ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, January 29, 2013 | 12:51 PM | 1 Comments

    Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan

    Jakarta - Rapim TNI 2013 dimaksudkan sebagai sarana komunikasi bertukar informasi para pimpinan agar tercapai satu tujuan, tindakan serta evaluasi program kerja kinerja organisasi TNI.

    Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro optimis penyehatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Indonesia akan membaik paling lambat dalam jangka waktu tiga tahun kedepan. Penyehatan alutsista dilakukan berdasarkan Undang-undang (UU) Industri Pertahanan Negara.

    "Penyehatan akan dilakukan berdasarkan Industri pertahanan dan akan kita lakukan dalam waktu tiga tahun. Saya optimis semua itu akan bisa kita lakukan," kata Purnomo Yusgiantoro, sesaat setelah menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2013 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1).

    Untuk mencapai semua itu, Purnomo berharap adanya kesatuan persepsi dari seluruh pimpinan TNI dalam pelaksanaan tugas 2013. Dengan demikian, penguatan alutsista dapat berjalan sesuai dengan arah kebijakan dan mendapat hasil yang optimal.

    Dalam Rapim TNI 2013 yang berlangsung mulai 28 sampai 30 Januari sebagai bentuk sarana komunikasi bertukar informasi para pimpinan agar tercapai satu tujuan dan kesatuan, tindakan serta evaluasi program kerja kinerja organisasi TNI.

    Selama hasil evaluasi Rapim TNI sebelumnya, yang menonjol diantaranya adalah belum terlengkapinya alat utama sistem senjata (alutsista) pengganti dari sebagian alutsista lama, penggelaran kekuatan TNI yang relatif masih bertumpu di pulau Jawa, serta keterbatasan dukungan anggaran yang belum mencukupi dalam mewujudkan kekuatan pokok minimun TNI.

    Tujuan Rapim TNI untuk mengevaluasi pelaksanaan pembinaan kekuatan dan kemampuan serta gelar TNI 2012, menambah wawasan pengetahuan unsur pimpinan TNI tentang kondisi dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas TNI 2013

    Rapim sendiri diikuti oleh 165 peserta terdiri dari 4 pimpinan TNI, 47 pejabat Mabes TNI, 47 pejabat TNI AD, 35 pejabat TNI AL, 22 pejabat TNI AU dan 10 peninjau.

    Disamping pelaksanaan Rapim TNI, dalam kesempatan tersebut juga diadakan static show alat pertahanan dalam negeri di lapangan apel gedung BIII Mabes TNI Cilangkap. Peserta yang terlibat terbagi 38 perusahaan.

    Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanat pembukaan Rapim TNI, menegaskan, kondisi lingkungan strategis kawasan saat ini penuh dengan ancaman yang bersumber dari aktor negara maupun non negara.

    "Bentuk ancaman dan tantangannya beragam. Secara garis besar dapat dikelompokkan dalam rupa simetriis dan asimetris," kata Agus.

    Namun demikian, yang perlu menjadi catatan bahwa ancaman simetris tidak dapat dibatasi pada organisasi aktornya, namun juga bagaimana kekuatan, kesenjataan dan moralnya.

    Dijelaskanya, ancaman dan tantangan simetris muncul dari kasus seperti sengketa perbatasan antar negara, perlombaan senjata dan masalah kebebasan penggunaan laut. Sebaliknya, ancaman asimetris secara umum muncul berupa perompakan, pembajakan, terorisme, dan lain sebagainya.

    Sumber : Berita Satu

    Berita Terkait:

    1 komentar:

    tomihadia said...

    BAPAK MENTERI SEPERTI PAHLAWAN DI TAHUN 1945 WAKTU MELAWAN PENJAJA BELANDA DAN JEPAN DI FILM KE PALAWANANAN DI TAHUN 1940 , BANDUNG LAUTAN API, SI TEMON, PITUNG, NAGA BONAR, PANGERAN DI PONOGORO, CUT NYADIN. CUT MUTIA, SEJARA PERANG NAZI , DAN RAMBO, DAN JUGA TERMINATOR MANUSIA ROBOT,

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.