Seoul, 16 Februari (WDN/MIK)- Presiden Lee Myung-bak Rabu menekankan pentingnya kemitraan antara Korea Selatan dan Indonesia untuk merancang pembangunan jangka panjang negara-negara di Asia Tenggara, saat ia bertemu dengan rombongan diutus Presiden dari Jakarta, Kantor Lee Cheong Wa Dae.
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, yang tiba Selasa untuk melakukan kunjungannya selama tiga hari, dalam rombongan tersebut terdiri dari enam pejabat Departemen dan puluhan pejabat pemerintah lainnya dan para pengusaha.
Lee dan rombongan delegasi "bertukar pandangan tentang cara-cara kerja sama antara kedua negara, termasuk penguatan hubungan ekonomi melalui partisipasi Korea Selatan pada koridor pembangunan ekonomi Indonesia (IEDCs)," kata Cheong Wa Dae di siaran pers.
IEDC untuk menunjuk master plan untuk pembangunan Indonesia dalam infrastruktur jangka menengah dan panjang dan industri di daerah tujuan di seluruh negeri.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta Korea Selatan untuk bekerja sebagai "mitra utama" untuk program ketika ia pertemuan puncak dengan Lee di Bali terakhir 9 Desember di sela-sela forum demokrasi.
"Pengiriman delegasi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berarti bahwa Korea Selatan telah menjadi mampu berpartisipasi aktif dalam rencana pembangunan ekonomi untuk Indonesia, yang memiliki potensi yang tak terbatas," kata Cheong Wa Dae.
"Untuk rencana pengembangan keberhasilan ekonomi di Indonesia, khususnya, Presiden Lee menekankan perlunya perluasan investasi oleh perusahaan Korea Selatan, berbagi pengalaman pembangunan, partisipasi dalam membangun infrastruktur dan pembentukan perjanjian perdagangan bebas bilateral, "tambahnya.
Lee juga menyambut baik mendorong kedua belah pihak dengan "kemitraan industri pertahanan yang komprehensif," kata Cheong Wa Dae.
Indonesia merupakan pasar potensial untuk ekspor Selatan berbagai produk pertahanan Korea seperti pesawat pelatih canggih, kapal selam dan kendaraan lapis baja.
Indonesia diharapkan memilih Korea Selatan pengadaan pesawat latih, kata seorang pejabat kantor berita Yonhap Seoul sebelumnya.
Korea Selatan telah mencoba untuk mengekspor T-50 Eagle, yang dikembangkan pada tahun 2005.
Sumber: Yonhap
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment