam 105 mm KH 178 Buatan Korsel

    Indonesia Terancam Mendapatkan Denda $ 20 Juta Karena Keterlambatan Pengiriman CN-235 Korsel

    CN-235 Untuk Coast Guard.

    Seoul - Indonesia telah meminta Korsel untuk memberikan kompensasi atas penalti sekitar $ 20 juta USD karena keterlambatan pengiriman pesawat angkut CN-235 dengan cara membeli pesawat latih T-50 Golden Eagle (GE).

    Pihak Indonesia juga meminta kepada Korsel untuk membeli empat lagi pesawat CN-235, hal ini didasar kesepakatan yang telah ditandatangani ke dua negara.

    Saat ini Korsel sedang mengkaji dan mempertimbangkan tawaran yang menguntungkan tersebut, karena pihak Korsel sering mengalami kekalahan dalam tender pengadaan pesawat latih di UEA dan Singapura.

    Harga Pesawat angkut CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia per unitnya sekitar $ 25 juta USD hampir sama dengan pesawat latih T-50 buatan KAI(Korsel) dan Lockheed Martin (US) dimana harga per unitnya berkisar $ 20 - 25 juta USD.

    Bila kesepakatan tersebut disetujui maka kontrak sebesar $ 400 juta USD untuk pembelian 16 unit T-50 akan diturun menjadi sebesar $ 280 juta USD.

    "Walaupun kesepakatan ini sedikit merugikan pihak korea tetapi Korsel akan mendapatkan keuntungan ini karena untuk pertama kalinya pesawat T-50 terjual di luar negeri", dikutip dari Korea Times.

    Pekan lalu, Cheong Wa Dae secara resmi mengatakan kepada wartawan bahwa Indonesia akan segera mengumumkan bahwa KAI - Lockheed sebagai pemenang tender dalam program pengadaan pesawat latih untuk Indonesia.

    Sekretaris Presiden mengatakan bahwa Departemen Pertahanan Indonesia mengirimkan surat untuk mengkonfirmasikan atas pilihan T-50 sebagai pemenang tender. T-50 sendiri bersaing dengan Yak-130 Rusia dan L-159B Ceko.

    Tetapi pihak Indonesia tidak membenarkan hal tersebut.

    Pada desember 2008, Pemerintah Korsel memesan empat CN-235 untuk patroli maritim dengan nilai kontrak sebesar $ 100 juta USD dan PT DI harus menyelesaikan pesawat tersebut paling lambat pada akhir 2010.

    Dan sampai saat ini pesawat tersebut belum diterima oleh Korea Coast Guard (KCG).

    "PT DI telah mengirim dokumen kepada kami dan mengatakan pengiriman akan ditunda dimana dua pesawat akan dikirim pada bulan mei dan sisanya pada bulan agustus", kata Koh Jae-young saat ditemui di kantor KCG.

    Setelah melakukan konsultasi dengan The Defense Acquisition Program Administration (DAPA), KCG akan melakukan negosiasi atas kompensasi kepada PT DI karena keterlambatan pengiriman pesawat CN-235. Jumlah kompensasi tersebut sebesar $ 20 juta USD.

    "Atas permintaan KCG, kita mengkaji prosedur hukum yang terkait dengan kompensasi Indonesia untuk keterlambatan pengiriman CN-235", kata Maj. Choi Jong-oh di kantor DAPA tetapi dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

    CN-235 memiliki mesin medium-range twin turboprop, pesawat ini dikembangkan bersama - sama dengan CASA dari Spanyol dan PT DI yang sebelumnya dikenal IPTN. Pesawat ini digunakan untuk pesawat angkut VIP, patroli maritim, transportasi udara dan mengangkut pasukan.

    Korsel telah memesan 20 unit CN-235, 12 dibangun di Spanyol dan delapan di Indonesia. untuk pesawat patroli maritim telah diupgrade dengan deteksi radar canggih dan sistem thermal imaging.

    Indonesia merupakan mitra utama Korsel dalam bidang pertahanan. Korsel telah berhasil menjual pesawat latih dasar KT-1 (Wong be) dan ratusan kendaraan militer untul Indonesia.

    Dalam pertemuan Desember lalu, Presiden Lee Myung-bak dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sepakat pada upaya untuk bersama-sama memproduksi tank, kapal selam dan jet tempur.

    Sumber: Korea Times/WDN/MIK
    Readmore --> Indonesia Terancam Mendapatkan Denda $ 20 Juta Karena Keterlambatan Pengiriman CN-235 Korsel

    Indonesia Dan Turki Sepakati Kerjasama Pembuatan ACV 300


    Jakarta – Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Turki menyatakan sepakat untuk melakukan kerjasama pertahanan, khususnya di bidang Industri pertahanan diantara kedua negara. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Draft Protokol Defense Industry Coorporation Between Indonesia and Turkey , Selasa ( 5/4) di Kantor Kementerian Pertahanan RI.

    Penandatanganan Draft itu dilakukan oleh masing-masing perwakilan Kementerian Pertahanan, yang pada kesempatan itu dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Menteri Pertahanan Turki, Murad Bayar. Selain itu penandatangan itu disaksikan oleh para pejabat yang ada di lingkungan Kementerian Pertahanan kedua negara.

    Adapun beberapa kerjasama Industri Pertahanan itu yang telah disepakati, diantaranya adalah pengembangan dan produksi bersama peralatan senjata seperti, Armored Combat Vehicle (ACV) yang dilengkapi dengan dua kubah dan persenjataan Canon 90 mm and/or 105 mm.

    Peralatan persenjataan lain yang disepakati untuk dikembangkan dan diproduksi bersama yakni program roket hasil produksi dan pengembangan Indonesia, produksi Propellant, serta produksi Sofware Defined Radio (SDR).

    Kerjasama industri pertahanan lain dari kedua negara ini juga mencakup penguatan pertukaran informasi dan perusahaan mendorong kedua belah pihak untuk membahas dan memenuhi kerjasama di bidang lain, berdasarkan kesetaraan dan saling menguntungkan.

    Pada kesempatan itu Wamnehan RI berharap kedepan untuk peluang kerjasama pengembangan dan produksi bersama bukan hanya di bidang alutsista saja, melainkan produksi bersama Non Alutsista seperti seragam lapangan.

    Disamping itu dengan adanya penandatangan kerjasama industri pertahanan ini Pemerintah RI dan Turki dapat meningkatkan hubungan diplomatik dan memperluas kerjasama di bidang-bidang lainnya.

    Mengenai peluang kerjasama pada program-program lain akan dibahas dan dapat direalisasikan lebih lanjut dengan tetap mengacu pada prinsip kerjasama langsung G to G (Government to Government). Disamping itu juga mengutamakan kerjasama yang dijalin atas dasar saling pengertian dari kedua pihak.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Indonesia Dan Turki Sepakati Kerjasama Pembuatan ACV 300

    Foto News : Persiapan HUT TNI AU


    Sebuah peswat tempur Sukhoi lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma saat gladi kotor persiapan HUT TNI AU.


    Selain itu akan ada simulasi penerjunan pasukan dan pembebasan sandera VIP oleh tim antiteror Den Bravo 90.


    Dalam HUT ini akan digelar aerobatik pesawat-pesawat TNI AU. Termasuk Pesawat Sukhoi yang akan unjuk kebolehan memperagakan berbagai atraksi di udara.



    Selain itu ada 10 pesawat Hawk 100/200, 7 pesawat KT 1 , 12 pesawat C 130 BH Hercules , 4 Helikopter Puma. Ditambah 2 pesawat Cesna , 1 Bolko Sarnas, dan 1 pesawat FASI Pitts S-2C Spesial.


    52 Pesawat yang diikutserakan adalah 5 pesawat Sukhoi SU 27/30, 5 pesawat F 16 dan 5 pesawat F 5E Tiger.



    Gladi kotor tersebut digelar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (6/4/2011).

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Foto News : Persiapan HUT TNI AU

    TNI AU Kerahkan 52 Pesawat Untuk Meriahkan HUT TNI AU

    Sukhoi TNI AU.

    Jakarta - Sebanyak 52 unit pesawat berbagai jenis akan memeriahkan perayaan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara yang jatuh pada setiap 9 April. Juru Bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro kepada ANTARA di Jakarta, Selasa, mengatakan ke-52 unit pesawat berbagai jenis itu ada yang melakukan atraksi atau mendukung atraksi lain seperti penerjunan satuan tempur, "free fall", dan penarikan "banner".

    Ke-52 unit pesawat itu, lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat F-16 Fighting Falcon, lima pesawat F-5E Tiger, 10 pesawat Hawk 100/200, tujuh pesawat KT 1 , 12 pesawat C-130 BH Hercules, empat Helikopter Puma, dua pesawat Cesna , satu helikopter Bolko Sarnas, dan satu pesawat FASI Pitts S-2C Spesial.

    Bambang mengatakan, ke-52 pesawat itu kini telah berada di Terminal Haji Bandara Halim Perdanakusuma, untuk melakukan latihan dan persiapan akhir menjelang hari "H".

    Ia menjelaskan, lima pesawat Sukhoi dari Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin akan melakukan aerobatik dengan 14 manuver. Selain terbang aerobatik, pesawat-pesawat jet tempur buatan Rusia itu juga akan melakukan terbang lintas.

    Demo terbang aerobatik juga akan dilakukan oleh Tim Aerobatik TNI Angkatan Udara "Jupiter" yang menggunakan tujuh pesawat KT-1 dengan 17 manuver, dan diakhiri pula dengan terbang lintas.

    Sedangkan demo patroli udara akan ditampilkan sepuluh pesawat Hawl 100/200, demo serang udara langsung oleh pesawat F-16 Fighting Falcon dan F-5E Tiger, kata Bambang.

    "Tak hanya itu, dalam peringatan HUT ke-65 TNI AU juga akan ditampilkan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) oleh pesawat Hawk dan 1 KC C-130 Hercules. Selain memeriahkan perayaan hari jadi, penampilan sejumlah pesawat-pesawat itu juga merupakan bentuk pertanggungjawaban publik TNI Angkatan Udara kepada masyarakat," katanya menambahkan.

    Selain menampilkan beragam pesawat HUT TNI Angkatan Udara kali ini juga akan dimeriahkan demo ketrampilan prajurit Pasukan Khas TNI Angkatan Udara yang melibatkan sekitar 300 personel seperti penerjunan satuan tempur, "free fall", "jumping master" dan "combat SAR" dengan menggunakan helikopter.

    Bambang mengatakan, tema peringatan HUT ke-65 TNI Angkatan Udara "Dengan Profesionalisme dan Motivasi Yang Tinggi serta Dedikasi Satuan, Kita Wujudkan Angkatan Udara Yang Lebih Baik, Guna Menjaga Kedaulatan Negara di Udara dan Keutuhan NKRI".

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> TNI AU Kerahkan 52 Pesawat Untuk Meriahkan HUT TNI AU

    Indonesia Dan Turki Perkuat Kerjasama Dibidang Pertahanan


    Jakarta - Pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Turki Abdullah Gul di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/4) membahas berbagai isu penting menyangkut hubungan bilateral maupun isu-isu global yang hangat dewasa ini.

    Kedua Kepala Negara itu membahas satu kesepakatan untuk betul-betul meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, energi, pertanian, pariwisata dan cabang-cabang ekonomi yang lain. “Kami juga bersepakat meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, utamanya industri pertahanan dan juga kerja sama bidang kekonsuleran,” kata Presiden SBY saat jumpa pers bersama Presiden Turki Abdullah Gul di Istana Merdeka usai pertemuan bilateral.

    Presiden SBY mencontohkan, sesuai yang dibicarakan di Ankara, saat Presiden berkunjung ke Turki beberapa saat yang lalu, disepakati untuk menjalin kerja sama visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Dalam pertemuan ini juga disepakati meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, generasi muda, olahraga termasuk penanganan bencana.

    “Pendek kata, saudara-saudara, isu-isu yang kami bahas hari ini semuanya berkaitan dengan upaya kerja sama bilateral di bawah payung comprehensive partnership (kemitraan komprensif),” kata SBY.

    Sumber: JUSNAS
    Readmore --> Indonesia Dan Turki Perkuat Kerjasama Dibidang Pertahanan

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.