Seperti dilansir the Jerusalem Post, tentara Israel juga dibekali dengan jadwal dan tradisi Ramadan. Pemerintahan Israel akan berkoordinasi dengan otoritas keagamaan Palestina mengenai jadwal sembahyang dan kegiataan keagamaan.
Selama Ramadan dan Lebaran nanti, Israel memperpanjang jam kerja sampai tengah malam di Jalama dan Rehan yang melintas Jenin, Beit Mishpat melintas ke Ramallah dan Rachel melintas ke Bethlehem. Keluarga Palestina bisa mengunjungi saudara di Israel sepanjang Ramadan. Juga ada 200 izin diberikan kepada warga negara Arab untuk masuk ke Judea dan Samaria karena alasan kemanusiaan.
Namun perintah ini dikecam Komite Warga Samaria. Tentara Israel dinilai lebih memperhatikan Islam daripada Yudaisme. "Apakah Menteri Pertahanan namanya Ehud Barak atau Ahmed Barak?" mereka bertanya, sinis
Akses ke Aqsa
Namun di tengah perubahan sikap tentara Israel ini, di saat yang sama akses ke Masjidil Aqsa dibatasi. Arabnews.com melansir, warga Palestina yang hendak salat Jumat di Masjidil Aqsa, salah satu tempat suci Islam, dibatasi selama Ramadan.
Di Jerusalem, hanya laki-laki Palestina berumur di atas 50 tahun dan perempuan di atas 45 tahun bisa bebas masuk ke Masjidil Aqsa. Pria berusia 45-50 tahun dan wanita berusia 30-45 tahun juga bisa dengan izin khusus.
Namun warga Arab Palestina yang tinggal di Jerusalem Timur yang masuk Israel tidak dibatasi masuk ke kawasan yang pernah menjadi tempat kebangkitan perjuangan Palestina di tahun 2000 itu. Sejak itu, warga Tepi Barat sulit sekali memasuki Jerusalem.
Sumber: VIVA NEWS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment