Makassar - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI menggelar latihan operasi pendaratan terbatas tank Amfibi Satgas Marinir di tanah tumbuh, Pantai Losari, Makassar, Minggu (13/2/2011).
Latihan yang mengambil tema simulasi operasi penumpasan gerakan separatis di Sulawesi Selatan yang dipimpin Mayor Marinir Sinaga ini melibatkan 6 kendaraan tempur Tank Amfibi jenis Tank PT 76 dan jenis Ranratfib, serta 1 Sea Raider, yang diangkut oleh KRI Banjarmasin-592.
Sebanyak 110 personel Marinir berakting layaknya dalam film action. Saat 6 tank amfibi yang dikawal 1 helikopter mendarat di pantai, adegan tembak-tembakan pun terjadi dan membuat takjub warga Makassar yang menontonnya. Selain suara desing peluru yang berentetan, para personel Marinir juga menunjukkan kebolehannya mengoperasikan tank Amfibi.
Wakil Komandan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Dwi Tjahyono yang ditemui detikcom usai latihan operasi menyebutkan latihan pendaratan terbatas oleh pasukan Marinir dirangkaikan simulasi Long Sea Trial untuk menguji fungsi Docking dan Undocking dari KRI Banjarmasin-592 yang dibuat oleh PT PAL Surabaya pada Agustus 2008 lalu.
Kapal perang jenis kapal angkut personel, lanjut Dwi, diproduksi anak negeri kita sendiri ini bisa mengangkut 13 tank dan 507 personel dengan kecepatan 15 Knot.
"Latihan pendaratan pasukan Marinir ini yang disaksikan masyarakat, terutama generasi muda, diharapkan bisa menumbuhkan rasa bangga, cinta tanah air dan kebangsaannya, sekaligus bangga pada hasil produksi anak negeri di PT PAL yang melahirkan KRI Banjarmasin-592," kata Dwi.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment