ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, March 17, 2012 | 10:34 AM | 0 Comments

    Pertimbangan Dalam Pemilihan MBT Leopard 2A6

    Malang - Kesiapan Alutsista Satkav TNI AD sebagai inti kekuatan darat sangat besar pengaruhnya dan sangat menentukan dalam pengerahan Operasi Darat dalam pelaksanaan suatu pertempuran. Sebagai fungsi penggempur maka Ranpur Satkav TNI AD harus memiliki kemampuan menghancurkan/melumpuhkan yang optimal untuk menghadapi sasaran utama yaitu tank dan Berba musuh.

    Kemampuan tersebut diperoleh apabila memiliki sistem senjata dengan daya tembak yang besar, didukung dengan sistem penginderaan yang canggih, kemampuan lindung lapis baja dan sistem aplikasi perlindungan yang tangguh, serta pemanfaatan perangkat teknologi pendukung lain yang diperlukan. Aflikasi perangkat teknologi pendukung dimaksudkan untuk menambah kemampuan diantaranya : mendeteksi musuh dengan cepat dan tepat sehingga mampu menghancurkan sasaran pada kesempatan pertama, mampu dioperasionalkan pada siang hari maupun malam hari, mampu mendeteksi dan membidik sasaran dari jarak jauh, sistem komunikasi yang luas, kenyal, aman dan terlindung, serta memiliki sistem kendali operasi yang mudah dan aman.

    Kemampuan daya tembak yang jauh tentunya berimplikasi langsung kepada jenis kaliber senjata kanon yang besar dan laras yang panjang. Kemampuan perlindungan untuk menahan tembakan senjata Berba lawan sehingga beberapa pertimbangan yaitu konstruksi bentuk Ranpur, ketebalan dan jenis baja serta daya tahan terhadap penetrasi daya ledak dan daya tembus senjata lawan Tank menjadi spesifikasi teknis utama. Kebutuhan pemanfaatan aplikasi teknik dan teknologi pada Ranpur Tank tersebut tentunya akan merubah bentuk dan bobot Ranpur menjadi lebih besar dan lebih berat. Khususnya berat Ranpur Tank standar yang dapat menopang senjata Kanon kaliber 120 mm atau 125 mm serta aflikasi teknologi terkini lainnya adalah merupakan klasifikasi Ranpur kelas berat dengan kisaran berat > 40 Ton

    1. Aspek Kesenjataan.

    1) Kavaleri TNI AD sebagai salah satu kecabangan pokok TNI AD memiliki tugas pokok menyelenggarakan pertempuran darat yang bersifat mobil dengan menggunakan kendaraan tempur berlapis baja dan atau kuda Kavaleri sebagai alat peralatan utamanya dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Penggunaan Kavaleri sebagai bagian integral dari penggunaan kekuatan TNI AD dalam rangka operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP) ditujukan untuk mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman atau gangguan di wilayah daratan.

    2) Satuan Kavaleri (Satkav) TNI AD merupakan salah satu kekuatan utama TNI AD yang dalam pengerahan kekuatan di darat memiliki spesifikasi tenis yaitu daya tembak yang “cepat-tepat-dashyat”, mobilitas/daya gerak yang “dinamis-lincah-tangguh”, sistem komunikasi yang “luas-kenyal-aman”, serta dilengkapi dengan aplikasi teknologi pada sistem perlindungan, sistem observasi/peninjauan, sistem navigasi dan sistem komando pengendalian yang “canggih-mutakhir-modern”; Ketangguhan dan kekokohan sistem perlindungan Ranpur (termasuk body protection); Kemampuan tersebut merupakan kekuatan yang terpadu dan terintegrasi secara sinergis dalam satu sistem alat utama sistem senjata (Alutsista) sehingga mampu memberikan daya kejut dan daya gempur yang dahsyat.

    2. Aspek Fungsi Satuan Kavaleri TNI AD. Dalam rangka penyempurnaan organisasi satuan Kavaleri, penyusunan Orgasnya akan disesuaikan dengan fungsi utama Satuan Kavaleri yang meliputi :

    a Fungsi Penggempur.

    1) Spesifikasi Ranpur Kanon yang digunakan adalah Ranpur dengan tipe Ranpur kelas sedang / medium armoured vehicle (15 Ton < berat < 30 Ton) dan Ranpur kelas berat / heavy armoured vehicle / MBT (berat > 30 Ton).

    2) Ranpur AP yang digunakan oleh Peleton Kavaleri berfungsi sebagai Ranpur pengangkut Tim Bantuan (Support Unit) dengan tipe Ranpur kelas sedang / medium armoured vehicle (15 Ton < berat < 30 Ton). b Fungsi Pengamanan.

    1) Spesifikasi Ranpur Intai yang digunakan adalah Ranpur dengan tipe Ranpur kelas ringan / light armoured vehicle (berat < 15 Ton). 2) Spesifikasi Ranpur Kanon yang digunakan adalah meliputi Ranpur Kanon dengan tipe Ranpur kelas ringan / light armoured vehicle (berat < 15 Ton). 3) Ranpur AP yang digunakan oleh Peleton Kavaleri berfungsi sebagai Ranpur pengangkut Tim Bantuan (Support Unit) dengan tipe Ranpur kelas ringan / light armoured vehicle (berat < 15 Ton). 3. Aspek spesifikasi teknis Ranpur MBT.

    a Ranpur MBT memiliki kualitas lindung lapis baja dan aplikasi pelindung lainnya yang lebih baik dibandingkan dengan jenis Tank lainnya seperti Explosive Reactif Armor/ERA (Aktif Protection), Ceramic add on plate, composive protection. Dengan standar dasar sistem lindung lapis baja pada Body/Hull Ranpur saja (tidak termasuk aplikasi pelindung lainnya), Ranpur MBT mampu menahan tembakan senjata kanon dengan kaliber sampai 40mm.

    b Ranpur MBT memiliki daya tembak yang lebih besar, karena menggunakan senjata dengan kaliber yang besar (Kal. 120mm – 125mm) dengan jarak capai yang cukup jauh (diatas 2.500 meter) serta senjata kanon yang dapat untuk menembakkan senjata Anti Tank Guided Missil (ATGM) yang dapat mencapai sasaran lebih dari 5.000 meter.

    c Ranpur MBT memiliki tingkat akurasi tembakan yang lebih tinggi, karena Ranpur dilengkapi dengan sistem keseimbangan (stabilizer) pada sistem turret sehingga memungkinkan menembak sasaran sambil bergerak, dilengkapi dengan Automatic firing control system dan Balistic computer untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam penembakan.

    d Secara taktis Ranpur MBT harus tidak dapat dilumpuhkan oleh Ranpur Berba musuh karena memiliki ketahanan terhadap penetrasi senjata utama Ranpur Berba yang berfungsi sebagai satuan Pengintai, satuan Pengaman dan satuan Infantery mekanis (APC/IFV) yang menggunakan senjata utama kanon sampai dengan kaliber 40mm. Berkaitan hal tersebut maka Ranpur MBT akan dapat berhadapan dengan unsur Ranpur Penggempur musuh sebagaimana desain dan doktrin pertempuran Tank lawan Tank.

    4. Aspek Lain-lain.

    a Latihan bersama (Latma).

    Dalam kegiatan Latma TNI AD negara asing diperlukan penyesuaian kemampuan dalam hal ini bahwa sebagian besar negara yang telah memiliki kerjasama latihan dengan TNI AD telah memiliki Ranpur MBT dengan klasifikasi kelas berat (> 40 Ton) dan/atau kelas sedang (15 Ton s/d 40 Ton), sehingga guna meningkatkan kesetaraan dalam pelaksanaan latihan perlu dipertimbangkan Satkav TNI AD untuk memiliki Ranpur setingkat MBT.

    b Investasi Teknologi.

    Perlu adanya investasi dan peningkatan wawasan Ilpengtek Prajurit Kavaleri pada kemampuan kesenjataan Satkav yang bersifat universal, yaitu bahwa sebagian besar material Ranpur Satkav dunia menggunakan Ranpur tank kelas berat sebagai Ranpur Penggempur Utama-nya (MBT) yang menggunakan teknologi terkini pada sistem otomotif, sistem komunikasi dan sistem senjata serta aflikasi perlindungan, sehingga dengan memiliki Ranpur MBT dapat memberikan/meningkatkan kemampuan Alutsista sejajar dengan negara-negara tetangga di wilayah kawasan dan peningkatan sumber daya manusia perajurit TNI AD.

    Pertimbangan pemilihan pengadaan Ranpur MBT Leopard.


    1. Mobilitas dan operasional.

    Kemampuan mobilitas Ranpur MBT Leopard untuk melintasi medan dengan kecepatan maksimal 70 km/jam. Sistem Ranpur ini sudah menggunakan mesin Jenis MTU MB 873 Diesel Turbo Charge Intercooler diatas Euro 3, jenis mesin ini rata – rata sudah diproduksi diatas tahun 1990–an. Dengan Power-to-weight-ratio yang dihasilkan sebesar 25 hp/ton sehingga telah memenuhi persyaratan KSU yaitu ≥ 20 hp/ton dengan Power-to-weight-Ratio tersebut, maka tidak berpengaruh terhadap kemampuan tenaga mesin dikaitkan dengan bobot Ranpur khususnya untuk melintasi medan-medan berat.

    2. Lindung lapis baja.

    Bagian bodi Tank merupakan konstruksi baja dengan tambahan baja komposit di bagian depannya, bagian depan kubah, atap depan dan samping serta bawah telah ditambahkan lapisan baja anti ledakan.

    3. Daya tembak.

    a Ranpur Tank Leopard dipersenjatai dengan senjata utama Kanon 120 mm, senjata pendukung coaxial 7,62 mm dan senjata PSU 12,7 mm serta dilengkapi dengan penuntun laser (Anti Tank Laser Guided Missile)

    b Sistem senjata.

    1) Senjata utama Kanon 120 mm mampu menembakan berbagai jenis amunisi berdaya ledak tinggi yaitu APFSDS, HE dan HEAT.

    2) Senjata pendukung coaxial 7,62 mm memiliki jangkauan mengikuti arah tembakan senjata kanon dan PSU 12,7 mm untuk memberikan proteksi terbatas dari serangan udara musuh.

    3) Memiliki kemampuan menembak secara tepat, cepat dan akurat baik secara taktis maupun secara dinamis, baik siang hari maupun malam hari. Hal ini dikarenakan dalam sistem penembakannya full elektrik yang dilengkapi dengan Image Stabilized, Laser Range Finder, Night Vision dan sistem komputerisasi pengolahan data penembakan (Computerized Data Fire Control Proses). Adanya image-stabilized fire control system untuk dapat menembak secara bergerak, adanya night vision memungkinkan untuk melaksanakan penembakan malam hari.

    4) Kemampuan Ranpur dalam hal menembak meliputi sasaran diam dan sasaran bergerak pada saat Ranpur diam ataupun sedang bergerak dengan adanya image-stabilized fire control system dan penggunaan PSU tanpa harus keluar dari Tank karena telah dilengkapi dengan RCWS (Remote Control Weapon System), secara standar juga memungkinkan dilakukan penembakan pada malam hari karena dilengkapi dengan night vision.

    4. Sistem komunikasi.

    Alkom yang digunakan sesuai keinginan pengguna (optional), sehingga hal ini dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Satkav TNI AD, dan dapat diintegrasikan dengan Battle Management System (BMS) serta memenuhi standar spesifikasi militer STD MIL 810 F dan 461.

    5. Sistem Pengintaian.

    Ranpur ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas kamera pengintai dan layar monitor, baik untuk pengemudi, penembak dan Danran serta memiliki kelengkapan dan aplikasi teknologi tercanggih karena adanya sistem navigasi GPS dan peta digital, Driver’s night vision.

    6. Sistem Perlindungan.

    Dilengkapi dengan aflikasi Explosive Reactive Armor (ERA), NBC protection dan Automatic fire extinguisher.

    7. Sistem Suspensi.

    Suspensi yang digunakan adalah torsion bar dan hydraulic pneumatic. Sistem ini memberikan kenyamanan bagi awak Ranpur pada saat melintasi medan-medan berat (bergelombang) dan pada saat melaksanakan penembakan pada medan yang tidak rata.

    8. Kemampuan mengarung.

    Tank Leopard memiliki kemampuan mengarung dengan fording sedalam 2 - 4 m dengan persiapan.

    9. Suku Cadang.

    Merupakan produk terbaru dari pabrikan yang memiliki reputasi internasional sebagai pabrikan yang telah sangat lama berkecimpung dalam produk Ranpur kelas dunia. Sehingga jaminan ketersediaan suku cadang (spare part) dari pabrikan sampai dengan 25 tahun. Bila dilihat secara sekilas maka Ranpur Tank Leopard dengan mesin MTU akan mudah mendapatkan alternatif suku cadang karena jenis mesin tersebut banyak digunakan dipasaran umum dengan ketentuan harus sesuai spektek dan kemampuan yang digunakan/diinginkan. Negara pembuat Ranpur MBT Leopard menjamin tidak adanya embargo terhadap suku cadang yang akan dibutuhkan.

    10. Pendidikan dan latihan.


    Secara umum Ranpur tersebut tidak terlalu berbeda jauh dengan Tank Kanon yang sudah dimiliki Satkav saat ini, yaitu Tank Scorpion dan Tank AMX-13, sehingga pendidikan yang dilaksanakan di Pusdikkav dan latihan yang dilaksanakan di satuan dapat menyesuaikan dengan cepat. Kecuali pada crew loader munisi kanon perlu pendidikan dan pelatihan secara khusus. Penguasaan terhadap teknologi pendukung terkini akan dimasukkan dalam paket pengadaan (Kontrak) sejalan dengan Transfer of Tehnology (TOT) dalam program pelatihan yang akan diberikan oleh pihak pabrikan (TOT juga melibatkan BUMNIP).

    Analisa pemilihan Ranpur MBT Leopard :

    1. Dari aspek geografi.

    Penempatan Ranpur MBT di Indonesia tidak ada masalah, seperti contoh negara-negara tetangga Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Laos dll yang memiliki kondisi geografi relatif sama dengan Indonesia.

    2. Dari aspek spesifikasi teknis.

    Ranpur MBT Leopard sesuai dengan Ketentuan Standar Umum (KSU) Materiil TNI AD dan sesuai dengan fungsi tugas Satuan Kavaleri sebagai unsur Penggempur.

    3. Dari aspek investasi teknologi.

    Sebagai Ranpur MBT yang menggunakan teknologi terkini pada sistem otomotif, sistem komunikasi dan sistem senjata serta aflikasi perlindungan, maka dengan memiliki Ranpur MBT ini dapat memberikan/meningkatkan kemampuan Alutsista sejajar dengan negara-negara tetangga di wilayah kawasan dan peningkatan sumber daya manusia perajurit TNI AD.

    4. Dari aspek ketersediaan dukungan logistik.

    a Dari segi Munisi. Tidak ada masalah karena akan ada dukungan TOT pembuatan munisi kal.120 mm antara Rhienmetal dengan PT. PINDAD, disamping itu adanya munisi tipe baru yang baru dimiliki Tank Leopard yaitu DM-11(Dinamic Magnetic).

    b Dari segi bahan bakar minyak. Tidak ada masalah dan relatif hemat dibanding MBT jenis lainnya.

    c Dari segi suku cadang. Tersedia sampai dengan 20 tahun kedepan, dan ada jaminan sesuai dengan program TOT bersama PT.PINDAD.

    d. Dari segi TOT (Transfer of Tehnology). Kesepakatan TOT sudah diperoleh pada saat pertemuan dan pendalaman antara pihak PT.PINDAD, pihak Pussenkav dengan Presiden Direktur Reinmetal Mr. Westernman dan Wamenhan RI, serta tim TNI AD.

    Sumber : Pussenkav

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.