ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, November 16, 2012 | 8:07 AM | 2 Comments

    Endriartono: Indonesia Harus Bangun Industri Pertahanan Supaya Disegani

    Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan Indonesia harus memprioritaskan pembangunan alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar disegani negara lain.

    "Indonesia memiliki potensi untuk membangun alutsista, paling tidak memenuhi standar minimal essential force, asalkan ada kemauan politik yang kuat," kata Endriartono di hadapan sekitar seratus mahasiswa peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) di Depok, Jawa Barat, Kamis (15/11).

    Endriartono menjadi pembicara utama pada pelatihan PPSDMS yang diikuti mahasiswa perguruan tinggi negeri dari Jakarta, Depok dan Bogor atas undangan pimpinan lembaga tersebut.

    Ia menjelaskan, Indonesia adalah negara besar dengan penduduk sekitar 243 juta jiwa, memiliki sekitar 17.000 pulau besar dan kecil dari Sabang sampai Merauke serta wilayah laut terpanjang di dunia. "Namun Indonesia sering dilecehkan oleh negara-negara lain, termasuk oleh negara tetangga," katanya.

    Endriartono yang menduduki jabatan sebagai Panglima TNI pada 2002-2006 ini menjelaskan, ketika terjadi Tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004, ia memerintahkan untuk mengerahkan tank Scorpion milik TNI ke lokasi bencana.

    Menurut dia, pengerahan tank Scorpion produksi Inggris ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan kepada korban hidup yang terisolasi. "Namun hal ini dilarang Inggris dengan alasan melanggar kontrak kerja sama," katanya.

    Endriartono kemudian memerintahkan PT Pindad untuk memproduksi panser yang bisa dioperasikan di lokasi bencana. Dia memberikan tenggat waktu hanya tiga bulan. "Dalam kondisi terdesak PT Pindad mampu merealisasikannya, meskipun hasilnya masih seadanya. Panser tersebut dibuat dengan bahan baku antara lain dari sasis produksi Jepang," katanya.

    Endriartono menilai, jika hanya dalam waktu tiga bulan PT Pindad mampu memproduksi panser meskipun masih sekadarnya, maka jika diberi waktu lebih lama tentu bisa memproduksi panser yang lebih baik. Ia kemudian memerintahkan lagi PT Pindad untuk memproduksi panser yang baik tanpa batasan waktu.

    "Hasilnya PT Pindad mampu memproduksi panser Anoa, yang kemudian diminati oleh sejumlah negara," katanya.

    Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengakui panser Anoa produksi PT Pindad memenuhi persyaratan untuk operasional PBB. Endriartono menambahkan, demikian juga untuk senjata serbu, semula PT Pindad memproduksi senjata jenis SP1 yang digunakan ketika perang melawan Fretilin di Timor-Timur.

    "Setelah diketahui banyak kelemahan, PT Pindad memperbaikinya dengan memproduksi senjata jenis SS1 dan kemudian SS2, yang memiliki tingkat akurasi sangat tinggi," katanya.

    Endriartono menegaskan, dari pengalaman-pengalaman tersebut, sesungguhnya mampu memproduksi alutsista secara mandiri, paling tidak untuk memenuhi standar minimal "essensial force". Jika Indonesia memprioritaskan pembangunan alutsista, menurut dia, maka disegani negara lain.

    Sumber : Metrotvnews

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    tomihadia said...

    semoga saja tingkat smk otomotip terpilih sebagai calon sumber daya tenaga kerja pt.pindad untuk masa depan indonesia menjauhi krisis moniter pada negara indonesia

    Unknown said...

    Teknologi luar angkasa Tak perlu ragu lagi, sesungguhnya putra-putri bangsa ini sanggup utk memberi yg terbaik bwt negerinya, tinggal dukungan aja ada apa nggak!

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.