Bulent Yildirim yang tiba di Istanbul, Turki, dari Israel, Kamis (3/6) pagi waktu setempat bersama ratusan aktivis lainnya mengatakan memang betul mereka merebut senjata dari pasukan Israel. Namun, mereka langsung membuangnya ke laut lepas. Para aktifis hanya menggunakan tongkat dan kursi untuk membela diri saat diserang.
"Kalaupun kami menggunakan senjata, tetap saja yang kami lakukan adalah pembelaan diri yang sah," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Para relawan bersikeras bahwa tujuan konvoi mereka untuk menembus blokade Jalur Gaza selama tiga tahun hanya untuk membawa makanan dan persediaan lain terhadap warga Palestina.
"Tentara menembak dokter, dan aktifis-aktifgis lain yang sudah menyerah. Mereka kemudian melempar mayat ke laut. Kami tidak tahu ke mana perginya mayat-mayat itu," ujar Bulent yang membantah klaim Israel mengenai jumlah korban tewas
Israel mengklaim "hanya" sembilan orang tewas dalam serangan tersebut. Kendati demikian, para saksi mata memberikan kesaksian bahwa jumlah 19 orang, seperti yang dilansir dalam kawat berita, mungkin adalah yang paling benar.
Bulent menambahkan pasukan Komando Israel memaksa relawan bertekuk lutut dengan tangan di atas kepala begitu mereka terjun dari helikopter.
"Helikopter terbang di atas kami dan terus mengawasi," ujar Bulent seperti yang dilansir Reuters.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment