
BANGKOK, KOMPAS.com — Negara junta militer Myanmar telah memulai program senjata nuklir dengan bantuan Korea Utara. Kesaksian pembelot militer berpangkat mayor dan laporan sangat rahasia bertahun-tahun menguatkan hal itu.
Sebuah film dokumenter menunjukkan ribuan foto dan kesaksian pembelot yang menunjukkan ambisi nuklir dan jaringan terowongan bawah tanah rahasia. Film itu diduga dibuat dengan bantuan ahli Korea Utara. Demikian disampaikan jaringan televisi Al Jazeera, Jumat (4/6/2010).
Pemberitaan itu dibuat oleh kelompok berita Suara Demokrasi Burma (DVB) asal Norwegia dan disiarkan oleh Al Jazeera, Jumat. Kabar itu telah membuat seorang senator Amerika Serikat membatalkan kunjungannya ke Myanmar, yang sebelumnya dikenal dengan nama Burma. Sebelumnya, Jim Webb dijadwalkan bertolak ke Myanmar, Kamis.
Namun, ia mengatakan lawatan itu sebagai tindakan yang tidak bijaksana dan malah tidak produktif sampai ada klarifikasi lebih lanjut terhadap tuduhan kerja sama dengan negara bersenjata nuklir Korea Utara. Webb mengatakan, hasil temuan ini berisi dugaan baru yang merujuk pada kemungkinan Pemerintah Myanmar telah bekerja sama dengan Pyongyang dalam usaha mengembangkan program nuklir.
Laporan Al Jazeera dalam jejaringnya, DVB, layanan berita yang dioperasikan oleh ekspatriat asal Myanmar, menunjukkan bahwa bukti program nuklir Myanmar datang dari bahan sangat rahasia yang diselundupkan ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir. Penyelidikan bertahun-tahun ini termasuk dari ratusan dokumen dan bukti lain dari pembelot Myanmar, Mayor Sai Thein Win, yang mengatakan bahwa ia adalah wakil komandan pabrik militer untuk membangun batalyon nuklir Myanmar. "Mereka sangat ingin membangun sebuah bom. Itu adalah tujuan utama," katanya dikutip dari film tersebut.
Dalam film tersebut, dokumen yang melaporkan penyelundupan keluar Myanmar oleh Sai Thein Win telah dibaca oleh ahli, termasuk Robert Kelley, mantan Direktur International Atomic Energy Agency. "Kelihatannya seperti program senjata nuklir karena penggunaan untuk tenaga nuklir atau hal seperti itu tidak bisa dibayangkan," katanya, menurut Al Jazeera.
Myanmar yang menjadi junta militer sejak 1962 sebelumnya dituduh melanggar larangan Dewan Keamanan PBB terkait ekspor persenjataan Korea Utara. Tuduhan ini telah dijatuhkan pada Juni tahun lalu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
Nuklir
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar
- Pemerintah Setujui Pembangunan PLTN Sebesar 200 KW
- China Membuat Pangkalan Rudal Nuklir Bawah Tanah Untuk Tidak Terdeteksi
- Batan Berikan Beasiswa Bila Memelajari Ilmu Kenukliran
- Pembangunan PLTN Di Babel Akan Terus Berjalan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Indonesia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
- Batan Siapkan Dua Lokasi PLTN Di Babel
- Laporan Kebocoran Radiasi Pada Pusat Penelitian Nuklir di Korea Selatan
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- Bangun PLTN, Indonesia Gandeng Badan Tenaga Atom Internasional
- Pakistan Uji Coba Rudal Berkemampuan Nuklir
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Rusia Tawarkan PLTN kepada RI
- IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Server Wikileaks Di Bunker Tahan Nuklir
- India Gagal Uji Senjata Rudal Nuklir
- Malaysia Harapkan Kerjasama Nuklir dengan Korsel
- Iptek Nuklir dalam Menghadapi Masalah FEW di Indonesia
- Kapal Selam Nuklir Pertama India Segera Dioperasikan
- Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!
- Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong
- Temuan Ilmuwan Amerika Bikin Gusar Banyak Negara
ASEAN
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Laos dan Philipina Jalin Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan dan Patroli Bersama Dengan Indonesia
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- AS Berharap Tidak Ada Perlombaan Senjata Di ASEAN
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- SBY: Modernisasi Alutsista Butuh Kepercayaan Antarnegara Tetangga
- Indonesia Turut Serta Dalam Perlombaan Modernisasi Alutsista Asean
- Pengamat : Internasionalisasi Ancaman dan Kesiapan Pertahanan
- Menkopolhukam : ASEAN Akan Kembangkan Industri Pertahanan Bersama
- 4 Pesawat Tempur F-16 dan 3 Kapal Perang Amankan KTT ASEAN
- Tentara Vietnam, Kamboja & Laos Naksir Senjata Buatan Pindad
- Pengamat : Indonesia Harus Aktif Dalam Kaloborasi Industri Pertahanan Se-ASEAN
- Lihat Senjata SPR-2 Buatan Pindad, Tentara Singapura Bilang, 'Good'
- Tiga Kapal Perang TNI AL Akan Amankan KTT ASEAN
- F-16 Akan Kawal Pesawat Kepala Negara KTT ASEAN
- TNI AU Punya Simulator NAS-332 Pertama Di ASEAN
- China : AS Harus Angkat Kaki Kalau Tidak Ingin Masalah Laut China Selatan Semakin Terpuruk
- English News : Southeast Asia’s underwater bazaar
- Militer Asean Melakukan Latihan Simulasi Bencana
- China Akan Mengirim 6000 Pasukan Di Laut China Selatan Pada Tahun 2020
- Laut Cina Selatan Picu Konflik China Dan Vietnam
- Pengiriman Pasukan TNI Buktikan Indonesia Ciptakan Ketertiban Dunia
- Pengamat RSIS : Analisis Efek Dari Rudal Yakhont Milik Indonesia Di Asean
0 komentar:
Post a Comment