ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, October 8, 2012 | 4:20 PM | 1 Comments

    KSAL : Untuk Trimaran Selanjutnya Tidak Mengunakan Tipe Dan Bahan Yang Sama

    Surabaya - Meski pernah terbakar beberapa waktu lalu, TNI Angkatan Laut tetap akan memesan kapal perang cepat dan canggih bersenjata rudal sejenis KRI Klewang. Namun, dengan dengan tipe dan spesifikasi berbeda. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno mengatakan peristiwa terbakarnya KRI Klewang-625 tidak menghentikan program pengadaan kapal canggih yang telah diagendakan TNI AL.

    "Yang jelas, kontrak pengadaan kapal dengan pihak produsen kita evaluasi lagi dan tidak dibatalkan. Namun, secara garis besar kita tidak akan memesan kapal dengan tipe dan bahan yang sama," katanya usai memimpin gelar pasukan kesiapan latihan perang Armada Jaya 2012 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/10).

    Seperti diberitakan, KRI Klewang-625 yang dipesan TNI AL dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jatim, terbakar di Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi pada 28 September silam. Saat musibah terjadi, kapal yang diluncurkan dan diperkenalkan pada 31 Agustus 2012 itu statusnya masih dalam tahap uji coba dan belum diserahterimakan kepada TNI AL.

    Kapal perang dengan harga sekitar Rp 114 miliar dan dilengkapi senjata rudal itu memiliki keunggulan tidak terdeteksi oleh radar musuh dan cocok digunakan untuk kegiatan patroli di wilayah perairan Indonesia.

    Sesuai perjanjian dengan PT Lundin, lanjut KSAL, TNI AL telah memesan sebanyak empat unit kapal jenis tersebut yang pembayarannya dilakukan secara bertahap setelah kapal selesai dan diserahterimakan.

    "Saat terjadi peristiwa kebakaran, status kapal itu belum diserahterimakan kepada TNI AL sehingga masih menjadi tanggung jawab pembuatnya. Karena masyarakat sudah tahu soal kebakaran kapal itu, kalau harus pesan lagi tipe yang sama, apa kata dunia," kata Laksamana Soeparno.

    Sumber : Liputan 6

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    Unknown said...

    riset - bikin prototype - dan ujicoba dulu, kalau sudah yakin canggih baru pesan dan bikin yang banyak... jangan sampai rusak lagi hanya karena hal2 sepele seperti korsleting listrik dsb...

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.