ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, July 2, 2013 | 7:39 PM | 0 Comments

    Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel

    Jakarta (MID) - Komitmen pemerintah untuk mewujudkan hubungan kerja sama dengan Korea Selatan di bidang industri pertahanan semakin menguat. Menurut rencana, kedua negara Asia ini bakal segera merealisasikan pembangunan kapal selam bersama untuk Indonesia di tahun depan.

    Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Silmy Karim menuturkan, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan demi merealisasikan proyek alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini. Di antaranya dengan menyediakan fasilitas untuk keperluan produksi kapal selam di PT PAL Indonesia, Surabaya. "Untuk tahap awal persiapan infrastruktur tersebut, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 150 juta dolar AS," ujar Silmy di Jakarta, Selasa (2/7).

    Di samping itu, lanjut dia, sejumlah tenaga ahli Indonesia juga diberangkatkan ke Korea untuk dibekali dengan pelatihan dan transfer of technology (ToT). Semua langkah ini dilakukan sebagai bagaian dari upaya modernisasi alutsista TNI, khususnya Angkatan Laut. Sebelumnya, sempat berkembang pandangan yang menilai kerja sama alutsista ini bakal merugikan kepentingan nasional Indonesia. Ini lantaran tenaga-tenaga ahli yang dikirim pemerintah ke negeri ginseng hanya sebatas learning by seeing (belajar dengan cara mengamati), bukan learning by doing (belajar dengan cara mempraktikkan).

    Namun, Silmy membantah hal tersebut. Ia menjamin pemerintah Korea tidak akan setengah hati dalam mentransfer teknologi kapal selamnya kepada Indonesia. Kalau pun ada perbedaan metodologi dalam klausul kontrak kerja sama ini, menurutnya itu masih wajar-wajar saja. Apalagi, kata dia, hubungan Indonesia dan Korea Selatan selama ini sudah terjalin baik.

    "Sejauh ini, hubungan kedua negara tidak hanya pada ruang lingkup kecil industri pertahanan. Tapi lebih dari itu, Indonesia dan Korea punya hubungan yang lebih erat dalam kerja sama yang lebih besar," kata Silmy.

    Sumber : Republika

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.