
Seogwipo, Minggu - Perdana Menteri China Wen Jiabao mendesak agar ketegangan di Semenanjung Korea segera diredakan. Wen tidak bergabung dengan para pemimpin Asia Timur lainnya untuk secara terbuka menyalahkan Korea Utara atas ketegangan tersebut.
Pada akhir pertemuan puncak regional di Pulau Jeju, Minggu (30/5), Wen menyatakan, hal paling mendesak dilakukan adalah menangani dampak serius bagi kawasan. Wen tidak mengindikasikan bahwa China akan mendukung upaya Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi atau kecaman terhadap Korea Utara.
”Tindakan mendesak saat ini adalah merespons dengan tepat dampak serius insiden Cheonan, meredakan ketegangan secara bertahap, dan menghindari konflik,” kata Wen.
”China akan terus bekerja sama dengan setiap negara melalui negosiasi agresif dan kerja sama untuk memenuhi misi bersama dalam memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Wen.
Korea Selatan dan Jepang menuding Korut menembakkan torpedo ke kapal perang milik Korsel, Cheonan, pada Maret lalu, menenggelamkan kapal perang itu dan menewaskan 46 pelaut. Insiden Cheonan dipandang sebagai sebuah insiden militer paling mengerikan sejak Perang Korea.
Pyongyang berulang kali membantah tuduhan tersebut. Kemarin, ribuan orang menggelar aksi unjuk rasa mengecam Korsel dan AS dengan slogan-slogan anti-Presiden Korsel Lee Myung-bak.
Pekan lalu, Korsel menyatakan serangkaian langkah-langkah hukuman terhadap Korut, yaitu memutus perdagangan, memulai lagi penyiaran propaganda anti-Korut di perbatasan kedua negara, dan meluncurkan latihan perang angkatan laut skala besar di pesisir barat Korsel.
Korut menanggapi dengan menyatakan, langkah Korea bisa mendorong Semenanjung Korea mendekati perang. Korut juga mengancam akan menghancurkan pengeras suara di perbatasan jika propaganda anti-Korut tetap dijalankan.
Ke DK PBB
Presiden Lee mengharapkan China bersedia mendukung langkah Korsel mengajukan Korut ke DK PBB. ”Saya mengharapkan Jepang dan China, sebagai anggota komunitas internasional yang sangat bertanggung jawab, untuk secara bijaksana bekerja sama dalam menangani persoalan ini,” katanya.
”Kami tidak takut perang, tetapi kami juga tidak menghendakinya. Kami tidak punya maksud untuk berperang,” ujar Lee.
China dan Jepang adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua dan ketiga di dunia. Bersama Korsel, ketiganya terhitung hampir 20 persen perekonomian global. Ketidakstabilan di Semenanjung Korea bisa menimbulkan dampak besar bagi perekonomian dunia.
Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama menyatakan akan mendukung Seoul jika negara itu membawa Korut ke DK PBB. Dia mengatakan, ketiga negara memiliki pandangan yang sama bahwa tenggelamnya kapal Cheonan adalah persoalan serius bagi perdamaian dan stabilitas di Asia Timur.
Para analis meragukan bahwa membawa persoalan Semenanjung Korea ke DK PBB akan menyelesaikan persoalan. ”Pidato Wen Jiabao hari ini tidak memberikan langkah praktis dalam berurusan dengan insiden Cheonan. Dia tidak mengatakan secara spesifik bagaimana China akan terlibat jika dibawa ke DK PBB,” kata Yang Moo-jin, pengajar pada University of North Korean Studies di Seoul.
”Kita telah melihat banyak kasus di mana tekanan eksternal tidak berhasil bagi Korea Utara. Oleh karena itu, pantas dipertanyakan apakah langkah semacam itu akan membawa dampak yang diinginkan dalam situasi ini,” kata Stephani Kleine-Ahlbrandt, Direktur North East Asia Project pada International Crisis Group.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
KORUT
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Korut Kirim Tim Pembunuh Menhan Korsel
- Kapal Perang Amerika Serikat Cegat Kapal Korea Utara
- Korsel Akan Siagakan Apache Untuk Hadapi Korut Di Perbatasan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Korsel Melakukan Latihan Menggunakan Peluru Tajam Untuk Peringati Insiden Incheon
- Terowongan Nuklir Korea Utara Mendapat Perhatian Korea Selatan
- AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel
- Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut
- DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur
- Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut
- Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut
- Korsel Tambah Kekuatan Pesawat Anti Kapal Selam
- Asyik Manuver di Udara, Pesawat Jet Korut Malah Jatuh
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel
- Korsel Merombak Militernya
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Panglima Militer Korsel Mundur
- Korsel Bisa Serang Korut Bila Kesabarannya Telah Habis
- Jepang akan Gunakan Pencegah Rudal Terbaru
CHINA
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- TNI AU Dan AU China Jajaki Kerjasama
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Menhan Dan Panglima TNI Diundang Memperingati Hari Pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China
- Komisi I : Indonesia Dan China Akan Bangun Industri Rudal
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Indonesia Dan China Adakan Adakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting
- Untuk Pertama Kali TNI AL Dan AL China Lakukan Dialog
- Indonesia-China Tingkatkan Kerja Sama Antiteror
- Indonesia-China Barometer Stabilitas Kawasan
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Jubir Kemhan : TNI AU Kirim 10 Pilot Sukhoi Untuk Pelatihan Di China
- China Tawarkan Bantuan Radar Dan Pelatihan Pilot Sukhoi TNI AU
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
0 komentar:
Post a Comment