ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, May 2, 2013 | 8:22 PM | 2 Comments

    Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga

    Jakarta - Lima tahun terakhir pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar TNI bisa mendekati postur minimum essential force. Mengingat luas wilayah, Indonesia mutlak harus punya kekuatan militer lebih besar dan modern dibanding negara tetangga.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal itu saat memberikan arahan kepada Komandan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Letnan Jenderal Munir, di Lounge Room, KRI Makassar, Kamis (2/5) pagi. Saat ini, KRI Makassar sudah berada di perairan Bangkalan, Madura, untuk meninjau latgab di perairan Situbondo, Jawa Timur.

    "NKRI adalah harga mati. Kekuatan militer kita harus lebih besar dan modern dibanding negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Mengingat luas negara kita, kekuatan militer Indonesia mutlak harus lebih besar," Presiden SBY menegaskan.

    Presiden mengingatkan, dalam sebuah perang kita harus memahami kekuatan dan kampanye lawan. "Ambil pelajaran dari perang-perang modern yang terjadi di akhir abad 20," kata SBY.

    Sebelumnya, Presiden mendengarkan paparan dar Komandan Latgab TNI Letjen Munir mengenai Latgab TNI tahun 2013. Latihan ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI terhadap rakyat dan bangsa Indonesia.

    "Tujuan Latgab adalah untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI dalam melaksanakan operasi militer gabungan. Selain itu juga untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan," Munir, yang juga Panglima Kostrad, menjelaskan.

    Materi latihan yang dikembangkan adalah proses dan mekanisme pengambilan keputusan militer, proses dan mekanisme pengecekan, gelar kesiapan dan latihan pendahuluan serta komando pengendalian kampanye militer dan operasi militer gabungan TNI.

    Siang ini, Presiden dijadwalkan menyaksikan sejumlah rangkaian latihan, antara lain latihan penembakan MFT, ADEX, Screnez, Aswex (RBU), Cross Deck Hely, RAS, SUL, SAg Ex (penembakan meriam 76 MM), dan Sailing Pass (Formasi Penghormatan).

    Mendampingi Presiden pada kesempatan kali ini, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Timur Pradopo, dan Kasal Laksamana Marsetio.

    Sumber : Presiden RI

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    Arif. Syaifullah said...

    yakin ngga akan kesaimpaian... wong Singapura mau beli f35

    denbejho said...

    lha malaysia udah menggadang gadang rafalle sama typoon, indo untuk membuat skuadron sukoi aja belum kesampaian, bagaimana nih...

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.