ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, November 29, 2012 | 10:29 AM | 2 Comments

    Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia

    Jakarta - Seorang pejabat senior Amerika mengatakan AS seharusnya mengembangkan hubungan militernya dengan Indonesia dalam konteks sebagai dua negara demokrasi yang sangat dinamis.

    Diplomat senior untuk Asia Timur, Kurt Campbell, mengatakan hubungan-hubungan antara dua negara telah berkembang dalam tahun-tahun terakhir, namun tidak cukup cepat.

    Campbell berbicara pada Selasa (27/11) dalam pertemuan Masyarakat AS-Indonesia di Washington.

    Hubungan militer dengan AS yang memburuk selama beberapa tahun setelah penyerbuan berdarah di Timor Leste pada 1999. Pemerintah Indonesia sendiri sejak itu telah berupaya meningkatkan profesionalisme dan modernitas militer. Pembatasan AS terhadap hubungan dengan Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang ditakuti telah dicabut pada 2010.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa penyalahgunaan wewenang yang dilakukan militer Indonesia terus berlangsung, terutama di provinsi Papua Barat.

    Campbell juga mendorong hubungan yang lebih erat antara dua pemerintahan dan memuji kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi regional.

    Sumber : VOA

    Berita Terkait:

    2 komentar:

    Unknown said...

    penyerbuan berdarah timor timur 1999, penyalahgunaan wewenang di papua??? ini wajar, namanya ada separatis di dalam negeri yg mau merongrong kedaulatan memang hrs dilawan oleh negara. berhubung ada korban itulah ruginya konflik/perang gak ada negara yg nyidam perang, apalagi sama saudara sendiri di timor..... skrg bandingkan pembantaian USA/israel/inggris sbg penjajah diseluruh dunia dan selalu terlibat dlm persekongkolan memecah suatu negara yg dianggap lawan tangguh...apakah itu tdk lbh dari menyalahi wewenang bahkan terang2an? apakah itu tdk melanggar HAM?? silakan survei di dunia, siapa negara teroris terbesar dunia? beberapa survei di google banyak

    Unknown said...

    sdh jelas kasus timor itu ditunggangi asing...cara keji USA menciptakan separatis dari dalam dipropaganda dan dipasok senjata untuk melawan pemerintahnya sendiri begitu ada korban antara separatis abal2 dg pasukan pemerintah lalu AS turun tangan dan atas nama raja HAM melakukan pembelaan bak pahlawan/licik kan...ini adl taktik sama yg diterapkan AS di irak dg menciptakan Taliban dan ISIS yg mengatasnamakan islam, juga di pakistan, suriah,afrikadsb....kalo kroninya/ingris dg memecah nusantara maka jadilah singapura, malaysia, thailand, philipina, PNG, dan tempat transitnya bule kesasar/australia yg dulunya wilyah kerajaan2 besar di nusantara yg sekarang bergabung menjadi indonesia...

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.