ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, July 6, 2011 | 3:58 PM | 0 Comments

    Komisi I DPR Sarankan Kemhan Belanja Alutsista dari Dalam Negeri

    Senayan - Sebagian anggota Komisi I DPR meminta agar Kementerian Pertahanan memprioritaskan membeli alutsista (alat utama sistem pertahanan) dari dalam negeri.

    "Saat ini saja beberapa negara Asean tertarik pada alutsista dari Indonesia," ujar Fayakhun Andriadi dalam rapat kerja dengan Kemhan di Kompleks Parlemen, Rabu (6/7).

    Senada dengan Fayakhun, anggota Fraksi Partai Golkar lainnya, Enggartiasto Lukita juga mendorong agar industri dalam negeri dilakukan revitalisasi. "Industri alutsista dalam negeri akan sehat kalau ada kepastian usaha," kata Enggar.

    Dengan membeli alutsista dalam negeri, sambungnya, maka uang akan berputar di dalam negeri. Karena itu, untuk program APBNP 2012, Enggar meminta agar seluruh kebutuhan Kemenhan ditawarkan ke produksi dalam negeri. "Kalau industri dalam negeri belum sanggup, ditunda dulu," katanya.

    Menurut Ketua Komisi I dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq, ketika ketika Komisi I mengusulkan agar alutsista dibeli dari dalam negeri, Komisi IX setuju dengan menyediakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 4,9 triliun, Bahkan, Komisi VI sudah meminta agar BUMN yang menangani soal alutsista dilakukan revitalisasi, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan Pindad dari dana PMN tersebut.

    Untuk tahun 2012, Kemhan mengusulkan penambahan anggaran Rp 9 triliun. Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk memenuhi alutsista Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Anggaran Kemhan untuk 2010-2014 sebanyak Rp 150 triliun. Namun alokasi anggaran baseline sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 Rp 99, 78 triliun sehingga ada kekurangan Rp 50 triliun.

    Sementara Susaningtyas Nefo Handayani dari Fraksi Partai Hanura meminta agar pengajuan APBNP tidak lepas dari sistem program dan bujeting. "Jadi harus sinkron antara kebutuhan TNI dan Kemhan. Jangan sampai yang diusulkan Kemenhan tidak match dengan TNI," ujarnya.
    Sumber: JurnalParlemen

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.