Surabaya - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci bakal memiliki pendamping untuk mendukung kekuatan armada tempur di jajaran TNI Angkatan Laut (AL).
"Kami akan membeli kapal sejenis Dewaruci. Namun yang memiliki daya angkut lebih besar lagi," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, kapal sejenis Dewaruci yang baru nanti harus mampu mengangkut 150 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) ditambah 100 awak kapal.
"Soal kapan dan dari mana kapal itu berasal, sampai sekarang kami belum menentukannya," katanya usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Jenderal Akademi TNI di Lapangan Arafuru, kompleks AAL, itu.
KRI Dewaruci yang ada di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) hanya mampu mengangkut sekitar 100 orang, baik kadet maupun kru.
Kapal layar tiang tiga buatan Jerman tahun 1953 itu baru saja melakukan perjalanan muhibah ke Timur Tengah dan Eropa selama sembilan bulan pada 2010.
Mabes TNI juga akan memperbaiki sejumlah KRI buatan Belanda dan Jerman. "KRI-KRI itu 'platform' atau bodinya masih bagus, namun mesinnya sudah tua," katanya.
Perbaikan kapal-kapal itu bisa dilakukan oleh TNI-AL sendiri atau oleh PT Pal Indonesia sehingga tidak perlu dikirim ke luar negeri atau ke pabrik asalnya.
"Mesinnya baru bisa dibeli dari luar negeri. Demikian halnya dengan persenjataan bisa didatangkan dari Rusia dan China, seperti rudal Yakun yang kami pasang di KRI itu juga dari Rusia," kata Agus.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu menambahkan, untuk KRI-KRI produksi Amerika Serikat akan dimusnahkan karena sudah tidak bisa diperbaiki.
Dalam kesempatan itu, Panglima mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menggelar razia terhadap penggunaan atribut-atribut TNI oleh masyarakat sipil.
"Kegiatan ini bagian dari upaya kami menjaga netralitas TNI. Kami tidak ingin ada kendaraan sipil yang dipasangi atribut TNI, seperti stiker dan lain-lain," katanya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment