MINSK, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Selasa (23/11/2010), memperingatkan bahaya besar yang ditimbulkan dari penembakan Korea Utara ke sebuah pulau di Korea Selatan. Ia mengatakan bahwa situasi itu berpeluang berubah menjadi aksi militer.
"Hal ini, sayangnya, bukan insiden pertama semacam ini," kata Lavrov kepada wartawan pada kunjungannya ke Minsk.
"Ini sudah kasus ketiga tahun ini," tambahnya.
"Ini bisa berubah menjadi aksi militer. Ini adalah bahaya sangat besar yang kita perlu hindari dengan segala cara yang mungkin," imbuhnya.
Korea Utara menembakkan puluhan peluru artileri ke sebuah pulau di Korea Selatan, Selasa, dan menewaskan dua orang, mengakibatkan kebakaran serta memicu baku tembak seiring meningkatnya kewaspadaan militer Korea Selatan.
Akibat insiden yang tampaknya merupakan salah satu insiden perbatasan paling serius sejak perang 1950-1953, pasukan Korea Selatan membalas tembakan dengan meriam.
Lavrov juga tampaknya sangat mengutuk Korea Utara yang memulai terjadinya baku tembak. "Mereka yang memulai dengan menembak ke pulau Korea Selatan ... memikul tanggung jawab besar," kata Lavrov.
Perlu dilakukan upaya segera untuk menghentikan baku tembak.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment