ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, September 30, 2011 | 11:11 PM | 0 Comments

    PT DI Akan Memproduksi Dan Menjual Pesawat Amfibi Pada Tahun 2012

    Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan memproduksi pesawat amfibi melalui kerja sama under license dengan perusahaan pesawat Jerman Dornier Seawings.

    "Saat ini, PT DI sedang mempersiapkan produksi dan customer support untuk mendukung layanan purnajual. Dan, pesawat amfibi tersebut akan mulai dipasarkan tahun 2012," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisyahbana di Bandung kemarin.

    Menurutnya, pesawat amfibi memiliki potensi ekonomis dan cocok dengan kondisi Indonesia yang 62% konsentrasi dan perekonomian masyarakatnya ada di wilayah pesisir laut, danau, dan sungai. Selain itu, 70% wilayah nasional merupakan perairan.

    "Jadi, apa pun kendaraan yang bisa memiliki kemampuan water base transportation pasti akan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar," ujarnya.

    Market penggunaan pesawat amfibi sangat besar. Menurutnya, bupati yang biasanya sulit mencapai pelosok dan membutuhkan waktu hingga 2-3 hari menjangkau daerahnya dengan pesawat itu nantinya mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari sejam.

    Andi menuturkan pesawat amfibi itu mampu mendarat di darat dan di air sehingga bisa jadi solusi bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Menurutnya, bila membuat landasan pesawat dan airport kan membutuhkan biaya sangat mahal dan lahan yang luas.

    "Pesawat amfibi tersebut membutuhkan amphibiport untuk tempat menurunkan penumpang dengan luas lahan hanya sebesar pesawat itu sendiri. Rasio perbandingannya dengan pembuatan airport biasa adalah sekitar 1 : 8," tuturnya.

    Pesawat amfibi dirancang dengan menggunakan composite material atau sejenis fiberglass khusus (tahan karat dan air laut). Pesawat diperuntukkan empat belas penumpang dan dilengkapi dua mesin dan dapat melewati ombak tinggi (stage 3 operation) dengan jarak take-off dan landing relatif pendek yaitu take- off 770 meter, sedangkan landing memerlukan 385 meter.

    Sumber : Pikiran Rakyat

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.