MAKASSAR(SI) – Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Bambang Suwanto meminta kepada seluruh satuannya untuk memperketat pengamanan pulaupulau terluar NKRI.
Bambang mengungkapkan, wilayah terdepan tersebut dianggap paling rawan dijadikan sebagai objek ataupun jalur human trafficking lintas negara serta aksi teroris yang bisa membahayakan kedaulatan Indonesia. “Pulau-pulau itu bisa saja dijadikan jalur human trafficking atau teroris. Ini sangat rawan dan kami tidak boleh lengah,”ujar mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) ini kemarin.
Penjelasan Bambang tersebut diungkapkan usai memimpin upacara sertijab Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VI dari Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin kepada Brigadir Jenderal TNI Marinir Chaidier Patonnory di Mako Lantamal VI Makassar, kemarin. Selain mewaspadai pulau terdepan Indonesia,TNI AL juga fokus pada pengamanan sejumlah objek vital di lepas laut yang dikhawatirkan bisa menjadi sasaran para pelaku teroris.
Salah satu contohnya adalah kilang pengeboran minyak yang berada di lepas pantai. Pangarmatim mengatakan, gejala teroris bisa diantisipasi dengan rutin melakukan patroli laut dan memperketat pengamanan di lokasi-lokasi yang disinyalir rawan. “Yang paling rawan itu perbatasan pulau terluar, misalnya Sebatik dan Ambalat. Lalu lintas laut sekarang ini juga sangat ramai sehingga kami harus serius menjaga keamanan laut,”ujarnya.
Meski demikian, lanjut Bambang, pengamanan laut bukan hanya dibebankan kepada TNI AL, melainkan tugas bersama untuk menjaga keutuhan NKRI. Khusus wilayah Lantamal VI Makassar, Bambang mengingatkan kepada seluruh personilnya untuk mewaspadai aksi illegal logging dan illegal fishingyang sekarang dianggap banyak melintasi Selat Malaka dan Selat Makassar.
Jenderal bintang dua ini menambahkan, Lantamal VI merupakan salah satu kekuatan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang memiliki tugas pokok dukungan logistik dan administrasi bagi unsur-unsur proporsional TNI AL. Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin dimutasi menduduki jabatan barunya sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL).
Sementara sebelum menjabat Danlantamal VI, Brigadir Jenderal TNI Marinir Chaidier Patonnory sebelumnya menjabat Kepala Pos Badan Intelijen Negara (BIN) Wilayah Sulbar. Chaidier merupakan lulusan taruna AAL tahun 1981.Penugasan pertama dilaluinya sebagai Danton Yonif I Pasmar I,kemudian Danlanal Ambon tahun 2002, serta Kaposwil BIN Sulawesi Barat. Pria berkumis ini menegaskan, dia akan memperjuangkan kesejahteraan prajurit dan membina mental serta SDN yang dimiliki seluruh prajuritnya di Lantamal VI.
Sumber: SI
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment