
"Kami menolak tawaran hibah karena spesifikasi pesawat F-5 milik Korsel berbeda dengan yang dimiliki Indonesia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, usai menghadiri penutupan Sidang Umum dan Kongres Dewan Olahraga Militer Internasional atau Conseile International du Sport Militaire (CISM) Ke-68, di Jakarta, Kamis (16/5).
Menurut dia, pesawat F-5 milik Indonesia sudah banyak dimodifikasi, baik persenjataan atau avioniknya. Sedangkan, pesawat yang ditawarkan Korsel minim modifikasi.
"Perbedaan spesifikasi ini justru menjadi beban di biaya perawatannya. Kalau bisa kami diberi pesawat yang sama dengan yang kami punya," katanya.
KSAU mengaku, pihaknya telah menyampaikan kajian itu kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengaku masih mempertimbangkan tawaran hibah pesawat F-5 dari pemerintah Korsel karena harus meminta keputusan dari TNI AU selaku pengguna pesawat tempur.
Sumber : TVONENEWS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
6 komentar:
setujuh KSAU lebih baik nambah sukhoi flaymeker, indonesia ku makin kuat
dengan pesawat sukhoi su 27mk karena
tetap masih tercanggi di seluruh
dunia, jet sukhoi flanker siluman stealt
angkasa planet bumi yang bisa
basmi alienz sejarah manusia hingga saat ini
saya berharap indonesia tdk menerima tawaran korsel, kalau mau hibahkan T 50i lengkap dng senjatanya gak ada masalah, saran saya indonesia minta ketegasan dari korsel ttg sikap korsel tentang proyek IFX lalu tegaskan juga bagaimana sikap korsel tentang proyek IFX kalau korsel dan korut jadi perang ? Kalau sikapnya gak tegas, saran saya indonesia mulai minta uang yg sebelumnya terlanjur utk dibayarkan utk proyek IFX dng alasan korsel tdk dapat memberikan kepastian dan ketegasan mengenai proyek IFX termasuk jika andaikata korsel dan korut perang sehingga uangnya bisa dibelikan 7 skuadron T 50 PAK FA dng penempatan 2 skuadron di sumatera, 2 skuadron di kalimantan, 2 skuadron di NTT, 5 skuadron su 35 BM dng penempatan 4 skuadron di pulau jawa 1 skuadron di sulawesi, yg duluan tdk menepati perjanjian khan korsel bukan indonesia termasuk dlm pembangunan kapal selam yg sebelumnya pada tahap kedua indonesia diikutsertakan dalam pembangunan kapal selam di korsel dan tahap ketiga indonesia membangun sendiri kapal selam dng diawasi oleh korsel yg ternyata korsel merubah dng indonesia sama sekali tdk boleh terlibat dlm pembangunan kapal selam, emangnya uangnya korsel kok sampai korsel ngatur2 sendiri spt itu, saran saya uang utk pembangunan kapal selam kedua dan ketiga dibatalkan kemudian uang utk kapal selam kedua dan ketiga khan dng ditambahi bisa utk membeli kapal selam kelas kilo dr rusia, saran saya indonesia membeli 18 unit kapal selam kelas kilo dr rusia, dng penempatan di sumatera 3, di kalimantan 3, dijawa 3, di papua 3, di NTT 2, di sulawesi 2 di kepulauan halmahera 1, di NTB 1,
F 16 Upgrade 52 bisa ditempatkan di papua 1,5 skuadron, di aceh ditempatkan 1,5 skuadron ditempatkan di sumatera. ditempatkan SAM S 300 di kalimantan, di aceh, sumatera, batam, kepulauan riau, pulau nipah, sulawesi, di jawa, NTB, NTT, PAPUA, dan bali serta halmahera
kalau dari APBN dananya kurang, minta bantuan dari daerah yg APBD + BAGI DANA HASIL yang di atas 2 trilyun sumbang ke kemhan utk beli alutsista spt kutai kartanegara dng APBD + dana bagi hasil dari pusat mencapai 6 trilyun
Setuju pebolakan tsb, begitu jg tawaran dari Taiwan, karena pesawat tua selain usia pakainya pendek, juga hanya membebani anggaran. Soal Kapal selam, sebaiknya batalkan juga, minimal KS kedua dan ketiga.Ini akibatnya bebalnya pihak kita yg terburu-buru memutuskan tanpa meneliti dampak dari kontrak, kemana saja tim legalnya? Aneh kontrak dg pihak yg bukan pemilik lisensi. Kenapa tdk dg Jerman sj dealnya kalau ternyata msh menggunakan teknologi U-209, bingung aku dg pola °=-?..pikir..=-?°
beritanya bermanfaat,tapi saya juga punya berita lain tentang 2020 Aston Martin DB11 AMR Mobil Terbaru Dengan Tenaga Super Kencang
Post a Comment