JAKARTA - Meski belum ada ancaman, Dnsus 88 Antiteror Mabes Polri menyatakan kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, masih dinilai berisiko.
Kadensus 88 Brigjen Pol Tito Karnavian menyatakan belakangan ini pihaknya berhasil melumpuhkan terduga teroris, namun diyakini masih ada sel-sel kelompok yang jumlahnya terbilang besar.
Kelompok ini, menurut Tito, menyasar target-target dan kepentingan asing di Aceh, menjelang kedatangan Barack Obama pertengahan Juni mendatang. Beberapa pimpinan kelompok teroris tersebut masih berkeliaran dan dalam pengejaran.
“Untuk rencana kedatangan Presiden Obama, kami belum menerima informasi apa pun terkait ancaman. Namun kami harus memberikan perhatian dan sangat hati-hati. Mengapa? Karena beberapa dari kelompok teroris masih ada,” ujar Tito seperti dikutip AFP, Kamis (3/6/2010).
Rencana serangan itu, kata Tito sudah ada sejak Februari lalu. “Kami belum mengetahui apakah rencana itu sudah dihapuskan atau belum,” ujarnya.
Pemerintahan Obama masih belum memastikan tanggal kedatangan Presiden yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu. Namun pihak Gedung Putih pada Rabu waktu setempat menyatakan bahwa rencana kedatangan masih sesuai jadwal, meski masih ada spekulasi akan ditunda. Namun alasan penundaan terkait tumpahan minyak British Petroleum (BP) di Teluk Meksiko.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment