Komandan pasukan marinir Korsel pada saat pidato pemakaman bersumpah akan melakukan pembalasan "seribu kali lipat" terhadap tewasnya dua anggotanya tersebut.
Korea Utara mengeluarkan peringatan baru Sabtu (27/11) terhadap rencana latihan gabungan militer AS-Korea Selatan yang mereka sebut sebagai sebuah "provokasi tak terampuni". Korea Utara mengancam akan melakukan serangan balasan yang akan "menjadikan benteng musuh menjadi lautan api" jika wilayahnya sendiri dilanggar.
Sekitar 600 orang pelayat termasuk Perdana Menteri, Kim Hwang-sik, dan Komandan Marinir, Mayjen You Nak-jun menghadiri pemakaman dua marinir yang tewas tersebut di sebuah gimnasium di rumah sakit militer di Seongnam, beberapa kilometer dari Seoul.
Sejumlah pejabat pemerintah dan militer serta anggota keluarga para marinir tersebut menempatkan bunga krisan, bunga tradisional yang menjadi simbol berkabung di Korea Selatan, di bingkai foto kedua korban. Kedua marinir yang tewas tersebut mendapat kenaikan pangkat anumerta satu tingkat dan berhak mendapatkan medali kehormatan militer.
"Korps Marinir kami, akan melaksanakan, seratus atau seribu kali lipat" pembalasan terhadap Korea Utara yang telah melakukan serangan hari Selasa (23/11) lalu, ujar You, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pentagon menyangkal bahwa latihan gabungan yang akan dilakukan militer AS dengan Korea Selatan pada akhir pekan nanti merupakan manuver untuk melakukan provokasi.
"Kami telah melaksanakan latgab secara rutin di sana," kata Kapten Darryn James, juru bicara Departemen Pertahanan di Washington, Jumat (26/11) lalu. "Dan semua latihan tersebut dilakukan di perairan internasional."
Sumber: WARTA NEWS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment