ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, September 11, 2010 | 10:58 PM | 0 Comments

    RI seeks copyright deal in KFX jet program


    A team of legal and aviation experts has been deployed to South Korea to discuss copyright issues regarding the joint-development of a KFX jet aircraft program between Jakarta and Seoul.

    “We should be very clear from the very beginning with regard to Indonesia’s role in this project, because we intend to be able to mass-produce the jet in the future,” Defense Ministry spokesman Brig. Gen. I Wayan Midhio told journalists over the weekend.

    He added that clear and specific arrangements over the country’s role in the project would pave the way for the participation of domestic defense industry.

    “We could then focus on building and developing parts for the jets by using our own domestic defense industry,” he said.

    Observer Dudi Sudibyo said he was optimistic Indonesia would face no difficulties in manufacturing parts to be used in the jets’ construction. “Indonesia is actually quite advanced in building aircraft parts,” Dudi told The Jakarta Post.

    The government, however, needed to go the extra mile to prepare the local defense industry to ensure the project’s sustainability, he said.

    “A proportional amount of funds must be prepared to be used as capital to develop the domestic industry. A series of supporting regulations must also be enacted to protect the industry,” he said.

    Executive Director of the Institute for Defense, Security and Peace Studies, Mufti Makarim however, criticized the joint production decision as “premature”, saying he doubted the country was prepared for such a project.

    “We are currently living with the fact that our domestic defense industry is near collapse and lacking financial support. Not to mention that, to this day, the government has never come up with a clear plan or strategy on how to revive the industry,” he said.

    He said the government should secure political support from the House of Representatives to back the project.

    “We should take one step at a time in order to achieve the best results in the future,” Mufti said.

    Initiated during South Korean President Lee Myung-bak’s visit to Indonesia last year, the KFX jet aircraft joint project aimed to fulfill the country’s need to improve its air force. Indonesia will contribute 20 percent of the initial capital of the project or around US$8 billion.

    In order to meet the minimum essential forces quota, Indonesia needs to add three more squadrons or 24 jet aircraft.

    As many as five jet prototypes are expected to be delivered before 2020.

    From : THE JAKARTA POST
    Readmore --> RI seeks copyright deal in KFX jet program

    Friday, September 10, 2010 | 1:34 PM | 0 Comments

    Dua Sukhoi 27 SKM Telah Datang

    illustrasi (Foto: MAJALAH MILITER)

    Makassar (ANTARA News) - Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Satu pesawat sejenis akan menyusul tiba pada bulan ini untuk memperkuat TNI AU.

    Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar, Mayor Mulyadi, di Makassar, Jumat, mengatakan, pesawat tempur Sukhoi tersebut melengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

    "Pada tahun ini, sebanyak tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia. Satu unit lagi akan menyusul pada bulan ini," tuturnya.

    Ia menambahkan, ketiga pesawat canggih tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

    Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO).

    Menurutnya, dengan tambahan pesawat tersebut, enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengka., Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 dan Januari 2009.

    Tiga tambahan pesawat tersebut belum dilengkapi dengan persenjataan, karena paket pembelian pesawat berbeda dengan pembelian senjata.

    "Dengan tambahan tiga unit pesawat tersebut, TNI AU memiliki sebanyak 10 unit pesawat tempur Sukhoi," ungkapnya.

    Pesawat Sukhoi tersebut akan menggantikan peran pesawat A-4 Sky yang berada di Skuadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.

    Pesawat Antonov AN-124-100 yang mengangkut pesawat tempur Sukhoi, tiba di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 10.00 WITA dengan didampingi oleh tim personel dari Rusia sebanyak 40 orang.

    SUMBER : ANTARA
    Readmore --> Dua Sukhoi 27 SKM Telah Datang

    Wednesday, September 8, 2010 | 3:41 PM | 0 Comments

    Menhan : Untuk Menangani Konflik Atau Insiden di Perbatasan Solusinya Bisa Bermacam-Macam

    Perbatasan Indonesia - malaysia

    Jakarta, DMC – Meski permasalahan perbatasan wilayah NKRI dengan beberapa Negara tetangga cukup kompleks dan kerap timbul adanya suatu Konflik, namun penanganan konflik ataupun insiden di perbatasan itu sendiri solusinya dapat bermacam-macam.

    “Suatu saat jika ada insiden terjadi dengan Negara tetangga, pada dasarnya kita memiliki segmen-segmen beberapa peraturan yang dapat dilaksanakan. Apakah melalui jalan diplomasi, mengirimkan nota protes ataupun kita melakukan langkah-langkah lain. Untuk itu dalam penanganan dalam menyikapi pelanggaran kedaulatan di perbatasan, solusinya bisa bermacam-macam,” Ungkap Menhan RI

    Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro pada kesempatan acara Dialog Aktivis Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Gokar (AMPG), Minggu (5/9) di Jakarta.

    Lebih lanjut Menhan menjelaskan, terkadang didalam proses pelanggaran kedaulatan di daerah perbatasan yang dilakukan pihak tetangga bisa dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Untuk itu harus dilihat dan diteliti kembali bagaimana kualitas dan kuantitas dari setiap bentuk peristiwa yang terjadi didaerah perbatasan.

    “Kalau terjadi sesuatu diperbatasan kita juga harus melihat kadar dan eskalasinya seperti apa, dan seberapa besar komponen yang ingin menggangu dan melewati kedaulatan kita hingga memiliki dampak langsung terhadap negara dan bangsa,” jelas Menhan.

    Menurut Menhan, dari sektor Pertahanan sudah memiliki aturan-aturan yang tersendiri, terlebih lagi personel yang ada dilapangan juga sudah mempunyai Rule Engagement dalam hal menjaga kedaulatan wilayah negara dan mengelola daerah perbatasan.

    “Kalau kita berbicara TNI kita punya pengalaman banyak, contohnya kalau ada pelanggaran di wilayah udara kita, kita langsung intercept dengan pesawat tempur kita, atau kita juga peringatkan terlebih dahulu, “ tutur Menhan.

    Pada kesempatan acara tersebut Menhan juga mengharapkan kepada generasi muda dari bangsa yang arif, dalam menyikapi perkembangan era global pada saat ini agar mengesampingkan kondisi emosi dan lebih memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam menangani permasalahannya yang ada.

    Acara dialog aktivis Muda Indonesia yang berlangsung selama 1 hari tersebut menghadirkan beberapa pembicara dari kalangan pemerintah serta beberapa kalangan pakar dan pengamat, seperti, Wakil Menteri Luar Negeri, Triono Wibowo dan pengamat politik Universitas Paramadina, Yudi Latife dan pakar hukum internasional, Hikmahanto Juwana. Beberapa peserta yang hadir dari beberapa lembaga kemasyarakatan kita mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia turut menyaksikan sesi diskusi tersebut yang dipandu oleh Tantowi Yahya.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Menhan : Untuk Menangani Konflik Atau Insiden di Perbatasan Solusinya Bisa Bermacam-Macam

    Dua Kapal Perang Berjaga di Laut Anambas

    KRI Kapitan Patimura (371)


    ANAMBAS - Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Tarempa, Letkol Laut (P) Azwan Yusuf mengatakan, saat ini ada dua kapal perang milik RI yang berjaga-jaga di wilayah perbatasan perairan Anambas. Penempatan dua kapal perang ini menyusul krisis hubungan RI-Malaysia yang mencuat belakangan ini.

    "Pusat mengirimkan dua kapal perang jenis Parchim Class, untuk berjaga di wilayah perairan kita (Anambas)," kata Letkol Laut (P) Azwan Yusuf, usai menghadiri sidang paripurna DPRD Anambas, Selasa (7/9).

    Azwan menjelaskan, sejauh ini belum ada perintah khusus untuk jajaran TNI AL, terkait memanasnya hubungan Indonesia dan Malaysia. Yang jelas, kata dia, jajaran TNI AL akan selalu siap menjaga kedaulatan NKRI dari serangan bangsa manapun.

    Lebih lanjut Azwan menegaskan, sejauh ini belum pernah terjadi konfrontasi antara TNI dan tentara Malaysia, khususnya di wilayah perbatasan Anambas. Para prajurit yang saat ini bertugas di dua kapal perang itu, kata Azwan, juga belum pernah menyaksikan adanya manuver-manuver dari jajaran tentara angkatan laut negeri jiran itu.

    "Mungkin karena kita berdekatan dengan Ibukota Kuantan. Dan di kota itu kekuatan angkatan lautnya kecil," kata Azwan.

    Selain untuk berjaga-jaga di wilayah perbatasan, kehadiran dua kapal perang ini merupakan bagian dari patroli rutin yang digelar oleh jajaran TNI AL, untuk mengamankan wilayah alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dan kawasan perbatasan. Azwan belum memastikan, kapan kedua kapal perang ini akan ditarik dari perairan Anambas.

    Dalam kesempatan tersebut, Azwan menghimbau supaya masyarakat Anambas tidak mudah terprovokasi, terkait isu memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia. Terutama misalnya dengan melakukan aksi-aksi yang cenderung destruktif dan menimbulkan suasana tidak aman.

    Sumber: JPNN
    Readmore --> Dua Kapal Perang Berjaga di Laut Anambas

    Brasil akan Putuskan Beli F/A18, Rafale, atau Gripen

    Brasilia (ANTARA News) - Presiden Brazilia Luiz Inacio Lula da Silva akan memutuskan pihak yang mendapat kontrak membangun jet-jet tempur Brasil seharga miliaran dolar, setelah pemilu Oktober mendatang.

    Namun putusan itu dilakukan sebelum dia meninggalkan kantor kepresidenan 1 Januari, kata menteri pertahanan, Selasa.

    Para finalis saat ini yang sedang berjuang untuk keluar dalam tahap akhir tender adalah Rafale Prancis buatan Dassault, Gripen NG Swedia oleh Saab dan F/A-18 Super Hornet oleh perusahaan raksasa Boeing Amerika Serikat.

    "Setelah pemilihan (3 Oktober), presiden akan mempelajari masalah itu. Dia akan membuat keputusan tahun ini, masih dalam pemerintahannya," kata Menteri Pertahanan Nelson Jobim setelah memimpin satu parade Hari Kemerdekaan, seperti dikutip oleh kantor berita Brasil, Agencia.

    Kesepakatan itu diperkirakan akan senilai antara empat sampai tujuh miliar dolar, tergantung detil persenjataan, pemeliharaan dan keterlibatan industri sekitarnya.
    Lula telah menyatakan preferensi untuk membeli 36 model-Prancis, jet-jet Rafale semi pengintai.

    Lula akan mengundang sidang dewan pertahanan nasionalnya dan mengumumkan keputusannya, setelah mendengar saran penasehatnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Brasil akan Putuskan Beli F/A18, Rafale, atau Gripen

    Presiden Perkuat Maritim


    JAKARTA (SINDO) – Penunjukan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono dinilai upaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperkuat pertahanan di wilayah maritim.

    Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lukman Hakim Saifuddin menilai langkah Presiden sesuai dengan kondisi saat ini, yaitu masih lemahnya pengawasan kawasan maritim. “Saya pikir ini bagus, setidaknya momentumnya pas kalau panglimanya dari Angkatan Laut,”kata Lukman di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Penunjukan Agus merupakan simbol Pemerintah SBY ingin mengangkat dan menunjukkan bahwa pemerintah memiliki perhatian serius untuk membenahi pertahanan dan keamanan.Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu setuju dengan pemilihan Agus sebagai panglima TNI.

    “Semoga membawa harapan yang lebih baik,”katanya. Isu lemahnya pertahanan kawasan perairan mencuat menyusul menghangatnya hubungan antara Indonesia dan Malaysia, terutama setelah insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Wakil Ketua DPR Pramono Anung memprediksi pengajuan KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono bakal mulus menuju jabatan tertinggi sebagai panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso. ”Presiden pasti memilih yang terbaik yang saat ini dimiliki TNI AL.Karenaitu,kamiharapnanti tidak ada voting. Apalagi ini menyangkut lembaga yang ada embelembelnya Indonesia,”kata Pramono Anung di Jakarta kemarin.

    Pramono juga mengapresiasi Presiden SBY yang hanya mengusulkan satu nama ke DPR.Dipilihnya Agus, yang merupakan KSAL, juga dilihat positif karena setidaknya terjadi rotasi dalam kepemimpinan TNI. Meski tidak diatur harus ada giliran berdasarkan matra, tetapi pola itu sudah berjalan sejak dipilihnya Widodo AS (AL) pada zaman pemerintahan Abdurrahman Wahid. “Ini hal baik di dalam tubuh TNI sendiri,ada giliran,”ujarnya. Partai oposisi lainnya, Partai Gerindra, pun tampaknya tidak akan menolak pencalonan Agus.

    Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra yang juga anggota Komisi 1 DPR, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa jabatan panglima TNI bukan arisan yang harus digilir oleh setiap angkatan.Tetapi Gerindra menghargai bahwa penunjukan Agus oleh Presiden SBY sudah melalui pertimbangan matang. “Presiden pasti punya pertimbangan dalam memilih calon panglima TNI. Nama yang diusulkan pasti memiliki kompetensi,terutama dalam mengatur kemampuan personel dan angkatan perang,” ungkapnya. Sikap Partai Hanura juga setali tiga uang dengan PDIP dan Gerindra.

    Wakil Ketua Fraksi Partai Hanura Syarifuddin Sudding mengatakan bahwa diusulkannya nama Agus diharapkan bisa mengangkat martabat bangsa sebagai negara maritim. “Dengan pertimbangan itu, saya melihat pengajuan nama Agus bukanlah untuk giliran, tapi lebih pada upaya penguatan maritim,” ungkapnya. Wakil Ketua Komisi 1 DPR Tubagus Hasanuddin menjelaskan, panglima TNI memiliki pekerjaan rumah untuk membuat program dalam pembangunan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI . Melalui program ini,TNI diharapkan memiliki pasukan dan alat utama sistem persenjataan yang memiliki efek daya penggentar.

    Periode kepemimpinan panglima TNI yang baru ini, lanjut Hasanuddin, sangat penting untuk menentukan perjalanan pembangunan MEF yang akan berjalan dimulai tahun 2010 sampai 2024. “Jalannya rencana strategis pembangunan MEF kuncinya berada pada tahun-tahun pertama implementasinya di bawah kendali panglima TNI yang baru,”ujarnya. Berikutnya pembenahan kedisiplinan prajurit TNI juga menjadi agenda penting yang dihadapi panglima TNI yang baru.

    Dia melihat belakangan kembali marak tindakan indispiliner yang dilakukan prajurit TNI. Seperti terlibat pertikaian dengan anggota Polri.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Presiden Perkuat Maritim

    Tim Robot ITS Berangkat ke Mesir

    SURABAYA--MI: Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Selasa (7/9), melepas tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS ke laga robot dunia di Mesir pada 19-23 September mendatang.

    Pelepasan enam anggota itu ditandai dengan pemakaian kaos tim robot "Mio rEi" oleh rektor yang disaksikan Direktur Litbang dan Operasional PT Semen Gresik Tbk, Ir Suharto MM, selaku sponsor utama tim.

    "Robotnya sudah dikirim sebulan lalu, sedangkan tim robot yang berjumlah enam orang akan berangkat pada 17 September, tapi dilepas sekarang menjelang liburan Idul Fitri," kata Direktur PENS-ITS, Dadet Pramadihanto.

    Dalam laporannya, ia mengatakan tim robot dari PENS-ITS sudah 12 kali mengikuti kontes robot tingkat nasional dan sembilan kali di tingkat internasional.

    "Dalam 12 kali kontes robot nasional itu, tim PENS-ITS selalu juara, sedangkan sembilan kali di kontes robot dunia pernah sekali meraih juara dunia pada tahun 2001 dan 'runner up' di India pada 2008," katanya.

    Tahun 2004, tim PENS-ITS meraih "Konawi Awards" dan tahun 2005 meraih "Best Design". "Untuk kontes robot di Mesir, tim robot Mio rEi sudah melakukan modifikasi, sehingga kecepatannya meningkat," katanya.

    Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Priyo Suprobo menargetkan tim robot "Mio rEi" menjadi juara dunia dalam kontes robot tingkat dunia di Mesir.

    "Kalau di India sudah bisa runner up, maka di Mesir seharusnya juara dunia. Selama ini, PENS-ITS sudah menjadi 'kiblat' robotika di Indonesia, karena itu tim robot PENS-ITS harus mentradisikasikan juara di tingkat dunia," katanya.

    Tim "Mio rEi" beranggotakan enam mahasiswa yakni Bayu Sandi Martha, Muh Ali Anang Lubis, Rahardhita Widyatra Sudibyo, Zainul Arifin, Putus Dadar Gumilang, dan Aditya Sarjono.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Tim Robot ITS Berangkat ke Mesir

    Jabatan Panglima TNI jangan Sekadar jadi


    JAKARTA--MI: Jabatan Panglima TNI adalah jabatan strategis. Karenanya, sosok yang akan menduduki jabatan tersebut harus figur terbaik di TNI dan tidak sekadar untuk 'arisan' tiga angkatan TNI.

    Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/9). Menurut dia, usulan calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden untuk mengusulkannya kepada DPR dan meminta persetujuan.

    Presiden, kata dia, memiliki pertimbangan khusus untuk mengajukan calon Panglima TNI. Namun hendaknya calon yang diajukan adalah figur terbaik di TNI yang memiliki kompetensi guna mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa. "Kami berharap Presiden mengajukan calon lebih dari satu nama, tapi kalau Presiden hanya mengajukan satu nama nanti dibicarakan di Komisi I DPR," kata Ahmad Muzani.

    Muzani mengimbau, calon terbaik yang diusulkan Presiden hendaknya memiliki kompetensi yang mampu mengatasi berbagai persoalan baik di eksternal maupun di internal kelembagaannya. Menurut dia, persoalan eksternal TNI yakni personil TNI merupakan pasukan tempur tapi daya dukung alat utama sistem senjata (asutsista) masih minim sehingga tidak bisa menunjukkan kinerja optimal.

    Ia mencontohkan, persoalan masih seringnya terjadi pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia merupakan wujud dari alutsista di lingkungan TNI Angkatan Laut belum optimal. Sedangkan persoalan di internal lembaga TNI, kata dia, yakni soal kesejahteraan personil dan keluarganya.

    Muzani menambahkan sebagian anggota TNI masih tinggal di barak-barak yang berada di markas TNI dengan tunjangan permakanan dan tunjangan lainnya yang masih terbatas. "Partai Gerindra berharap calon Panglima TNI yang diusulkan Presiden bisa mengatasi persoalan-persoalan yang ada, baik eksternal maupun internal," katanya.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sudah mengajukan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Agus Suhartono sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Djoko Santoso yang akan segera masa pensiun. Surat pencalonan Agus Suhartono dari Presiden sudah diterima DPR 3 September 2010.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Jabatan Panglima TNI jangan Sekadar jadi

    'Gerandong' Hantui Situs TNI

    JAKARTA - Sejumlah situs milik TNI kembali menjadi sasaran para peretas. Sebuah kelompok yang mengaku bernama Gerandong Team berhasil menembus websites Bareskrim Mabes Polri & Kodam II Sriwijaya serta websites TNI.

    Salah satu situs yang berhasil dirusak adalah milik Kodam II Sriwijaya yang beralamat di http://kodam-ii-sriwijaya.mil.id. Saat okezone menyambanginya, Selasa (7/9/2010), tampilan laman ini tidak berubah, namun di bagian sisi atas nampak teks berjalan yang bertuliskan "
    THIS WEBSITES AUDITED BY GERANDONG TEAM 2010. SEGERA PERBAIKI CELAH KEAMANAN WEBSITES INI SEBELUM DI RUSAK OLEH CRACKER / BLACK HACKER YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB !".


    Situs milik TNI pun sukses dibobol oleh tim Gerandong ini kemarin, namun saat okezone mengunjunginya hari ini, situs tersebut sudah kembali dengan tampilan normal.

    Tidak hanya situs milik TNI, situs milik Bank Syariah Bukopin yang beralamat di http.www.syariahbukopin.co.id, juga tak luput dari aksi memperingatkan ini. Memang tampilan luarnya tampak normal, tapi saat di-klik foto dewan direksinya akan nampak kalau situs ini telah dikerjai.

    Meskipun tidak telalu merusak, kelompok ini nampaknya hanya memberi tahu bahwa di situs mereka terhadap lubang yang bisa saja dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu.
    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> 'Gerandong' Hantui Situs TNI

    Rusia akan Hidupkan Lagi Senjata Laser PD II

    A-60 (Foto: themostfeared.blogspot.com)

    INILAH.COM, Jakarta – Rusia dilaporkan menghidupkan kembali proyek meriam laser Perang Dingin yang digunakan di pesawat transport. Senjata itu mirip Airborne Laser Testbed 747 milik AS.

    Jurnal Moskow Pravda melaporkan program senajat laser militer Rusia itu pertama kali dihidupkan pada 1980 kemudian berhenti tahun 90-an karena kurang dana.

    Sekarang mereka memulainya lagi, meski Pravda tidak menyebut nama programnya. Namun sistem senjata yang akan dipasang di Ilyushin 76 itu mengacu pada program Beriev A-60 tahun 1980-an dan 90-an.

    A-60 merupakan laser gas berkekuatan 1 megawatt. Biasanya Pravda tidak banyak menjelaskan, tapi kali ini terdapat foto yang diambil awal tahun ini yang tampak A-60 akan terbang 15 tahun kemudian. Ada juga laporan dari Interfax mengenai hal itu awal bulan lalu.

    Pravda tidak yakin apakah A-60 digunakan untuk membutakan sensor jarak jauh musuh atau seperti yang direncanakan AS menyangkut armada Airborne Laser (ABL).

    ABL terbang di sekitar misil dan menembak senjata musuh saat melalui atmosfir.

    Pemerintah Obama telah memutuskan mereka tidak butuh ABL dan prototipe senjata laser jumbo itu sekarang disebut Airborne Laser Testbed (ALTB) yang diyakini beberapa kali lebih kuat dari A-60.

    Kekhawatiran serupa terjadi pada pesawat laser Rusia. “Anda harus mengerti bahwa kita harus membawa laser ini melalui wilayah udara Amerika Serikat,” kata Igor Korotchenko, pejabat pertahanan Rusia pada Pravda. “Jelas sekali, pesawat kami akan ditembak jatuh.”

    Tampaknya kecil bagi militer Rusia untuk benar-benar menghidupkan kembali A-60.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Rusia akan Hidupkan Lagi Senjata Laser PD II

    Tuesday, September 7, 2010 | 6:58 PM | 0 Comments

    Pramono Edhie Wibowo Disiapkan Gantikan Agus Suhartono?


    JAKARTA--MI: Munculnya nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Agus Suhartono sebagai calon Panglima TNI sudah diperkirakan sebelumnya, karena merujuk pada UU TNI No 34/2004 yang mengamanatkan jabatan Panglima TNI dijabat secara bergiliran oleh tiga angkatan, AD, AL, dan AU.

    Namun yang lebih menjadi perhatian serius adalah siapa yang akan berada dalam daftar mutasi dan promosi bulan-bulan mendatang. Proses itu lebih kental kandungan politiknya, karena bisa menerawang siapa yang bakal menggantikan Agus pada 2013 mendatang.

    "(Munculnya nama Agus Suhartono) seperti diduga semula. Pertanyaan lebih serius adalah berapa lama dia akan menjabat? Siapa saja yang berada dalam daftar mutasi/promosi bulan depan, khususnya Pangkostrad. Itu baru ada kandungan politiknya," papar pengamat militer dari CSIS Kusnanto Anggoro di Jakartya, Senin (6/9).

    Ia menilai nuansa politik akan muncul pada pemilihan Panglima TNI selanjutnya pada 2013, ketika Agus memasuki masa pensiun. Menurut Kusnanto, ada peluang pengganti Agus adalah Pangdam II/Siliwangi Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Presiden SBY.

    Mengenai proses fit and proper test Agus di DPR, Kusnanto menilai peluangnya untuk lolos cukup besar. Agus dinilai cukup kompeten dan memiliki beberapa prestasi penting, seperti menjadi Komandan Pembangunan Korvet Sigma Belanda pada 2005 dan Satgas mencegah kapal Lusiana Expresso ke perairan Timor Timur pada 1991.

    "Kemungkinan besar dia disetujui DPR karena cukup kompeten. Tugas berat untuk bisa memimpin TNI sebagai defence forces, ketika saat ini Kementerian Pertahanan tidak cukup transformatif dan sibuk merancang kebijakan yang terlalu umum," tutupnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Pramono Edhie Wibowo Disiapkan Gantikan Agus Suhartono?

    Panglima TNI Harap Penggantinya Lebih Hebat

    JAKARTA--MI: Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso berharap panglima yang baru yang akan menggantikannya akan lebih hebat dari dirinya.

    "Saya harap dia lebih hebat dari saya, lebih bagus dari saya," ujar Panglima setelah mendarat di pangkalan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (7/9), usai mendampingi presiden meninjau langsung lokasi pengungsian di Tana Karo, Sumatra Utara.

    Nama panglima TNI yang baru sudah diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR. Dari tiga nama yang dicalonkan oleh Panglima, Presiden hanya mengajukan satu nama saja.

    Nama yang dipilih ialah kepala staf angkatan laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono. Untuk panglima yang baru, Panglima berpesan untuk menjadikan TNI lebih baik dari sekarang.

    "Jelas itu menjadikan TNI lebih baik lagi," tandasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Panglima TNI Harap Penggantinya Lebih Hebat

    Antonov Rusak, Kiriman Dua Sukhoi dari Rusia Batal Tiba di Makassar

    TEMPO Interaktif, Makassar - Dua pesawat jet tempur jenis Sukhoi dari Rusia batal tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, pagi ini. Pesawat Antonov AH 124 100 milik Rusia yang bakal mengangkut kedua Sukhoi jenis terbaru tersebut dikabarkan mengalami kerusakan.

    Rencananya, pesawat Antonov yang mengangkut dua pesawat canggih buatan negeri eks Uni Soviet ini tiba di Makassar sekitar pukul 09.00 Wita. Namun persiapan penyambutan dibatalkan setelah Lanud Sultan Hasanuddin mendapat kabar penerbangan pesawat Antonov batal.

    "Informasi yang kami terima, pesawat Antonov batal terbang dari Moscow karena mengalami trouble," kata Kepala Penerangan Lanud Sultan Hasanuddin, Mayor Muliadi.

    Dia mengatakan, persiapan penyambutan pesawat Sukhoi telah dilakukan sejak dini. Hanya saja, pembatalan dilakukan tiba-tiba akibat kendala tersebut. "Kedatangan pesawat akan dijawadlkan Kamis," katanya. "Satu pesawat akan menyusul tanggal 15 September nanti."

    Jenis Sukhoi yang akan tiba di Makassar itu adalah SU 27 SKM. Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan membeli tiga unit Sukhoi yang akan melengkapi tujuh koleksi yang sudah merapat di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

    Sejak 2003, Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU 30 MK dan dua SU 27 SK. Pada 2007 kembali membeli lagi tiga Sukhoi SU 30 MK2, dan tiga jenis SU 27 SKM. Terakhir, tiga Sukhoi jenis SU 30 MK2 tiba Desember 2008 dan Januari 2009.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Antonov Rusak, Kiriman Dua Sukhoi dari Rusia Batal Tiba di Makassar

    TNI AL Tangkap Tiga Kapal Asing di Perairan Halmahera

    JAKARTA--MI: TNI Angkatan Laut menangkap tiga kapal ikan asing perairan Laut Halmahera beberapa waktu lalu. Kapal-kapal tersebut menggunakan penggunaan bendera Indonesia untuk mengelabui patroli keamanan Indonesia.

    Ketiga kapal asing yang berbobot 9 dan 7 gross ton itu ditangkap KRI Tjiptadi-881 yang berada di bawah jajaran Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur jelas Kadispenal Laksma Herry Setianegara dalam rilis di Jakarta, Senin (6/9).

    Hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa seluruh ABK yang berjumlah 30 orang berkewarganegaraan Filipina. Mereka melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen yang sah.

    KM Steward A 02 yang dinahkodai Hasim Labaa itu milik PT Putra Jaya Kota. KRI Tjiptadi juga menangkap KM Patani 03 dan serta sebuah kapal tanpa nama. Untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut ketiga nakhoda, seluruh ABK, barang bukti berupa 3 buah kapal dan muatan ikan campuran diamankan di Pangkalan Utama Angkatan Laut IX Ambon.

    "Motif kejahatan yang dilakukan tiga orang nahkoda beserta para ABK-nya tersebut sangat disayangkan, sebab disamping merugikan negara dan masyarakat, tentunya dari sisi pendapatan pajak dan juga kebutuhan masyarakat akan ikan serta bahan baku industri perikanan dalam negeri tentu tidak dapat terpenuhi," jelasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI AL Tangkap Tiga Kapal Asing di Perairan Halmahera

    Calon Panglima TNI Harus Bersih dari Korupsi

    JAKARTA--MI: Imparsial mengingatkan DPR agar lebih ketat meneliti rekam jejak calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Panglima TNI yang menggantikan Djoko Santoso, harus bersih dari pelanggaran HAM dan tindak pidana korupsi. Hal itu disampaikan Direktur Program Imparsial Al Araf di Jakarta, Senin (6/9).

    "Parlemen harus melakukan seleksi secara lebih ketat, melihat rekam jejak dalam konteks HAM dan harus dipastikan juga bahwa yang bersangkutan tidak memiliki persoalan korupsi," ujarnya.

    Untuk itu, kata dia, DPR perlu meminta bantuan Komnas HAM dan KPK dalam melakukan penelusuran. "Kalau ternyata ditemukan catatan mengenai dua hal tersebut, maka parlemen harus menolaknya," tegas Al Araf.

    Masuknya nama Agus sebagai calon panglima TNI, dinilai telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Karena Djoko Santoso, Panglima TNI saat ini berasal dari AD, dan panglima sebelumnya Djoko Suyanto dari AU. "Memang harus bergiliran, sekarang waktunya angkatan laut," jelasnya.

    Panglima TNI yang baru, sambung dia, harus memiliki visi dan misi terkait pembangunan kekuatan maritim. Apalagi saat ini Indonesia dihadapkan permasalahan dengan Malaysia. "Karena orientasi pertahanan Indonesia saat ini belum mengarah pada kekuatan maritim. Bagaimana agar kita ke depan memiliki pertahanan maritim yang lebih kuat," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Calon Panglima TNI Harus Bersih dari Korupsi

    Izin Operasi Pesawat Militer Antonov di Papua Di perpanjang

    TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Perhubungan memperpanjang izin operasi pesawat kargo militer Antonov AN26B buatan Rusia di Papua hingga 30 Februari 2011. Pemerintah daerah di Papua masih memerlukan kekuatan pesawat tersebut untuk pembangunan di daerah.

    "Sepanjang dibutuhkan oleh pemerintah daerah, kami akan memberikan izin," ujar Edward Albert Silooy, Direktur Udara Direktorat Jenderal Perhubungan kepada Tempo, Senin (6/9).

    Menurut Albert, pengoperasian pesawat asing semacam Antonov mendapatkan dispensasi khusus dari pemerintah karena biasanya pesawat asing dilarang untuk beroperasi di dalam negeri.

    Pesawat Antonov dibutuhkan karena daya angkutnya yang mampu mengangkut komponen jembatan ke suatu daerah yang tidak mungkin dijangkau oleh pesawat yang ada di Indonesia. "Antonov itu pesawat yang bandel. Dia bisa mendarat di manapun," jelas Silooy.

    Sampai saat ini, Antonov baru digunakan di daerah sekitar Papua seperti Wamena, Biak, dan beberapa daerah lain di Papua.

    Beroperasinya Antonov sejak 12 Oktober 2009 telah menuai protes dari penerbangan domestik seperti halnya Trigana, NAC, RPX, dan Deraya. Namun Albert menampiknya. "Kalau ada, seharusnya mereka protes kepada kami. Tapi sampai saat ini belum ada," tuturnya. Lagipula tambahnya, kalaupun ada protes, pihaknya bisa menjelaskan soal beroperasinya pesawat kargo asing itu di Papua.

    Awal Antonov beroperasi di Papua, pesawat ini mengangkut alat berat serta bahan bangunan selama satu bulan untuk Kabupaten Jaya Wijaya. Izin operasi Antonov diperpanjang hingga 12 Januari 2010. Kemudian izin oeprasi kembali diperpanjang hingga 29 Juni 2010 untuk kebutuhan beras miskin di Papua.

    Sumber: TEMPO

    Readmore --> Izin Operasi Pesawat Militer Antonov di Papua Di perpanjang

    Menhan Tersenyum Tanggapi Calon Panglima TNI

    Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro hanya tersenyum menanggapi pencalonan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso.

    "Ya...kita lihat lah...," katanya, usai mengikuti rapat pembahasan RUU Pertanahan di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin.

    Ia meminta, semua pihak bersabar dengan proses pencalonan dan penetapan panglima TNI yang baru.

    "Sabar...ya," kata Purnomo sambil memasuki mobil dinasnya.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirimkan satu nama calon Panglima TNI kepada DPR pada 3 September 2010, yakni Laksamana TNI Agus Suhartono yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.

    Pada kesempatan lain juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan, penetapan calon Panglima TNI didasarkan pada kemampuan para calon yakni tiga kepala staf angkatan aktif.

    "Selain itu, penetapan calon Panglima TNI juga didasarkan pada pertimbangan pola ancaman yang akan dihadapi bangsa dan negara ini," ujarnya.


    Penyehatan

    Pengamat pertahanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani menilai pengajuan KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon Panglima TNI cukup tepat.

    "Cukup tepat antara lain dinilai dari penyehatan kebutuhan pertahanan Indonesia berbagai matra. Hal ini tidak dapat terwakilkan dalam matra tertentu," ujarnya.

    Dhani menambahkan,"Kita butuh rotasi Panglima TNI dengan pergantian antar-matra,".

    "Sebagai negara kepulauan kita perlu memikirkan tentang keamanan maritim, dengan meningkatkan kekuatan Angkatan Laut dan Udara, serta Angkatan Darat sebagai stabilisator," tuturnya.

    Kedua, lanjut Dani, dilihat dari takdir geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, Tanah Air perlu mengubah cara pandang terhadap "ruang" kehidupan yang sebagian besar terdiri dari laut dan perairan.

    "Ini bisa berimplikasi terhadap strategi pertahanan dan persepsi ancaman," ujarnya.

    Dhani menutur, "Geografis kita kan lebih ke laut. Permasalahan illegal fishing, perbatasan laut, teritorial, pertahanan laut kita, semuanya membutuhkan kepemimpinan Angkatan Laut yang kuat," ungkapnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Menhan Tersenyum Tanggapi Calon Panglima TNI

    Perisai Pertahanan Rudal Taiwan Siap Pada 2011

    Taipei (ANTARA News/AFP) - Taiwan mengharapkan perisai pertahanan rudalnya yang banyak diantisipasi akan siap tahun depan setelah membeli senjata-senjata terdepan seharga sekitar 300 miliar dolar Taiwan (9,4 miliar dolar Amerika Serikat).

    Enam deretan rudal Patriot III yang akan membentuk kekuatan sistim itu akan menerangkan kira-kira separuh biaya yang dihubungkan dengan proyek tersebut, demikian surat kabar China Times.

    Sistim radar peringatan dini jarak jauh, seharga sekitar 40 miliar dolar Taiwan, akan memungkinkan militer untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik dan rudal jelajah yang baru masuk, kata surat kabar tersebut.

    Sementara Patriot III dan radar itu buatan AS, sistim perisai pertahanan rudal tersebut juga akan mencakup rudal balistik taktis produksi lokal yang dikembangkan dari rudal yang ada yang dikenal sebagai "Tienkung", atau Sky Bow.

    Kementerian pertahaan menolak mengomentari mengenai laporan itu.

    Beberapa pakar militer memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat China sekarang ini memiliki lebih dari 1.600 rudal yang ditujukan ke pulau itu.

    Hubungan antara Taiwan dan tetangga raksasanya telah meningkat dengan mencolok sekali sejak Presiden Ma Ying-jeou dari Kuomintang yang bersahabat dengan Beijing memegang tampuk pemerintahan d Taipei pada 2008.

    Tapi China masih menganggap Taiwan sebagai wilayah yang sedang menunggu untuk disatukan, dengan kekuatan jika perlu, yang mendorong Taipei untuk mencari lagi pesenjataan pertahanan terdepan, sebagian besar dari AS.

    Washington telah mengumumkan pada Januari lalu, paket senjata untuk Taiwan, yang mencakup rudal Patriot, helikopter Black Hawk, dan peralatan untuk jet tempur F-16 Taiwan, tapi tidak ada kapal selam atau pesawat tempur baru.

    Beijing telah menanggapi dengan marah terhadap perjanjian senjata itu, yang bernilai 6,4 miliar dolar AS, yang menghentikan kontak militer dan keamanan dengan AS.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Perisai Pertahanan Rudal Taiwan Siap Pada 2011

    Monday, September 6, 2010 | 11:21 PM | 0 Comments

    Armabar Sediakan Dua KRI Untuk Mudik

    illustrasi

    TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV/Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo mengatakan Pangkalan Armada Barat menyediakan dua Kapal Perang Republik Indonesia untuk antisipasi lonjakan penumpang.

    "KRI yang disediakan untuk antisipasi lonjakan penumpang, jenis angkut personel," kata Djoko di Tanjungpinang, Senin (6/9/2010).

    Menurut dia, satu kapal akan melayani pemudik dari Pulau Nias menuju Sumatra, sedangkan satu kapal lagi melayani pemudik tujuan daerah bagian utara di Kepulauan Riau (Kepri) seperti daerah kepulaun di Kabupaten Natuna.

    "Jadwal dan rute kapal di Kepri kami serahkan sepenuhnya kepada Dinas Perhubungan jika dibutuhkan," katanya.

    Sampai saat ini, menurut dia Dinas Perhubungan di Kepri belum meminta Lantaml IV/Tanjungpinang untuk penggunaan KRI melayani pemudik tersebut.

    "Mungkin sampai saat ini belum dibutuhkan, diperkirakan H-2 atau H-1 Lebaran dibutuhkan dan kami sudah siap," katanya.

    KRI tersebut kemungkinan digunakan untuk mengangkut pemudik tujuan Anambas dan Kabupaten Natuna, karena kapal yang menuju daerah tersebut seperti kapal Pelni tidak melayani rute tersebut sampai Lebaran.

    "Kapal Pelni baru rencananya akan berlayar ke Natuna pada 11 September 2010 atau sehari setelah Lebaran," kata Manager Pelni Tanjungpinang, SL Sihombing.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Armabar Sediakan Dua KRI Untuk Mudik

    Tidak Ada Gejolak di Perbatasan RI-Australia


    KUPANG--MI: Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berpatroli di perairan perbatasan RI-Australia untuk mengawasi perbatasan dari pelanggaran dan pencurian ikan oleh kapal asing. Patroli rutin itu digelar menyusul insiden di perbatasan RI-Malaysia beberapa waktu lalu.

    Komandan Lantamal VII Laksamana Pertama Amri Husaini mengatakan, patroli dilakukan tiga kapal milik TNI Angkatan Laut sampai perbatasan RI-Timor Leste. Namun, dalam patroli selama satu bulan terakhir tidak ditemukan pelanggaran perbatasan. Perbatasan kondusif dan tidak ada gejolak. "Saya berharap tidak ada gejolak di perbatasan perairan Indonesia- Australia dan Timor Leste," katanya di Kupang, Senin (6/9).

    Kondisi tersebut membuat TNI tetap mengirim empat kapal untuk kepentingan patroli rutin. Menurut Dia, wilayah perbatasan maritim Indonesia-Australia tidak terlalu rawan karena hubungan TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Australia sangat akrab antara lain sering terlibat dalam latihan dan patroli bersama. Latihan itu bertujuan mencegah kesapahaman dalam penanganan pelanggaran di laut, dan mempererat hubungan dan kerjasama saling menguntungkan.

    Laut Timor berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menciptakan situasi tidak aman, maupun tindakan yang dapat menganggu stabilitas keamanan maritim kawasan regional. Selama ini laut Timor digunakan sebagai zona penangkapan ikan oleh nelayan terutama asal NTT, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, dan jalur pelayaran internasional. Karena itu, patroli keamanan laut itu juga bertujuan mengamankan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

    Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan pengamanan kepada semua pelayaran yang melintas di perairan NTT, Nusa Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya yang merupakan wilayah tugas Lantamal VII Kupang.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Tidak Ada Gejolak di Perbatasan RI-Australia

    Rotasi Panglima TNI Dibutuhkan Guna Sehatkan Kebutuhan Pertahanan

    KASAL Laksamana Agus Suhartono

    JAKARTA--MI: Pengamat pertahanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani menilai pengajuan KSAL Laksamana Agus Suhartono sebagai calon Panglima TNI pengganti Jenderal Djoko Santoso cukup tepat untuk menyehatkan kebutuhan pertahanan Tanah Air.

    Pertama, menurutnya, hal ini bisa "menyehatkan" dalam melihat kebutuhan pertahanan Indonesia pada berbagai dimensi matra. Hal ini tidak dapat terwakilkan dalam matra tertentu.

    "Kita butuh rotasi Panglima TNI dengan pergantian antar matra," ujar perempuan yang akrab disapa Dani itu saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, Senin (6/9).

    "Sebagai negara kepulauan kita perlu memikirkan tentang maritime security, dengan meningkatkan kekuatan Angkatan Laut dan Udara, serta Angkatan Darat sebagai stabilisator."

    Kedua, lanjut Dani, dilihat dari takdir geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, Tanah Air perlu mengubah cara pandang terhadap "ruang" kehidupan yang sebagian besar terdiri dari laut dan perairan. Ini bisa berimplikasi terhadap strategi pertahanan dan persepsi ancaman.

    "Geografis kita kan lebih ke laut. Permasalahan illegal fishing, perbatasan laut, teritorial, pertahanan laut kita, semuanya membutuhkan kepemimpinan Angkatan Laut yang kuat," ungkapnya. "Pemilihan Pak Agus sebagai panglima TNI tepat karenanya.".

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Rotasi Panglima TNI Dibutuhkan Guna Sehatkan Kebutuhan Pertahanan

    Ketua Komisi I DPR: Anggaran Maritim Perlu Diperkuat


    TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan DPR, Mahfudz Shiddiq menegaskan perlunya penguatan anggaran untuk pertahanan maritim. Hal itu disampaikan sebelum rapat tertutup soal anggaran pertahanan dengan Departemen Pertahanan di gelar di Jakarta, Senin (6/9). "Kontrol negara untuk perbatasan wilayah maritim sudah disepakati untuk diperkuat," ujarnya kepada Tempo.

    Kesepakatan itu, kata Mahfudz, lahir saat rapat kerja Komisi Pertahanan DPR dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. Konsekuensi dari itu, lanjut dia, memang pemerintah perlu memberi penganggaran khusus untuk matra laut. "Namun itu pun tergantung rencana dan strategi dari Departemen Pertahanan," ujarnya.

    Seperti dikeahui, kata mahfudz, anggaran pertahanan sesuai dengan nota keuangan pemerintah mengalami kenaikan senilai Rp 45 triliun untuk tahun 2011. Sayangnya, lanjut dia, nilai itu masih dibawah kebutuhan yang diperlukan oleh Departemen Pertahanan untuk memenuhi essential minimum forces. "Kami akan lihat mana yang bisa diperjuangkan," ujarnya.

    Ada dua cara untuk bisa meningkatkan anggaran maritim yang memang disepakati sebelumnya. Cara pertama, kata dia, diberlakukan efisiensi anggaran dan mengalokasikannya kepada anggaran pertahana matra laut. Kedua, lanjut dia, melakukan optimalisasi anggaran yang ada.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Ketua Komisi I DPR: Anggaran Maritim Perlu Diperkuat

    Rusia-Israel Teken Kerjasama Militer


    TEMPO Interaktif, Moskow - Rusia dan Israel, Senin, teken kerjasama militer di bidang persenjataan dan teknologi.

    "Kami telah teken kesepakatan kerjasama militer dalam jangka panjang," kata Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov usai pertemuan dengan rekannya dari Israel Ehud Barak.

    "Kerjasama ini sangat penting bagi kami dalam rangka transisi imej, pasukan Rusia menggunakan pengalaman angkatan bersenjata Israel," jelas Serdyukov, seperti disampaikan oleh kantor layanan pres Menteri Pertahanan.

    Namun demikian, kementerian tidak menjelaskan secara detail isi kesepakatan tersebut. Hubungan Rusia dengan Israel sempat merenggang sejak 1991 saat Uni Soviet bubar, dan mendukung negara-negara Arab di Timur Tengah.

    Rusia, yang memulai membeli perlengkapan militer asing untuk memperkuat kekuatan militernya, berusaha membangun pesawat tanpa awak sejak Georgia menggunakan pesawat tanpa awak buatan Israel untuk melawan Rusia pada perang 2008.

    Oleh karena itu, kini Rusia membeli 12 pesawat tanpa awak dari Israel dan melatih 50 pasukannya untuk mengoperasikannya.

    Israel meminta Rusia tidak menjual persenjataan tersebut kepada Syria dan Iran. "Rusia merupakan kekuatan sentral di dunia dan sangat dominan dan memiliki kekuatan yang berpengaruh di Timur Tengah," kata Barak kepada Serdyukov.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Rusia-Israel Teken Kerjasama Militer

    Danlantamal Kupang: Armada Cukup Untuk Pengamanan Perbatasan

    Kapal Patroli Danlantamal Kupang(Foto: alutsista.blogspot.com)

    Kupang (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT Laksamana Pertama Amri Husaini mengatakan kapal perang, kapal patroli serta teknologi yang dimiliki saat ini cukup untuk mendukung operasi pengamanan wilayah perairan.

    "Untuk idealnya memang belum, tetapi infrastruktur yang tersedia saat ini bisa dioptimalkan penggunaannya untuk mendukung operasi pengamanan wilayah perairan antara NTT-Australia dan Timor Leste," kata Laksamana Pertama Amri Husaini di Kupang, Senin.

    Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kesiapan personil, armada kapal perang, kapal patroli serta teknologi untuk mendukung kegiatan operasi pengamanan di wilayah perbatasan.

    Laksamana Pertama Amri Husaini mengakui kalau bicara ideal atau tidaknya armada dan infrastruktur lainnya memang belum memadai untuk kepentingan pengamanan wilayah perbatasan, tetapi yang ada harus dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mendukung operasi pengamanan.

    Menurut dia, TNI sangat memahami bahwa keuangan negara masih sangat terbatas untuk melakukan pengadaan peralatan pendukung untuk ditempatkan pada wilayah-wilayah yang berbatasan dengan negara lain seperti NTT yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.

    Karena itu, infrastruktur yang tersedia harus bisa dioptimalkan sehingga bisa mendukung kelancaran operasi pengamanan di wilayah perbatasan secara rutin, kata Amri Husaini.

    "Jadi kita tidak menunggu sampai semua peralatan lengkap serta personil yang ideal untuk pengamanan sebuah wilayah perbatasan. Apa yang ada , kita maksimalkan penggunaannya," katanya.

    Mengenai berapa idealnya kapal perang, kapal patroli serta personil untuk sebuah wilayah perbatasan, dia mengatakan, ada perhitungan tersendiri.



    Khusus untuk armada kapal dia mengatakan saat ini difokuskan untuk mendukung kegiatan operasi di daerah-daerah yang rawan konflik seperti Ambalat, tetapi tidak menggangu kegiatan operasi rutin.

    Untuk wilayah perbatasan maritim antara Indonesia- Australia kata dia, tidak terlalu rawan karena hubungan baik antara Lantamal VII Kupang dengan angkatan laut Australia dalam menangani berbagai persoalan.

    Hubungan baik itu selalu dibina dengan memberi kesempatan kepada kedua angkatan untuk melakukan latihan dan patroli bersama di wilayah perbatasan kedua negara, katanya.

    "Bulan April lalu kami melakukan patroli bersama dengan angkatan laut Australia dan Mei kami melakukan latihan bersama. Ini untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara," katanya.

    Dia juga berharap agar gejolak perbatasan laut antara Indonesia- Malaysia tidak terjadi di daerah perbatasan dengan Australia maupun Timor Leste.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Danlantamal Kupang: Armada Cukup Untuk Pengamanan Perbatasan

    India membangun reaktor nuklir untuk kapal selam


    Pekerjaan sedang berlangsung pada reaktor nuklir India untuk kapal selam pertama bertenaga nuklir, Srikumar Banerjee, kepala negara Komisi Energi Atom, kata.

    Tahun lalu, India melayangkan kapal selam bertenaga nuklir, Arihant, yang akan diaktifkan oleh reaktor air ringan (LWR) menggunakan uranium yang diperkaya sebagai bahan bakar.

    Dalam wawancara dengan The Hindu yang diterbitkan pada hari Senin, Banerjee mengatakan "sistem suplai uap nuklir" sudah siap 100% .

    "Kami hanya menunggu untuk sistem lain untuk menjadi operasional sehingga kami dapat memulai kegiatan komisioning reaktor. Aku benar-benar tidak tahu kapan pembuatan akan dilakukan."

    Angkatan Laut India memerlukan tiga atau empat kapal selam bertenaga nuklir untuk menjadi kekuatan yang layak.

    Pengayaan uranium untuk kapal selam ini akan datang dari Bahan Tanaman Langka di Ratnahalli, dekat Mysore, Banerjee mengatakan.

    Sumber: RIA/MIK
    Readmore --> India membangun reaktor nuklir untuk kapal selam

    Presiden Ajukan Laksamana Agus Suhartono Sebagai Calon Panglima TNI


    Jakarta - Teka-teki siapa calon Panglima TNI pilihan Presiden SBY akhirnya terjawab sudah. Presiden mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Agus Suhartono sebagai calon panglima TNI.

    "Kami pimpinan dewan baru menerima surat dari Presiden tertanggal 3 September 2010. Presiden mengajukan Laksamana TNI Agus Suhartono yang saat ini bertugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut menjadi Panglima TNI," ujar Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/9/2010).

    Sesuai UU TNI, Presiden mengajukan calon tunggal Panglima TNI kepada DPR untuk kemudian diuji kelayakan dan kepatutan. DPR akan menguji calon tersebut usai hari raya Lebaran.

    Priyo menuturkan, DPR akan memberikan jawaban surat Presiden tersebut setelah dua puluh hari kerja. DPR akan membawa permintaan Presiden dalam surat resmi tersebut ke rapat Paripurna DPR.

    "Sekarang akan dibahas, tanggal 21 September akan diumumkan dalam Komisi I DPR dan besoknya kita bahas rapat Bamus dengan pimpinan fraksi untuk diambil keputusan dalam rapat Paripurna," terang Priyo.

    Priyo menilai Agus cukup kompeten menjadi Panglima TNI. Namun Priyo meyakini akan tetap ada proses demokrasi dalam pengambilan keputusan persetujuan pengangkatan Agus menjadi Panglima TNI.

    "Figur Kepala Staf TNI AL sudah mumpuni, tapi dugaan kita akan diambil keputusan dalam bentuk voting dan ingin disetujui musyawarah untuk mufakat," tutupnya.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Presiden Ajukan Laksamana Agus Suhartono Sebagai Calon Panglima TNI

    Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS

    Kabul - Lagi lagi Iran jadi sorotan miring media Barat. Kali ini diberitakan bahwa Teheran membayar para pejuang Taliban sebesar US$1.000 (sekitar Rp9 juta) per kepala prajurit Amerika Serikat yang terbunuh di Afghanistan.

    Surat kabar Inggris, The Sunday Times, dikutip msnbc.msn.com, Minggu (5/9), menggambarkan bagaimana seorang gerilyawan yang disebut sebagai "bendahara" Taliban, mendapatkan dana US$18 ribu dari sebuah perusahaan Iran di Kabul, sebagai bayaran atas serangan pada Juli lalu yang menewaskan sejumlah personel militer Afghanistan dan AS dan menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja AS.

    Bendahara tersebut, lanjut harian tersebut, lalu menyerahkan uang itu kepada para pejuang Taliban di Provinsi Wardak. dalam enam bulan terakhir, si bendahara mengaku telah mengumpulkan dana US$77 ribu dari perusahaan Iran tersebut.

    Harian Inggris itu juga mengklaim telah melakukan investigasi dan menemukan setidaknya lima perusahaan Iran yang beroperasi di Kabul, secara rahasia mendanai Taliban.

    "Kami tak peduli uang itu dari mana," ujar si bendahara yang menggambarkan hubungan Taliban dan Iran sebagai sebuah "perkawinan yang bahagia".

    Menurut bendahara itu, Iran tidak akan berhenti mendanai pejuang Taliban sebab AS juga berbahaya bagi Iran. "Saya kira posisi kami dan Iran sama. Uang yang kami dapat tidak haram, sebab untuk jihad," sebut bendahara itu lagi.

    Sumber: PRIMAIRONLINE
    Readmore --> Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS

    Pengiriman Sukhoi 27 SKM Diundur 7 dan 16 September


    Rusia akan mengirimkan enam kontrak terakhir jet tempur Sukhoi ke Indonesia pada tanggal 7 September dan 16, sumber informasi mengatakan pada hari Senin.

    Berdasarkan kontrak senilai 300 juta, ditandatangani pada tahun 2007, Rusia telah melengkapi untuk pengiriman tiga Su-30MK2 dan tiga pesawat tempur Su-27SKM ke Jakarta pada akhir tahun 2010 di samping dua Su-27SK dan dua pejuang Su-30MK dibeli di tahun 2003 .

    ketiga Jet Su-30MK2 disampaikan pada bulan Januari.

    An-124 pesawat angkut Rusia akan mengirimkan dua pesawat Su-27SKM ke pangkalan udara di kota Makassar di Sulawesi Selatan, Indonesia pada hari Selasa, kata sumber itu. Pesawat Su-27SKM lainnya akan dikirimkan ke basis yang sama lima hari kemudian.

    Pesawat akan dikirim ke Indonesia lebih awal dari jadwal berikut permintaan oleh pihak militer Indonesia, yang ingin pesawat untuk mengambil bagian dalam sebuah parade militer yang didedikasikan untuk Angkatan Bersenjata Hari pada tanggal 5 Oktober, ia menambahkan.

    Indonesia sebelumnya mengatakan diperlukan setidaknya satu skuadron dilengkapi dengan 16 pesawat tempur Sukhoi untuk menggantikan bagian dari armada pesawat tempur f-16 yang sudah menua.

    JAKARTA, September 6 (RIA Novosti)

    Sumber: RIA/MIK
    Readmore --> Pengiriman Sukhoi 27 SKM Diundur 7 dan 16 September

    Tiga Lapis "Pagar" untuk Malaysia

    Perbatasan Natuna Di Laut Cina Selatan

    Konflik perbatasan Indonesia-Malaysia terjadi di daerah ”abu-abu” yang belum disepakati kedua pihak. Indonesia selesai menetapkan batas wilayah tahun 1999, dengan menerapkan teknik survei pemetaan mutakhir yang mengacu pada the United Nations Convention on the Law of the Sea.

    Indonesia negeri yang unik. Daratannya berupa belasan ribu pulau besar-kecil, sedangkan perairannya meliputi 60 persen total wilayah atau 3.257.483 kilometer persegi. Cakupan laut seluas ini hampir menyamai daratan India. Panjang bentang wilayahnya lebih dari 7.365 kilometer, nyaris sama dengan bentangan daratan Amerika Serikat.

    Memiliki kondisi geografis didominasi laut yang relatif dangkal, Indonesia—yang dijuluki Benua Maritim—dipagari oleh tiga jenis batas wilayah laut, yaitu Batas Laut Teritorial, Landas Kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif. Penetapan tiga batas wilayah maritim ini diatur dalam the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) I dan III.

    Pada Batas Laut Teritorial yang berjarak 12 mil laut dari garis pangkal, negara memiliki kedaulatan penuh atas wilayah itu. Apabila ada kapal asing yang masuk, misalnya, petugas keamanan berhak menangkap bahkan menenggelamkan.

    Pada Landas Kontinen yang berjarak 200 mil dari garis pangkal, negara berdaulat untuk mengelola sumber daya alam di bawah dasar laut, seperti sumber tambang. Namun, bisa mengklaim penambahan zona ini apabila menemukan sedimen di dasar pulau yang dibuktikan secara ilmiah memenuhi ketentuan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Pada Zona Ekonomi Eksklusif yang berjarak 200 mil dari garis pangkal, negara memiliki kedaulatan eksklusif untuk pemanfaatan sumber daya di kolom air hingga ke permukaannya.

    Survei kelautan

    Bagi Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang luas, proses pemetaan maritim untuk memenuhi ketentuan PBB tersebut bukanlah hal yang mudah. Untuk pengukuran batas di laut, diperlukan teknik survei yang berbeda dan kapal riset yang dilengkapi peralatan yang mendukung.

    Survei pemetaan batas laut di Indonesia, tutur Sobar Sutisna, Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dilakukan pihaknya dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya II milik BPPT (Badan Pengkajian Penerapan Teknologi) tahun 1996 hingga 1999. Survei ini mendapat bantuan teknis dari Norwegia.

    Peralatan yang digunakan antara lain penginderaan jauh dengan sistem radar dan laser dari udara. Adapun untuk memantau batimetri di dasar laut menggunakan sistem sonar (multibeam echosounder). Sistem sonar ini dapat menjangkau kedalaman hingga 7.000 meter.

    Dengan sarana ini dilakukan survei ke pulau-pulau terluar di wilayah Nusantara. Di pulau terluar kemudian ditetapkan titik dasar terluar. Antara titik itu lalu ditarik garis pangkal geografis. ”Selama tiga tahun survei dihasilkan lebih dari 230 titik dasar di 120 pulau terluar,” kata Sobar.

    Perundingan batas maritim

    Menggunakan peta batas wilayah yang telah disusun itu, Indonesia kemudian mengadakan perundingan dengan 10 negara tetangga. Awal perundingan tahun 1970-an, dilakukan dengan Singapura dan Malaysia. ”Hingga kini, Indonesia telah memiliki 18 perjanjian batas maritim dengan negara tetangga,” ujar Asep Karsidi, Kepala Bakosurtanal.

    Dari seluruh batas wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, batas terpanjang memang dengan Malaysia. Perundingan batas wilayah maritim Indonesia-Malaysia, sejak terhenti pada awal 2009, akan dimulai lagi pada Senin (6/9) di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Perundingan akan membahas semua batas wilayah laut yang belum disepakati yang terdiri atas Zona Ekonomi Eksklusif, Batas Laut Teritorial, dan Landas Kontinen.

    Saat ini sebagian besar Batas Laut Teritorial dan Landas Kontinen telah disepakati, baik oleh Indonesia maupun Malaysia. Persetujuan Batas Laut Teritorial telah mencapai lebih dari 80 persen, tetapi yang belum disepakati adalah 20 persen, yaitu sepanjang hampir 50 mil laut atau 92,6 kilometer.

    Di bagian barat, daerah ”abu-abu” itu berada di selatan Selat Malaka, daerah antara Johor dan Pulau Bintan, serta perairan dekat Batu Puteh di timur Singapura. Di perairan Kalimantan batas yang belum disepakati ada di Tanjung Datuk yang berhadapan dengan Laut China Selatan dan Pulau Sebatik di Laut Sulawesi.

    Landas Kontinen yang sudah disepakati mencapai lebih dari 95 persen, atau masih menyisakan batas berjarak kurang dari 100 mil atau 185,2 kilometer, yaitu di Ambalat Laut Sulawesi.

    Namun, hingga kini Zona Ekonomi Eksklusif di perbatasan kedua negara belum ada satu pun yang disepakati. Padahal, kawasan ini memiliki arti penting bagi aspek ekonomi karena Zona Ekonomi Eksklusif mengandung potensi perikanan dan nilai strategis dari aspek transportasi laut.

    ”Perundingan pada September mendatang kemungkinan akan berlangsung alot dan memakan waktu lama,” ujar Sobar, selain karena kepentingan ekonomi, juga karena suasana politis yang sedang menghangat.

    Perundingan Batas Laut Teritorial dan Landas Kontinen dilaksanakan setelah keluarnya UNCLOS I tahun 1958. Perundingan Indonesia-Malaysia untuk dua batas itu dilaksanakan sejak tahun 1969 hingga 1972.

    Adapun ketetapan tentang Zona Ekonomi Eksklusif baru dikeluarkan pada UNCLOS III tahun 1982. Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia mencapai total 1.200 mil atau 2.222 kilometer. ”Zona sepanjang ini belum ada yang disepakati,” ujar Sobar. Zona itu meliputi garis sepanjang 300 mil laut di Selat Malaka, 800 mil laut di Laut China Selatan, dan sekitar 100 mil laut di Laut Sulawesi.

    ”Di antara perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif tersebut yang sering menimbulkan konflik ada di Selat Malaka. Karena Malaysia menarik garis masuk ke dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif yang ditetapkan Indonesia hingga sejauh 9 mil,” papar Sobar.

    Menghadapi kondisi belum adanya kesepakatan batas wilayah di beberapa titik di Selat Malaka, Laut China Selatan, dan Laut Sulawesi, Indonesia perlu mengintensifkan patroli lautnya di tiga kawasan itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Tiga Lapis "Pagar" untuk Malaysia

    Pengamat : Bangkitnya Industri Pertahanan Indonesia

    BARU-baru ini saya mendengar dari siaran radio, komentar seorang mantan menteri koordinator mengenai industri alat utama sistem senjata (alutsista) kita.
    Komentar tersebut dikaitkan dengan memanasnya hubungan Indonesia–Malaysia sebagaimana yang beberapa kali terjadi beberapa tahun terakhir. Secara ringkas mantan menteri tersebut berkomentar mengenai payahnya industri alutsista Indonesia, termasuk PT IPTN yang berganti nama PT Dirgantara Indonesia, yang dikatakan sebagai perusahaan yang nyaris tidak berproduksi lagi.Saya sungguh sedih mendengar komentar itu.Komentar tersebut menunjukkan betapa sempitnya pengetahuan yang bersangkutan, yang notabene mantan pejabat tinggi Pemerintah Indonesia. Industri alutsista Indonesia dewasa ini mengalami masa renaisans kembali, terutama di tangan Menteri Pertahanan yang baru, Purnomo Yusgiantoro.

    Industri tersebut bahkan memiliki potensi untuk dipacu lebih lanjut dengan kemampuan yang semakin besar yang dimiliki oleh keuangan negara. Ini berarti di tahun-tahun mendatang industri strategis tersebut justru akan mengalami perkembangan lebih cepat karena dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Indonesia. Benar bahwa industri alutsista kita mungkin masih berada pada tahapan teknologi menengah, tetapi potensi yang ada memungkinkan industri tersebut berkembang cepat menuju tataran lebih tinggi. PT Dirgantara Indonesia, yang dikatakan nyaris tidak berproduksi lagi, saat ini justru mengalami kebangkitan kembali dengan berbagai pesanan baik dari dalam maupun luar negeri.

    CN-235, yang sebelum krisis merupakan produk andalan perusahaan tersebut, dewasa ini mengalami permintaan baru dari Korea Selatan dalam versi militer, yaitu CN-235 MPA dengan menggunakan peralatan antara lain dari Prancis.Kesuksesan perusahaan dalam mengembangkan versi tersebut membuat TNI Angkatan Laut juga memesan beberapa pesawat dari perusahaan tersebut. Helikopter produksi PT Dirgantara Indonesia juga mengalami kenaikan permintaan. PT Dirgantara Indonesia ternyata memiliki daya tahan yang sangat tinggi untuk survive dan dewasa ini kembali berkembang dengan baik.Dewasa ini PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan industri pesawat di Korea telah menyiapkan diri untuk membuat pesawat tempur.

    Roket yang sedang di kembangkan oleh Lapan

    Di industri kedirgantaraan tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga menunjukkan prestasi lumayan dengan mengembangkan satelit sendiri setelah sebelumnya bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin. Sementara itu, pengembangan wahana peluncur satelit secara bertahap juga telah dilakukan, termasuk pengembangan roket yang dewasa ini berdaya jangkau lebih dari 105 km. Jika dikembangkan menjadi roket militer, dalam keadaan statis pun kemampuan roket semacam itu mampu menjadi penggentar. Kesemuanya ini dilakukan oleh Lapan dengan anggaran terbatas.

    LPD yang sedang dibuat di PAL
    Jika anggaran itu dapat dilipatgandakan, kemampuan tersebut akan mampu dikembangkan secara cepat di tahun-tahun mendatang. Di matra laut,PT PAL semakin menunjukkan kemandirian yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan peralatan Angkatan Laut. Dua kapal perang landing platform dock (LPD)sudah dibangun di galangan mereka di Surabaya, bahkan dengan peningkatan teknologi dibandingkan desain awal yang dikembangkan oleh galangan kapal modern di Korea Selatan. LPD buatan PT PAL tersebut mampu didarati lima helikopter (dibandingkan dengan tiga buatan Korea) dan dengan mesin yang sama mampu melaju lebih cepat (15,4 knot dibandingkan dengan 15 knot dari produk aslinya).

    Frigate kelas La Fayette yang sedang dikembangkan oleh PAL

    PT PAL juga ditugasi melakukan overhaul kapal korvet kita yang dibuat di Belanda baru-baru ini serta memiliki kemampuan untuk melakukan overhaul kapal selam kita (KRI Nenggala dan KRI Cakra). Dengan kemampuan itu, PT PAL dewasa ini sedang berada pada tahap pengembangan kapal fregat kelas Lafayette (sebagaimana yang dimiliki Singapura), kapal perusak kawal rudal (PKR), dan bahkan dalam proses pengembangan kapal selam bekerja sama dengan galangan kapal di Jerman dan Korea. Mereka juga mampu untuk membuat kapal induk helikopter dengan menggunakan teknologi pengembangan kapal Star 50 dengan bobot mati 35.000 ton.
    Kemungkinan PAL Bersama Jerman Dan Korea Sendang mengembangkan U-214

    Trimaran X3K yang mengkin sedang dikembangkan oleh PT. Lundin

    Industri kapal yang lain adalah Industri Kapal Lundin di Banyuwangi yang mampu membangun kapal-kapal sekoci maupun katamaran dengan kecepatan sangat tinggi. Industri kapal ini telah memenuhi kebutuhan kapal untuk angkatan laut Singapura dan Malaysia maupun angkatan laut kita. Industri yang dibangun oleh anak raja industri kapal Sewdia tersebut (North Sea Boats) mengembangkan teknologi komposit bagi kapal-kapalnya sehingga memiliki daya tahan untuk kecepatan tinggi dan medan ganas.Dalam keadaan perang, industri kapal ini tentu dapat memenuhi banyak kebutuhan angkatan laut kita. Untuk matra darat, Pindad telah memiliki teknologi pengembangan panser dengan teknologi Prancis.

