ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, November 22, 2011 | 8:46 AM | 0 Comments

    Bangun Pangkalan di Australia, AS Imbangi Kekuatan RRC

    Jakarta - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengaku sangat paham dengan maksud AS membangun pangkalan militer di Australia. Menurut dia, pembangunan pangkalan militer ini tak lepas dari kepentingan AS untuk mengimbangi dominasi Republik Rakyat China (RRC) di Asia Pasifik.

    Pembangunan itu jelas akan mempengaruhi geopolitik Indonesia. "Sangat dipahami kalau AS mempunyai kepentingan dikawasan Asia Pasifik khususnya Indonesia. AS ingin mengimbangi posisi kekuatan RRC khususnya di laut China Selatan dan Selat Malaka. secara strategis geopolitik, posisi Indonesia patut menjadi pertimbangan AS dan RRC," ujar Tjahjo kepada okezone, Senin (21/11/2011).

    Selain itu, kata dia, AS memiliki tujuan dalam mengembangkan kepentingan perdagangan di wilayah Timur seperti Papua. Tujuan ini jelas sangat kuat karena disokong oleh perusahaan AS di Papua seperti PT Freeport.

    "Dengan demikian wajar kalau posisi politik dalam kebijakan stretegis luar negerinya mempunyai kepentingan politik di Indonesia," kata dia.

    Hanya saja, kata anggota Komisi II DPR itu, Indonesia harus dicatat bukan bagian dari pakta pertahanan AS. Indonesia sebagaimana konstitusi negara adalah mempunyai garis kebijakan politik luar negri bebas aktif.

    "Semoga tanpa ditekan AS, pemerintah Indonesia mampu menyelesaikan problem dalam negeri khususnya Papua dan mencermati pertahanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengingat posisi Indonesia sangat strategis dikawasan Asia Pasifik," jelasnya.

    Meskipun hal itu bukan ranah Indonesia, tapi Australia merupakan bagian dari pakta pertahanan AS. "Ya, wajar saja sebagaimana AS membangun pangkalan di Guam-Jepang. Hal yang penting kedaulatan wilayah NKRI tetap terjaga dengan kemampuan kita sendiri, dan meningkatkan kemampuan Alutsista untuk pertahanan dan Indonesia cukup memperingatkan AS dan sekutunya bahwa jangan ganggu kedaulatan NKRI," paparnya.

    Bagi Sekjend PDI Perjuangan itu sangat wajar sekali apabila AS membangun pangkalan militernya di Australia mengingat posisi Indonesia sangat menjanjikan untuk mengimbangi kekuatan RRC di Asia Pacifik.

    "Sangat wajar dalam pertarungan global akhirnya AS mendekat ke wilayah Asia Pasifik. setidaknya agar ada penyeimbang di Pasific khususnya laut China selatan, penyeimbang maksudnya dengan kekuatan RRC yang begitu pesat perkembangannya dan kawasan Asia Pasifik merupakan daerah perdagangan masa depan yang sangat menjanjikan," pungkasnya.

    Sumber : OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.