SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan dan Amerika Serikat akan menggelar latihan perang angkatan laut selama empat hari, yang melibatkan sebuah kapal induk AS di Laut Kuning, Minggu (28/11), kata kantor berita Yonhap. Latihan itu dilakukan setelah Selasa kemarin puluhan peluru artileri Korea Utara menghantam sebuah pulau di perbatasan dan menewaskan dua marinir Korea Selatan.
Kapal Induk Amerika Serikat (AS), USS George Washington, akan bergabung dengan sekelompok kapal perang Korea Selatan dalam latihan dari tanggal 28 November - 1 Desember itu, kata Pasukan AS di Korea (USFK) dalam sebuah pernyataan. Dikatakan, latihan itu telah direncanakan jauh hari sebelum serangan artileri tak beralasan Korea Utara, Selasa, tetapi hal itu menunjukkan "komitmen AS terhadap stabilitas regional melalui pencegahan".
China di masa lalu telah mengajukan protes keras terhadap rencana AS untuk menggelar kapal induk di Laut Kuning, yang terletak antara Semenanjung Korea dan pantai China. Korsel dan AS mengumumkan serangkaian latihan perang bersama angkatan laut setelah menuduh Korea Utara (Korut) pada bulan Mei lalu menorpedo kapal perang Korsel dan menyebabkan 46 pelautnya tewas. Namun satu latihan besar pada akhir Juli lalu terpaksa dipindahkan dari Laut Kuning ke Laut Jepang (Laut Timur) untuk menghormati protes China. Jurubicara Pasukan AS di Korea tidak bisa dihubungi. Namun seorang pejabat yang dikutip kantor berita Yonhap mengatakan, China telah diberi tahu tentang latihan mendatang.
Di Washington, Gedung Putih mengatakan, Presiden Barack Obama dan rekannya dari Korsel, Lee Myung-Bak, telah setuju untuk melakukan latihan yang disempurnakan dan menggelar latihan militer bersama dalam beberapa hari mendatang. Gedung Putih mengatakan, kesepakatan untuk mengadakanlatihan itu dicapai dalam pembicaraan telepon, Selasa (waktu AS atau Rabu waktu Korea). "Kedua pemimpin setuju, latihan perang di masa depan demi melanjutkan kerjasama keamanan yang erat antara kedua negara, dan untuk menggarisbawahi kekuatan aliansi dan komitmen kami bagi perdamaian dan keamanan di kawasan itu," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Obama meyakinkan Lee bahwa AS bersama sekutunya mendukung Korsel menyusul serangan artileri Selasa yang menewaskan dua marinir Korsel itu.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment