SEOUL--MI: Korea Selatan mengirim pesan kepada Korea Utara, Rabu (11/8), mendesak Pyongyang agar membebaskan tujuh awak dan kapal nelayan Korea Selatan yang ditangkapnya akhir pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Lee Jong-Joo mengatakan, dalam pesan yang difaksimilkan melalui jalur khusus militer itu, pihaknya meminta Korea Utara agar membebaskan kapal dan awaknya berdasarkan hukum internasional dan adat serta semangat kemanusiaan
Penangkapan kapal penangkap cumi-cumi itu berbobot 41 ton itu dan awaknya - empat warga Korea Selatan dan tiga China - meningkatkan ketegangan yang telah berlangsung beberapa bulan antara kedua pihak.
Pesan itu dikirim atas nama Palang Merah Korea Selatan kepada timpalannya di Korea Utara, suatu bentuk komunikasi yang digunakan di masa lalu untuk menangani kapal-kapal nelayan yang menyeberangi perbatasan laut kedua negara.
Pasukan penjaga pantai Korea Selatan mengatakan, kapal tersebut diduga memasuki zona ekonomi eksklusif yang diakui oleh Korea Utara di Laut Jepang (Laut Timur), saat ditangkap. Sejauh ini tidak ada pernyataan dari Pyongyang mengenai insiden itu.
Penangkapan itu dilakukan pada saat latihan besar angkatan laut Korea Selatan di Laut Kuning, di mana Korea Utara mengancam melakukan balasan.
Ketegangan-ketegangan lintas-perbatasan telah meningkat sejak Korea Selatan dan Amerika Serikat menuduh Korea Utara Mei lalu mentorpedo kapal perang Seoul, Cheonan, yang menewaskan 46 orang. Korea Utara membantah keras terlibat dalam insiden kapal perang tersebut.
Pyongyang mengatakan, latihan angkatan laut itu digelar sebagai tanggapan atas tenggelamnya kapal tersebut, juga gladi resik untuk suatu agresi.
Pada Senin lalu, sesaat setelah latihan angkatan laut Korea Selatan berakhir, Korea Utara menembakkan sekitar 130 artileri ke dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan.
Sekitar 10 dari tembakan-tembakan meriam itu mendarat di selatan garis perbatasan, yang memicu militer Korea Selatan Selasa berikrar akan memberikan tanggapan tegas terhadap provokasi masa depan.
China, satu-satunya sekutu kuat Korea Utara, telah menyatakan keprihatinan atas penahanan warganya sebagai awak dalam kapal nelayan itu.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment