
Orang Korea mengenal pepatah yang mengatakan, ”dua musuh akan bertemu di sebatang jembatan”. Situasi di Semenanjung Korea setelah tenggelamnya kapal korvet Cheonan mengharuskan kedua musuh ini saling berhadapan menuju konflik terbuka.
Cheonan, yang artinya perdamaian surgawi, memiliki karakter kanji yang sama seperti Gerbang Perdamaian Surgawi Tiananmen, Beijing, China.
Insiden Cheonan menjadi rumit dan berbahaya serta bisa memicu konflik militer yang akan mengganggu stabilitas dan perdamaian di Asia Timur. Keputusan Seoul menuding Korea Utara sebagai penembak kapal itu akan mengubah tatanan stabilitas dan perdamaian kawasan.
Torpedo Korut menyebabkan kapal korvet, yang dirancang menjadi kapal pemburu anti-kapal selam, terbelah dua.
Dalam sejarah pertikaian antarnegara sejak Perang Dunia II, ada dua insiden yang tercatat di mana kapal perang hancur dan tenggelam akibat torpedo. Dalam Perang Malvinas (1982), penjelajah Argentina ARA General Belgrano, tenggelam ditorpedo kapal selam Inggris, HMS Conqueror.
Dalam Perang India-Pakistan (1971), kapal fregat India INS Khukri tenggelam ditoperdo kapal selam Pakistan, Hangor kelas Daphne, di pantai Diu dekat Gujarat, India. Dalam dua peristiwa ini, kapal-kapal tenggelam ditembak torpedo pasca- Perang Dunia II.
Kapal korvet Cheonan dinyatakan tenggelam ditorpedo Korut berdasarkan hasil penyelidikan secara ilmiah oleh tim gabungan Korsel, AS, Swedia, Australia, Kanada, dan Inggris. Kesimpulannya, Cheonan tenggelam akibat ledakan bubble jet dari torpedo CHT-02D milik Korut meledak tanpa kontak ke korvet itu.
Kesimpulan investigasi sudah menyatakan bahwa torpedo tersebut berasal dari kapal selam Korut kelas Yeono. Namun, keseluruhan proses tenggelamnya kapal korvet Cheonan masih belum jelas. Korut selama ini diduga memiliki 22 kapal selam patroli, 29 kapal selam penjaga pantai, dan 20 kapal selam mini (midget).
Keseluruhan Insiden Cheonan menjadi teka-teki. Ada beberapa persoalan serius terkait dengan kerahasiaan sistem strategi dan taktik Angkatan Laut Korsel ataupun AS.
Masih banyak teka-teki, yakni bagaimana mungkin kapal selam Korut yang sudah tua dan rata-rata dibuat dekade 1970-1980-an itu mampu menenggelamkan Cheonan.
Lagipula, apa yang diinginkan Korut dengan menenggelamkan Cheonan di tengah kawasan Semenanjung Korea yang relatif stabil dan aman. Apa misi melakukan provokasi dengan menewaskan 46 orang pelaut Korsel? Apakah Insiden Cheonan merupakan aksi balas dendam atas insiden ditembaknya kapal-kapal Korut bulan November tahun lalu, yang menyebabkan pelaut Korut tewas?
Atau adakah sebab-sebab lain.
Pihak Korsel tidak menjelaskan konteks terbelah duanya Cheonan dengan latihan militer bersama yang dilakukan Korsel-AS. Latihan bersama itu diberi nama sandi Foul Eagle dan diasumsikan wilayah sekitar berada dalam kondisi siaga penuh.
Ada spekulasi, Cheonan tenggelam akibat tembakan torpedo kapal selam AS bertenaga nuklir yang sedang melakukan misi rahasia dekat Pulau Byaengnyeong dan kemudian melakukan kesalahan ”friendly fire”.
Membunuh dan menculik memang menjadi salah satu kebiasaan Korut dalam sejarah pertikaian Semenanjung Korea sehingga menjadi mudah menunjuk hidung Korut di balik tenggelamnya Cheonan. Korut memang dikenal menganut garis keras dalam aksi provokatif.
Ujian bagi China
Lepas dari itu, insiden Cheonan akan memicu konflik terbuka di Semenanjung Korea. Ada persoalan stabilitas dan keamanan regional yang dipertaruhkan. Perubahan konstelasi militer di wilayah itu akan memicu kalkulasi lain yang berbeda dengan era Perang Dingin.
Konflik terbuka menyebabkan terjadinya nuklirisasi di mana-mana, mulai dari Korsel yang harus mengimbangi Korut, lalu menyebar ke Jepang, dan juga ke Taiwan kalau AS tidak bisa memberikan jaminan keamanan dan gagal meredam nafsu konflik Pyongyang. Komposisi perimbangan keamanan akan berubah dan menjadi ancaman baru yang berbahaya bagi Asia.
Secara ekonomi, konflik juga akan drastis memengaruhi perdagangan China-Korsel yang mencapai 200 miliar dollar AS per tahun, dibanding dengan Korut yang hanya sebesar 3 miliar dollar AS.
Konflik terbuka di Semenanjung Korea akan bisa menyebabkan zona industri Kaesong di Korut kehilangan tujuan untuk dijadikan model kerja sama dua Korea.
Pertanyaan yang paling serius adalah apakah AS dengan utang nasional mencapai 13 triliun dollar AS bertempur di dua front global Irak dan Afganistan, masih memiliki kekuatan memadai untuk membuka front pertempuran baru di Semenanjung Korea?
Apa pun yang terjadi, Beijing pasti tidak menginginkan perubahan status quo yang membahayakan pertumbuhan ekonominya.
Misteri insiden Cheonan menjadi pelik, bukan hanya karena bisa membuka konflik baru bagi dua Korea. Insiden mengharuskan pengkajian ulang strategi pertahanan dan pertempuran laut. Insiden juga menjadi ujian bagi RRC yang sedang dalam proses menjadi kekuatan dominan baru dalam meredam konflik yang membahayakan.
Insiden Cheonan harus mampu mengikuti peribahasa dua Korea yang bermusuhan ini, ”sonbadaneuro haneuleul gariryeohhanda”. Jangan sampai korban jiwa korvet Cheonan seperti mencoba menutupi langit dengan telapak tangan yang tecermin dalam pepatah itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
KORUT
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Korut Kirim Tim Pembunuh Menhan Korsel
- Kapal Perang Amerika Serikat Cegat Kapal Korea Utara
- Korsel Akan Siagakan Apache Untuk Hadapi Korut Di Perbatasan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Korsel Melakukan Latihan Menggunakan Peluru Tajam Untuk Peringati Insiden Incheon
- Terowongan Nuklir Korea Utara Mendapat Perhatian Korea Selatan
- AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel
- Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut
- DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur
- Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut
- Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut
- Korsel Tambah Kekuatan Pesawat Anti Kapal Selam
- Asyik Manuver di Udara, Pesawat Jet Korut Malah Jatuh
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel
- Korsel Merombak Militernya
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Panglima Militer Korsel Mundur
- Korsel Bisa Serang Korut Bila Kesabarannya Telah Habis
- Jepang akan Gunakan Pencegah Rudal Terbaru
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment