ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, June 13, 2011 | 11:01 AM | 0 Comments

    Komisi I DPR Mendesak Kemhan Serius Dalam Penganggaran MEF

    Jakarta - Anggota Komisi I bidang Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi, dan Informatika DPR RI Roy Suryo mendesak pihak Kementerian Pertahanan agar menyeriusi penyediaan anggaran serta pengelolaan kebutuhan esensi minimum pertahanan nasional.

    "Kami berharap, `minimum essentian force` (MEF) ini harus bisa diupayakan dari anggaran yang tersedia, terutama dalam konteks memberdayakan serta memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) kita dalam rangka Sistem Pertahanan Nasional (`National Defence System`)," katanya di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan itu masih dalam rangka meluruskan pemberitaan yang menyebutkan seolah-olah pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah mengajukan anggaran sebesar Rp80-an triliun, tetapi kemungkinan Komisi I DPR RI merasionalisasinya menjadi hanya Rp61 triliun.

    "Angka Rp61 triliun itu adalah pagu anggaran dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jangan salah," katanya.

    Menganggarkan bidang pertahanan, menurut dia, memang tidaklah mudah karena merupakan investasi jangka panjang dan hasilnya belum dapat dilihat sesaat.

    "Tetapi ini sangat strategis, karena menyangkut pertahanan NKRI yang begitu luas. Makanya perlu perhitungan matang, terukur dan tetap mengingat bahwa anggaran tersebut adalah uang rakyat," tegasnya.

    Seharusnya, menurut Roy Suryo, Rp61 triliun itu bisa merupakan angka yang realistis.

    "Apalagi jika kita bandingkan dengan (usulan) Rp80-an triliun itu, ternyata kan untuk pembelian dan pemberdayaan serta penguatan alutsista-nya cuma di bawah Rp10 triliun. Sebagian besar untuk belanja rutin, seperti gaji dan seterusnya," ujarnya.

    Makanya, Roy Suryo menekan pentingnya skala prioritas dan upaya memaksimalkan pemanfaatan anggaran yang tiap tahun pasti didukung Komisi I DPR RI untuk meningkat, terutama dalam konteks pembangunan kehandalan Sistem Pertahanan Nasional.

    Sumber: YAHOO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.