    Prototipe Panser Cannon 90mm Buatan Pindad

    Panser tersebut memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan yang dibuat Renault,Prancis, dan bahkan menggunakan mesin perusahaan Prancis tersebut. Dewasa ini panser tersebut juga mulai diekspor ke negara-negara ASEAN. Dengan kemampuan tersebut, Pindad dapat berkembang lebih tinggi dengan pengembangan tank-tank ringan yang sesuai dengan medan di Indonesia. Untuk jangka waktu yang lebih lama, Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata sendiri bagi tentara Indonesia seperti senapan serbu SS-2 yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan senjata buatan luar negeri. Kemampuan tersebut dan dengan kerja sama dengan Lapan misalnya akan memungkinkan Pindad memproduksi roket-roket tempur yang tidak kalah dengan buatan luar negeri.

    Perusahaan tersebut juga memiliki prospek pengembangan peluru kendali sebagaimana yang dewasa ini mulai secara serius dikembangkan oleh perusahaan itu. Sebuah perusahaan di Malang dewasa ini juga mampu memproduksi bom-bom bagi kebutuhan pesawat tempur Indonesia. Dengan permintaan yang lebih tinggi, perusahaan tersebut tentu akan mampu mengembangkan diri melalui penelitian dan pengembangan bagi kebutuhan yang lebih canggih. Pada akhirnya,kesemuanya ini terpulang pada penggunanya, yaitu Kementerian Pertahanan Indonesia.

    Sebagaimana yang dapat kita saksikan beberapa waktu terakhir, Menteri Pertahanan yang baru tampak memiliki komitmen sangat tinggi bagi tumbuh berkembangnya industri tersebut. Semoga harga diri kita menjadi terangkat dengan berkembangnya industri strategis kita tersebut.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Pengamat : Bangkitnya Industri Pertahanan Indonesia

    Sunday, September 5, 2010 | 10:38 PM | 0 Comments

    Akbar Tanjung: Peralatan Perang Indonesia Harus Diperbarui

    Lubuklinggau (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung menyatakan peralatan perang yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia harus diperbarui sehingga dapat menjaga kedaulatan negara.

    "Ke depannya alat pertahanan perang negara kita harus diperbaharui untuk memperkuat TNI mempertahanan kedaulatan negara dan wilayah perbatasan," kata Akbar setelah menghadiri pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, Ridwan Mukti- Hendra Gunawan di Lubuklinggau, Minggu.

    Menurut dia, Jika ada gelagat pihak tertentu yang akan mengganggu kedaulatan negara Repbulik Indonesia yang diakui internasional supaya TNI tidak ragu mengambil tindakan harus meningkatkan peralatan perangnya.

    Kedaulatan suatu bangsa atas Tanah Airnya yang diakui oleh internasional juga harus diakui semua negara di dunia ini.

    Menyinggung pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu menjawab hubungan Indonesia dan Malaysia yang belakangan memanas kata dia, adalah kebikan yang matang dengan beerbagai perhitungan.

    Selain ditinjau dari aspek ekonomis juga perhitungan keselamatan 2 juta lebih tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara jiran tersebut.

    Sedangkan jika berdasarkan keinginan masyarakat Indonesia perlu konfrontasi dengan Malaysia diharapkan jangan sampai terjadi, karena harus menghormati keputusan Presiden.

    Pernyataan serupa juga diutarakan Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Abu Rizal Bakrie, bahwa elemen masyarakat Indonesia agar menerima kebijakan pemerintah itu sebagai sebuah keputusan yang lahir dari pertimbangan matang.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Akbar Tanjung: Peralatan Perang Indonesia Harus Diperbarui

    India Uji Coba Rudal Jelajah Supersonik

    Rudal Brahmos (Foto: acig.org)

    Bhubaneswar, India (ANTARA News/AFP) - India, Minggu berhasil melakukan uji coba rudal jelajah supersonik darat ke darat versi BrahMos yang dikembangkannya bersama dengan Rusia, kata para pejabat.

    Ruda itu ditembakkan dari sebuah peluncur bergerak 200 km timur laut Bhubaneswar, ibu kota negara bagian Orissa, India timur.

    Uji coba rudal vesi BrahMos darat ke darat itu berhasil dan mencapai semua tujuan misi itu, kata diektur Lapangan Uji Coba Terpadu di Chandipur, S.P Dash kepada AFP.

    Uji coba terakhir dilakukan 21 Maret, BrahMos memiliki jangkauan tembak 290km dan dapat membawa 300 kilogram hulu ledak konvensional.

    Rudal itu mengambil nama Sungai Brahmaputra India dan Sungai Moskow Rusia.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> India Uji Coba Rudal Jelajah Supersonik

    Pangkalan Militer Rusia Dibom, Lima Tewas

    MAKHACKALA, KOMPAS.com — Serangan pelaku bom bunuh diri di kamp brigade mekanis infantri di kota Buinaksk, wilayah Kaukasus Utara Rusia, Dagestan, menewaskan lima tentara dan 26 orang lainnya cedera, demikian dilaporkan Kementerian Situasi Darurat dan Pertahanan Sipil wilayah Dagestan (EMERCOM).

    Insiden itu terjadi pada sekitar pukul 01.00 waktu setempat, saat pelaku pengeboman mengendarai sebuah mobil kecil dengan bahan peledak di dalamnya melalui pintu gerbang kamp lapangan itu.

    Berdasarkan laporan, dari 26 petugas yang cedera, 21 orang di antara mereka kondisi lukanya sangat parah.

    "Tiga petugas lainnya dalam keadaan sangat gawat dan dua lainnya lagi kondisinya berat," kata juru bicara EMERCOM.

    Sekitar 10 tentara menderita luka ringan dan bantuan medis diberikan kepada mereka di tempat kejadian.

    Bagi korban cedera berat, sebagian besar dari mereka telah dibawa ke rumah sakit militer Buinaksk, tetapi beberapa di antara mereka mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit kota.

    Fasilitas militer yang ditargetkan oleh kalangan teroris, Minggu (5/9/2010) pagi, berlokasi di luar kota Buinaksk, dekat desa Khalimbek-aul.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Pangkalan Militer Rusia Dibom, Lima Tewas

    Rusia dan India Teken Kerjasama Navigasi Satelit

    Satelit Glonass System (Foto: RIA)
    Moskow, (tvOne)

    Perusahaan Rusia dan India menandatangani sebuah kesepakatan bisnis baru. Kerjasama ini membuka peluang bagi bus-bus India untuk dipandu sistem navigasi satelit Rusia, Sabtu (4/9).

    Laporan Kantor Berita Interfaxmenyatakan, kerja sama "HBL Power Systems" (India) dan "Navigation Information Systems" (NIS) Rusia itu menggunakan sistem satelit "Glonass" dan "GPS".

    Dengan adanya kerja sama bisnis itu, bus-bus India juga akan dilengkapi dengan teknologi pemantau otomatis dan sarana pembuatan program dan pengubahan rute dan analisis efisiensi.

    Sistem "Glonass" yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia itu dikembangkan tahun 1980-an oleh Angkatan Darat Uni Soviet untuk menyaingi sistem navigasi satelit GPS milik Amerika Serikat.

    Sumber: TV ONE
    Readmore --> Rusia dan India Teken Kerjasama Navigasi Satelit

    Walah, Satelit China Sikut Wahana Lain

    illustrasi

    INILAH.COM, Jakarta - Sebuah satelit China kemungkinan telah dengan sengaja menyikut pesawat ruang angkasa lain, selama manuver rahasia di orbit dekat bumi, menurut analis.

    Operasi tersebut memungkinkan China untuk berlatih prosedur mempertemukan stasiun ruang angkasa di masa depan dengan pesawat ruang angkasa lain, serta belajar tentang pembentukan terbang satelit, kata Brian Weeden, mantan analis orbital AU AS dan sekarang penasihat teknis untuk Secure World Foundation.

    Tes pertemuan satelit itu juga untuk pemeriksaan satelit lain dengan lebih dekat, tidak seperti demonstrasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain di masa lalu.

    Menurut Weeden, satelit China SJ-12 melakukan minimal enam set manuver antara 20 Juni hingga 16 Agustus. Selama manuver tersebut, satelit dibuat lewat dekat SJ-06 Zaku, satelit China yang lebih tua dan diluncurkan pada bulan Oktober 2008.

    Perilaku satelit itu tidak sesuai dengan profil untuk tes anti-satelit, Weeden menulis dalam analisis untuk Space Review.

    Namun dia menambahkan bahwa sifat misterius dari uji itu bisa berpengaruh pada persepsi kepercayaan dan keamanan di ruang angkasa.

    "Tidak ada bukti ada kerusakan pada satelit atau pecahan, jadi aku tidak akan menggambarkannya sebagai sebuah tabrakan," kata Weeden pada SPACE.com. "Lebih terlihat seperti benjolan."

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Walah, Satelit China Sikut Wahana Lain

    Rintihan Seorang Mayor TNI AL di Indonesia Timur

    illustrasi

    TRIBUNNEWS.COM- Melihat hubungan Indonesia dengan Malaysia yang memanas tidak begitu membuatnya risau karena yakin akan bisa diselesaikan dengan bijaksana.

    Kalaupun harus berperang maka TNI yakin menang dan sudah siap siaga karena dunia tahu kekuatan tentara Indonesia adalah terbaik ke-13 di dunia. Dan dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara cinta damai dan pemimpin ASEAN yang memayungi. Sehingga bisa dipastikan "tidak akan terjadi" perang.

    Banyaknya aksi perampokan di darat serta berbagai isu terorisme tidak membuatnya sedih si Mayor TNI AL ini karena yakin hal-hal begitu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak makan waktu lama.

    Yang membuatnya sedih adalah kasus "perampokan" paling akbar oleh Amerika di bumi Papua Indonesia, pembalakan liar hutan hutan di Kalimantan dan Papua yang di-majikan-i orang Malaysia. Serta kasus penyelundupan besar-besaran dengan 'kongkalikong' antara pelaku dengan instansi yang berwenang. Serta perdagangan senjata di perbatasan Filipina, Malaysia dan Australia yang tentu saja ada "becking"nya orang besar di Indonesia.

    Untuk keempat kasus tersebut si Mayor ini harus prihatin karena menahan gejolak idealisme sebagai TNI yang harus mengamankan NKRI, tapi di sisi lain "para pembesar" justru merusak negerinya sendiri. "Saya hanya seorang mayor bisa berbuat apa?" kata si Mayor kepada tribunnews.com, Sabtu (4/9/2010) malam.

    Coba bayangkan kasus penambangan EMAS di PAPUA. Si Mayor pernah berhasil menyelinap masuk ke lokasi pertambangan itu dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Amerika mengeruk harta karun Indonesia secara besar-besaran dan "dilegalkan" oleh pemerintah dengan "kontrak" yang sangat merugikan rakyat Indonesia.

    Dalam sehari saja, perusahaan Amerika itu bisa mengangkut sekitar 175.000 ton biji pasir emas dari bumi Papua melewati perairan Samudera Pasifik. Indonesia dapat apa?? tidak ada sama sekali uang masuk ke kas negara. Kalau 20 persen saja dari jumlah emas yang diangkut itu untuk kas negara maka sudah cukup untuk biaya pendidikan dan kesehatan GRATIS seluruh Indonesia selama-lamanya.

    Penambangan emas di Timika, terbesar di dunia, memang sejak awal sangat merugikan rakyat Indonesia karena hanya 0% untuk kas negara.

    Indonesia sewajarnya mendapat manfaat yang proposional dari tambang yang dimilki. Hal ini bisa dicapai jika kontrak kerja yang ditandatangani antara lain berisi ketentuan-ketentuan yang adil, transparan, dan memihak kepentingan negara dan rakyat. Ternyata pemerintah pada masa lalu, hingga kini tidak mampu mengambil manfaat optimal.

    Hingga Tahun 1976 perusahaan itu gratis atau setor ke negara 0%, enak kan?
    Tahun 1976-1983 pemerintah kenakan (PPh) sebesar 35% (bukan produk yang dikenai pajak tapi hanya penghasilan !)
    Tahun 1984 pemerintah dapat royalti 1% atas penjualan emas dan perak.
    Tahun 1994 pemerintah mengeluarkan PP No.20/1994 belum maksimal.

    Seharusnya Presiden SBY bisa mengeluarkan PP untuk menghilangkan berbagai kerugian dengan menjadikan BUMN dan BUMD sebagai pemegang saham mayoritas di Freeport atau Timika

    Perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan pemerintah untuk mengeruk emas terbesar di dunia itu, diduga ada penyelewengan, manipulasi, dugaan KKN, tekanan politik, dan jauh dari kaidah-kaidah bisnis dan negara yang terpuji dan beradab. Coba hitung lagi jika di bawah emas itu terdapat cadangan URANIUM terbesar di dunia. Berapa nilainya?? Harga URANIUN berapa kali lipat dari harga emas?? Indonesia itu SANGAT KAYA!

    Selama 42 tahun periode tambang (1967-2009) bangsa Indonesia tidak mendapatkan hasil yang optimal dan sebanding dari potensi tambang Timika.

    Dan jika Presiden tidak melakukan perubahan dengan PP maka harta karun di Papua itu akan terus dikeruk hingga tahun 2041. Menagislah rakyat Indonesia tanpa sadar kekayaannya diangkut ke Amerika.

    Padahal kalau rakyat tahu, berbagai manipulasi data dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk mengelabuhi pajak kepada pemerintah. Katakanlah ada 100 kapal yang mengangkut emas dari Papua ke Amerika maka yang dilaporkan hanya 10 kapal saja agar pajak royalti 1% itu bisa diperkecil lagi nominalnya.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Rintihan Seorang Mayor TNI AL di Indonesia Timur

    Kapal Selam Mini, Riwayatmu Kini


    DItengah maraknya pemberitaan tentang minimnya alat utama sistem senjata
    (alutsista),Indonesia ternyata memiliki rancangan kapal selam mini karya anak bangsa.
    Sayang nasibnya kini kian tak pasti karena minimnya perhatian pemerintah.

    Sebagian orang mungkin sudah pernah mendengar tentang rancangan kapal selam mini karya Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA. Sebuah rancangan kapal selam mini atau sering disebut kate karena bentuknya yang lebih kecil dibandingkan kapal selam lazimnya. Namun, sejak ide ini muncul tahun 1996, jangankan diproduksi, d i w u j u d k a n menjadi bentuk prototipe saja belum. Padahal, Dradjat sudah menyelesaikan konsep rancangannya sejak 1996 dan mulai mempromosikan ke pemerintah. Namun, hingga saat ini gayung tak jua bersambut.

    Sehingga, kini pensiunan AL itu pun mulai patah arang akan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan hasil karyanya menjadi produk kapal selam siap pakai. ”Jika ada pihak lain yang mau mengajak kerja sama untuk mengembangkan rancangan ini, maka saya akan setujui,”ujar Dradjat frustrasi. Bisa jadi kesabaran pria kelahiran Madiun 28 Januari 1943 ini pupus sudah. Penantian sekian lama terkait kepastian kemauan pemerintah untuk mengembangkan rancangan kapal selam hasil karyanya itu sudah pudar. Apalagi kini usianya sudah tak muda lagi dan keterbatasan fisiknya yang harus menggunakan kursi roda akibat infeksi tulang belakang.


    Namun, bukan Dradjat namanya jika tidak memiliki semangat yang membara bak anak muda. Kepada harian Seputar Indonesia (SINDO), Dradjat demikian antusias berkisah tentang rancangan kapal selam mini miliknya yang diberi nama IM X-1 (Indonesian Midget Experimental-One) yang ide awalnya berasal dari dr Laksamana Arief Kus Hariadi yang merupakan atasan Dradjat sewaktu masih bertugas di kesatuan AL dulu. Apa saja keunggulan rancangan kapal selam mini IM X-1 ini? Keunggulan pertama jelas lebih murah.

    Rancangan sendiri memungkinkan Dradjat untuk mencari onderdil dan peralatan di dalam negeri. Jika di dalam negeri tidak tersedia, bisa mencari suku cadang (spare part) dari negara lain yang tidak merugikan Indonesia, seperti dari Prancis yang open source. Sementara ada beberapa negara penjual suku cadang justru cenderung memiliki kebijakan yang merugikan negara pembeli. Pengadaan kapal selam seperti itu justru cenderung merugikan negara pembeli. Sebab, jika ada kerusakan atau kebutuhan pembelian suku cadang, terkadang negara pembeli kesulitan untuk mendapatkannya.

    Dalam kalkulasi Dradjat, pada 1996, ketika harga besi masih murah, diperkirakan pengembangan kapal selam mini per unit akan menghabiskan anggaran sekitar USD7 juta dengan asumsi harga besi saat itu USD400 per ton. Namun, kini ketika harga baja atau besi sudah naik tiga kali lipat,maka biaya pengembangan kapal selam ini diperkirakan membutuhkan USD21 juta per unit. Angka ini masih jauh di bawah harga pembelian kapal selam jadi dari luar negeri yang di atas USD40–50 juta per unit.Bahkan untuk harga kapal selam standar,sekitar USD300 juta per unit,yang sudah dalam kondisi lengkap dengan semua peralatan militer modern.

    Sementara itu, sejak pertengahan tahun 2009 TNI AL mengusulkan pembelian kapal selam seharga sekitar Rp7 triliun dari Korea Selatan. Dibanding kapal selam rancangan Dradjat, angka tersebut tentu jauh di atasnya. Apalagi mengembangkan kapal selam sendiri tentu bermanfaat untuk penyerapan tenaga kerja lokal, penambahan pengetahuan, dan transfer teknologi bagi anak bangsa.Terlebih lagi, ada kebanggaan nasionalisme karena memiliki produk karya anak negeri.Spesifikasi kapal selam mini rancangan Dradjat memiliki panjang 22 meter untuk hidung pendek,dan 24 meter untuk hidung panjang.

    Kemudian berat 215 ton dengan kecepatan bawah air 18 knot atau 18 mil per jam. Kapasitas kapal selam mini ini mampu membawa 11 orang. Kelebihan lain dari kapal selam IM X-1 ini adalah rancangan lampu sonar yang lebih fleksibel dibanding kapal selam standar. Jika kapal selam umumnya memiliki lampu sonar vertikal bak lampu mobil sehingga tidak bisa menerangi secara leluasa hanya satu arah, rancangan Dradjat dibuat sedemikian rupa hingga bisa vertikal longitudinal. ”Inovasi lampu sonar ini mungkin yang pertama kali di dunia,”klaim Dradjat. Selain itu, masih banyak kelebihan lain rancangan kapal selam IM X-1 milik Dradjat ini. Seperti karena kapal selam ini kecil maka tingkat kebisingannya lebih rendah jika dibandingkan kapal selam standar.

    Namun, memiliki fungsi dan manfaat setara bahkan lebih optimal dibandingkan kapal selam standar, seperti sulit terdeteksi oleh musuh. Rancangan tersebut bukan tanpa pengakuan. Sebutlah Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (LHI) BPPH/BPPT, National Ship Design Centre (NASDEC) Departemen Perindustrian, dan komponen teknikal angkatan laut– mulai Fakultas Kelautan Hang Tuah hingga Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)– yang sudah mengakui visibilitas rancangan kapal selam Dradjat. Bahkan Howaldtswerke Deutsche Werft AG (HDW), pembuat kapal selam asal Jerman,juga mengakui ketepatan rancang bangun milik Dradjat.

    ”Mereka semua menyetujui tanpa ada intervensi apa pun,” ujar ayah tiga anak tersebut. Pada 1996 di masa pemerintahan orde baru anggaran untuk pembelian alutsista memang minim. Untuk itulah Dradjat dikirimkan KSAL saat itu Laksamana Arief Kushariadi untuk belajar tentang pembuatan kapal selam yang terjangkau di Pakistan.Ada kisah lucu dalam penugasannya karena sebenarnya Dradjat tidak membawa surat penugasan resmi dari KSAL. Surat tugas hanya menyebutkan enam kawannya saja. Untuk itulah Dradjat sempat menemui kesulitan ketika sampai di Pakistan. Namun, pemimpin pasukan AL Pakistan jeli yang kemudian mengorek keterangan dari Dradjat terkait siapa seniornya dalam belajar tentang kapal selam.

    Tak dinyana senior Dradjat merupakan orang yang cukup dikenal oleh kepala pasukan AL Pakistan tersebut bahkan dianggap berjasa. Akhirnya Dradjat yang tidak berbekal surat tugas itu justru diberikan keleluasaan untuk belajar seluk beluk kapal selam di Pakistan selama lebih dari dua minggu. Dia belajar bersama enam prajurit lainnya ke Pakistan karena negara itu sedang membangun dua kapal selam mini di Pakistan Naval Dockyard. Sepulang dari Pakistan,Dradjat menyelesaikan rancangan kapal selamnya yang kemudian diajukan ke pemerintah.

    Namun, lagi-lagi mendapatkan penolakan dari pemerintah. Pada 2004 Dradjat dipanggil kembali ke Jakarta untuk menjelaskan rancangan kapal selamnya kepada TNI AL untuk diusulkan ke pemerintah. Namun, hingga saat ini tak ada kabar perkembangan terkait tindak lanjut rancangan kapal selam yang sudah diajukan hak patennya tersebut. Sehingga wajar jika kini Dradjat mulai patah arang. Selain itu sudah ada pihak dari Korea Selatan yang menyatakan tertarik ingin bekerja sama untuk mengembangkan kapal selam IM X-1.

    ”Iya,sepertinya kini saya mulai berpikir untuk menjual rancangan saya ke orang lain. Jika di dalam negeri ternyata hanya mubazir tidak dimanfaatkan,”paparnya.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Kapal Selam Mini, Riwayatmu Kini

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.