Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan bahwa seluruh jajarannya harus menjaga seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk wilayah udara nasional dari beragam ancaman kedaulatan negara.
"Wilayah udara tidak lagi dipandang sebagai teritorial kosong yang layak diabaikan, melainkan menjadi salah satu simbol kehormatan, kedaulatan dan sekaligus menjadi bagian integral dari kepentingan nasional," katanya, dalam amanat tertulisnya pada pembukaan latihan puncak Komando Pertahanan Udara Nasional "Tutuka XXXIV" di Jakarta, Senin.
Agus mengatakan, perspektif pertahanan negara, perkembangan dan kecenderungan yang akan terjadi, diwarnai semakin strategisnya makna dan peran wilayah udara bagi suatu bangsa.
"Karena itu, wilayah udara nasional tidak bisa dianggap remeh dan harus diamankan dari berbagai ancaman," katanya.
Latihan yang dilakukan di Pangkalam Udara Halim Perdanakusuma itu bertemakan "Melalui Operasi Pertahanan Udara, Terwujud Kesiapsiagaan Operasional Kohanudnas Untuk Mengamankan Wilayah Udara Yuridiksi Nasional RI Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI."
Manuver lapangan diikuti seluruh satuan tempur TNI seperti Skuadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin yang mengerahkan tiga pesawat Sukhoi SU-27/30, Skuadron Udara 3 Pangkalan Udara Iswajudi dengan mengerahkan pesawat F-16, Satuan Arhanud, Den Rudal dan tiga kapal perang Republik Indonesia.
Panglima TNI mengingatkan, latihan yang berlangsung hingga 24 November 2010 tersebut bertujuan menguji profesionalisme dan kesiapan personel serta armada pendukungnya.
"Latihan ini bertujuan menguji profssionalisme dan `assasement` kita terhadap setiap perkembangan situasi yang terjadi, agar mampu menghadapi segala bentuk perubahan buruk yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Jadi lakukan latihan ini dengan penuh dedikasi," katanya.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment