ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, August 10, 2012 | 7:56 AM | 0 Comments

    Komisi I Membenarkan Rendahnya Alutsista Milik TNI

    Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin membenarkan pernyataan Presiden SBY bahwa kualitas militer Indonesia di bawah standar. "Benar pernyataan itu," kata Hasanuddin kepada Republika, Kamis (9/8).

    Hasannudin mengatakan persoalan terbesar militer Indonesia ada pada kualitas alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Dia mengungkapkan sampai saat ini masih ada kesatuan militer yang menggunakan senjata peninggalan perang kemerdekaan. "Senjata tahun 1943 masih digunakan," ujar Hasanuddin.

    Rendahnya kualitas alutsista militer Indonesia menurut Hasannudin tak lepas dari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah. Saat ini anggaran pertahanan hanya sebesar Rp 70 triliun. Padahal idealnya, anggaran militer berkisar di angka Rp 300 triliun. Namun demikian Hasanuddin mengakui bila anggaran militer Indonesia mengalami peningkatan tiga kali lipat dibandingkan tahun 2004.

    Di bandingkan kualitas alutsista, jumlah personil militer (infantri) Indonesia tidaklah terlalu memprihatinkan. Hasanuddin mengatakan kuota personil tentara Indonesia saat ini relatif cukup untuk menjaga keamanan Indonesia.

    Hasanuddin berharap pemerintah bisa memenuhi program Minimum Esensial Force. Program ini merupakan upaya meningkatkan standar kualitas militer Indonesia. Tanpa ini, Hasanuddin menyakini militer Indonesia akan kewalahan menjaga kedaulatan NKRI dari serangan asing. Pasalnya meskipun militer Indonesia menang jumlah personil tapi secara kecanggihan alat perang Indonesia masih di bawah standar.

    "Kalau perang person to person mungkin kita menang. Tapikan sekarang semua sudah pakai teknologi," ujar Hasanuddin.

    Sumber : Republika

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.