03 Juni 2010, Pontianak -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara akan membangun radar militer di Singkawang, Kalimantan Barat, dengan target pengadaan pada tahun 2011.
"Rencananya di tahun 2010 akan mendapat kredit ekspor untuk radar tersebut sehingga tahun 2011 akan dimulai proses pengadaannya di Kementerian Pertahanan," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufa`at di sela kunjungan ke Pontianak, Kamis.
Menurut dia, penempatan radar di daerah Singkawang tersebut mengingat hingga kini kawasan itu belum terawasi.
Ia menambahkan, TNI juga berencana menambah armada pesawat tempur serta pesawat angkut dan transportasi sekaligus mengganti pesawat yang sudah tua di tahun 2019. Namun, lanjut dia, dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik diharapkan ada percepatan sehingga bisa menghasilkan kekuatan yang dibutuhkan pemerintah.
Ia melanjutkan, di tahun 1960-an Angkatan Udara Indonesia merupakan yang terkuat di kawasan Asia. Masa itu adalah ketika Indonesia dalam proses pengambilan Irian Barat dari Belanda.
"Itu diakui," kata dia. Kemudian, seiring berjalannya waktu kekuatan Angkatan Udara Indonesia tidak dapat dipertahankan seperti di tahun 1960-an. "Mudah-mudahan bisa mencapai kejayaan di masa mendatang," kata Imam Sufa`at.
Imam Sufa`at mengatakan, Angkatan Udara adalah sistem pertahanan yang padat teknologi sehingga perlu pengawakan yang berkualitas.
Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, dalam kontek pertahanan keamanan, TNI AU menjadi matra pertahanan yang mempunyai peran penting strategis untuk menjaga Negara Kesatuan RI.
Christiandy Sanjaya berharap, berbagai rencana pembangunan pertahanan udara di Kalbar dapat terealisasi. Ia mencontohkan pengembangan Bandar Udara Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu untuk mendukung operasional TNI AU di wilayah perbatasan.
Imam Sufa`at dan rombongan dari TNI AU sekaligus melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment