ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, October 23, 2011 | 9:28 PM | 0 Comments

    Sukhoi TNI AU Dilengkapi Dengan Bom BTN- 250 Dan BCA-50 Buatan Pindad

    Makassar – Sistem senjata jet tempur Sukhoi kini semakin komplet setelah dilengkapi bom tajam nasional BTN- 250 dan bom latih asap BCA-50 produksi PT Pindad.

    Bom yang dalam katalog PT Pindad disebut dengan BT-250 ini, di dalamnya terdapat tritonal 90 kilogram dengan daya ledak dan hancur yang besar. Bom juga dilengkapi fuze pada ekor dan hidung bom,serta arming distance yang dapat diatur sesuai ketinggian pengeboman. Hal ini memungkinkan bom untuk dapat berfungsi pada segala jenis medan operasi. Bom untuk melengkapi sistem senjata jet buatan Rusia ini telah diperkenalkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) Mabes TNI AU di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.Presentasi dilakukan tim Dislitbangau Mabes TNI AU dipimpin Kasubdis Rudalsen Dislitbangau Kolonel Tek Noviardi Suryanto.

    Dia didampingi Mayor Tek Ari Santoso, Mayor Tek Amin Bagiono, Kapten Tek Yogaswara, dosen Politeknik Bandung Singgih, serta staf dari PT Pindad. Pertemuan yang dihadiri Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Barhim itu,mendiskusikan penelitian dan penggunaan kedua jenis bom,termasuk mengenai prosedur dan parameter pengeboman Sukhoi. Misalnya kapasitas maksimal pesawat untuk single releasedan fight data recording.

    Tak ketinggalan mengenai karakteristik aerodinamika kedua bom. Tim juga menerangkan mengenai tinjauan operasional dan teori dari kedua jenis bom tersebut. Menurut tim, BTN- 250 telah diteliti menyangkut kualitas dan jumlah pecahannya.“ Juga bagaimana perkenaan dan daya tembusnya,”tutur Kolonel Tek Noviardi kemarin. Marsma TNI Barhim mengingatkan agar dalam kegiatan kajian bom dilakukan secara teliti dan saksama. Mereka juga harus memperhatikan faktor safetykarena bom ini cukup berbahaya.

    Sumber : SINDO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.