INILAH.COM, Jakarta - Tersangka mata-mata asal Rusia yang ditangkap pada minggu lalu ternyata tidak begitu gemerlap seperti James Bond. Mereka hanya menggunakan alat elektronik yang banyak dipakai orang biasa.
"Pada masa lalu, mereka memiliki peralatan khusus tipe-KGB. Saat ini mereka menggunakan komputer biasa, laptop normal,” kata Sujeet Shenoi, profesor ilmu komputer di University of Tulsa sekaligus konsultan rutin bagi FBI.
"Teknologi begitu hebat saat ini sehingga Anda tidak lagi butuh peralatan khusus," ujarnya lagi.
Berdasarkan keterangan FBI peralatan dari 11 orang Rusia itu di antaranya adalah laptop, kartu memori dan setidaknya satu ponsel prabayar. Para tersangka ini dituduh punya teknologi mata-mata ‘gaya lama’ seperti radio gelombang pendek, tinta tidak terlihat dan metode enkripsi manual yang klasik dikenal dengan nama one-time pad.
Radio gelombang pendek rata-rata mudah ditemui di rumah-rumah, dan banyak kesempatan untuk lari jika FBI mencurigai seseorang sebagai mata-mata. Begitu pula dengan laptop, ponsel dan flash drives.
Namun, ini bukan berarti mata-mata dapat aman. Cara penggunaan perangkat teknologi oleh mata-mata Rusia ini telah diketahui oleh agen FBI selama beberapa tahun.
Glenn Fleishman, editor dari blog Wi-Fi Net News mengatakan, berdasarkan titik teknis, link Wi-Fi yang muncul oleh para amatir sangat mudah untuk diketahui.
Dia menekankan bahwa setidaknya ada satu teknologi transmisi jangka pendek, dikenal seabgai ultra-wideband radio yang tampaknya sedikit kemungkinan untuk dijejak oleh FBI.
Namun di lain pihak, Keith Melton yang merupakan salah satu penerbit buku Spycraft dengan mantan direktur CIA, mengatakan bahwa penggunaan Wi-Fi dapat menjadi ‘sangat cerdas’ karena tidak ada data yang terlewati di internet. Koneksi bisa menjadi sesuatu yang cukup sulit di lacak jika FBI tidak cukup cerdas dan memiliki peralatan analisis Wi-Fi pada saat yang sama.
Melton mengatakan bahwa teknik ini mengingatkan kita pada tanda di BlackBerry saat ini, dikembangkan oleh CIA pada 1970 yang memberikan cara bagi mata-mata Rusia mengirimkan pesan tak terlihat pada penerima yang dekat. Kejatuhan ini dapat ditangkap dengan peralatan yang memungkinkan wacana kematian.
Selama lebih dari satu abad, mata-mata telah memiliki metode untuk ‘mengkerdilkan’ dokumen di mana biasanya menggunakan fotografi lewat perangkat khusus. Chip flash memory, penggunaan kamera, ponsel, USB drives, segala teknologi yang memungkinakan ‘bocah’ menyederhanakan dokumen ke dalam bentuk kecil.
Ini cukup mengejutkan jika jaringan mata-mata ini diduga telah menggunakan salah satu cara tertua dalam menyembunyikan sesuatu; tinta tidak terlihat. "Benda ini memiliki popularitas tinggi dalam lingkaran para intelijen saat Perang Dunia I," ujar Melton.
Saat ini, bahkan benda tersebut dapat ditemukan di toko mainan, meskipun memang cara ini belum tentu usang. Meskipun FBI tidak menyebutkan adanya dokumen menggunakan tinta tidak terlihat, namun disebutkan bahwa tersangka Juan Lazaro, mengatakan pada isterinya Vicky Pelaez, bahwa Lazaro akan menulis sesuatu dengan cara tidak tampak. Ia berharapa pesan ini dapat tersampaikan pada seseorang yang menuju Amerika Selatan.
Bentuk baru dari tinta tidak tampak ini bisa jadi adalah steganografi digital.
Dengan alat ini, pesan dapat tersembunyi di balik lagu, gambar atau file lainnya, kemudian diunggah ke situs publik di internet. Tak ada yang tahu bagaimana mengetahui gambar ini ataupun melakukan proses kode.
Di tiga rumah milik tersangka, FBI menemukan mereka menggunakan semacam disk untuk steganografi. Agen AS juga mengatakan bahwa mereka menemukan sebuah password yang ditulis pada selembar kertas di Hoboken, New Jersey, yang merupakan rumah Richard dan Cynthia Murphy selama pencarian tahun 2005.
"Ini memungkinkan untuk memecahkan kode yang berjumlah sekitar 100 pesan antara Murphys dan Moskow," ujar pihak FBI.
Meskipun FBI menggunakan teknik berteknologi tinggi seperti kamera pengawas dan alat pengendus Wi-Fi, cara lama tetap digunakan, misalnya pencarian rumah ke rumah dan penyelidikan, meskipun itu membutuhkan biaya cukup mahal dan berisiko.
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
RUSIA
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- 21 Februari, Indonesia Akan Kedatangan Su-30MK2 Dari Rusia
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia
- Rusia Tawarkan Buk-M Dan Pantsir S1 Kepada Indonesia
- Menhan Terima Wakil Dirjen JSC Rosoboronexport Untuk Membahas Kontrak Sukhoi Dan BMP-3F
- Sukhoi Tertarik Kerjasama Pembuatan Komponen Pesawat Dengan PT DI
- Rusia Siapkan Open Agreement Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
- Rusia Akan Memberikan ToT Pesawat Tempur Dan Sipil Buatan Sukhoi
- Mabes TNI AU : 2013, Pesawat Sukhoi Jadi 16 Unit
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
0 komentar:
Post a Comment