ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, June 15, 2011 | 6:29 PM | 0 Comments

    TNI AU : Belum Ada Pembicaraan Dengan Mensetneg Untuk Pilot Pesawat Kepresidenan

    Boeing BBJ2.

    Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Udara menyatakan belum ada permintaan dari Sekretariat Negara tentang personel yang mengawaki pesawat kepresidenan mendatang.

    "Hingga kini belum ada pembicaraan atau permintaan terkait personel yang akan mengawaki pesawat kepresidenan nantinya," kata juru bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro ketika dikonfimasi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Pemerintah akhirnya memutuskan untuk membeli pesawat khusus kepresidenan. Rencana tersebut telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

    Jika semuanya lancar, pesawat dengan "platform" Boeing 737-800 yang akan dirakit mulai tahun depan tersebut, sudah bisa digunakan pada 2013.

    Dalam anggaran tahun ini, pemerintah menyiapkan dana Rp200 miliar untuk membayar uang muka pembelian pesawat itu.

    Pemerintah pun telah berhasil menekan harga pesawat jenis Boeing Business Jet 2 itu dari 62 juta dolar AS menjadi 58 juta dolar AS atau sekitar Rp494 miliar, atau ada penghematan sebesar 4 juta dolar AS yang setara dengan Rp34 miliar.

    TNI Angkatan Udara selama ini memiliki Skuadron Udara 17 VVIP di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Skuadron Udara 17 VVIP memiliki pesawat Boeing 737-200, Boeing 737-400, Fokker 28 dan Helikopter Pumma serta Super Pumma untuk mendukung kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden dan pejabat negara lainnya.

    Khusus untuk pesawat Boeing, TNI Angkatan Udara kini tercatat memiliki 29 pilot.

    "Jika mereka dipercaya untuk mengawaki pesawat kepresiden nantinya, maka akan dilakukan langkah-langkah adaptasi lagi yang harus dijalaninya," ujar Bambang, menambahkan.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.