
“Selain F-5, ada tawaran hibah pesawat angkut dari negara lain,” ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Persada Purnawira, Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Pemerintah dan TNI AU, kata Purnomo, masih menimbang-nimbang dua faktor, yakni memilih hibah untuk mendapatkan alutsista dalam jumlah besar atau membeli alutsista yang baru. “Menerima hibah tentunya akan lebih banyak alutsista yang bisa didapatkan ketimbang beli baru. Ini diperlukan untuk mengcover wilayah kita yang sangat luas,” kata bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.
Namun, jika lebih memprioritaskan pertimbangan kuantitas pun masih haru dilihat faktor usia alutsista yang akan dihibahkan tersebut. “Apakah lifetime-nya masih panjang, sehingga biaya perawatan tidak akan lebih banyak ketimbang membeli baru,” tuturnya.
Purmono juga mengungkapkan, Indonesia tetap bekerja sama dengan Korea Selatan dalam mempersiapkan rancang bangun dan memproduksi pesawat jet tempur generasi 4-4,5. Dia pun membantah juga dikatakan Korea Selatan menghentikan proyek tersebut.
“Tidak dihentikan, tapi ditunda. Mereka sedang persiapan pesawat yang lebih canggih, dan saya nyatakan kita tetap ikut. Karena kita punya saham di situ,” ucapnya.
Sumber : Harian Detik/MIK
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
6 komentar:
dari segi tegnologi indonesia lebih maju di bandinga korsel, ke amanan dan pertahanan sumberdaya manusia dan ekonomi, indonesia harus lebih giat berkeja lagi bangun indusri dan menciptakan alutsista yang dapat memudah militer indonesia yang mendapat pertahanan dan keamanan yang RAKSASA di seluruh dunia atau planet pl4net NASA
jangan diterima,rongsokan itu,kalo mau hibah mbokyg diterima at least F16. F5 mesinnya kecil, boostnya bisa dikentutin ama f15 or superhornet
ya betul tuh,sebaiknya hibah f5 jgn di terima,terlalu tua untk di jadikan pesawat penjaga nkri,mau di upgrade bagaimana pun,f5 takan ada efek deterenya,dan takan mampu melawan pesawat generasi 4 sprti f16/f18.
Negara pembuat pesawat itu aja udah lama gak perduli ama pesawat itu,apalagi kita....mengapa harus perduli.
Lagi pula terlalu banyak pesawat tua di negara ini yg mesti SEGERA GANTI,bukan ditambah.
benar sekali teman temanku setanah air indonesia, lagian korea juga tahu pesawat rongsokan akan di hiba kan namun pesawat siluman nya di gunakan sebagai pertahanan nya, SEMESTI NYA indonesia mandiri fokus pembuatan pesawat jet tempur nya untuk buat pesawat siluman indonesia harus berkerja sama lima sunber daya yaitu rusia, sukhoi 27,30mk dan 35 bm, yak 130 rusia lalu inggris, eurofigter tyhpoon, usa amerika, f16 , f22, china pesawat siluman stealt jhock, korea siluman ifx/kfx , danjuga PTDI buat pesawat AIRBUSH BESAR SEPERTI ANTONOV AN 225 ATAU 250 PESAWAT TERBESAR DALAM SEJARAH MANUSIA HINGGA SAAT INI , 2013
aku yakin seluruh rakyat indonesia tidak setuju menerima hibah itu karena pesawatnya sudah tua,klo toh misalnya bisa dipake paling sekitar 5 thn itupun tidak maksimal dan tidak akan menimbulkan efek deteren,coba jangan tanggung2 beli shukoi 35 BM sekalian 2 skuadron,semoga Allah mengabulkan..amin
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang Kenali Buick 8, Mobil Kepresidenan Pertama RI
Post a Comment