LOMBA PANCO DI LANUD SUPADIO
Sepintas kalau kita mendengar dan melihat lomba panco memang tidak menarik, tetapi lomba panco yang dilaksanakan oleh Lanud Supadio lain daripada yang lain, karena dilaksanakan dan dikemas secara menarik oleh panitia penyelenggara. Peserta lomba yang berasal dari tiap-tiap seksi, dinas, satuan di jajaran Lanud Supadio, Skadron Udara 1 dan Batalyon 465 Paskhas diwajibkan mengenakan kostum dan make up yang unik serta lucu sehingga bukan kekuatan otot dan tangan saja yang menjadi kekuatan utama melainkan unsur keunikan yang membuat lucu bagi penonton menjadi salah satu unsur yang menghibur anggota.
Sebagian besar dari mereka memakai kostum sesuai dengan latar belakang profesi/tugas pokok di satuan antara lain : kostum/baju anti api (PK), kostum dokter bedah lengkap dengan masker, pendekar kapak 212 dengan mengendari motor kawal Satpomau, kostum adat Dayak dengan tamengnya, adat Madura, buto ijo, ala Gayus Tambunan lengkap dengan wig dan kacamatanya serta ada juga kostum tentara dengan aksesosis dan persenjataan lengkap baik pistol, senapan maupun granat tangan (mainan).
Selain itu pembawa acara Mayor Tek Supraptono dan Serma Agus Iswandi dengan aksi lawakannya ikut menambah ramainya suasana di hanggar Lanud Supadio, Jum,at (18/2). Sehingga seluruh penonton dan peserta lomba terbawa suasana riang dan gembira.
Dalam pertandingan itu diselingi dengan pertandingan exshibisi yakni Kadisops Lanud Supadio Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan melawan Kadispers Mayor Adm Tonelson Siburian, S.Si yang dimenangkan oleh Kadisops. Dilanjutkan dengan beberapa pejabat di lingkungan Lanud Supadio, Skadron Udara 1 dan Batalyon 465 Paskhas.
Perlombaan panco yang baru pertama dilaksanakan di Lanud Supadio ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu : kelas Bombing yang dimenangkan Serda Asmudi (Yon 465 Paskhas), kelas Rocketing dimenangkan Serda Joko (Pomau) dan kelas Straping dimenangkan Pratu Edi (Yon 465 Paskhas).
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment