illustrasi
TEMPO Interaktif, Bandung - Lokasi pesawat trike PKS 135 yang hilang kontak di sekitar Gunung Sentosa, Pangalengan, Kabupaten Bandung Ahad (4/7) kemarin hingga Senin (5/7) pagi ini belum diketahui. Nasib kedua awaknya, yakni pilot dr Noto Cipto Nartomo dan penumpang Panji Gunawan, pun mash gelap.
"Masih dalam proses pencarian yang dipusatkan di sekitar Cileuleu dan Gunung Sentosa tingginya sekitar 8.700 kaki dengan hutannya masih perawan," kata Komandan Landasan Udara Sulaeman Kolonel Penerbang Gutomo di kantornya, Senin (5/7). "Kemarin ada warga di kawasan itu yang mendengar suara pesawat yang tidak wajar lalu menghilang."
Pencarian di kawasan Gunung Santosa dilakukan lewat darat dan udara. Pencarian lewat darat dengan melibatkan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Batalion 301, dan Badan SAR Daerah, polisi dan masyarakat. "Pencarian lewat udara menggunakan pesawat Cessna milik Susi Air dari Pangandaran,"kata Gutomo.
Ia juga membenarkan, Noto dan Panji adalah atlet anggota Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang dipimpinnya. "Pesawatnya adalah pesawat olah raga milik pribadi Pak Noto, dan bukannya milik TNI Angkatan Udara,"kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia Jawa Barat itu.
Gutomo mengaku pihaknya sudah memberitahu keluarga Noto dan Panji di Bandung ihwal kecelakaan yang diduga terjadi. "Tapi tentunya kami tetap berharap keduanya selamat. Mereka bisa mendarat dengan eamat dan lost contact karena kesulitan teknis komunikasi."
Sebelumnya diberitakan, sebuah pesawat trike PKS 135 yang ditumpangi Noto dan Panji dikabarkan hilang di sekitar Gunung Wayang atau Gunung Sentosa Pangalengan, di selatan Bandung, Ahad (4/7). Pesawat tersebut dalam penerbangan dari lapangan udara Nusawiru, Pangandaran menuju lapangan udara Sulaeman, Bandung.
Sementara itu sumber di TNI Angkatan Udara menyebutkan, pesawat yang terbang dari Nusawiru sekitar pukul 10.30 menuju Sulaeman adalah dua pesawat trike PKS, yakni PKS 201 yang dikemudikan Ivan dan Anwar serta PKS 135 dengan pilot Noto dan Panji.
Pesawat PKS 201 berhasil mendarat dengan selamat di Lanud Sulaeman. "Sedangkan PKS 135 lost contact dengan pesawat yang memimpin di depannya (PKS 201) saat terbang dengan ketinggian sekitar 8.000 kaki di sekitar Gunung Sentosa Pangalengan,"kata Gutomo
Dari informasi dihimpun, pesawat Noto hilang kontak di kordinat S 07 15' 03.5" E 107 38' 08.9. Trike PKS 135 adalah pesawat olah raga dengan sayap gantole. Bodi pesawat kecil, tanpa kanopi dan kopilot. "Engine dengan baling-baling di bagian belakang. Pesawat ini bisa terbang sampai ketinggian 10 ribu feet,"kata Gutomo.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment