TEMPO Interaktif, Tangerang - Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ,Tangerang melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan para tarunanya pasca ditemukannya praktek kekerasan di dalam kampus tersebut.
Pengetatan pengawasan, menurut Kepala Bidang Administrasi Akademik dan Ketarunaan STPI, Asri Santosa,dilakukan dengan berkoordinasi dengan kepolisian dan tambahan tenaga personil untuk bimbingan yang diusulkan berasal dari kalangan TNI Angkatan Udara.
Selain itu diusulkan juga penambahan infrastruktur berupa CCTV dan pemindai sinar-X serta menambah penerangan di sejumlah lokasi rawan tindakan kekerasan. "Dengan CCTV dan X-Ray akan mempermudah pengawasan terhadap 1.200 taruna di STPI," kata Asri hari ini.
Menurut dia, CCTV dan sinar-X akan dipasang di titik-titik rawan kampus. Ini akan efektif untuk memantau aktifitas para taruna baik siang hingga malam hari. Sebelumnya, dua taruna STPI dari Papua tewas setelah mengkonsumsi minuman keras oplosan.
Hal lainnya yang direkomendasikan, kata Asri, adalah penyempurnaan buku tata tertib. Sedangkan untuk menegakkan tata tertib diusulkan melibatkan semua pihak di STPI dengan perwira jaga sebagai pembina.
Tim pencari fakta kasus kekerasan yang dilakukan taruna STPI terhadap sesama taruna yang ditunjukkan dalam rekaman video yang disebarkan melalui tayangan sebuah stasiun televisi swasta membenarkan telah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh 4 pelaku. Dua dari para pelaku yani SS dan AM sudah berstatus alumni dan telah bekerja. Dua lagi dengan inisial SI dan BI masih sebagai taruna.
Asri Santosa yang merupakan Wakil Ketua Tim Pencari Fakta mengatakan, terhadap dua pelaku tersebut TPF mengusulkan kepada Dewan Kehormatan STPI agar kedua orang tersebut diberhentikan dengan tidak hormat karena melanggar Pedoman Tata Tertib STPI. "Perbuatan mereka sudah tidak bisa ditoleransi lagi dan harus dipecat," kata Asri.
Sambil menunggu putusan Dewan Kehormatan, dua taruna yang pelaku tersebut hanya dijaga lebih ketat dan tidak dikenakan sanksi lain. "Sebelum ada SK pemecatan, mereka masih tetap di STPI dan hanya diawasi dengan lebih ketat saja," ujarnya.
Sedangkan terhadap 6 korban yang masih berstatus taruna, TPF mengusulkan mereka tetap diberikan hak dan kewajibannya. Menurut Asri, kejadian itu berlangsung sekitar bulan Maret 2010 di gedung Curug II. Namun tidak disebutkan modus kekerasan tersebut.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Latih
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Enam Pilot Skuadron 15 Iswahjudi Berangkat ke Korea Selatan
- TNI AU Akan Memiliki Tim Akrobatik T-50 Golden Eagle
- PT DI Serah Terimakan 1 Unit KT-1B Wong Bee Kepada TNI AU
- T-50 Dan Tantangan Baru Dalam Kontrak Pengadaan Pesawat Latih Indonesia
- PT DI Tuntaskan Perakitan Tiga Pesawat Korea KT-1B Pesanan TNI AU
- Tim Aerobatik TNI AU Untuk Pertama Kali Tampil di Luar Negeri
- Dispen TNI AU : Tim Aerobatik Jupiter Ramaikan HUT TNI AU
- TNI AU Segera Memodernisasi Pesawat Latih
- TNI AU Siapkan Shelter Pesawat Super Tucano Di Malang
- Mengenal Pesawat Tempur Latih T-50 Golden Eagle
- English News : Indonesian win launches Grob's G120TP
- TNI AU Tampilkan Atraksi "Jupiter Aerobatic Team" Di Makassar
- Tim KAI Melakukan Survei Kesiapan Penempatan T-50 Di Lanud Iswahyudi
- BAE System Akan Membangun Perusahaan Di Indonesia Untuk Support Hawk Mk 109/209 TNI AU
- English News : Riding on the T-50 Golden Eagle
- T-50 Pesanan Indonesia Gunakan Produk Dari Aerosonic Untuk Air Data System
- Roda Pesawat TNI AU Patah Saat Tergelincir
- Wuih Ternyata DPR Belum Setujui Pembelian T-50 Golden Eagle dari Korsel
- Uni Emirat Arab Berniat Kembali Membeli Pesawat T-50 Golden Eagle
- 8 Pesawat latih TNI AU Ke Mataram
- T-50 Golden Eagle Akan Dirakit Di PT Dirgantara Indonesia
0 komentar:
Post a Comment