Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan, tidak ada perubahan untuk rencana melakukan latihan perang laut gabungan dengan Amerika Serikat di Laut Kuning, meskipun terdapat keberatan dari China, sebagaimana dikutip dari AFP.
Dewan Keamanan PBB Jumat dengan suara bulat menyetujui pernyataan yang menyesalkan tenggelamnya kapal perang Korea Selatan, Cheonan, di Laut Kuning pada Maret, yang menewaskan 46 pelautnya. Namun sesaat setelah itu PBB menghentikan kecaman terhadap negara komunis itu.
Pernyataan itu menggarisbawahi "pentingnya mencegah terjadinya serangan-serangan semacam selanjutnya atau permusuhan terhadap (Korea Selatan)," dan memuji Seoul karena telah menunjukkan sikap "menahan diri" sejak serangan itu.
Kementerian luar negeri Korea Selatan menyambut baik sikap PBB tersebut.
"Pernyataan Dewan Keamanan (DK) sangat penting sebagai kecaman masyarakat internasional atas serangan Korea Utara terhadap Cheonan dengan satu suara, dan menegaskan pentingnya pencegahan provokasi-provokasi lebih lanjut terhadap Korea Selatan," ujarnya.
"Pemerintah menyerukan Korea Utara agar menghormati semangat dari pernyataan itu, menerima dengan tegas tanggung jawabnya dan minta maaf."
Seorang juru bicara kementerian pertahanan mengatakan, Korea Selatan akan terus maju dengan latihan angkatan laut dengan AS di Laut Kuning, meskipun terdapat protes-protes dari China.
"Tidak ada perubahan sikap kami untuk melakukan latihan militer bersama," kata juru bicara itu kepada AFP, beberapa jam setelah pernyataan DK PBB dikeluarkan.
"Namun demikian, tanggal dan metode latihan belum diputuskan," katanya menambahkan.
Kantor berita Yonhap mengutip seorang pejabat tinggi militer yang tidak disebut namanya Sabtu mengatakan, bahwa sebuah kapal induk AS tampaknya akan ikut ambil bagian dalam latihan tersebut.
China Kamis memperingatkan AS dan Korea Selatan terhadap rencana latihan militer di dekat wilayah perairannya, dan menyerukan kepada mereka agar tidak menambah ketegangan-ketegangan dengan sekutunya, Korea Utara.
Korea Selatan, merujuk penemuan-penemuan investigasi multinasional, menuduh Korea Utara men-torpedo kapal perangnya.
Pyongyang marah dan menolak bertanggungjawab serta mengancam akan melakukan perang atau mati dalam membalas kecaman di PBB mengenai insiden itu.
Latihan militer semula akan dilakukan bulan lalu, namun ditunda sampai DK PBB menyelesaikan pembahasan tenggelamnya kapal tersebut.
Korea Selatan mengumumkan pihaknya juga melakukan balasan non militer terhadap Korea Utara, termasuk larangan sebagian perdagangan dan menyerukan DK PBB mengeluarkan kecaman kepada Pyongyang.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
Kapal Perang
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Belanda Akan Menjual Kapal Perang Kedua Ke Indonesia
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- PT PAL Akan Membangun Kapal Selam Sendiri
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menimbang Penawaran Kapal Perang Belanda Dan Italia
- Wamenhan Keluhkan Pengerjaan Kapal Perang Molor Karena Salah Perhitungan
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Awal 2013, KRI Klewang Kedua Akan Dibuat
- Kemhan Beli Kapal Rudal Belum Dilengkapi Persenjataan
- Betapa Uzurnya Kapal Perang TNI AL
- Armabar Kerahkan Depan KRI Untuk Menjaga Selat Malaka Dan Natuna
- PT PAL Akan Mulai Pembuatan PKR Awal Tahun Depan
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Industri Pertahanan Nasional Bentuk Konsorsium Pengembangan Kapal Perang
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
KORUT
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Korut Kirim Tim Pembunuh Menhan Korsel
- Kapal Perang Amerika Serikat Cegat Kapal Korea Utara
- Korsel Akan Siagakan Apache Untuk Hadapi Korut Di Perbatasan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Korsel Melakukan Latihan Menggunakan Peluru Tajam Untuk Peringati Insiden Incheon
- Terowongan Nuklir Korea Utara Mendapat Perhatian Korea Selatan
- AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel
- Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut
- DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur
- Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut
- Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut
- Korsel Tambah Kekuatan Pesawat Anti Kapal Selam
- Asyik Manuver di Udara, Pesawat Jet Korut Malah Jatuh
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel
- Korsel Merombak Militernya
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Panglima Militer Korsel Mundur
- Korsel Bisa Serang Korut Bila Kesabarannya Telah Habis
- Jepang akan Gunakan Pencegah Rudal Terbaru
Korvet
- Korut Tawarkan Penyidikan Kapal Cheonan
- Dirilisnya Laporan lengkap pada tenggelamnya Cheonan
- Kapal Korvet TNI Buatan PT. PAL Sudah Tahap Penyelesaian
- Industri Pertahanan Gagal jika Ada Korupsi
- Korsel Sambut Baik Pernyataan Soal Kapalnya
- Kim Diduga Perintahkan Tenggelamkan Cheonan
- Indonesia Akan Beli Tiga Kapal Corvette dari Belanda
- Korut Kembali Menolak Bukti Tenggelamnya Kapal Perang Korsel
- China tidak Akan Lindungi Penyerang Kapal Korsel
- AS Minta China Bekerjasama Soal Tenggelamnya Kapal Korsel
- Korut Minta Penyelidiknya Diikutkan Periksa Cheonan
- China Imbau Dua Korea Menahan Diri
- Korut Bantah Tenggelamkan Kapal Korsel
- Korea Selatan Persalahkan Korea Utara
- Kapal Korsel Karam akibat Terpedo
- Korsel: Torpedo Penyebab Tenggelamnya Kapal
- Kapal Korsel Ditembaki Torpedo
- Russia's Black Sea Fleet may lose all warships by 2015
- Russia set to float out 2nd stealth corvette
- Presiden Korea Selatan Inspeksi Pulau Baengnyeong
- Pengadaan Kapal Korvet Diproses Pekan Depan
0 komentar:
Post a Comment