Kairo, Kompas - Menteri Negara Iran Urusan Intelijen Heidar Moslehi di Teheran, Minggu (8/8), menolak laporan bahwa tujuh orang yang kini ditahan di Kuwait adalah mata-mata Iran. ”Itu kebohongan belaka. Mereka tidak bisa membuktikan tuduhan itu,” kata Moslehi.
Pengadilan Kuwait, Selasa pekan lalu, mulai mengadili tujuh tersangka mata-mata Iran, terdiri dari tiga warga Iran, seorang warga Kuwait, dua orang tanpa kewarganegaraan, dan seorang warga Suriah. Dalam beberapa bulan terakhir Kuwait gencar mengincar jaringan mata-mata Iran di Kuwait dan di negara-negara Arab lainnya. Ini bermula dari laporan harian Kuwait, Al Qabas, awal Mei lalu tentang jaringan mata-mata Iran di Kuwait.Jaringan mata-mata itu bertugas mengumpulkan informasi tentang obyek-obyek strategis Kuwait dan AS di Kuwait. Jaringan mata-mata itu memiliki anggota inti tujuh orang.
Jaringan mata-mata
Menurut Al Qabas, jaringan mata-mata itu telah merekrut enam warga Kuwait, di antaranya anggota militer Kuwait, dua warga Lebanon, dan dua Arab lainnya. Salah seorang dari dua warga Lebanon itu bertugas menyuplai dana kegiatan mata-mata tersebut. Seorang warga Lebanon lain bertugas menyuplai informasi intelijen dengan cara mengadakan pertemuan secara rutin dengan perwira Garda Revolusi Iran di kota Mashhad dan Isfahan di Iran.
Mereka secara rutin berkunjung ke Iran dengan berbagai alasan, seperti berobat, wisata, atau ziarah ke tempat keagamaan.Kuwait dikenal sebagai tempat transit utama pasukan AS yang akan dikirim ke Irak dan Afganistan. Di Kuwait, terdapat banyak pangkalan militer AS, termasuk pangkalan militer Arifjan yang menampung 15.000 tentara AS.
Rumah didobrak
Menurut Al Qabas, peran anggota militer di jaringan mata-mata Iran adalah memantau dan memotret pangkalan militer Kuwait dan AS serta menghimpun informasi tentang jadwal dan tempat latihan bersama pasukan Kuwait dan AS.
Harian Al Qabas mengungkapkan, aparat keamanan dan intelijen militer Kuwait berhasil membongkar jaringan mata-mata itu setelah mendobrak rumah salah seorang anggota teras jaringan itu. Di dalam rumah tersebut ditemukan peta-peta obyek strategis dan alat komunikasi canggih serta uang tunai 250.000 dollar AS.
Anggota parlemen Kuwait, Mohammed Hayef, mengungkapkan, hasil investigasi juga mengindikasikan keberadaan jaringan mata-mata Iran di Kuwait dan negara-negara Arab Teluk.
Juru bicara Pemerintah Kuwait, Mohammed al-Baseeri, pada awal Mei lalu mengatakan, aparat keamanan Kuwait melakukan interogasi terhadap beberapa oknum yang diduga ada hubungan dengan jaringan mata-mata.
Juri Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehman-Parast pada awal Mei lalu membantah berita itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
TIMTENG
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Harga Kemahalan, Sritex Batal 'Dandani' Tentara Irak
- Irak Berminat Pesan 500 Panser Buatan PT Pindad
- Indonesia Dan Turki Bahas Kerjasama Pertahanan
- Wamenhan : Ada Beberapa Alasan Irak Membeli Senjata Dari Indonesia
- Jubir Kemhan : Arab Saudi Juga Akan Membeli Senjata Buatan Pindad
- Jubir Kemhan : 5 Oktober, Degelasi Irak Akan Kunjungi Industri Pertahanan Indonesia
- Dirut Pindad : Irak Akan Berpaling Kepada Indonesia Dalam Kerjasama Industri Militer
- Dahlan : Irak Dan Uganda Tertarik Dengan Alutsista Buatan Indonesia
- PM Irak Kagumi Panser Anoa Buatan Pindad
- Irak Tertarik Senjata Ringan Buatan PT Pindad
- Wamenhan Terima Kunjungan Dubes Irak untuk Indonesia
- Militer Turki Anugerahi Bintang Kehormatan kepada Panglima TNI
- Turki Tawarkan Kapal Selam U-214 Kepada Indonesia Untuk Tahap Kedua
- Indonesia Akan Kirim Pasukan Perdamaian Ke Suriah Bila Dibutuhkan
- Komisi I Sarankan Kemhan Membeli UAV Dari Turki Atau Rusia
- Komisi I : TNI Juga Perlu Cermati Produk Alutsista Turki
- Kemhan RI – Kemhan Turki Lakukan Pertemuan Kerjasama Bilateral
- English News : Turkey denies losing deal for Indonesian Navy submarines
- DPR RI Tawarkan Kerjasama Ekspor Senjata Dan Baju Militer Ke Irak
- Turki dan Indonesia Segera Sepakati Kontrak Jual Beli Alutsista Senilai 400 Juta Dollar
- English News : Turkey Holding Rival Talks On Aircraft With Koreans And Swedes
- Militer Eropa Tidak Punya Dana Lagi Untuk Operasi Perang Besar-Besaran
- Irak Beli 36 Unit F-16 dari Amerika
- Dephan Turki: Indonesia-Turki Segera Capai Kesepakatan Pembuatan Dua Kapal Selam
IRAN
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Iran Rancang Pesawat Tempur Baru
- UAV Milik AS Ditembak Jatuh Di Iran
- Iran Sukses Melakukan Ujicoba 14 Rudal
- Iran Mengklaim Dapat Memproduksi Rudal Jarak Jauh
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Iran Gelar Uji Coba Roket Luar Angkasa
- Iran Akan Produksi Pesawat Tempur Canggih
- Dua Kapal Angkatan Laut Iran Lintasi Terusan Suez
- Israel Siap Sambut Kapal Perang Iran
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- WikiLeaks: Iran Bisa Serang Israel 12 Menit
- Iran 'tembak pesawat pengintai Barat'
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer
- BENJAMIN NETANYAHU Hanya Aksi Militer Bisa Hentikan Iran
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- Bolivia-Iran Kerjasama Alutsista
- RI, Kedua Tertinggi Diserang Virus Stuxnet
- RI juga Korban Virus Israel Penyerang Nuklir Iran?
- Iran Siap Kerja Sama Nuklir dengan Indonesia
- Indonesia Dukung Nuklir Iran
- Bila Diserang, Iran Siap Perang Tanpa Batas
- Rusia Larang Pengiriman Rudal S-300 ke Iran
- Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS
0 komentar:
Post a Comment